2.6. Self Organizing Maps SOM
Self organizing maps merupakan salah satu model jaringan saraf tiruan yang menggunakan metode pembelajaran tanpa supervise unsupervised learning. Salah
satu keunggulan dari algoritma ini adalah mampu memetakan data berdimensi tinggi ke dalam bentuk peta berdimensi rendah. Pada algoritma SOM, suatu lapisan yang berisi
neuron-neuron akan menyusun dirinya sendiri berdasarkan input nilai tertentu dalam suatu cluster bobotnya Prasetyo, 2012. Selama proses penyusunan tesebut, cluster
yang memiliki jarak paling dekat akan terpilih menjadi pemenang bobotnya Prasetyo, 2012. Neuron yang menjadi pemenang akan memperbaiki nilai bobotnya beserta
neuron-neuron tetangganya Prasetyo, 2012. Arsitektur SOM terdiri atas satu lapisan input x dan satu lapisan output y dimana
setiap unit pada lapisan input akan dihubungkan dengan semua unit di lapisan output dengan suatu bobot w
ij
Prasetyo, 2012. Setiap neuron dalam SOM akan mewakili suatu kelompok. Dalam SOM ada K neuron yang disusun dalam larik satu atau dua
dimensi Prasetyo, 2012.
Berikut adalah algoritma Self Organizing Maps: Kohonen, 1995 1. Inisialisasi jumlah cluster width x height, jumlah iterasi, learning rate, radius
ketetanggaan, dan bobot pada setiap neuron. 2. Memilih salah satu vektor input dan disajikan ke jaringan.
3. Setiap neuron pada jaringan diuji untuk menghitung bobot neuron mana yang paling mirip dengan vektor input. Neuron pemenang sering disebut dengan Best
Matching Unit BMU. Untuk mendapatkan BMU dihitung dengan persamaan 2.4.
�� � �
= ∑ �
�
− �
� �=�
�=
2.4
Dimana: I = vektor input
W = bobot dari vector node
n = jumlah bobot
4. Menghitung radius ketetanggan dari BMU. Dimulai dengan nilai yang besar kemudian berkurang setiap kali iterasi. Menghitung radius ketetanggan dilakukan
dengan persamaan 2.5.
Universitas Sumatera Utara
�
�
= �
−
�
2.5
Dimana: t = iterasi yang sedang berlangsung
� = radius dari map
λ = konstanta waktu
Nilai dari konstanta waktu dapat dihitung dari persamaan 2.6. λ =
� � �
� �� � 2.6
5. Setiap neuron yang berada pada radius BMU disesuaikan agar mereka lebih mirip dengan vektor input. Untuk menyesuaikan neuron yang berada pada radius BMU
dihitung dengan persamaan 2.7. �
�+
= �
�
+ �
�
�
�
�
�
− �
�
2.7
Untuk menghitung nilai dari L
t
digunakan persamaan 2.8.
�
�
= �
−
λ
2.8
Semakin dekat neuron dengan BMU, maka bobot pada neuron tersebut akan mengalami perubahan yang lebih besar. Jarak dari BMU digunakan dalam
persamaan 2.9.
�
�
=
−�� � �����2 2�2
2.9
6. Kemudian ulangi langkah 2 sampai N iterasi.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Penelitian Terdahulu