Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013
PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
R GRAM U AVAKESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
351.077
Ind
p
PETUNJUK
Perencanaan dan Pelaksanaan
PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
DIREKTORAT セiendral@
BINA lIPAYA KESEHATAN
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2012
Katalog Dalam Terbitan . Kementerian Kesehatan RI
351 .077
Ind
p
Indonesia . Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Petunjuk perencanaan dan pelaksanaan
penggunaan dana tugas pembantuan program
upaya kesehatan dasar tahun anggaran 2013,-Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013
ISBN 9786022351870
1. Judul
I. HEALTH POLICY
II. HEALTH PROGRAM
KAlA PENGANlAR
Puji syukur kami panjatkan pad a Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahNya,
kami dapat menyusun Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas
Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
Pembangunan kesehatan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010 2014, ditujukan untuk pening katan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan. Kementerian Kesehatan sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan telah
menetapkan 8 Fokus Prioritas Kesehatan dan 7 Reformasi Kesehatan yang menjadi panduan
bagi pelaksanaan pemiJangunan kesehatan di Indonesia.
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, kesehatan merupakan salah satu kewenangan wajib yang
telah diserahkan pada kabupaten/kota. Hal ini berarti, Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayahnya. Untuk mend ukung pelaksanaan pembangunan
kesehatan di Kabupaten/Kota secara nyata, Pemerintah mendukung melalui dana Tugas
Pembantuan.
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya
Kesehatan Dasar ini merupakan panduan bagi daerah dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung
pusat melalui dana Tugas Pembantuan agar hasilnya berdaya guna dan berhasil guna serta
dapat mendukung pencapaian SPM dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota.
Dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan, Kabupaten/Kota harus mengikuti semua
peraturan perundangan yang berlaku sesuai ketentuan. Pada kesempatan ini, perkenankan kami
menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program
Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
Jakarta, November 2012
PE11JNJUK PERENCANAAN & PElAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR ... ...... ................... ............. ......... ...... .............. ..... .......... .. .................. .
DAFTAR lSi..... . ... .......... ...... ............. ........ ... .... ......... ... ...... .... .... ......... . ... . .... ............ .... ... ...
SK DIREKTUR JENDERAL ........................ .. ...... ..................... .... .......... .. ....... ...... ............
iii
v
PENDAHULUAN ...... .......... .. ..... ................. ..... .... ................. ...... ..... ............... . .
A. Latar Belakang .. ........ .. ....... ... ..... .................... .. ....... ............. .... ........... .....
B. Tujuan ..... .. ............... ..................... .... ... ..... ......... ... .... ......... ............. .. .. ......
C. Sasaran ... ..................... .... .. ............. ........ ... .... ... ........... ... .............. .. .. .......
D. Ruang Lingkup .. .. ............ ... .. .. .. ....................... .......... ... .. ....... ... .. .. .. ..........
1
2
2
3
BAB II
KEGIATAN PERENCANAAN ... ... .. .... .. ........... .... ............ ....... .. ....... .. ........... .... .
A. Perencanaan Pusat .. ......... ... ... .................. .... ..................... ..... ........ ..... ....
B. Mekanisme Perencanaan Usulan Daerah ....... .. ............... .. ....... .... ..........
C. Menu Kegiatan ................... ............. ....... .. ....... ............ .... ............ .. ..... ......
5
5
6
6
BAB III
PELAKSANAAN .. .. .. .... ........ .. ........... .... .. .. ...... .............. ... .. ........... .. ....... ...........
A. Ruang Lingkup Kegiatan ................ ... .. ................. .... .. .... ... ............... .. .... ..
B. Tujuan Kegiatan ..... .. ....... ................... .. .... .. ... ................... ... ............ .........
C. Penanggungjawab Kegiatan .... .. ...... .............. .. ... ......................... ............
D. LangkahIangkah Pelaksanaan ...... ... .............................................. .... ... ..
19
19
19
19
20
BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUASI & PELAPORAN .. ... .. ... .... .............. .. ... .. ...............
A. Pemantauan & Evaluasi ........ .......... .. ... ..... ......... .. ... .... ....... .. ............ .. .. ....
B. Pelaporan ............ .. ....... ..... .. .............. ....... .. ...... ...... ... .. .. ...... ........... ...... ....
21
21
21
BAB V
PENUTUP .............. ..... .. .. ..... .. ........... ... .. .. ........ .... .......... ... ............. .... ...... .. .... . .
23
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
LAMPIRAN IV
LAMPIRAN V
LAMPIRAN VI
DAFTAR BUKU RUJUKAN ....................... .... .................... .. ........................ .... ........ .... .... ..
25
BAB I
PETUNJUK PEREN CANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
27
28
29
30
31
36
iii
•
•
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
NOM OR: HK.02.04111/2520/12
TENTANG
PETUNJUK PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR
TAHUN ANGGARAN 2013
DIREKTIJR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Menimbang
Mengingat
: a. bahwa dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
2010 2014 telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan
kesehatan berupa upaya reformatif dan akseleratif dalam
meningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan;
b. bahwa dalam pelaksanaan otonomi daerah, kesehatan
merupakan salah satu kewenangan wajib yang telah
diserahkan pad a kabupaten/kota;
c. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi
daerah secara nyata, diperl ukan dukungan Pemerintah Pusat
melalui tugas pembantuan dalam penyelenggaraan program
pembangunan kesehatan;
d. bahwa untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pembantuan
dipandang perlu adanya Petunjuk Perencanaan dan
Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan
Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
1
2
3
4
5
6
7
petuセk@
8
Undangundang No . 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437)
UndangUndang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438)
UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063)
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 20102014
RI
Kesehatan
Keputusan
Menteri
No. 374/Menkes/SKlV/2009 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.1144/Menkes/PerN11/2010 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan
PERENCANMN & PELAKSANMN PENGGUNMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
v
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA
KESEHATAN TENTANG PETUNJUK PERENCANAAN DAN
PELAKSANAAN
PENGGUNAAN
DANA
TUGAS
PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR
TAHUN ANGGARAN 2013
KESATU
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana
Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun
Anggaran 2013 sebagaimana terlampir dalam lampiran
keputusan ini
KEDUA
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan
bagi pemangku kepentingan dalam penggunaan dana Tugas
Pembantuan bidang kesehatan .
KETIGA
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkannya dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya ;
JAKARTA
Ditetapkan di
Pada Tanggal
14 November 201 2
DIREKTUR JENDERAL
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
2 . Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan
vi
PETUNJUK PERENCANMN & PELAKSANMN PENGGUNMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
PENDAHUlUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014 ingin mewujudkan sasaran (a) meningkatkan
Usia Harapan Hidup (UHH) dari 70,7 tahun menjadi 72,0 tahun; (b) menurunnya Angka
Kematian Ibu (AKI) dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 118 per 100.000 kelahiran
hidup; (c) menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 34 per 1.000 kelahiran hidup menjadi
24 per 1.000 kelahiran hidup; (d) menurunnya angka prevalensi gizi kurang pada balita dari
18,4 persen menjadi lebih rendah dari 15 persen.
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan diselenggarakan melalui keterpaduan upaya
kesehatan untuk seluruh masyarakat, yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang bersifat menyeluruh , terpadu, dan berkesinambungan. Pelaksanaannya
dituangkan ke dalam berbagai program/kegiatan baik yang bersifat prioritas nasional, prioritas
bidang (Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama), dan prioritas Kementerian
Kesehatan.
Salah satu upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggitingginya yaitu
penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional yang pelaksanaannya akan dimulai pada tahun
2014, dengan tujuan menjamin agar masyarakat memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Agar Jaminan
Kesehatan Nasional dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan
persiapan yang memadai baik dalam hal kebijakan, pendanaan, dan sumber daya manusia.
