KAPASITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) VARIAN GULA PASIR MENGGUNAKAN METODE PENANGKAPAN RADIKAL DPPH

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Desember 2016

ISSN 1693-3591

PHARMACY

Mitra Bebestari

: Prof. Dr. Djoko Wahyono, S.U., Apt.
Dr. Tjiptasurasa, S.U., Apt.
Dr. Nunuk Aries Nurulita, M.Si., Apt.

Dewan Penyunting

: Dr. Asmiyenti Djaliasrin Djalil, M.Si. (Ketua)
Dwi Hartanti, M.Farm., Apt.
Githa Fungi Galistiani, M.Sc., Apt.
Much. Ilham N Aji Wibowo, M.PH., Apt.

Distributor


: Rochmadi Budi S, A.Md.

Penerbit

: Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Alamat

: Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuhwaluh, PO Box 202, Kembaran,
Banyumas, Jawa Tengah 53182
Telp. (0281) 6363751; 630463 Fax. (0281) 637239
Email: journal.pharmacy.ump@gmail.com

i

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Desember 2016


ISSN 1693-3591

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

ii

FORMULASI SIRUP ANTIMALARIA EKSTRAK KULIT BATANG KAYU SUSU
(Alstonia scholaris (L.) R. Br.
Elsye Gunawan, Eva Susanty Simaremare

1-9

STUDI ETNOFARMASI PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT OLEH SUKU
TENGGER DI KABUPATEN LUMAJANG DAN MALANG, JAWA TIMUR
Indah Yulia Ningsih

10-20


ANALISIS OUTCOME PASIEN POST STROKE HYPERGLYCEMIA TANPA
TERAPI ANTIHIPERGLIKEMIA
Nurul Maziyyah, Sugiyanto, Inayati

21-29

PEMODELAN PELEPASAN IN VITRO TABLET FLOATING TEOFILIN DENGAN
PROGRAM DDSOLVER
Agus Siswanto, Indri Hapsari, Yusni Ulfiani Zulaikha, Eva Rosmawati

30-45

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS
DI TIGA KABUPATEN: PURBALINGGA, BANJARNEGARA, CILACAP TAHUN
2015
Much Ilham Novalisa Aji Wibowo, Anjar Mahardian Kusuma, Umu Kulsum,
Rany Indrani Asmara Diwanti, Rahmawati Kartika Dewi

46-70


SISTEM PENGELOLAAN OBAT DI PUSKEMAS DI KECAMATAN RAMBAH
SAMO KABUPATEN ROKAN HULU - RIAU
Husnawati, Fina Aryani, Azmi Juniati

71-83

IDENTIFIKASI ASAM MEFENAMAT DALAM JAMU REMATIK YANG
BEREDAR DI DISTRIK HERAM KOTA JAYAPURA, PAPUA
Rusnaeni, Desy Ilmawati Sinaga, Fitria Lanuru, Imelda Meriyanti
Payungallo, Is Ika Ulfiani

84-91

ANALISIS IN-SILICO SENYAWA DITERPENOID LAKTON HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata Nees) PADA RESEPTOR ALPHA-GLUCOSIDASE
SEBAGAI ANTIDIABETES TIPE II
Nursamsiar, Alprida Tandi Toding, Akbar Awaluddin

92-100


UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK BEKATUL PADI KETAN
MERAH DAN HITAM (Oryza sativa L. var. glutinosa) DAN FORMULASINYA
DALAM SEDIAAN KRIM
Wira Noviana Suhery, Armon Fernando, Netralis Has

101-115

ii

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Desember 2016

KAPASITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH SALAK (Salacca zalacca
(Gaertn.) Voss) VARIAN GULA PASIR MENGGUNAKAN METODE
PENANGKAPAN RADIKAL DPPH
Endah Puspitasari, Indah Yulia Ningsih

iii

ISSN 1693-3591


116-126

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

KAPASITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss)
VARIAN GULA PASIR MENGGUNAKAN METODE PENANGKAPAN RADIKAL DPPH
ANTIOXIDANT CAPACITY OF GULA PASIR VARIANT OF SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.)
Voss) FRUIT EXTRACT USING DPPH RADICAL SCAVENGING METHOD
Endah Puspitasari, Indah Yulia Ningsih
Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Jember
Email: indahyulianingsih.farmasi@unej.ac.id (Indah Yulia Ningsih)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan antioksidan dari ekstrak air
buah salak Salacca zalacca (Gaertn.) Voss varian gula pasir melalui aktivitas
penangkapan radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Harga Inhibition
Concentration (IC50) dari ekstrak buah salak yang menunjukkan kemampuan suatu bahan
dalam menghambat 50% dari total 100% radikal DPPH sebesar 40,89±6,35 μg/mL.
Sedangkan kontrol positif kuersetin memiliki harga IC50 sebesar 8,79±0,90 μg/mL.

