Pertambahan bobot badan dan mortalitas cacing tanah Lumbricus rubellus yang mendapat pakan sisa makanan warung

06t

PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN MORTALITAS CACING
TANAH Lumbricus rubellus YANG MENDAPAT
PAKAN SISA MAKANAN WARUNG

SKRIPSI
DESYANA CINDRAWATI SUTANTO

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
PAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
DESYANA CINDRAWATI SUTANTO. D14102068. 2006. Pertambahan Bobot
Badan dan Mortalitas Cacing Tanah Luntbricus rubellus yang Mendapat Pakan
Sisa Makanan Warung. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Temak, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Hotnida C. H. Siregar, MSi
Pembimbing Anggota : Ir. Suhut Simamora, MS.

Cacing tanah sebagai hewan detrivora dapat membantu mengatasi masalah bau
akibat sampah organik, mengurangi volume sampah dan hasil penguraiannya berupa
vermikompos yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Banyak ballan organik yang
belum dimanfaatkan secara optimal seperti kotoran temak dan sisa makanan manusia
yang dapat ditingkatkan manfaatnya oleh cacing tan*. Sisa makanan yang biasa
terdapat pada restoran, warung atau tempat makan lainnya hanya dibuang begitu saja,
penumpukan limbah warung berupa sisa-sisa makanan yang tidak habis dikonsumsi
akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Penggunaan sisa makanan warung
sebagai pakan cacing tanah dapat membantu dalam meningkatkan manfaat limbah
tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertambahan bobot badan
tertinggi dan mortalitas terendah pada cacing tanah yang mendapat pakan sisa
makanan warung. Manfaat penelitian ini adalah meningkatkan kegunaan dari sisa
makanan warung sebagai pakan bagi petemakan cacing tanah di perkotaan.
Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan,
Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor dari 20 September sampai dengan 8
Desember 2005. Cacing tanah yang digunakan adalah Lurnbricus rubellus umur dua
minggu dengan panjang badan sekitar 3,25 cm. Setiap baki terdiri dari 2,3 gram
dengan rataan 66,4 ekor cacing tanah. Cacing tanah dipelihara pada media hidup
berupa campuran feses sapi perah dengan cacahan rumput kering yang telah

difermentasi selama tiga minggu dan diberi pakan bempa sisa makanan warung yang
telah difermentasi selama satu minggu.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
searah, dengan satu faktor perlakuan yaitu jurnlah pemberian pakan yang terdiri atas
pemberian pakan sebanyak satu kali bobot badan cacing tanah (PI); 1,25 kali bobot
badan cacing tanah (PI-& 1,s kali bobot badan cacing tanah
1,75 kali bobot
badan cacing tanah (P1,75). Setiap tamf perlakuan terdiri atas lima ulangan sehingga
terdapat 20 unit percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 2,3 gram cacing tanah. Analisis
ragam (ANOVA) digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap
parameter yang diamati pada taraf P< 0,01. Pengaruh perlakuan yang berbeda nyata
dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemberian pakan sisa makanan
warung mempengaruhi pertambahan bobot badan cacing tanah tetapi tidak
mempengaruhi mortalitasnya. Semakin banyak pakan yang diberikan, semakin besar
pertambahan bobot badan cacing tanah pada umw pertumbuhan. Akan tetapi,
akumulasi minyak dari sisa makanan waning menyebabkan media berminyak dan
tidak nyaman bagi cacing tanah. Oleh sebab itu, perlu memperbanyak jurnlah media

untuk mengatasi akumulasi minyak dari sisa makanan warung. Hal ini dimaksudkan

agar media tetap dalarn kondisi yang nyaman bagi kehidupan cacing tanah.
Kafa-kata kunci: Lumbricus rubellus, sisa makanan warung, pertarnbahan bobot
badan, mortalitas

ABSTRACT
Body Weight Gain and Mortality of Earthworm Lztmbricus rubgllus with
Restaurant Waste Peed Treatment.

Sutanto, D. C., H. C. H. Siregar., S. Simamora
Earthworm was detrivor animal could solve odor problem of organic waste,
decreasing the organic waste and it's metabolic worth for fertilizer. The aims of this
study were obtained earthworm's body weight gain and mortality in different level of
treatment. The study was held from September 2 0 until
~ December
2005 at Non
Ruminants and Prospective Animal Division, Department of Animal Production and
Technology, Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University. The
experiment used Complete Randomized Design in four feeding level treatments
consists of 1; 1.25; 1.5; 1.75 body weight earthworms. Each treatment had five
replications which contained 2.3 grams earthworm aged two weeks old, length 3.25

cm. Observed variables were body weight, body weight gain and mortality. Data
were analyze using ANOVA and tested using Polynomial Orthogonal to examine the
differences among treatments. The results showed that feed levels affected the body
weight gain but not the earthworm's mortality. Elevation feed increased body weight
gain of earthworm but the treatment could accumulation of oil on bedding. Oil
accumulation in bedding appear as uncomforted environtment to earthworms, thus
the body weight gain reduce until negative value. Food restaurant waste can be used
as earthwarm's meal but the bedding must be in large supply.

Keywords: Lurnbricus rubellus, food restaurant waste, body weight gain, mortality

iii

PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN MORTALITAS CACING
TANAH Lumbricus rubellus YANG MENDAPAT
PAKAN SISA MAKANAN WARUNG

DESYANA CINDRAWATI SUTANTO
Dl4102068


Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN MORTALITAS CACING
TANAH Lurnbricus rubellus YANG MENDAPAT
PAKAN SISA MAKANAN WARUNG

Oleh :
DESYANA CINDRAWATI SUTANTO
Dl4102068

Slcripsi ini telah disetnjui dan disidanglcan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 7 Juni 2006


Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Ir. Eotnida C. H. Siregar, MSi
NIP. 131 881 141

NIP. 130 422 708

an Noor, M.Rur.Sc

RIWAYAT HIDUP
Penulis diiahirkan pada tanggal 6 Desember 1983 di Situbondo, Jawa Timur.
Penulis adalah anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Heru Sutanto
dan Ibu Ita Susanti.
Pendidikan dasar diawali di SD Katolik Kristoforus Jakarta Barat dan
diselesaikan di SD Katolik Fransiskus Xaverius Situbondo. Pendidikan menengah
pertama ditempuh di SMP Kristen Imanuel Situbondo dan pendidikan lanjutan
menengah atas diselesaikan pada tahun 2002 di SMU Katolik Santo Yusuf Malang.

Penulis diterima sebagai mahasiswa pada jurusan Teknologi Produksi Temak,
Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 2002. Selama mengikuti pendidikan penulis
pemah menjadi asisten dosen Inseminasi Buatan pada ternak, dan Budidaya Satwa
Harapan pada tahun 2005.