PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA DPRD KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH )

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Reformasi yang diperjuangkan untuk seluruh lapisan masyarakat
membawa perubahan dalam kehidupan politik nasional maupun di daerah. Salah
satu agenda reformasi tersebut adalah adanya desentralisasi keuangan dan
otonomi daerah. Menurut Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia dan daerah
otonom selanjutnya daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas-batas

wilayah

yang

berwenang

mengatur


dan

mengurus

urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sedangkan otonomi daerah yaitu hak, wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam Sopanah dan Mardiasmo (2003 :1160) berdasarkan ketetapan MPR Nomor
XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, pengertian dan
pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan
pusat dan daerah, pemerintah telah mengeluarkan satu paket kebijakan tentang
otonomi daerah yaitu : Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.. Menurut Shah (1997) dalam

1


Mardiasmo (2002 : 25) secara teoritis, desentralisasi ini diharapkan akan
menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu:
1. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa, dan kreatifitas masyarakat
dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan
atau keadilan di seluruh daerah dengan memanfaatkan sumber daya potensi
yang tersedia masing-masing daerah.
2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran
pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang
memiliki informasi yang paling lengkap.
Berdasarkan pemaparan tersebut,

maka

peranan DPRD

dalam

pengawasan keungan daerah sangat besar dan memiliki nilai sangat strategis
sebagai upaya untuk merealisasikan akuntabilitas publik pemerintahan saat ini

secara transparan, akuntabel, efisien, efektif, dan ekonomis. Implikasi positif dari
berlakunya Undang-Undang tentang Otonomi Daerah yang berkaitan dengan
kedudukan, fungsi dan hak-hak DPRD, diharapkan yang selanjutnya disebut
dewan akan lebih aktif di dalam menangkap aspirasi yang berkembang di
masyarakat yang kemudian mengadopsinya dalam berbagai bentuk kebijakan
publik di daerah bersama-sama kepala daerah (Bupati dan Walikota). Dampak lain
yang kemudian muncul dalam rangka otonomi daerah adalah tuntutan terhadap
pemerintah untuk menciptakan good governance sebagai salah satu prasyarat
penyelenggaraan

pemerintah

dengan

mengedepankan

akuntabilitas

dan


transparansi.
Secara umum, lembaga legislatif mempunyai tiga fungsi yaitu: 1) fungsi
legislasi (fungsi membuat peraturan perundang-undangan), 2) fungsi anggaran
2

(fungsi untuk menyusun anggaran) dan 3) fungsi pengawasan (fungsi untuk
mengawasi kinerja Eksekutif). Dalam penelitian ini fungsi dewan yang akan di
bahas adalah fungsi pengawasan anggaran. Pengawasan anggaran yang dilakukan
oleh dewan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang dimiliki oleh dewan yang berpengaruh secara langsung
terhadap pengawasan yang dilakukan oleh dewan, salah satunya adalah
pengetahuan tentang anggaran. Sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh dari
pihak luar terhadap fungsi pengawasan oleh dewan yang berpengaruh secara tidak
langsung terhadap pengawasan yang dilakukan oleh dewan, diantaranya adalah
adanya

partisipasi

masyarakat


dan

transparansi

kebijakan

publik.

Permasalahannya adalah apakah dalam melaksanakan fungsi pengawasan lebih
disebabkan pengetahuan dewan tentang anggaran ataukah lebih disebabkan karena
permasalahan lain. Di samping itu, apakah partisipasi masyarakat dan transparansi
kebijakan publik juga akan berpengaruh terhadap pengawasan anggaran yang
dilakukan oleh dewan.

3

B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengetahuan anggaran berpengaruh terhadap pengawasan keuangan
daerah (APBD) ?
2. Apakah partisipasi masyarakat akan berpengaruh terhadap hubungan antara

pengetahuan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah (APBD)
?
3. Apakah transparansi kebijakan publik akan berpengaruh terhadap hubungan
antara pengetahuan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah
(APBD)?

