Panduan Asuhan Keperawatan Paliatif di Rumah
PANOUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
01 RUMAH
S. -
J(}DI, :J-bl:;"
:2{:; 3 . ';;;j')'
D
•••• •••••• .
1.1 ' '" .. fJ
I •
..... .
••••••
010 / 1
/tJc/
.I ..... ..•
•
. ... .
.. . . . . . . _0 • • •
..
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjat'kan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan Panduan Asuhan Keperawatan Paliatif di
Rumah dapat diselesaikan.
Buku ini disusun dengan tujuan untuk menunjang upaya peningkatan
kemampuan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien
yang mempunyai masalah pen y ak it terminal di rumah. Buku panduan ini
diharapkan dapat menarik minat perawat untuk membacanya sehingga mereka
mendapatkan gambaran cara melaksanakan pelayanan keperawatan bagi pasien
penderita penyakit terminal di rumah. Setelah mendapatkan gambaran,
diharapkan para perawat termotivasi melaksanakan asuhan keperawatan paliatif
di rumah guna meningkatkan jangkauan pelayanan keperawatan kepada
masyarakat.
Kami menyadari adanya keterbatasan dalam penyusunan buku panduan ini,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan demi penyempurnaan
panduanini.
Direktur Bina Pelayanan
Keperawatan dan KeteknisianMedik
/
./
O 「セ@
./
(/,/
Suhartati. SKp, M.Kes
NIP.196007271985012001
P:mdll:JJJ ASllh:m Kt'perawat:JJJ PaliallfdiRumah
TIM PENYUSUN
Ketua I
Ketua II
Anggota
11
: Dr. Mulya A. Hasjmy, Sp.B, M.Kes.
Sekretaris Oitjen Bina Pelayanan lMedik
: Sri Muljati, SKM, M.Kes
Plh. Oirektur Bina Pelayanan Keperawatan
1. Noor Kinteki, SKM, MPH
Oil. Bina Pelayanan Keperawatan
2. Riyanto Ns., M.Kes, Sp.Kom.
Oil. Bina Pelayanan Keperawatan
3. Zolaiha, SKM, MPHM
Oit. Bina Pelayanan Keperawatan
4. Ucu Ojuwitasari, SKp, MM, M.Kes
Oit. Bina Pelayanan Keperawatan
5. Wawan Hernawan, SKp
Oil. Bina Pelayanan Keperawatan
6. Maria Witjaksono, dr, Cert.Pai/iative Care
RS Kanker Dharmais
7. Suginarti, dr, M.Kes.
Oit. Bina Yanmedik Spesialistik
8. Haslinda, drg, M.Kes.
Oil. Bina Yanmedik Oasar
9. Agung Waluyo, SKp, MN
Fakultas IImu Keperawatan UI
10. Kemala Rita, SKp, MARS
RS Kanker Dharmais
11. Christina Tegol , SKM
RS St. Carotus
12. Zuraidah, SKp, M.Kes.
RS Tarakan
13, Desmawati, SKp , MARS
RS Fatmawati
14. Rusmiati , SKp
RS Cipto Mangunkusumo
15. Elvie Tresya AM , SKp
RS Persahabatan
16, Sri Hartati, AMK
Puskesmas Jatinegara
17, Sri Hartati, AMK
Puskesmas Jatinegara
18, Lidiya Sembiring, AMK
Puskesmas Tebet
Pandll:m ASllh:m KejlCI-:JW.1I:J1I Pmialt/'d; RUfllmJ
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
TIM PENYUSUN
ii
DAFTAR lSI
iii
DAFTAR ISTILAH
v
I.
II.
III.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Landasan Hukum
2
C. Sasaran
3
KONSEP DASAR
A. Pengertian Perawatan Paliatif
4
B. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif
4
C. Tujuan Perawatan Paliatif
5
D. Tim Perawatan Paliatif
5
E. Model Perawatan Paliatif
6
PERAN, FUNGSI , DAN KOMPETENSI
A. Peran
8
B. Fungsi
C. Kriteria dan Kompetensi Perawat Paliatif
9
13
F,1Juj"aIJ AsuiJan Keperawafan F,lIiadIdiRllmaiJ
1II
IV.