Masih ban yak hambatan dan kendala dalam mewujudkan keberhasilan program tersebut,
diantaranya sulitnya akses karena faktor geografis wilayah, tidak memadainya sarana
prasarana yang ada, dan rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat. Data Riset
Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2011 menunjukkan bahwa sebagian besar fasilitas
kesehatan pelayanan dasar tidak memiliki sarana penunjang dan alat kesehatan yang
memadai. Kesenjangan ini menuntut diperlukannya penanganan khusus dan terintegrasi
secara multi sektoral. Kebijakan sektor kesehatan dalam mengatasi permasalahan tersebut
tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 20102014 No.
HK.03.01 1160/201 0 tanggal 28 Januari 2010, dimana kebijakan pem bangunan nasional
menetapkan salah satu strategi sasaran program yang berpihak pada peningkatan akses
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yaitu: "Puskesmas dan jaringannya dapat
menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wi/ayah kerjanya".
PETUNJUK PER EN CANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
1
Dengan adanya otonomi daerah, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan
telah bergeser dari sentralisasi menjadi desentralisasi, dimana bidang kesehatan sepenuhnya
diserahkan kepada daerah. Pengaturan lebih lanjut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Melalui Dana Tugas Pembantuan (TP), Pemerintah
Pusat memberikan anggaran pada daerah untuk melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan.
TP Program Upaya Kesehatan Dasar tahun 2013 ditujukan sebagai upaya peningkatan akses
pelayanan kesehatan masyarakat dan persiapan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional. Ruang lingkup TP Program Upaya Kesehatan Dasar tahun 2013 difokuskan pada
peningkatan dan rehabilitasi Puskesmas serta pemenuhan alat kesehatan dan sarana
penunjangnya di Puskesmas.
Agar pelaksanaan kegiatan yang didukung dana Tugas Pembantuan dapat terlaksana dengan
baik serta dapat mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional maka dalam
pelaksanaan perlu disusun Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana
Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
B. TUJUAN
Tersedianya pedoman bagi perencanaan dan pelaksanaan program upaya kesehatan dasar
yang bersumber dari dana Tugas Pembantuan Tahun 2013 dalam mendukung pencapaian
sasaran pembangunan kesehatan.
c.
SASARAN
1 .
2.
3.
4.
Bappeda Kabupaten/Kota
Dinas Kesehatan Provinsi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Unitunit terkait yang mengelola program upaya kesehatan dasar.
D. RUANG LlNGKUP
1.
2.
3.
4.
2
petuセk@
Pembangunan Puskesmas baru
Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan, terutama di wilayah DTPK.
Rehabilitasi Puskesmas yang mengalami kerusakan berat dan sedang.
Pengadaan prasarana penunjang Puskesmas:
a. Pusling Roda 4 Standar
b. Pusling Roda 4 Double Gardan
PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
c. Pusling Perairan
d. Ambulans Gawat Darurat
5. Pengadaan alat kesehatan Puskesmas:
a. Paket lengkap
b. Paket gawat darurat
6. Pengadaan Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
7. Pengadaan Alat Canggih untuk Puskesmas, terutama di wilayah DTPK
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
3
KEGIATAN PERENCANAAN
Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013 merupakan
program upaya kesehatan dasar bersumber dana APBI'J tahun anggaran 2013 yang diberikan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota perlu memahami program/kegiatan yang diusulkan,
mengingat hal tersebut terkait Indikator Kinerja Kementerian Kesehatan yang harus dicapai ,
sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 20102014.
Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2013 diperuntukkan untuk
mencapai sasaran dan target indikator kinerja dari program/kegiatan dimaksud.
A.
PERENCANAAN PUSAT
Perencanaan program dan kegiatan Tugas Pembantuan merupakan bag ian yang tidak
terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan program dan
kegiatan Tugas Pembantuan harus memperhatikan aspek kewenangan, efisiensi, efektifitas,
kemampuan keuangan negara, dan sinkronisasi antara rencana kegiatan tugas pembantuan
dengan rencana kegiatan pembangunan daerah. Penyusunan perencanaan program dan
kegiatan Tugas Pembantuan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Adapun langkahIangkah yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan dalam merencanakan
kegiatan Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013 adalah:
1 . Perencanaan menu, dengan berpedoman pada:
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
Hasil Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2011
Data Pusat Data & Informasi (Pusdatin) Kemkes
Memperhatikan program dan kegiatan yang merupakan prioritas nasional, prioritas
Kementerian Kesehatan, prioritas Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar (kegiatan
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar, Revitalisasi Puskesmas,dll), dan
prioritas Kementerian/Lembaga lain.
Memprioritaskan kegiatan yang termasuk dalam penyiapan pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional.
Memperhatikan usulan dari daerah, terutama yang telah melalui e-p/anning.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TIlGAS PEMBANTIJAN PROGIIAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
5
2. Menetapkan menu kegiatan Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan DasarTahun
Anggaran 2013 dan perkiraan lokasi yang memerlukan dukungan.
3. Menganalisa usulan daerah yang masuk, berdasarkan menu kegiatan dan dana yang
tersedia.
B. MEKANISME PERENCANAAN USULAN DAERAH
1. Setiap Satuan Kerja (Satker) yang akan mengajukan usulan, harus mengajukan usulan
lewat aplikasi e-planning secara offline ke Dinas Kesehatan Provinsi disertai:
a. Surat usulan yang sudah ditandatangani oleh Kepala Satker dan diketahui oleh Kepala
Daerah setempat.
b. Kerangka acuan kegiatanl TOR
c. Rencana Anggaran Biaya (print out dan file back up)
d. Data dukung (spesifikasi alat, master plan gedung, dll).
2. Berdasarkan telaah teknis dan kelayakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, rekapitulasi
usulan tersebut diajukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi secara online ke Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan melalui aplikasi e-planning paling lambat sebelum tanggal
28 Februari tahun anggaran sebelumnya (N1) disertai surat rekomendasi dari Dinkes
Provinsi yang telah diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
3. Kabupaten/Kota menyampaikan RAB dan TOR sebagai bahan kelengkapan pembahasan
pad a Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Ditjen BUK) c.q Bagian Program &
Informasi Ditjen BUK dan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar.
C. MENU KEGIATAN
1.
Pembangunan Puskesmas Baru
Pembangunan Puskesmas ditujukan untuk peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada masyarakat. Pembangunan baru Puskesmas tersebut termasuk
pembangunan pagar, pengadaan mebeulair serta pembangunan rumah dinas petugas
kesehatan (dokter,dokter gigi,paramedis), dan pengadaan sarana prasarana penunjang
kegiatan Puskesmas (peralatan kesehatan, peralatan laboratorium, kendaraan Pusling,
Ambulance, dll).
Persyaratan yang harus dipenuhi:
a. Persyaratan Umum
1) Adanya telaahan yang memuat penjelasan & analisa kebutuhan akan adanya
Puskesmas, antara lain pada:
a. Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.
b. Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000 penduduk
per kecamatan.
c. Wilayah kerja sangat luas
6
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
a. Ketersediaan tenaga kesehatan
b. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik
c. Biaya operasional Puskesmas.
3) Tersedia lahan tidak bermasalah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, yang
dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala Daerah setempat atau surat lain
yang dapat membuktikan keabsahan dari kepemilikan lahan.
4) Lokasi Puskesmas:
a. Mudah dijangkau masyarakat sekitar.
b. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata
c. Bangunan tidak berada di lokasi berbahaya
d. Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah
5) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya.
b. Persyaratan Teknis
1) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan , jumlah dan luas ruangan tergantung jenis pelayanan kesehatanl
kegiatan yang dilaksanakan guna memberikan pelayanan yang optimal dan
memperhatikan halhal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan gender.
2) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan
pedoman program.
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
2.