4

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi,. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rinneka Cipta.
Azwar, Saifuddin,. 1992. Reliabilitas dan validitas, Edisi Kedua. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Baswir, Revrisond, 1997. Akuntansi Pemerintahan Indonesia, Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE..
Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 1996. Statistik Induktif, Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
Gujarati, Damodar. 1991. Ekonometrika Dasar, Edisi Bahasa Indonesia,
Terjemahan Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam,. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Bagian Penerbitan Undip.
Halim, Abdul, 2001. Manajemen Keuangan Daerah Bunga Rampai, Edisi
Pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Halim,

Abdul, 2002. Akuntansi dan Pengendalian Keuangan Daerah.
Yogyakarta: UPP YKPN.

Indriantoro Nur, dan Bambang, Supomo. 1999. Metode penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukoharjo No.
170/DPRD/IX/2004 tentang Nama, Sususnan Pimpinan dan
Keanggotaan Fraksi, Komisi, Panitia Musyawarah serta Panitia
Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Republik Indonesia, Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.
Republik Indonesia, Kepmendagri No.29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah
Serta tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah,

Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

73

Ritonga, Abdulrahman,. 1987. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta:
Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
Singarimbun, Masri, dan Sofyan, Effendi. 1987. Metode penelitian Survei.
Yogyakarta: LP3ES.
Santoso, Singgih,. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Sopanah dan Mardiasmo. 2003. “Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan
Transparansi Kwebijakan Publik Tehadap Hubungan Antara
Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Dengan Pengawasan Keuangan
Daerah”. Simposium Nasional Akuntansi VI: 1160-1165.
Uma, Sekaran,. 2000. Research Methods for Business:A Skill Bulding Approach,
3rd Edition. John Willey and Sons, Inc.
Witono, Banu,. 2003. “Pengaruh Latar Belakang Personal dan Budaya Politik
Terhadap Peran DPRD Dalam Pengawasan Keuangan Daerah”.
Empirika. 16 (1): 26-48.


74

LAPORAN PENELITIAN
DOSEN MUDA

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN
TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(STUDI EMPIRIS PADA DPRD KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH )

Oleh:
Drs.Agus Endro Suwarno,M.Si
Drs. Eko Sugiyanto, M.Si

DIBIAYAI OLEH KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA
WILAYAH VI SEMARANG SESUAI DENGAN SURAT
PERJANJIAN PELAKSANAAN DOSEN MUDA DAN
KAJIAN WANITA NOMOR : 019/006.2/PP/KT/2009

TERTANGGAL 16 MARET 2009

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2009

KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadhirot Alloh SWT,
hanya dengan keridhoanNYA tim peneliti telah dapat menyelesaikan tugas
penelitian dan penyususunan laporan penelitian ini dengan Judul : PENGARUH
PENGETAHUAN
PENGAWASAN

DEWAN

TENTANG

KEUANGAN


DAERAH

ANGGARAN
DENGAN

TERHADAP
PARTISIPASI

MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI
VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA DPRD KABUPATEN KLATEN
JAWA TENGAH )

Ucapan terima kasih pantas peneliti haturkan kepada berbagai pihak atas
bantuan, saran, bimbingan, arahan yang sangat berarti, berharga dan bermanfaat
bagi kami. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih
yang tak terhingga pada:
1. Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM), DIKTI dan KOPERTIS
Wilayah VI Semarang telah memberikan kesempatan, pengesahan, otoritas
dan dana penunjang, sehingga penelitian ini dapat selesai sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
2. Ketua Komisi dan segenap anggota DPRD Kab. Klaten
3. Dekan Fakultas Ekonomi

dan staf yang telah memberikan motivasi,

dukungan, bantuan yang sangat berharga hingga selesainya penelitian ini.
4. Pihak lain yang tidak dapat kami sebut satu persatu, semoga budi baik
Bapak/Ibu/Sdr. dilipatkangandakan oleh Allah,SWT sebagai amal kebaikan.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb
Surakarta, 2 Oktober 2009
Tim Peneliti