Berdasarkan harga IC50, dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah salak varian gula pasir
menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Skrining fitokimia membuktikan
adanya kandungan golongan senyawa polifenol yang diduga bertanggung jawab atas
aktivitas antioksidannya yang tinggi. Golongan senyawa ini dapat melindungi dari radikal
bebas sebagai penginduksi kerusakan biomolekul.
Kata kunci: Salacca zalacca (Gaertn.) Voss, gula pasir, antioksidan, DPPH, polifenol.
ABSTRACT
The aim of this study was to evaluate antioxidant capacity of gula pasir variant of snake
fruit (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) water extract using free radical scavenging activity
of the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl radical (DPPH). The inhibition concentration (IC50)
sufficient to elicit 50% of a maximum effect estimated in 100% was 40.89±6.35 μg/mL
for the DPPH radical scavenging activity. While the positive control, quercetin, had IC50
value of 8.79±0.90 μg/mL. Based on the IC50 value, we concluded that gula pasir variant
of snake fruit extract exhibited a very strong antioxidant activity. The phytochemical
screening revealed the presence of polyphenol which could be responsible for the high
antioxidant activity. This compound may provide protection against free radicals induced
damage to biomolecules.
Key words: Salacca zalacca (Gaertn.) Voss, gula pasir, antioxidant, DPPH, polyphenol.

116


PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

Pendahuluan
Untuk

membentuk

energi,

Kerusakan

tersebut

menyebabkan

timbulnya


dapat
berbagai

maka dalam tubuh terjadi proses

macam penyakit degeneratif seperti

oksidasi

katarak, kanker, atherosklerosis, dan

dimana

oksigen

direduksi

proses penuaan dini (Muhilal, 1991).

untuk membentuk molekul H2O. Proses

rangkaian

Salah satu penyakit degeneratif

mitokondria

yang paling ditakuti adalah kanker. Biaya

merupakan salah satu awal kejadian

pengobatan kanker relatif mahal dan

yang berpotensi untuk menghasilkan

tidak ada jaminan bagi penderita untuk

radikal bebas (Muhilal, 1991).

dapat sembuh secara total. Hingga saat


reduksi

oksigen

transpor

dalam

elektron

di

merupakan

ini teknik pengobatan kanker yang dapat

molekul atau fragmen molekul yang

dilakukan adalah cara pembedahan,

mengandung satu atau lebih elektron

radioterapi, dan kemoterapi. Penyakit

tidak

Radikal

bebas

pada

orbital

degeneratif

2001).

Secara

antioksidan yang ada di dalam tubuh

teoritis, radikal bebas dapat terbentuk

tidak mampu menetralisir peningkatan

bila terjadi pemisahan ikatan kovalen.

konsentrasi radikal bebas (Soekmanto et

Radikal bebas dianggap berbahaya

al., 2007).

berpasangan

atomnya

(Halliwell,

ini

Risiko

karena menjadi sangat reaktif dalam

terjadinya

karena

penyakit

mendapatkan pasangan elektronnya.

tersebut

Selain itu, dapat terbentuk radikal

penggunaan senyawa antioksidan yang

bebas baru dari atom atau molekul

mampu

yang

untuk

(Hidayat et al., 2007). Tubuh manusia

berpasangan dengan radikal bebas

tidak mempunyai cadangan antioksidan

sebelumnya.

yang

dalam jumlah besar, sehingga jika

sangat reaktif dan gerakannya yang

terjadi paparan radikal bebas berlebih,

tidak

maka tubuh membutuhkan antioksidan

elektronnya
Akibat

beraturan,

terambil
sifatnya
maka

dapat

dapat

disebabkan

dikurangi

menangkap

radikal

dengan
bebas

eksogen.

menimbulkan kerusakan di berbagai
bagian sel makhluk hidup. Kerusakan

Salah satu dari jenis buah tropis

yang dapat ditimbulkan oleh serangan

yang memiliki aktivitas antioksidan

radikal bebas, antara lain kerusakan

tertinggi dari jenis buah tropis yang lain

membran sel, protein, DNA, dan lipid.

adalah salak (Salacca zalacca (Gaertn.)