Peningkatan Puskesmas Menjadi Puskesmas Perawatan
Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada pelayanan rawat inap. Pembangunan
Puskesmas Perawatan tersebut termasuk pengadaan mebeulair, pembangunan rumah
dinas petugas kesehatan Puskesmas, dan pengadaan sarana prasarana penunjang
kegiatan Puskesmas (peralatan kesehatan, peralatan laboratorium, kendaraan Pusling,
Ambulance, d\l).
PETUtUUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
7
Persyaratan yang harus dipenuhi:
a. Persyaratan Umum:
1) Adanya telaahan yang memuat penjelasan dan analisa kebutuhan akan adanya
Puskesmas Perawatan, antara lain:
a. Puskesmas di wilayah terpencil, sangat terpencil, tertinggal, kepulauan
khususnya di pulaupulau kecil terluar, perbatasan dengan negara lain,
dengan target pembangunan sesuai sasaran prioritas Puskesmas di DTPK,
yang tercantum dalam Kepmenkes No. 758 tahun 2011 (terlampir).
b. Kabupaten pemekaran yang belum tersedia Rumah Sa kit.
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
a. Ketersediaan tenaga kesehatan
b. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik
c. Biaya operasional Puskesmas
3) Tersedia lahan tidak bermasalah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, yang
dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala Daerah setempat atau surat lain
yang dapat membuktikan keabsahan dari kepemilikan lahan.
4) Lokasi Puskesmas:
a. Dilokasi strategis yang mudah terjangkau
b. Waktu tempuh lebih dari 2 jam dari sarana rujukan terdekat
c. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata
d . Bangunan tidak berada dilokasi berbahaya
5) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya
6) SK yang ditandatangani oleh BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang
akan ditingkatkan statusnya.
b. Persyaratan Teknis
1) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan dan bangunan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yan 9
dilaksanakan, dan mengacu kepada Pedoman Tata Ruang Puskesmas Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007, dan dilengkapi dengan ruang
laktasi/pojok asi.
2) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas , Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan
pedoman program.
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
8
PfTUNJUK PEREN CANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
3) Peralatan kesehatan Puskesmas Perawatan mengacu pad a buku Pedoman
Peralatan Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun
2008.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan ProvinsilKabupaten/Kota
3.
Rehabilitasi Puskesmas
Guna menunjang serta meningkatkan mutu pelayanan secara optimal, perlu adanya rehabilitasi fisik pada bangunan Puskesmas yang mengalami kerusakan. Rehabilitasi Puskesmas
tersebut termasuk rehabilitasi rumah dinas petugas kesehatan (dokter,dokter gigi,
paramedis), dan pengadaan sarana prasarana penunjang kegiatan Puskesmas bila dibutuhkan (peralatan kesehatan , peralatan laboratorium, kendaraan Pusling, Ambulance, dll).
Pelaksanaan rehabilitasi fisik Puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Puskesmas atau Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat atau sedang.
2) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas
yang akan direhabilitasi.
b. Persyaratan Teknis
1) Denah tataruang
a . Setiap perbaikan/rehabilitasi Puskesmas perlu memperhatikan ruang
penyimpanan obat, ruang laboratorium dan tersedianya ruang laktasi/pojok
ASI (standar ruang laktasi terlampir).
b. Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas , Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat tahun ZセPW@
serta lampiran pedoman yang
disempurnakan dan pedoman program .
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
2) Puskesmas dalam kondisi rusak berat/sedang dengan bukti pernyataan Dinas
Pekerjaan Umum (PU) setempat tentang kondisi bangunan rusak berat/sedang
sehingga perlu di perbaikilrehabilitasi.
3) Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah
setempat , mengacu pada persyaratan bangunan yang terdapat di Kepmenkes
No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
9
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
4. Pengadaan Puskesmas Keliling
Dalam rangka peningkatan pemerataan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta menunjang pelaksanaan rujukan medis
dan kesehatan, perlu dilaksanakan upaya penyediaan prasarana penunjang pelayanan
kesehatan salah satunya yaitu Puskesmas Keliling (Pusling) baik roda 4 (empat) maupun
perairan. Pengadaan Puskesmas Keliling ini dapat merupakan bagian dari pembangunan
baru Puskesmas, peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan, dan
rehabilitasi Puskesmas.
a. Puskesmas Keliling Roda Empat (Pusling R4) terdiri dari:
1. Pusling Roda4 Stan dar:
a. Persyaratan Umum
1)
Kebutuhan akan adanya Pusling R4 Standar diharapkan memperti mbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya luas dengan
kondisi medan jalan yang tidak sulit.
b. Pusling berfungsi sebagai sarana transportasi petugas dan pasien
berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan
program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar
serta melakukan penyelidikan KLB.
c. Sarana transportasi rujukan pasien.
d. Mendukung pelaksanaan penyuluhan kesehatan .
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan
kesanggupan memenuhi antara lain:
a. Biaya operasional Pusling R4 (biaya bah an bakar, biaya
pemeliharaan) dll.
b. Tidak mengalihfungsikan Pusling R4 menjadi kendaraan
penumpang/pribadi.
c. Tersedia tenaga yang mampu menyelenggarakan kegiatan Pusling
R4.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Pusling Roda4 Standar.
b. Persyaratan Teknis
1) Jenis kendaraan yang dapat menjangkau masyarakat di lokasi tertentu
yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan , peralatan komunikasi serta
media penyuluhan.
10
PETUNJUK PERENCANMN &. PELAKSANMN PENGGUNMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
2) Kendaraan Pusling R4 harus memenuhi fungsi transportasi petugas,
rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas,
penyuluhan kesehatan dan aksesibilitas/kemudahan pasien.
3) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang
tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar,
Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi
Profesi.
4) Peralatan kesehatan penunjang mengacu pada buku Pedoman Peralatan
Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
2.
Pusling Roda-4 Double Gardan COG)
a. Persyaratan Umum
1) Kebutuhan akan adanya Pus ling R4 Double Gardan diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya luas dengan
kondisi medan jalan yang sulit.
b. Pusling berfungsi sebagai sarana transportasi petugas dan pasien
berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan
program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar
serta melakukan penyelidikan KLB.
c. Sarana transportasi rujukan pasien
d. Mendukung pelaksanaan penyuluhan kesehatan
2) Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota membuat surat pernyataan
kesanggupan untuk memenuhi antara lain:
a. Kesanggupan untuk biaya operasional Pusling R4 (biaya bahan
bakar, biaya pemelirahaan) dan lainlain.
b. Tidak mengalihfungsikan Pusling R4 menjadi kendaraan
penumpang/pribadi.
c. Tersedia tenaga yang mampu menyelenggarakan kegiatan Pusling
R4.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Pusling Roda4 Double Gardan.
b. Persyaratan Teknis
1) Jenis kendaraan yang sesuai kebutuhan Kabupaten dan dapat
menjangkau masyarakat di lokasi tertentu khususnya di daerah terpencil
dan sang at terpencil yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan,
peralatan komunikasi serta media penyuluhan.
PElUNJUK PERENCANAAN & PElAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
11
2) Kendaraan Pusling R4 harus memenuhi fungsi transportasi petugas,
rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas ,
penyuluhan kesehatan dan aksesibilitas/kemudahan pasien.
3) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang
terdiri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar,
Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi
Profesi .
4) Peralatan kesehatan penunjang mengacu pada buku Pedoman Peralatan
Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007.
c.
p・ョ。ァオセキ「@
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
b.
Pengadaan Puskesmas Keliling Perairan
1. Persyaratan Umum
a. Kebutuhan akan adanya Pusling Perairan diharapkan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya sebagian besar
hanya bisa dijangkau dengan transportasi air.
2. Difungsikan sebagai sarana transportasi petugas dan pasien berikut
peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan program
Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar.