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
RINGKASAN HASIL PENELITIAN……………………………………….iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................ 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Keuangan Daerah .......................................... 5
B. Pengawasan Keuangan Daerah ........................................ 5
C. Pengetahuan dan Pengawasan Keuangan
Daerah ............................................................................ 9
D. Partisipasi Masyarakat & Pengawasan Keuangan Daerah. .10
E Transparansi Kebijakan Publik dan Pengawasan
Keuangan Daerah ........................................................... 11
F Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ......... 12
G. Struktur Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah ............ 23
H. Kerangka Pemikiran ........................................................ 34
I. Tinjauan Penelitian Terdahulu ......................................... 35
J. Hipotesis ......................................................................... 36

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN………………… 37
A. Tujuan Penelitian ................................................................ 37
B. Manfaat Penelitian............................................................... 37

v

BAB IV

METODE PENELITIAN........................................................ 38
A. Jenis Penelitian ............................................................... 38
B. Populasi dan Sampel ....................................................... 38
C. Data dan Sumber Data ..................................................... 39
D. Metode pengumpulan Data .............................................. 40
E. Definisi Operasional & Pengukuran Variabel .................. 41
F. Metode Pengujian Kualitas Data ..................................... 43
G. Teknik Analisis Data ....................................................... 46

BAB V

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN …………………. 54
A. Fungsi, Tugas dan Wewenang DPRD ............................... 54
B. Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Pengumpulan Data ...... 56
C. Pengujian Kualitas Data .................................................. 57
1. Uji Validitas .............................................................. 57
2. Uji Reliabilitas .......................................................... 59
D. Analisis Data ................................................................... 60
1. Uji Proporsi ............................................................... 60
2. Pengujian Asumsi Klasik ........................................... 63
a. Uji Normalitas ..................................................... 63
b. Uji Autokorelasi .................................................. 64
c. Uji Multikolinieritas ............................................ 64
d. Uji Heteroskedastisitas ........................................ 65
3. Pengujian Hipotesis ................................................... 66
a. Analisis Regresi Linier Berganda ......................... 66
b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) .................... 67
c. Uji Koefisien Regresi Secara Serentak (Uji F) ..... 70

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN.............. 71
A. Kesimpulan ..................................................................... 71
B. Keterbatasan Penelitian ................................................... 72
C. Saran-saran ..................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1-1

Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner ........... 56

Tabel 1-2

Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Dewan
tentang Anggaran .................................................................. 57

Tabel 1-3

Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Masyarakat .............. 58

Tabel 1-4

Hasil Uji Validitas Variabel Transparansi Kebijakan Publik .. 58

Tabel 1-5

Hasil Uji Validitas Variabel Pengawasan Keuangan
Daerah (APBD) .................................................................... 59

Tabel 1-6

Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 60

Tabel 1-7

Proporsi Jawaban Responden Terhadap Item Pernyataan
tentang Pengetahuan Dewan tentang Anggaran ..................... 61

Tabel 1-8

Proporsi Jawaban Responden Terhadap Item Pernyataan
tentang Partisipasi Masyarakat .............................................. 61

Tabel 1-9

Proporsi Jawaban Responden Terhadap Item Pernyataan
tentang Transparansi Kebijakan Publik ................................. 62

Tabel 1-10

Proporsi Jawaban Responden Terhadap Item Pernyataan
tentang Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) .................... 63

Tabel 1-11

Hasil Uji Normalitas data ...................................................... 64

Tabel 1-12

Hasil Uji Multikolinieritas .................................................... 65

Tabel 1-13

Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 65

Tabel 1-14

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 67

Tabel 1-15

Hasil Uji t ............................................................................. 68