117

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

Voss). Aktivitas antioksidannya bahkan

Jawa Timur. Tanaman salak tersebut

lebih tinggi dari manggis, alpukat, jeruk,

telah dilakukan determinasi di Kebun

pepaya, mangga, kiwi, pomelo, lemon,

Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan,

nanas, apel, rambutan, pisang, melon,

Jawa Timur. Buah salak yang telah

dan semangka (Aralas et al., 2009).

matang

Pada penelitian Gorinstein et al. (2009),

termasuk kulit arinya. Biji dipisahkan dari

nilai aktivitas antioksidan salak varietas

daging buah dan dicuci bersih.

sumalee

sebesar

27,42±1,5

µMTE

dikupas

bagian

Bahan-bahan

lain

luarnya,

yang

(dengan metode Cuprac); 20,99±0,9

digunakan dalam penelitian ini, antara

µMTE (dengan metode ABTS); dan

lain akuades, DPPH p.a (Sigma-Aldrich),

11,28±0,5

kuersetin p.a (Sigma-Aldrich), metanol

µMTE

(dengan

metode

DPPH).

p.a (Merck), FeCl3 p.a (Merck), dan NaCl
Penelitian ini bertujuan untuk

(Merck).

Peralatan

yang

digunakan

menguji kemampuan antioksidan dari

adalah ultrasonikator (Elmasonic S180H),

ekstrak air buah salak. Salah satu varian

freeze dryer, dan spektrofotometer UV-

buah salak yang terkenal sebagai produk

Vis (Hitachi U 1800).

unggulan adalah varian gula pasir. Buah

Prosedur Penelitian

salak jenis ini banyak diminati karena

1. Pembuatan ekstrak

rasanya yang manis. Pengujian aktivitas
antioksidan

dengan

salak ditambah dengan 250,0 mL

menggunakan metode DPPH. Selain itu,

akuades dan dihaluskan. Kemudian

dilakukan

kualitatif

campuran

golongan senyawa polifenol

diekstraksi

terhadap
yang

dilakukan

Sebanyak 250,0 g daging buah

pula

diduga

analisis
berkorelasi

terhadap

bahan

uji

tersebut

menggunakan

ultrasonikator selama 2 jam dan

aktivitas antioksidan (Heim et al., 2002).

dipekatkan hingga kering dengan
metode freeze drying. Ekstrak yang

Metode Penelitian

diperoleh dilarutkan dalam metanol

Bahan dan Alat

untuk membuat larutan uji dengan

Bahan uji pada penelitian ini

berbagai konsentrasi.

adalah buah salak varian gula pasir yang
dipanen antara bulan April - Juni 2015 di
daerah Pronojiwo, Kabupaten Lumajang,

118

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

2. Analisis kualitatif golongan senyawa
polifenol
Analisis

kualitatif

4. Penentuan panjang gelombang
maksimum DPPH

senyawa

Larutan

DPPH

dengan

golongan polifenol dalam ekstrak

konsentrasi 40 μg/mL ditentukan

buah

absorbansinya

salak

dilakukan

dengan

menggunakan

menggunakan metode tube test.

spektrofotometer

Sebanyak 0,3 g ekstrak ditambah 10

panjang gelombang 400 nm hingga

mL akuades panas, dan diaduk pada

600 nm. Berdasarkan absorbansi

suhu

itu,

tertinggi, maka dapat ditentukan

ditambahkan 3- 4 tetes NaCl 10%,

panjang gelombang maksimum dari

diaduk kembali dan disaring. Filtrat

larutan DPPH tersebut.

dibagi menjadi dua bagian, masing-

5. Penentuan operating time

kamar.

Setelah

UV-Vis

pada

masing sebanyak ± 4 mL sebagai

Larutan ekstrak dan larutan

blanko dan larutan uji. Larutan

kontrol positif kuersetin 30 μg/mL

blanko tidak diberi larutan FeCl3,

(4:1) ditambah larutan DPPH, dikocok

sedangkan
beberapa

uji

diberi

hingga

larutan

FeCl3,

absorbansinya

larutan
tetes

homogen,

dan

pada

diamati
panjang

perubahan

gelombang maksimum DPPH setiap 5

warna yang terjadi. Jika terjadi

menit hingga 60 menit. Operating

warna

kehitaman

time ditentukan pada saat diperoleh

senyawa

absorbansi yang stabil, yaitu tidak

kemudian

diamati
hijau

menunjukkan

adanya

terlihat

polifenol (Depkes RI, 1995).
DPPH

penurunan

absorbansi.