3. Sarana transportasi rujukan pasien
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1. Biaya operasional Pusling Perairan (biaya bahan bakar, biaya
pemeliharaan) dan lainlain.
2. Tidak mengalihfungsikan Pusling Perairan menjadi kendaraan
penumpang/pribadi.
3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan Pusling Perairan.
c. Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Pusling Perairan.
2. Persyaratan Teknis
a. Jenis kendaraan dilengkapi dengan peralatan kesehatan , perlengkapan
keselamatan dan peralatan komunikasi.
b. Kendaraan Pusling Perairan harus memenuhi fungsi transportasi petugas ,
rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas, dan
aksesibilitas/kemudahan pasien .
12
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
c. Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat
Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
d. Peralatan kesehatan penunjang mengacu pad a buku Pedoman Peralatan
Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007.
3.
p・ョ。ァオセキ「@
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
c.
Pengadaan Ambulance Gawat Darurat
1. Persyaratan Umum
a. Kebutuhan akan adanya Ambulance Gawat Darurat diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang membutuhkan prasarana
penunjang Ambulance Gawat Darurat.
2. Difungsikan sebagai transportasi rujukan pasien dari lokasi kejadian ke
sarana pelayanan kesehatan dengan pengawasan medik khusus.
3. Ambulance dilengkapi dengan peralatan kesehatan penunjangnya.
4. Berpedoman pada persyaratan umum Ambulance yang terdapat di
Kepmenkes No. 882 tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan
Evakuasi Medik.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1. Kesanggupan untuk biaya operasional Ambulance (biaya bahan bakar,
biaya pemeliharaan) dan lainlain.
2. Tidak mengalihfungsikan Ambulance menjadi kendaraan penumpang .
3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan Ambulance.
c. Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Ambulance Gawat Darurat.
2. Persyaratan Teknis
a. Jenis kendaraan yang berfungsi sebagai sarana transportasi rujukan bagi
masyarakat yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan dan peralatan
komunikasi.
b. Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat
Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan,dan Organisasi Profesi .
c. Berpedoman pada persyaratan teknis yang terdapat di Kepmenkes No. 882
tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan Evakuasi Medik.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
13
3. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
5.
Pengadaan Paket Lengkap Alat Kesehatan Puskesmas
Pengadaan paket lengkap alat kesehatan Puskesmas ini dapat merupakan bagian dari
pembangunan baru Puskesmas, peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas
Perawatan, dan rehabilitasi Puskesmas. Paket lengkap alat kesehatan Puskesmas terdiri
dari (1) dental kit; (2) alat laboratorium; (3) alat Poned; dan (4) poliklinik set. Adapun
persyaratan yang harus dipenuhi adalah:
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya paket lengkap alat kesehatan Puskesmas diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas yang alat kesehatan tidak lengkap, Puskesmas
yang akan berfungsi sebagai gatekeeper dalam mempersiapkan BPJS, dan
Puskesmas lain yang dianggap perlu.
2) Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia
(Iistrik, air, genset, bangunan penunjang, dll).
3) Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam
mekanisme Hibah BMN (bukan alat kesehatan yang kecil dan mudah hilang).
4) Tersedia SK BupatiiWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
alat kesehatan .
5) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan alat kesehatan .
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari
pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina
Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
2) Peralatan kesehatan mengacu pad a buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen
Bina Kesmas Tahun, 2007.
3) Rincian paket alat kesehatan lengkap dapat mengacu daftar peralatan yang
tercantum di lampiran.
c. Penanggungj awab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
14
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
6.
Pengadaan Alat Kesehatan Gawat Darurat Puskesmas
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya alat kesehatan Gawat Darurat Puskesmas diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas yang berada di daerah jalur mudik, rawan
bencana dan kecelakaan, dan Puskesmas yang berada di lokasi pelaksanaan
major event yang tidak mempunyai alat セ Z ・ウィ。エョ@
gawat darurat.
2) Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia
(Iistrik, air, genset, bangunan penunjang, dll) .
3) Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam
mekanisme Hibah BMN (bukan alat kesehatan yang kecil dan mudah hilang) .
4) Tersedia SK BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
alat kesehatan.
5) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan alat kesehatan, minimal 1 orang
dokter umum dan 1 orang perawat, diutamakan yang sudah mendapatkan
pelatihan PPGD.
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari
pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina
Penunjang Medik & Sarana Kesehatan , dan Organisasi Profesi.
2) Peralatan kesehatan mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen
Bina Kesmas Tahun 2007.
3) Rincian paket alat kesehatan gawat darlJ rat dapat mengacu daftar peralatan
seperti tercantum di lampiran.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
7.
Pengadaan Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya) diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Bertujuan sebagai penyediaan prasarana sumber daya utama energi listrik di
Puskesmas yang tidak terjangkau distribusi listrik dari PLN.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA ruGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN2013
15
2) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
3) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1. Biaya operasional
2. Tidak mengalihfungsikan PLTS
3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan PLTS
b. Persyaratan Teknis
Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari
pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan,
dan Organisasi Profesi.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi
8.
Pengadaan Alat Canggih untuk Puskesmas, terutama di wilayah DTPK
A. Pengadaan Rontgen
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya rontgen untuk Puskesmas diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas Perawatan yang membutuhkan alat rontgen sebagai sarana pendukung diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan , kondisi dan letak
geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar alat rontgen dapat berfungsi optimal telah tersedia
(listrik yang stabil, air, genset, sistem pembumian I grounding, bangunan
penunjang, dll) .
4) Karena keterbatasan dokter spesialis radiologi, pengadaan rontgen ini
dihubungkan dengan telemedicine.
5) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
alat rontgen.
6) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional rontgen
2. Tidak mengalihfungsikan alat rontgen
3. Tersedia tenaga radiographer yang mampu mengoperasikan alat
rontgen
16
PETUNJUK PERENCANMN & PELAKSANMN PENGGlINMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
2) Spesifikasi peralatan mengacu pacla Kepmenkes No . 1014 tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan
Kesehatan.
3) Tersedia jaringan koneksi internet kualitas baik untuk mendukung
te/emedicine bidang teleradiologi.
4) Tersedia perangkat pendukung teleradiologi (Personal Computer/PC set, Uninterrupted Power Supply/UPS).
c. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi
B. Pengadaan Ultrasonografi (USG)
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya USG untuk Pusk'3smas diharapkan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas Perawatan dan Puskesmas Poned yang
membutuhkan USG sebagai sarana pendukung diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan, kondisi dan letak
geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar USG dapat berfungsi optimal telah tersedia (Iistrik
yang stabil, air, genset, sistem pembumian / grounding, bangunan penunjang ,
dll).
4) Tersedia SK BupatilWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
USG.
5) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional USG
2. Tidak mengalihfungsikan USG
3. Tersedia tenaga dokter umum terlatih yang mampu mengoperasikan USG
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan , dan Organisasi Profesi.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGHAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
17
2) Spesifikasi peralatan mengacu pada Kepmenkes 1\10. 1014 tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan
Kesehatan.
c. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
c. Pengadaan
Elektrokardiografi (EKG)
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya EKG untuk Puskesmas diharapkan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:
1) Puskesmas Perawatan yang membutuhkan EKG sebagai sarana pendukung
diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan, kondisi dan letak
geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar EKG dapat berfungsi optimal telah tersedia (Iistrik
yang stabil, air, genset, sistem pembumian I grounding, bangunan penunjang,
dll).
4) Karena keterbatasan dokter spesialis jantung & pembuluh darah, maka
pengadaan EKG ini dihubungkan dengan te/emedicine.
5) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
EKG.
6) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional EKG
2. Tidak mengalihfungsikan EKG
3. Tersedia tenaga dokter umum terlatih yang mampu mengoperasikan EKG
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
R GRAM U AVAKESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
351.077
Ind
p
PETUNJUK
Perencanaan dan Pelaksanaan
PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
DIREKTORAT セiendral@
BINA lIPAYA KESEHATAN
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2012
Katalog Dalam Terbitan . Kementerian Kesehatan RI
351 .077
Ind
p
Indonesia . Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Petunjuk perencanaan dan pelaksanaan
penggunaan dana tugas pembantuan program
upaya kesehatan dasar tahun anggaran 2013,-Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013
ISBN 9786022351870
1. Judul
I. HEALTH POLICY
II. HEALTH PROGRAM
KAlA PENGANlAR
Puji syukur kami panjatkan pad a Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahNya,
kami dapat menyusun Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas
Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
Pembangunan kesehatan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010 2014, ditujukan untuk pening katan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan. Kementerian Kesehatan sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan telah
menetapkan 8 Fokus Prioritas Kesehatan dan 7 Reformasi Kesehatan yang menjadi panduan
bagi pelaksanaan pemiJangunan kesehatan di Indonesia.
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, kesehatan merupakan salah satu kewenangan wajib yang
telah diserahkan pada kabupaten/kota. Hal ini berarti, Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayahnya. Untuk mend ukung pelaksanaan pembangunan
kesehatan di Kabupaten/Kota secara nyata, Pemerintah mendukung melalui dana Tugas
Pembantuan.
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya
Kesehatan Dasar ini merupakan panduan bagi daerah dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung
pusat melalui dana Tugas Pembantuan agar hasilnya berdaya guna dan berhasil guna serta
dapat mendukung pencapaian SPM dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota.
Dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan, Kabupaten/Kota harus mengikuti semua
peraturan perundangan yang berlaku sesuai ketentuan. Pada kesempatan ini, perkenankan kami
menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program
Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
Jakarta, November 2012
PE11JNJUK PERENCANAAN & PElAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR ... ...... ................... ............. ......... ...... .............. ..... .......... .. .................. .
DAFTAR lSi..... . ... .......... ...... ............. ........ ... .... ......... ... ...... .... .... ......... . ... . .... ............ .... ... ...
SK DIREKTUR JENDERAL ........................ .. ...... ..................... .... .......... .. ....... ...... ............
iii
v
PENDAHULUAN ...... .......... .. ..... ................. ..... .... ................. ...... ..... ............... . .
A. Latar Belakang .. ........ .. ....... ... ..... .................... .. ....... ............. .... ........... .....
B. Tujuan ..... .. ............... ..................... .... ... ..... ......... ... .... ......... ............. .. .. ......
C. Sasaran ... ..................... .... .. ............. ........ ... .... ... ........... ... .............. .. .. .......
D. Ruang Lingkup .. .. ............ ... .. .. .. ....................... .......... ... .. ....... ... .. .. .. ..........
1
2
2
3
BAB II
KEGIATAN PERENCANAAN ... ... .. .... .. ........... .... ............ ....... .. ....... .. ........... .... .
A. Perencanaan Pusat .. ......... ... ... .................. .... ..................... ..... ........ ..... ....
B. Mekanisme Perencanaan Usulan Daerah ....... .. ............... .. ....... .... ..........
C. Menu Kegiatan ................... ............. ....... .. ....... ............ .... ............ .. ..... ......
5
5
6
6
BAB III
PELAKSANAAN .. .. .. .... ........ .. ........... .... .. .. ...... .............. ... .. ........... .. ....... ...........
A. Ruang Lingkup Kegiatan ................ ... .. ................. .... .. .... ... ............... .. .... ..
B. Tujuan Kegiatan ..... .. ....... ................... .. .... .. ... ................... ... ............ .........
C. Penanggungjawab Kegiatan .... .. ...... .............. .. ... ......................... ............
D. LangkahIangkah Pelaksanaan ...... ... .............................................. .... ... ..
19
19
19
19
20
BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUASI & PELAPORAN .. ... .. ... .... .............. .. ... .. ...............
A. Pemantauan & Evaluasi ........ .......... .. ... ..... ......... .. ... .... ....... .. ............ .. .. ....
B. Pelaporan ............ .. ....... ..... .. .............. ....... .. ...... ...... ... .. .. ...... ........... ...... ....
21
21
21
BAB V
PENUTUP .............. ..... .. .. ..... .. ........... ... .. .. ........ .... .......... ... ............. .... ...... .. .... . .
23
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
LAMPIRAN IV
LAMPIRAN V
LAMPIRAN VI
DAFTAR BUKU RUJUKAN ....................... .... .................... .. ........................ .... ........ .... .... ..
25
BAB I
PETUNJUK PEREN CANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
27
28
29
30
31
36
iii
•
•
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
NOM OR: HK.02.04111/2520/12
TENTANG
PETUNJUK PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR
TAHUN ANGGARAN 2013
DIREKTIJR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Menimbang
Mengingat
: a. bahwa dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
2010 2014 telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan
kesehatan berupa upaya reformatif dan akseleratif dalam
meningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan;
b. bahwa dalam pelaksanaan otonomi daerah, kesehatan
merupakan salah satu kewenangan wajib yang telah
diserahkan pad a kabupaten/kota;
c. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi
daerah secara nyata, diperl ukan dukungan Pemerintah Pusat
melalui tugas pembantuan dalam penyelenggaraan program
pembangunan kesehatan;
d. bahwa untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pembantuan
dipandang perlu adanya Petunjuk Perencanaan dan
Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan
Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
1
2
3
4
5
6
7
petuセk@
8
Undangundang No . 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437)
UndangUndang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438)
UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063)
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 20102014
RI
Kesehatan
Keputusan
Menteri
No. 374/Menkes/SKlV/2009 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.1144/Menkes/PerN11/2010 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan
PERENCANMN & PELAKSANMN PENGGUNMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
v
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA
KESEHATAN TENTANG PETUNJUK PERENCANAAN DAN
PELAKSANAAN
PENGGUNAAN
DANA
TUGAS
PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR
TAHUN ANGGARAN 2013
KESATU
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana
Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun
Anggaran 2013 sebagaimana terlampir dalam lampiran
keputusan ini
KEDUA
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan
bagi pemangku kepentingan dalam penggunaan dana Tugas
Pembantuan bidang kesehatan .
KETIGA
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkannya dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya ;
JAKARTA
Ditetapkan di
Pada Tanggal
14 November 201 2
DIREKTUR JENDERAL
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
2 . Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan
vi
PETUNJUK PERENCANMN & PELAKSANMN PENGGUNMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
PENDAHUlUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014 ingin mewujudkan sasaran (a) meningkatkan
Usia Harapan Hidup (UHH) dari 70,7 tahun menjadi 72,0 tahun; (b) menurunnya Angka
Kematian Ibu (AKI) dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 118 per 100.000 kelahiran
hidup; (c) menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 34 per 1.000 kelahiran hidup menjadi
24 per 1.000 kelahiran hidup; (d) menurunnya angka prevalensi gizi kurang pada balita dari
18,4 persen menjadi lebih rendah dari 15 persen.
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan diselenggarakan melalui keterpaduan upaya
kesehatan untuk seluruh masyarakat, yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang bersifat menyeluruh , terpadu, dan berkesinambungan. Pelaksanaannya
dituangkan ke dalam berbagai program/kegiatan baik yang bersifat prioritas nasional, prioritas
bidang (Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama), dan prioritas Kementerian
Kesehatan.
Salah satu upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggitingginya yaitu
penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional yang pelaksanaannya akan dimulai pada tahun
2014, dengan tujuan menjamin agar masyarakat memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Agar Jaminan
Kesehatan Nasional dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan
persiapan yang memadai baik dalam hal kebijakan, pendanaan, dan sumber daya manusia.
