31
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.1.1 Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan 6 hari yaitu mulai bulan 22 Januari
sampai dengan bulan 28 Maret 2016. 3.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur, dengan menggunakan 3 sampel Kecamatan yaitu Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Panti,
dan Kecamatan Bangsalsari.
3.2 Alat
3.2.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat tulis menulis, kamera
digital, alat perekam, alat herbarium dan pedoman wawancara.
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang menggunakan gabungan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif Santhyami, 2009.
Metode kualitatif digunakan untuk menyusun etnografi umum dari sebuah komunitas dan budaya akan penggunaan tumbuhan sebagai tumbuhan obat, dalam hal ini adalah
dukun bayi di kabupaten Jember Cotton, 1996:93. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui nilai nilai use value dari tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai
tumbuhan obat oleh dukun bayi di kabupaten Jember serta penting dalam upaya konservasinya BYG Balslev dalam Albuquerque et al., 2006:51.
Kemudian dilakukan wawancara semi struktur terhadap informan kunci yang dipilih dengan metode Purposive Sampling. Tokoh yang dipilih melalui metode ini
yaitu dukun bayi, pengobat tradisional, atau orang yang direkomendasikan oleh informan
kunci tersebut
yang mengetahui
tentang tumbuhan
obat karena
pengalamannya menggunakan tumbuhan obat sebagai obat tradisional Suparman et al., 2009.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi Populasi penelitian ini adalah dukun bayi di kabupaten Jember, Jawa Timur.
3.4.2 Sampel Sampel penelitian ini adalah dukun bayi di Kecamatan Sumbersari,
Kecamatan Panti, dan Kecamatan Bangsalsari yang menggunakan tumbuhan obat sebagai pengobatan di kabupaten Jember, Jawa Timur.
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Purposive
Sampling dan
Snowball Sampling.
Penentuan sampel
dilakukan dengan
menggunakan Purposive Sampling. Setiawan 2005 mengungkapkan bahwa Purposive Sampling adalah teknik sampling yang dipilih berdasarkan pertimbangan
tertentu, dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang memiliki karakteristik yang diinginkan. Dalam penelitian ini sampel harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1
berprofesi sebagai dukun bayi; 2 menerima pasien hampir setiap hari; 3 asli penduduk daerah tersebut; 4 mendapat pengetahuan pengobatan secara turun
temurun. Untuk memperoleh sampel dengan kriteria tersebut dilakukan dengan teknik
Snowball Sampling. Menurut Suharyanto et al 2008:3 Snowball Sampling merupakan teknik sampling dimana sampel awal yang telah ditentukan sebelumnya,
kemudian menentukan sampel berikutnya berdasarkan informasi yang diperoleh.
Teknik Snowball Sampling diawali dengan mencari key informant. Key informant itu merupakan anggota reflektif penting dari suatu masyarakat yang mengetahui banyak
hal tentang budaya di daerah tersebut dan bersedia untuk berbagi pengetahuan, biasanya adalah sesepuh desa, kepala desa, atau orang yang dihormati di daerah
tersebut.
3.5 Definisi Operasional