3. Pembuatan larutan DPPH
Sejumlah

adanya

6. Uji aktivitas antioksidan

dilarutkan

dengan metanol hingga diperoleh

Pengujian aktivitas antioksidan

konsentrasi 40 μg/mL. Larutan DPPH

dilakukan sesuai metode Molyneux

tersebut

cahaya,

(2004) dengan sedikit modifikasi.

diletakkan pada suhu rendah, dan

Sebanyak 800,0 µL larutan DPPH 40

segera digunakan.

μg/mL ditambah 200 µL larutan uji

dilindungi

dari

ekstrak buah salak dengan berbagai
konsentrasi, yaitu 1, 3, 5, 7, dan 9
ppm. Campuran tersebut diinkubasi

119

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

selama operating time dan diukur

Way Analysis of Variance (ANOVA

absorbansinya pada 514 nm dengan

satu arah) dengan metode Post Hoc

blanko

Least Significance Different (LSD)

berupa

larutan

metanol,

larutan kontrol berupa campuran

(α=0,05)

digunakan

untuk

larutan DPPH : metanol (4:1) dan

mengetahui adanya perbedaan yang

pembanding berupa larutan kuersetin

signifikan diantara sampel yang diuji.

dengan kadar 1, 3, 5, 7, dan 9 ppm
yang mendapatkan perlakuan yang

Hasil dan Pembahasan

sama dengan larutan uji.

1. Bahan uji dan rendemen ekstrak air

Dari

pengukuran

dengan

Bahan yang digunakan dalam

spektrofotometer UV-Vis diperoleh

pengujian ini adalah buah salak varian

data absorbansi kontrol (Abskontrol)

gula pasir. Buah salak varian gula

dan absorbansi sampel (Abssampel) dari

pasir bentuknya mirip dengan salak

ekstrak buah salak. Berdasarkan data

bali, tetapi ukurannya lebih kecil.

tersebut dapat dihitung aktivitas

Hampir sama dengan salak varian

antioksidannya

pondoh, sejak muda rasa buahnya

dengan

rumus

berikut:

sudah

manis.

rasanya

Setelah

manis,

matang,

renyah,

dan

bertekstur seperti pasir atau disebut
masir. Namun, buah salak varian gula
pasir tidak mengeluarkan aroma

Setelah itu dilakukan pembuatan
kurva

linear

antara

seperti

konsentrasi

varian

pondoh.

Bentuk

larutan uji dan %inhibisi DPPH,

buahnya agak lonjong, ukurannya

sehingga

harga

sedang, dan sisiknya halus. Bijinya

50%

relatif kecil, tidak menempel pada

(IC50), yaitu konsentrasi larutan uji

daging buah, sehingga bila digoyang

yang dapat meredam radikal DPPH

akan

sebesar 50%.

buahnya agak sulit dikupas, dan pada

7. Analisis statistik

Gambar 1 terlihat bahwa daging

dapat

Inhibition

diperoleh

Concentration

mengeluarkan

bunyi.

Kulit

Data yang diperoleh dinyatakan

buahnya berwarna putih kusam.

dengan rata-rata±standar deviasi dari

Dalam satu buah berisi satu biji

tiga kali replikasi pengujian. Uji One

dengan

120

satu-dua

anakan

buah.

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

Ukuran bijinya relatif kecil. Salah satu

polifenol.

Pada

kelebihan dari buah salak varian ini

dilakukan

identifikasi

adalah rasanya yang sangat manis

senyawa

seperti

metode

gula

pasir,

sehingga

penelitian

polifenol
tube

test.

ini

golongan

menggunakan
Berdasarkan

dinamakan salak varian gula pasir

pengujian yang telah dilakukan,

(Redaksi Agromedia Pustaka, 2009).

diketahui

bahwa

mengalami
menjadi

larutan

perubahan
hijau

dibandingkan

uji

warna

kehitaman
dengan

bila

larutan

blanko. Hal ini mengindikasikan
bahwa buah salak varian gula pasir
mengandung

golongan

senyawa

polifenol. Hasil uji tube test tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2.
Menurut penelitian Gorinstein