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
A. Pengkajian
16
B. Diagnosa (Masalah ) keperawatan
17
C. Rencana Tindakan
18
D. Pelaksanaan
19
E. Evaluasi
19
F. Diagnosa (Masalah) keperawatan paliatif yang lazim
ditemukan
V.
20
TATALAKSANA KEPERAWATAN PALIATIF DI RUMAH
A. Pengorganisasian
31
B. Mekanisme Pelayanan
34
C. Pembiayaan
36
VI.
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
37
VII.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
38
DAFTAR PUSTAKA
39
LAMPIRAN 1
40
LAMPIRAN 2
49
IV
P;lI1du:m A su/7;m Kcpemw.11:1Il PaE11J!'dj Ramah
DAFTAR 'ISTILAH
1.
Paliatif: meringankan penderitaan atau memberikan rasa nyaman
2.
Pelayanan Paliatif (WHO) : semua tindakan aktif guna meringankan
penderitaan pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa dan
menunjukkan tandatanda perburukkan atau pasien dalam tahap
3.
terminal
Penyakit Terminal : jika penyakit yang mengancam jiwa yang
menunjukkan tandatanda perburukan menuju kematian, dimana
kenyamanan menjadi prioritas perawatan
4.
Tahap Terminal : suatu kondisi dimana seseorang dalam proses
kematian
5.
Perawatan Paliatif : perawatan yang diberikan pada penderita dengan
penyakit yang tidak mungkin disembuhkan atau dalam tahap terminal
yang merupakan respon terhadap masalah biopsikososio dan spiritual
sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien.
6.
Pasien Paliatif : pasien kanker stadium lanjut, pasien dengan
kegagalan organ, pasien dengan penyakit saraf stadium lanjut, kelainan
metabolisme stadium lanjut, dan HIV/AIDS.
7.
Tim Perawatan Paliatif : tenaga kesehatan bersama tenaga lain terkait
yang bertugas mengelola dan melayani pasien yang menderita penyakit
yang tidak mungkin disembuhkan dan penyakit dalam tahap terminal.
8.
Pelayanan Keperawatan Paliatif di rumah : bag ian integral dari
pelayanan keperawatan keluarga yang memfokuskan pelayanan pada
anggota keluarga yang mempunyai masalah penyakit yang tidak
mungkin disembuhkan dan penyakit dalam tahap terminal .
9.
Asuhan Keperawatan Paliatif di rumah : rangkaian kegiatan yang
diberikan dalam praktik keperawatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang mencakup pengkajian,
perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
P:mdu:m AslliJ:m Keper.1W.1/!lJl P.:J!i.1lll"ciiRurnaiJ
v
10. Perawat Paliatif
: perawat dengan latar belakang pendidikan
keperawatan minimal 03 dan telah mendapat pelatihan tentang
perawatan pal iatif.
11. Terapi komplementer:
pengobatan Komplementer termasuk
pengobatan pelengkap yang diberikan kepada pasien dengan kondis i
paliatif (contoh : terapi akupunktur, Reiki , Herbal , refleksi, ozon , dll).
12. Relawan : seseorang yang menyumbangkan tenaga dan fikirannya
didalam membantu perawatan pasien paliatif tanpa mengharapkan
imbalan apapun , biasanya berasal dari keluarga pasien yang pernah
di rawat atau seseorang yang memepunyai kom itmen terhadap
perawatan paliatif.
13. Pelaku Rawat (Care Giver) : seseorang yang telah mendapat pelatihan
khusus dan mempunyai kompetensi kompetensi khusus untuk
memberikan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari
oranng sakit (pasien)
14. Rohaniawan : seseorang ahli agama yang memberikan dukungan
spiritual kepada pasien seperti: ulama , pendeta dan tokoh agama lain
dengan nilainilai dan prinsip hidup serta apa yang dicari manusia untuk
memberi nilai dalam kehidupannya.