Tabel 1-16

Hasil Uji F ............................................................................ 70

vii

DAFTAR LAMPIRAN

-. Kuesioner dan Skor Hasil Kuesioner serta Uji Proporsi
.- Uji Validitas Dan Reliabilitas
. -Uji Normalitas
. -Uji Asumsi Klasik
- Analisis Regresi Linier Berganda
- Daftar Kuesioner

viii

RINGKASAN HASIL PENELITIAN

Peranan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam pengawasan keuangan
daerah sangat besar dan memiliki nilai sangat strategis sebagai upaya untuk
merealisasikan akuntabilitas publik pemerintahan saat ini secara transparan,
akuntabel, efisien, efektif, dan ekonomis. Implikasi positif dari berlakunya UndangUndang tentang Otonomi Daerah yang berkaitan dengan kedudukan, fungsi dan hakhak DPRD, diharapkan yang selanjutnya disebut dewan akan lebih aktif di dalam
menangkap aspirasi yang berkembang di masyarakat yang kemudian mengadopsinya
dalam berbagai bentuk kebijakan publik di daerah bersama-sama kepala daerah
(Bupati dan Walikota). Dampak lain yang kemudian muncul dalam rangka otonomi
daerah adalah tuntutan terhadap pemerintah untuk menciptakan good governance
sebagai salah satu prasyarat penyelenggaraan pemerintah dengan mengedepankan
akuntabilitas dan transparansi.
Secara umum, lembaga legislatif mempunyai tiga fungsi yaitu: 1) fungsi
legislasi (fungsi membuat peraturan perundang-undangan), 2) fungsi anggaran (fungsi
untuk menyusun anggaran) dan 3) fungsi pengawasan (fungsi untuk mengawasi
kinerja Eksekutif).

Dalam rangka mendukung peran dan fungsi pemerintah sebagai

pemegang amanat rakyat, maka dalan proses persiapan atau perencanaan anggaran
daerah

harus

selalu

berorientasi

kepada

kepentingan

publik

dan

dapat

dipertangungjawabkan pula kepada publik. Salah satu cara yang dapat ditempuh
untuk memperoleh data informasi yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten atau Kota
dan DPRD Kabupaten atau Kota, karena kesalahan dalam melakukan penjaringan
aspirasi dapat menyebabkan kesalah dalam menentukan arah dan kebijakan umum
APBD.

Dengan demikian jelas bahwa penjaringan aspirasi masyarakat merupakan
salah satu upaya untuk memperoleh data dan informasi dari masyarakat sebagai
bahan masukan dalam proses perencanaan anggaran daerah agar arah dan kebijakan
umum APBD sesuai dengan apa yang menjadi aspirasi murni dari masyarakat.
Transparansi berarti keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi
yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak
yang memerlukan informasi, transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh
informasi. Mengingat anggaran daerah merupakan salah satu sarana evaluasi
pencapaian kinerja dan tanggungjawab pemerintah dalam mensejahterakan
masyarakat, maka APBD harus dapat memberikan informasi yang jelas tentang
tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan
atau proyek yang dianggarkan. Selain itu setiap dana yang diperoleh, penggunaannya
harus dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, serta informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti.

Kata kunci : Pengetahuan Anggaran, Keuangan Daerah, Partisipasi Masyarakat,
Kebijakan Publik.

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (Studi Empiris Pada Dprd Kabupaten Klaten).

0 3 7

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Komitmen Organisasi Politik, Akuntabilitas, dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris di DPRD Kabupaten Klaten).

0 3 7

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Modera

0 10 22

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Modera

1 5 14

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Moderating. (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Boyolali).

0 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Moderator Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (Study Empiris di DPRD Klaten).

0 5 12

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Moderator Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (Study Empiris di DPRD Klaten).

0 3 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada DPRD Kabupaten Klaten dan Boyolali).

0 2 6

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD), dengan Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah).

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD), dengan Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah).

0 3 4