Masih ban yak hambatan dan kendala dalam mewujudkan keberhasilan program tersebut,
diantaranya sulitnya akses karena faktor geografis wilayah, tidak memadainya sarana
prasarana yang ada, dan rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat. Data Riset
Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2011 menunjukkan bahwa sebagian besar fasilitas
kesehatan pelayanan dasar tidak memiliki sarana penunjang dan alat kesehatan yang
memadai. Kesenjangan ini menuntut diperlukannya penanganan khusus dan terintegrasi
secara multi sektoral. Kebijakan sektor kesehatan dalam mengatasi permasalahan tersebut
tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 20102014 No.
HK.03.01 1160/201 0 tanggal 28 Januari 2010, dimana kebijakan pem bangunan nasional
menetapkan salah satu strategi sasaran program yang berpihak pada peningkatan akses
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yaitu: "Puskesmas dan jaringannya dapat
menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wi/ayah kerjanya".
PETUNJUK PER EN CANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
1
Dengan adanya otonomi daerah, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan
telah bergeser dari sentralisasi menjadi desentralisasi, dimana bidang kesehatan sepenuhnya
diserahkan kepada daerah. Pengaturan lebih lanjut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Melalui Dana Tugas Pembantuan (TP), Pemerintah
Pusat memberikan anggaran pada daerah untuk melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan.
TP Program Upaya Kesehatan Dasar tahun 2013 ditujukan sebagai upaya peningkatan akses
pelayanan kesehatan masyarakat dan persiapan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional. Ruang lingkup TP Program Upaya Kesehatan Dasar tahun 2013 difokuskan pada
peningkatan dan rehabilitasi Puskesmas serta pemenuhan alat kesehatan dan sarana
penunjangnya di Puskesmas.
Agar pelaksanaan kegiatan yang didukung dana Tugas Pembantuan dapat terlaksana dengan
baik serta dapat mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional maka dalam
pelaksanaan perlu disusun Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana
Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
B. TUJUAN
Tersedianya pedoman bagi perencanaan dan pelaksanaan program upaya kesehatan dasar
yang bersumber dari dana Tugas Pembantuan Tahun 2013 dalam mendukung pencapaian
sasaran pembangunan kesehatan.
c.
SASARAN
1 .
2.
3.
4.
Bappeda Kabupaten/Kota
Dinas Kesehatan Provinsi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Unitunit terkait yang mengelola program upaya kesehatan dasar.
D. RUANG LlNGKUP
1.
2.
3.
4.
2
petuセk@
Pembangunan Puskesmas baru
Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan, terutama di wilayah DTPK.
Rehabilitasi Puskesmas yang mengalami kerusakan berat dan sedang.
Pengadaan prasarana penunjang Puskesmas:
a. Pusling Roda 4 Standar
b. Pusling Roda 4 Double Gardan
PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
c. Pusling Perairan
d. Ambulans Gawat Darurat
5. Pengadaan alat kesehatan Puskesmas:
a. Paket lengkap
b. Paket gawat darurat
6. Pengadaan Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
7. Pengadaan Alat Canggih untuk Puskesmas, terutama di wilayah DTPK
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
3
KEGIATAN PERENCANAAN
Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013 merupakan
program upaya kesehatan dasar bersumber dana APBI'J tahun anggaran 2013 yang diberikan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota perlu memahami program/kegiatan yang diusulkan,
mengingat hal tersebut terkait Indikator Kinerja Kementerian Kesehatan yang harus dicapai ,
sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 20102014.
Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2013 diperuntukkan untuk
mencapai sasaran dan target indikator kinerja dari program/kegiatan dimaksud.
A.
PERENCANAAN PUSAT
Perencanaan program dan kegiatan Tugas Pembantuan merupakan bag ian yang tidak
terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan program dan
kegiatan Tugas Pembantuan harus memperhatikan aspek kewenangan, efisiensi, efektifitas,
kemampuan keuangan negara, dan sinkronisasi antara rencana kegiatan tugas pembantuan
dengan rencana kegiatan pembangunan daerah. Penyusunan perencanaan program dan
kegiatan Tugas Pembantuan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Adapun langkahIangkah yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan dalam merencanakan
kegiatan Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013 adalah:
1 . Perencanaan menu, dengan berpedoman pada:
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
Hasil Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2011
Data Pusat Data & Informasi (Pusdatin) Kemkes
Memperhatikan program dan kegiatan yang merupakan prioritas nasional, prioritas
Kementerian Kesehatan, prioritas Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar (kegiatan
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar, Revitalisasi Puskesmas,dll), dan
prioritas Kementerian/Lembaga lain.
Memprioritaskan kegiatan yang termasuk dalam penyiapan pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional.
Memperhatikan usulan dari daerah, terutama yang telah melalui e-p/anning.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TIlGAS PEMBANTIJAN PROGIIAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
5
2. Menetapkan menu kegiatan Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan DasarTahun
Anggaran 2013 dan perkiraan lokasi yang memerlukan dukungan.
3. Menganalisa usulan daerah yang masuk, berdasarkan menu kegiatan dan dana yang
tersedia.
B. MEKANISME PERENCANAAN USULAN DAERAH
1. Setiap Satuan Kerja (Satker) yang akan mengajukan usulan, harus mengajukan usulan
lewat aplikasi e-planning secara offline ke Dinas Kesehatan Provinsi disertai:
a. Surat usulan yang sudah ditandatangani oleh Kepala Satker dan diketahui oleh Kepala
Daerah setempat.
b. Kerangka acuan kegiatanl TOR
c. Rencana Anggaran Biaya (print out dan file back up)
d. Data dukung (spesifikasi alat, master plan gedung, dll).
2. Berdasarkan telaah teknis dan kelayakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, rekapitulasi
usulan tersebut diajukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi secara online ke Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan melalui aplikasi e-planning paling lambat sebelum tanggal
28 Februari tahun anggaran sebelumnya (N1) disertai surat rekomendasi dari Dinkes
Provinsi yang telah diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
3. Kabupaten/Kota menyampaikan RAB dan TOR sebagai bahan kelengkapan pembahasan
pad a Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Ditjen BUK) c.q Bagian Program &
Informasi Ditjen BUK dan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar.
C. MENU KEGIATAN
1.
Pembangunan Puskesmas Baru
Pembangunan Puskesmas ditujukan untuk peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada masyarakat. Pembangunan baru Puskesmas tersebut termasuk
pembangunan pagar, pengadaan mebeulair serta pembangunan rumah dinas petugas
kesehatan (dokter,dokter gigi,paramedis), dan pengadaan sarana prasarana penunjang
kegiatan Puskesmas (peralatan kesehatan, peralatan laboratorium, kendaraan Pusling,
Ambulance, dll).
Persyaratan yang harus dipenuhi:
a. Persyaratan Umum
1) Adanya telaahan yang memuat penjelasan & analisa kebutuhan akan adanya
Puskesmas, antara lain pada:
a. Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.
b. Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000 penduduk
per kecamatan.
c. Wilayah kerja sangat luas
6
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
a. Ketersediaan tenaga kesehatan
b. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik
c. Biaya operasional Puskesmas.
3) Tersedia lahan tidak bermasalah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, yang
dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala Daerah setempat atau surat lain
yang dapat membuktikan keabsahan dari kepemilikan lahan.
4) Lokasi Puskesmas:
a. Mudah dijangkau masyarakat sekitar.
b. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata
c. Bangunan tidak berada di lokasi berbahaya
d. Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah
5) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya.
b. Persyaratan Teknis
1) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan , jumlah dan luas ruangan tergantung jenis pelayanan kesehatanl
kegiatan yang dilaksanakan guna memberikan pelayanan yang optimal dan
memperhatikan halhal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan gender.
2) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan
pedoman program.
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
2.