VI
Pandu:m Asu/Jan K t'perufv,7!.?/J Poii,lliFdl R IUTJoiJ
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini di Indonesia jumlah penderita penyakit degeneratif dan penyakit kronis
seperti kanker, HIV/AIDS, Stroke, Diabetes melitus semakin meningkat. Tahun
2004, Depkes melaporkan diperkirakan 100 kasus penderita kanker per
100.000 orang pertahun.Data dari RS Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker
Nasional , menunjukkan jumlah pasien kanker kasus baru pada tahun 2005
berjumlah 1239 orang dan jumlah pasien kanker yang meninggal pada tahun
2005 berjumlah 274 orang. Berdasarkan data Depkes tahun 2011 Penyakit
HIV/AIDS berjumlah 24.131 orang. Jumlah penderita penyakit Stroke di RSUP
dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ratarata pertahun adalah 1000 orang, dan
jumlah penderita penyakit Diabetes melitus tahun 2005 di Indonesia sebanyak
250.000 orang pertahun. Sebagian dari penderita penyakit degeneratif diatas
akan masuk pada stadium lanjut, dimana pasien tidak lagi berespon terhadap
pengobatan kuratif. Hal ini menimbulkan kecenderungan semakin
meningkatnya jumlah penderita yang tidak mung kin disembuhkan dan
memerlukan perawatan paliatif.
Masalah keperawatan yang berkaitan dengan keperawatan paliatif sangat
kompleks, tidak hanya berhubungan dengan aspek fisik tetapi juga
menyangkut aspek kejiwaan, aspek sosial dan aspek spritual yang dialami,
bukan hanya oleh pasien tetapi juga menjadi masalah keluarga. Asuhan
Keperawatan paliatif di rumah yang dilaksanakan secara profesional, holistik
dan berkesinambungan diperlukan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih
baik bagi pasien dan keluarga.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu disusun panduan asuhan
keperawatan paliatif di rumah sehingga perawat dapat melaksanakan asuhan
keperawatan paliatif secara optimal.
PanmJ:llJ AsuiJan KeperaW.1lan Pallali/·di RlJmaiJ
B. LANDASAN HUKUM
1.
Undang Nomor 12 Tahun 2008 ten tang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2.
UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3.
UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Nega ra Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 ten tang Tenaga Kesehatan
(Lembaran l\Jegara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
5.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
94/Kep/M .Pan/ 11 12001 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya
6.
Keputusan Mente ri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II /2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
7.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentan g
Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas;
8.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/ PerNI1I2008 tentang
9.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SKN/2009 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota;
Sistem Kesehatan Nasional ;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/ 148/1/201 0
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
2
P:lI7du:m ASllhan K c'peraw.11.1J1 Palill1l ·dl RIII17ah
11.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 161/Menkes/Per/l/201 0 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 908/Menkes/Per/V11/2010
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan Keluarga;
13. Peratu ran Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/V1I1/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
c.
SASARAN
Perawat dan anggota tim lain yang terlibat dalam perawatan paliatif.
P.:wdll.:w ASII/J.:w Kej7t?I-:JW:J/lJlJ PaJj:J/jIdi /?IImaIJ
3
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN PALIATIF
A. PENGERTIAN PERAWATAN PALIATIF
Kata paliatif berasal dari bahasa Latin "pa/lium"yang berarti mantel.
Sedangkan dalam bahasa Inggris "to palliate" berarti mengurangi
penderitaan atau memberikan kenyamanan
Perawatan Paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan
beban penderita terutama yang tidak dapat disembuhkan . Tindakan
aktif yang dimaksud ialah antara lain menghilangkan nyeri dan
keluhan lain, serta perbaikan dalam bidang psikologis , sos ial dan
spiritual. Tidak saja diberikan kepada penderita yang tidak dapat
disembuhkan tetapi juga penderita yang mempunyai harapan untuk
sembuh bersamasama dengan tindakan kuratif. (Depkes-Pedoman
Kanker Terpadu Paripurna, 1997)
B. PRINSIP DASAR PERAWATAN PALIATIF (WHO)
Prinsip dasar perawatan pal iatif adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kemat ian
adalah proses yang wajar.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri serta keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan aspek psiko sosio dan spiritual":.
5. Mengusahakan agar pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa dukacita.
4
P:lf7dUilJJ AsulJilJl Kept'l -:J w:JI,JIl P.l li:JIJ!·di Rum'VI
c.
TUJUAN PERAWATAN PALIATIF
Tujuan perawatan paliatif ialah meringankan atau menghilangkan rasa
nyeri dan keluhan lain, perbaikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
agar tercapai kualitas hidup maksimall bagi pasien kanker stadium lanjut
dan keluarganya. Tindakan paliatif ini harus dapat membantu pasien untuk
dapat mempertahankan secara maksimal kemampuan fisik, emosi,
spiritual, pekerjaan, dan sosial yang diakibatkan baik oleh kanker maupun
akibat tindakan.
Indikator tercapainya tujuan perawatan paliatif:
1. Aspek tisik : keluhan tisik berkurang.
2. Aspek psikologi: keamanan pSikologis, kebahagiaan meningkat dan
pasien dapat menerima penyakitnya.
3. Aspek sosial : Hubungan interpersonal tetap terjaga dan masalah sosial
lain dapat diatasi.
4. Aspek spiritual: Tercapainya arti kehidupan yang bernilai bagi pasien
dan keluarga dalam menJalankan kehidupan rohani yang positif serta
dapat menjalankan ibadah sampai akhir hayatnya.
D. TIM PERAWATAN PALIATIF
Pelaksanaan perawatan paliatif di lapangan dilakukan dengan pendekatan
tim yang terdiri dari berbagai disiplin profesi. Anggota tim perawatan palitit
terdiri dari protesi kedokteran dengan berbagai macam spesialiso:, dokter
umum, protesi keperawatan, fisioterapis, okupasi terapis, pekerja social
medis, ahli gizi, psikolog, ahli agama, relawan dan pelaku rawat (care giver)
dari anggota keluarga. Masingmasing protesi mempunyai peran dan
tanggungjawab yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan dasar
keilmuan dari masingmasing anggota tim dan kebutuhan yang bersifat
holistik dari setiap pasien.
R1J7duall AsuIJ:1l7 Keperawat:1l7 Paliatifdi RumaIJ
5
E. MODEL PERAWATAN PALIATIF
Perawatan paliatif dapat dilaksanakan di rumah sakit, di rumah atau di
hospis.
1.
Perawatan paliatif di rumah sakit (Hospice Hospital Care)
Unit ini berada didalam rumah sa kit dan merupakan suatu unit
tersendiri dalam struktur organisasi rumah sakit. Keuntungan model
ini adalah dapat dengan mudah mempergunakan fasilitas rumah sakit
dalam mengatasi masalahmasalah yang sulit di lapangan , baik untuk
tindai
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
01 RUMAH
S. -
J(}DI, :J-bl:;"
:2{:; 3 . ';;;j')'
D
•••• •••••• .
1.1 ' '" .. fJ
I •
..... .
••••••
010 / 1
/tJc/
.I ..... ..•
•
. ... .
.. . . . . . . _0 • • •
..
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjat'kan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan Panduan Asuhan Keperawatan Paliatif di
Rumah dapat diselesaikan.
Buku ini disusun dengan tujuan untuk menunjang upaya peningkatan
kemampuan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien
yang mempunyai masalah pen y ak it terminal di rumah. Buku panduan ini
diharapkan dapat menarik minat perawat untuk membacanya sehingga mereka
mendapatkan gambaran cara melaksanakan pelayanan keperawatan bagi pasien
penderita penyakit terminal di rumah. Setelah mendapatkan gambaran,
diharapkan para perawat termotivasi melaksanakan asuhan keperawatan paliatif
di rumah guna meningkatkan jangkauan pelayanan keperawatan kepada
masyarakat.
Kami menyadari adanya keterbatasan dalam penyusunan buku panduan ini,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan demi penyempurnaan
panduanini.
Direktur Bina Pelayanan
Keperawatan dan KeteknisianMedik
/
./
O 「セ@
./
(/,/
Suhartati. SKp, M.Kes
NIP.196007271985012001
P:mdll:JJJ ASllh:m Kt'perawat:JJJ PaliallfdiRumah
TIM PENYUSUN
Ketua I
Ketua II
Anggota
11
: Dr. Mulya A. Hasjmy, Sp.B, M.Kes.