Peningkatan Puskesmas Menjadi Puskesmas Perawatan
Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada pelayanan rawat inap. Pembangunan
Puskesmas Perawatan tersebut termasuk pengadaan mebeulair, pembangunan rumah
dinas petugas kesehatan Puskesmas, dan pengadaan sarana prasarana penunjang
kegiatan Puskesmas (peralatan kesehatan, peralatan laboratorium, kendaraan Pusling,
Ambulance, d\l).
PETUtUUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
7
Persyaratan yang harus dipenuhi:
a. Persyaratan Umum:
1) Adanya telaahan yang memuat penjelasan dan analisa kebutuhan akan adanya
Puskesmas Perawatan, antara lain:
a. Puskesmas di wilayah terpencil, sangat terpencil, tertinggal, kepulauan
khususnya di pulaupulau kecil terluar, perbatasan dengan negara lain,
dengan target pembangunan sesuai sasaran prioritas Puskesmas di DTPK,
yang tercantum dalam Kepmenkes No. 758 tahun 2011 (terlampir).
b. Kabupaten pemekaran yang belum tersedia Rumah Sa kit.
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
a. Ketersediaan tenaga kesehatan
b. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik
c. Biaya operasional Puskesmas
3) Tersedia lahan tidak bermasalah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, yang
dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala Daerah setempat atau surat lain
yang dapat membuktikan keabsahan dari kepemilikan lahan.
4) Lokasi Puskesmas:
a. Dilokasi strategis yang mudah terjangkau
b. Waktu tempuh lebih dari 2 jam dari sarana rujukan terdekat
c. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata
d . Bangunan tidak berada dilokasi berbahaya
5) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya
6) SK yang ditandatangani oleh BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang
akan ditingkatkan statusnya.
b. Persyaratan Teknis
1) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan dan bangunan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yan 9
dilaksanakan, dan mengacu kepada Pedoman Tata Ruang Puskesmas Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007, dan dilengkapi dengan ruang
laktasi/pojok asi.
2) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas , Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan
pedoman program.
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
8
PfTUNJUK PEREN CANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
3) Peralatan kesehatan Puskesmas Perawatan mengacu pad a buku Pedoman
Peralatan Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun
2008.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan ProvinsilKabupaten/Kota
3.
Rehabilitasi Puskesmas
Guna menunjang serta meningkatkan mutu pelayanan secara optimal, perlu adanya rehabilitasi fisik pada bangunan Puskesmas yang mengalami kerusakan. Rehabilitasi Puskesmas
tersebut termasuk rehabilitasi rumah dinas petugas kesehatan (dokter,dokter gigi,
paramedis), dan pengadaan sarana prasarana penunjang kegiatan Puskesmas bila dibutuhkan (peralatan kesehatan , peralatan laboratorium, kendaraan Pusling, Ambulance, dll).
Pelaksanaan rehabilitasi fisik Puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Puskesmas atau Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat atau sedang.
2) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas
yang akan direhabilitasi.
b. Persyaratan Teknis
1) Denah tataruang
a . Setiap perbaikan/rehabilitasi Puskesmas perlu memperhatikan ruang
penyimpanan obat, ruang laboratorium dan tersedianya ruang laktasi/pojok
ASI (standar ruang laktasi terlampir).
b. Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas , Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat tahun ZセPW@
serta lampiran pedoman yang
disempurnakan dan pedoman program .
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
2) Puskesmas dalam kondisi rusak berat/sedang dengan bukti pernyataan Dinas
Pekerjaan Umum (PU) setempat tentang kondisi bangunan rusak berat/sedang
sehingga perlu di perbaikilrehabilitasi.
3) Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah
setempat , mengacu pada persyaratan bangunan yang terdapat di Kepmenkes
No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
9
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
4. Pengadaan Puskesmas Keliling
Dalam rangka peningkatan pemerataan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta menunjang pelaksanaan rujukan medis
dan kesehatan, perlu dilaksanakan upaya penyediaan prasarana penunjang pelayanan
kesehatan salah satunya yaitu Puskesmas Keliling (Pusling) baik roda 4 (empat) maupun
perairan. Pengadaan Puskesmas Keliling ini dapat merupakan bagian dari pembangunan
baru Puskesmas, peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan, dan
rehabilitasi Puskesmas.
a. Puskesmas Keliling Roda Empat (Pusling R4) terdiri dari:
1. Pusling Roda4 Stan dar:
a. Persyaratan Umum
1)
Kebutuhan akan adanya Pusling R4 Standar diharapkan memperti mbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya luas dengan
kondisi medan jalan yang tidak sulit.
b. Pusling berfungsi sebagai sarana transportasi petugas dan pasien
berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan
program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar
serta melakukan penyelidikan KLB.
c. Sarana transportasi rujukan pasien.
d. Mendukung pelaksanaan penyuluhan kesehatan .
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan
kesanggupan memenuhi antara lain:
a. Biaya operasional Pusling R4 (biaya bah an bakar, biaya
pemeliharaan) dll.
b. Tidak mengalihfungsikan Pusling R4 menjadi kendaraan
penumpang/pribadi.
c. Tersedia tenaga yang mampu menyelenggarakan kegiatan Pusling
R4.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Pusling Roda4 Standar.
b. Persyaratan Teknis
1) Jenis kendaraan yang dapat menjangkau masyarakat di lokasi tertentu
yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan , peralatan komunikasi serta
media penyuluhan.
10
PETUNJUK PERENCANMN &. PELAKSANMN PENGGUNMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
2) Kendaraan Pusling R4 harus memenuhi fungsi transportasi petugas,
rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas,
penyuluhan kesehatan dan aksesibilitas/kemudahan pasien.
3) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang
tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar,
Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi
Profesi.
4) Peralatan kesehatan penunjang mengacu pada buku Pedoman Peralatan
Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
2.
Pusling Roda-4 Double Gardan COG)
a. Persyaratan Umum
1) Kebutuhan akan adanya Pus ling R4 Double Gardan diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya luas dengan
kondisi medan jalan yang sulit.
b. Pusling berfungsi sebagai sarana transportasi petugas dan pasien
berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan
program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar
serta melakukan penyelidikan KLB.
c. Sarana transportasi rujukan pasien
d. Mendukung pelaksanaan penyuluhan kesehatan
2) Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota membuat surat pernyataan
kesanggupan untuk memenuhi antara lain:
a. Kesanggupan untuk biaya operasional Pusling R4 (biaya bahan
bakar, biaya pemelirahaan) dan lainlain.
b. Tidak mengalihfungsikan Pusling R4 menjadi kendaraan
penumpang/pribadi.
c. Tersedia tenaga yang mampu menyelenggarakan kegiatan Pusling
R4.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Pusling Roda4 Double Gardan.
b. Persyaratan Teknis
1) Jenis kendaraan yang sesuai kebutuhan Kabupaten dan dapat
menjangkau masyarakat di lokasi tertentu khususnya di daerah terpencil
dan sang at terpencil yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan,
peralatan komunikasi serta media penyuluhan.
PElUNJUK PERENCANAAN & PElAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
11
2) Kendaraan Pusling R4 harus memenuhi fungsi transportasi petugas,
rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas ,
penyuluhan kesehatan dan aksesibilitas/kemudahan pasien.
3) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang
terdiri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar,
Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi
Profesi .
4) Peralatan kesehatan penunjang mengacu pada buku Pedoman Peralatan
Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007.
c.
p・ョ。ァオセキ「@
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
b.
Pengadaan Puskesmas Keliling Perairan
1. Persyaratan Umum
a. Kebutuhan akan adanya Pusling Perairan diharapkan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya sebagian besar
hanya bisa dijangkau dengan transportasi air.
2. Difungsikan sebagai sarana transportasi petugas dan pasien berikut
peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan program
Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar.