Sekretaris Oitjen Bina Pelayanan lMedik
: Sri Muljati, SKM, M.Kes
Plh. Oirektur Bina Pelayanan Keperawatan
1. Noor Kinteki, SKM, MPH
Oil. Bina Pelayanan Keperawatan
2. Riyanto Ns., M.Kes, Sp.Kom.
Oil. Bina Pelayanan Keperawatan
3. Zolaiha, SKM, MPHM
Oit. Bina Pelayanan Keperawatan
4. Ucu Ojuwitasari, SKp, MM, M.Kes
Oit. Bina Pelayanan Keperawatan
5. Wawan Hernawan, SKp
Oil. Bina Pelayanan Keperawatan
6. Maria Witjaksono, dr, Cert.Pai/iative Care
RS Kanker Dharmais
7. Suginarti, dr, M.Kes.
Oit. Bina Yanmedik Spesialistik
8. Haslinda, drg, M.Kes.
Oil. Bina Yanmedik Oasar
9. Agung Waluyo, SKp, MN
Fakultas IImu Keperawatan UI
10. Kemala Rita, SKp, MARS
RS Kanker Dharmais
11. Christina Tegol , SKM
RS St. Carotus
12. Zuraidah, SKp, M.Kes.
RS Tarakan
13, Desmawati, SKp , MARS
RS Fatmawati
14. Rusmiati , SKp
RS Cipto Mangunkusumo
15. Elvie Tresya AM , SKp
RS Persahabatan
16, Sri Hartati, AMK
Puskesmas Jatinegara
17, Sri Hartati, AMK
Puskesmas Jatinegara
18, Lidiya Sembiring, AMK
Puskesmas Tebet
Pandll:m ASllh:m KejlCI-:JW.1I:J1I Pmialt/'d; RUfllmJ
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
TIM PENYUSUN
ii
DAFTAR lSI
iii
DAFTAR ISTILAH
v
I.
II.
III.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Landasan Hukum
2
C. Sasaran
3
KONSEP DASAR
A. Pengertian Perawatan Paliatif
4
B. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif
4
C. Tujuan Perawatan Paliatif
5
D. Tim Perawatan Paliatif
5
E. Model Perawatan Paliatif
6
PERAN, FUNGSI , DAN KOMPETENSI
A. Peran
8
B. Fungsi
C. Kriteria dan Kompetensi Perawat Paliatif
9
13
F,1Juj"aIJ AsuiJan Keperawafan F,lIiadIdiRllmaiJ
1II
IV.
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
A. Pengkajian
16
B. Diagnosa (Masalah ) keperawatan
17
C. Rencana Tindakan
18
D. Pelaksanaan
19
E. Evaluasi
19
F. Diagnosa (Masalah) keperawatan paliatif yang lazim
ditemukan
V.
20
TATALAKSANA KEPERAWATAN PALIATIF DI RUMAH
A. Pengorganisasian
31
B. Mekanisme Pelayanan
34
C. Pembiayaan
36
VI.
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
37
VII.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
38
DAFTAR PUSTAKA
39
LAMPIRAN 1
40
LAMPIRAN 2
49
IV
P;lI1du:m A su/7;m Kcpemw.11:1Il PaE11J!'dj Ramah
DAFTAR 'ISTILAH
1.
Paliatif: meringankan penderitaan atau memberikan rasa nyaman
2.
Pelayanan Paliatif (WHO) : semua tindakan aktif guna meringankan
penderitaan pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa dan
menunjukkan tandatanda perburukkan atau pasien dalam tahap
3.
terminal
Penyakit Terminal : jika penyakit yang mengancam jiwa yang
menunjukkan tandatanda perburukan menuju kematian, dimana
kenyamanan menjadi prioritas perawatan
4.
Tahap Terminal : suatu kondisi dimana seseorang dalam proses
kematian
5.
Perawatan Paliatif : perawatan yang diberikan pada penderita dengan
penyakit yang tidak mungkin disembuhkan atau dalam tahap terminal
yang merupakan respon terhadap masalah biopsikososio dan spiritual
sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien.
6.
Pasien Paliatif : pasien kanker stadium lanjut, pasien dengan
kegagalan organ, pasien dengan penyakit saraf stadium lanjut, kelainan
metabolisme stadium lanjut, dan HIV/AIDS.
7.
Tim Perawatan Paliatif : tenaga kesehatan bersama tenaga lain terkait
yang bertugas mengelola dan melayani pasien yang menderita penyakit
yang tidak mungkin disembuhkan dan penyakit dalam tahap terminal.
8.
Pelayanan Keperawatan Paliatif di rumah : bag ian integral dari
pelayanan keperawatan keluarga yang memfokuskan pelayanan pada
anggota keluarga yang mempunyai masalah penyakit yang tidak
mungkin disembuhkan dan penyakit dalam tahap terminal .
9.
Asuhan Keperawatan Paliatif di rumah : rangkaian kegiatan yang
diberikan dalam praktik keperawatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang mencakup pengkajian,
perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
P:mdu:m AslliJ:m Keper.1W.1/!lJl P.:J!i.1lll"ciiRurnaiJ
v
10. Perawat Paliatif
: perawat dengan latar belakang pendidikan
keperawatan minimal 03 dan telah mendapat pelatihan tentang
perawatan pal iatif.
11. Terapi komplementer:
pengobatan Komplementer termasuk
pengobatan pelengkap yang diberikan kepada pasien dengan kondis i
paliatif (contoh : terapi akupunktur, Reiki , Herbal , refleksi, ozon , dll).
12. Relawan : seseorang yang menyumbangkan tenaga dan fikirannya
didalam membantu perawatan pasien paliatif tanpa mengharapkan
imbalan apapun , biasanya berasal dari keluarga pasien yang pernah
di rawat atau seseorang yang memepunyai kom itmen terhadap
perawatan paliatif.
13. Pelaku Rawat (Care Giver) : seseorang yang telah mendapat pelatihan
khusus dan mempunyai kompetensi kompetensi khusus untuk
memberikan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari
oranng sakit (pasien)
14. Rohaniawan : seseorang ahli agama yang memberikan dukungan
spiritual kepada pasien seperti: ulama , pendeta dan tokoh agama lain
dengan nilainilai dan prinsip hidup serta apa yang dicari manusia untuk
memberi nilai dalam kehidupannya.
VI
Pandu:m Asu/Jan K t'perufv,7!.?/J Poii,lliFdl R IUTJoiJ
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini di Indonesia jumlah penderita penyakit degeneratif dan penyakit kronis
seperti kanker, HIV/AIDS, Stroke, Diabetes melitus semakin meningkat. Tahun
2004, Depkes melaporkan diperkirakan 100 kasus penderita kanker per
100.000 orang pertahun.Data dari RS Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker
Nasional , menunjukkan jumlah pasien kanker kasus baru pada tahun 2005
berjumlah 1239 orang dan jumlah pasien kanker yang meninggal pada tahun
2005 berjumlah 274 orang. Berdasarkan data Depkes tahun 2011 Penyakit
HIV/AIDS berjumlah 24.131 orang. Jumlah penderita penyakit Stroke di RSUP
dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ratarata pertahun adalah 1000 orang, dan
jumlah penderita penyakit Diabetes melitus tahun 2005 di Indonesia sebanyak
250.000 orang pertahun. Sebagian dari penderita penyakit degeneratif diatas
akan masuk pada stadium lanjut, dimana pasien tidak lagi berespon terhadap
pengobatan kuratif. Hal ini menimbulkan kecenderungan semakin
meningkatnya jumlah penderita yang tidak mung kin disembuhkan dan
memerlukan perawatan paliatif.
Masalah keperawatan yang berkaitan dengan keperawatan paliatif sangat
kompleks, tidak hanya berhubungan dengan aspek fisik tetapi juga
menyangkut aspek kejiwaan, aspek sosial dan aspek spritual yang dialami,
bukan hanya oleh pasien tetapi juga menjadi masalah keluarga. Asuhan
Keperawatan paliatif di rumah yang dilaksanakan secara profesional, holistik
dan berkesinambungan diperlukan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih
baik bagi pasien dan keluarga.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu disusun panduan asuhan
keperawatan paliatif di rumah sehingga perawat dapat melaksanakan asuhan
keperawatan paliatif secara optimal.
PanmJ:llJ AsuiJan KeperaW.1lan Pallali/·di RlJmaiJ
B. LANDASAN HUKUM
1.
Undang Nomor 12 Tahun 2008 ten tang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2.
UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3.
UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Nega ra Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 ten tang Tenaga Kesehatan
(Lembaran l\Jegara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
5.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
94/Kep/M .Pan/ 11 12001 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya
6.