3. Sarana transportasi rujukan pasien
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1. Biaya operasional Pusling Perairan (biaya bahan bakar, biaya
pemeliharaan) dan lainlain.
2. Tidak mengalihfungsikan Pusling Perairan menjadi kendaraan
penumpang/pribadi.
3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan Pusling Perairan.
c. Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Pusling Perairan.
2. Persyaratan Teknis
a. Jenis kendaraan dilengkapi dengan peralatan kesehatan , perlengkapan
keselamatan dan peralatan komunikasi.
b. Kendaraan Pusling Perairan harus memenuhi fungsi transportasi petugas ,
rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas, dan
aksesibilitas/kemudahan pasien .
12
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
c. Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat
Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
d. Peralatan kesehatan penunjang mengacu pad a buku Pedoman Peralatan
Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007.
3.
p・ョ。ァオセキ「@
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
c.
Pengadaan Ambulance Gawat Darurat
1. Persyaratan Umum
a. Kebutuhan akan adanya Ambulance Gawat Darurat diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang membutuhkan prasarana
penunjang Ambulance Gawat Darurat.
2. Difungsikan sebagai transportasi rujukan pasien dari lokasi kejadian ke
sarana pelayanan kesehatan dengan pengawasan medik khusus.
3. Ambulance dilengkapi dengan peralatan kesehatan penunjangnya.
4. Berpedoman pada persyaratan umum Ambulance yang terdapat di
Kepmenkes No. 882 tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan
Evakuasi Medik.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1. Kesanggupan untuk biaya operasional Ambulance (biaya bahan bakar,
biaya pemeliharaan) dan lainlain.
2. Tidak mengalihfungsikan Ambulance menjadi kendaraan penumpang .
3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan Ambulance.
c. Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Ambulance Gawat Darurat.
2. Persyaratan Teknis
a. Jenis kendaraan yang berfungsi sebagai sarana transportasi rujukan bagi
masyarakat yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan dan peralatan
komunikasi.
b. Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat
Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan,dan Organisasi Profesi .
c. Berpedoman pada persyaratan teknis yang terdapat di Kepmenkes No. 882
tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan Evakuasi Medik.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
13
3. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
5.
Pengadaan Paket Lengkap Alat Kesehatan Puskesmas
Pengadaan paket lengkap alat kesehatan Puskesmas ini dapat merupakan bagian dari
pembangunan baru Puskesmas, peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas
Perawatan, dan rehabilitasi Puskesmas. Paket lengkap alat kesehatan Puskesmas terdiri
dari (1) dental kit; (2) alat laboratorium; (3) alat Poned; dan (4) poliklinik set. Adapun
persyaratan yang harus dipenuhi adalah:
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya paket lengkap alat kesehatan Puskesmas diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas yang alat kesehatan tidak lengkap, Puskesmas
yang akan berfungsi sebagai gatekeeper dalam mempersiapkan BPJS, dan
Puskesmas lain yang dianggap perlu.
2) Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia
(Iistrik, air, genset, bangunan penunjang, dll).
3) Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam
mekanisme Hibah BMN (bukan alat kesehatan yang kecil dan mudah hilang).
4) Tersedia SK BupatiiWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
alat kesehatan .
5) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan alat kesehatan .
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari
pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina
Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
2) Peralatan kesehatan mengacu pad a buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen
Bina Kesmas Tahun, 2007.
3) Rincian paket alat kesehatan lengkap dapat mengacu daftar peralatan yang
tercantum di lampiran.
c. Penanggungj awab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
14
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
6.
Pengadaan Alat Kesehatan Gawat Darurat Puskesmas
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya alat kesehatan Gawat Darurat Puskesmas diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas yang berada di daerah jalur mudik, rawan
bencana dan kecelakaan, dan Puskesmas yang berada di lokasi pelaksanaan
major event yang tidak mempunyai alat セ Z ・ウィ。エョ@
gawat darurat.
2) Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia
(Iistrik, air, genset, bangunan penunjang, dll) .
3) Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam
mekanisme Hibah BMN (bukan alat kesehatan yang kecil dan mudah hilang) .
4) Tersedia SK BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
alat kesehatan.
5) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan alat kesehatan, minimal 1 orang
dokter umum dan 1 orang perawat, diutamakan yang sudah mendapatkan
pelatihan PPGD.
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari
pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina
Penunjang Medik & Sarana Kesehatan , dan Organisasi Profesi.
2) Peralatan kesehatan mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen
Bina Kesmas Tahun 2007.
3) Rincian paket alat kesehatan gawat darlJ rat dapat mengacu daftar peralatan
seperti tercantum di lampiran.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
7.
Pengadaan Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya) diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Bertujuan sebagai penyediaan prasarana sumber daya utama energi listrik di
Puskesmas yang tidak terjangkau distribusi listrik dari PLN.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA ruGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN2013
15
2) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
3) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1. Biaya operasional
2. Tidak mengalihfungsikan PLTS
3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan PLTS
b. Persyaratan Teknis
Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari
pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan,
dan Organisasi Profesi.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi
8.
Pengadaan Alat Canggih untuk Puskesmas, terutama di wilayah DTPK
A. Pengadaan Rontgen
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya rontgen untuk Puskesmas diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas Perawatan yang membutuhkan alat rontgen sebagai sarana pendukung diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan , kondisi dan letak
geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar alat rontgen dapat berfungsi optimal telah tersedia
(listrik yang stabil, air, genset, sistem pembumian I grounding, bangunan
penunjang, dll) .
4) Karena keterbatasan dokter spesialis radiologi, pengadaan rontgen ini
dihubungkan dengan telemedicine.
5) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
alat rontgen.
6) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional rontgen
2. Tidak mengalihfungsikan alat rontgen
3. Tersedia tenaga radiographer yang mampu mengoperasikan alat
rontgen
16
PETUNJUK PERENCANMN & PELAKSANMN PENGGlINMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
2) Spesifikasi peralatan mengacu pacla Kepmenkes No . 1014 tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan
Kesehatan.
3) Tersedia jaringan koneksi internet kualitas baik untuk mendukung
te/emedicine bidang teleradiologi.
4) Tersedia perangkat pendukung teleradiologi (Personal Computer/PC set, Uninterrupted Power Supply/UPS).
c. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi
B. Pengadaan Ultrasonografi (USG)
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya USG untuk Pusk'3smas diharapkan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas Perawatan dan Puskesmas Poned yang
membutuhkan USG sebagai sarana pendukung diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan, kondisi dan letak
geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar USG dapat berfungsi optimal telah tersedia (Iistrik
yang stabil, air, genset, sistem pembumian / grounding, bangunan penunjang ,
dll).
4) Tersedia SK BupatilWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
USG.
5) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional USG
2. Tidak mengalihfungsikan USG
3. Tersedia tenaga dokter umum terlatih yang mampu mengoperasikan USG
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan , dan Organisasi Profesi.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGHAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
17
2) Spesifikasi peralatan mengacu pada Kepmenkes 1\10. 1014 tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan
Kesehatan.
c. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
c. Pengadaan
Elektrokardiografi (EKG)
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya EKG untuk Puskesmas diharapkan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:
1) Puskesmas Perawatan yang membutuhkan EKG sebagai sarana pendukung
diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan, kondisi dan letak
geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar EKG dapat berfungsi optimal telah tersedia (Iistrik
yang stabil, air, genset, sistem pembumian I grounding, bangunan penunjang,
dll).
4) Karena keterbatasan dokter spesialis jantung & pembuluh darah, maka
pengadaan EKG ini dihubungkan dengan te/emedicine.
5) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
EKG.
6) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan
memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional EKG
2. Tidak mengalihfungsikan EKG
3. Tersedia tenaga dokter umum terlatih yang mampu mengoperasikan EKG
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri
dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan, dan Organisasi Profesi.