Keputusan Mente ri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II /2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
7.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentan g
Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas;
8.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/ PerNI1I2008 tentang
9.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SKN/2009 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota;
Sistem Kesehatan Nasional ;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/ 148/1/201 0
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
2
P:lI7du:m ASllhan K c'peraw.11.1J1 Palill1l ·dl RIII17ah
11.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 161/Menkes/Per/l/201 0 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 908/Menkes/Per/V11/2010
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan Keluarga;
13. Peratu ran Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/V1I1/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
c.
SASARAN
Perawat dan anggota tim lain yang terlibat dalam perawatan paliatif.
P.:wdll.:w ASII/J.:w Kej7t?I-:JW:J/lJlJ PaJj:J/jIdi /?IImaIJ
3
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN PALIATIF
A. PENGERTIAN PERAWATAN PALIATIF
Kata paliatif berasal dari bahasa Latin "pa/lium"yang berarti mantel.
Sedangkan dalam bahasa Inggris "to palliate" berarti mengurangi
penderitaan atau memberikan kenyamanan
Perawatan Paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan
beban penderita terutama yang tidak dapat disembuhkan . Tindakan
aktif yang dimaksud ialah antara lain menghilangkan nyeri dan
keluhan lain, serta perbaikan dalam bidang psikologis , sos ial dan
spiritual. Tidak saja diberikan kepada penderita yang tidak dapat
disembuhkan tetapi juga penderita yang mempunyai harapan untuk
sembuh bersamasama dengan tindakan kuratif. (Depkes-Pedoman
Kanker Terpadu Paripurna, 1997)
B. PRINSIP DASAR PERAWATAN PALIATIF (WHO)
Prinsip dasar perawatan pal iatif adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kemat ian
adalah proses yang wajar.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri serta keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan aspek psiko sosio dan spiritual":.
5. Mengusahakan agar pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa dukacita.
4
P:lf7dUilJJ AsulJilJl Kept'l -:J w:JI,JIl P.l li:JIJ!·di Rum'VI
c.
TUJUAN PERAWATAN PALIATIF
Tujuan perawatan paliatif ialah meringankan atau menghilangkan rasa
nyeri dan keluhan lain, perbaikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
agar tercapai kualitas hidup maksimall bagi pasien kanker stadium lanjut
dan keluarganya. Tindakan paliatif ini harus dapat membantu pasien untuk
dapat mempertahankan secara maksimal kemampuan fisik, emosi,
spiritual, pekerjaan, dan sosial yang diakibatkan baik oleh kanker maupun
akibat tindakan.
Indikator tercapainya tujuan perawatan paliatif:
1. Aspek tisik : keluhan tisik berkurang.
2. Aspek psikologi: keamanan pSikologis, kebahagiaan meningkat dan
pasien dapat menerima penyakitnya.
3. Aspek sosial : Hubungan interpersonal tetap terjaga dan masalah sosial
lain dapat diatasi.
4. Aspek spiritual: Tercapainya arti kehidupan yang bernilai bagi pasien
dan keluarga dalam menJalankan kehidupan rohani yang positif serta
dapat menjalankan ibadah sampai akhir hayatnya.
D. TIM PERAWATAN PALIATIF
Pelaksanaan perawatan paliatif di lapangan dilakukan dengan pendekatan
tim yang terdiri dari berbagai disiplin profesi. Anggota tim perawatan palitit
terdiri dari protesi kedokteran dengan berbagai macam spesialiso:, dokter
umum, protesi keperawatan, fisioterapis, okupasi terapis, pekerja social
medis, ahli gizi, psikolog, ahli agama, relawan dan pelaku rawat (care giver)
dari anggota keluarga. Masingmasing protesi mempunyai peran dan
tanggungjawab yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan dasar
keilmuan dari masingmasing anggota tim dan kebutuhan yang bersifat
holistik dari setiap pasien.
R1J7duall AsuIJ:1l7 Keperawat:1l7 Paliatifdi RumaIJ
5
E. MODEL PERAWATAN PALIATIF
Perawatan paliatif dapat dilaksanakan di rumah sakit, di rumah atau di
hospis.
1.
Perawatan paliatif di rumah sakit (Hospice Hospital Care)
Unit ini berada didalam rumah sa kit dan merupakan suatu unit
tersendiri dalam struktur organisasi rumah sakit. Keuntungan model
ini adalah dapat dengan mudah mempergunakan fasilitas rumah sakit
dalam mengatasi masalahmasalah yang sulit di lapangan , baik untuk
tindai