Gambar 1. Bentuk buah salak varian gula
pasir.
Metode

ekstraksi

et al. (2009), buah salak varietas
sumalee

yang

kandungan polifenol 8,15±0,4 mg

digunakan dalam penelitian ini adalah

GAE; flavonoid 3,33±0,1 mg CE;

ultrasonikasi. Dari 250 g daging buah

flavonol 0,38±0,02 mg CE; tanin

matang diperoleh ekstrak air yang
dipekatkan

menggunakan

dalam metanol memiliki

6,48±0,3 mg CE; dan asam askorbat

freeze

13,98±0,7 mg. Ariviani et al. (2013)

dryer hingga kering sebanyak 27,25 g

melaporkan kadar fenolik total salak

dengan rendemen sebesar 10,9%.

pondoh, nglumut dan bali berturut-

2. Analisis kualitatif golongan senyawa
polifenol

turut sebesar 4,60±1,10 mg/kg db;

Analisis fitokimia merupakan

6,09±0,68 mg/kg db; dan 6,43±1,21

salah satu cara untuk mengetahui

mg/kg db. Sedangkan Leontowicz et

kandungan metabolit sekunder pada

al. (2006) menyebutkan bahwa

suatu tanaman. Salah satu golongan

kandungan polifenol salak sebesar

senyawa dalam ekstrak buah salak

14,9±1,5 mg GAE/g yang lebih tinggi

yang

daripada manggis, yaitu sebesar

diduga

sebagai

memiliki

antioksidan

aktivitas

9,2±0,8 mg GAE/g.

adalah

121

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

diamati absorbansinya pada panjang
gelombang 514 nm di menit ke-0
hingga menit ke-60 dengan interval
waktu 5 menit. Operating time dipilih
pada saat penurunan absorbansi yang
dihasilkan relatif stabil (Molyneux,
2004). Hasil penelitian menunjukkan

Gambar 2. Hasil analisis
kualitatif
senyawa polifenol ekstrak
buah salak varian: (a) blanko;
(b) larutan uji.

bahwa

ke-30,

sehingga uji aktivitas antioksidan
selanjutnya dilakukan pada menit ke30 (Tabel 1).

Panjang gelombang maksimum
berdasarkan

menit

absorbansi DPPH relatif konstan,

3. Penentuan panjang gelombang
maksimum DPPH
dipilih

pada

5. Evaluasi aktivitas antioksidan

panjang

Pengujian aktivitas antioksidan

gelombang yang dapat memberikan

ekstrak buah salak varian gula pasir

absorbansi DPPH maksimal. Pada

dilakukan

penelitian ini dilakukan pengamatan

metode DPPH. Metode ini dipilih

absorbansi larutan kontrol DPPH 40

karena sederhana, mudah, cepat,

μg/mL dan larutan uji konsentrasi

peka,

tertinggi pada panjang gelombang

memerlukan sedikit sampel (Blois,

400-600 nm, seperti yang terlihat

1958). Prinsip dari metode DPPH

pada Gambar 3. Hasil penelitian

adalah senyawa antioksidan akan

menunjukkan

mendonorkan

bahwa

panjang

dengan

reprodusibel,

atom

menggunakan

dan

hanya

hidrogennya

gelombang maksimum larutan DPPH

pada

40 μg/mL adalah 514 nm.

menyebabkan DPPH menjadi bentuk

4. Penentuan operating time

tereduksi yang bersifat nonradikal.

Tahapan

ini

radikal

DPPH,

sehingga

bertujuan

DPPH dalam bentuk nonradikal akan

menentukan waktu optimum inkubasi

kehilangan warna ungu. Pudarnya

sampel dengan larutan DPPH untuk

warna ini ditandai pula dengan

bereaksi sempurna. Bahan uji ekstrak

penurunan absorbansi DPPH pada

dengan kontrol positif kuersetin yang

panjang gelombang maksimum yang

direaksikan dengan larutan DPPH dan

diukur

122

menggunakan

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

spektrofotometer UV-Vis (Molyneux,

DPPH

2004).

absorbansi larutan kontrol, yaitu

Perhitungan

peredaman

(%

inhibisi)

persen
DPPH

pada

larutan

uji

dan

larutan DPPH tanpa sampel.

dilakukan berdasarkan absorbansi

Gambar 3. Kurva penentuan panjang gelombang maksimum DPPH.

Tabel 1. Penentuan operating time berdasarkan absorbansi DPPH pada larutan kontrol
positif kuersetin dan larutan uji
Absorbansi DPPH

Waktu
(menit)

Kuersetin

Ekstrak Salak

5

0,928

0,954

10

0,924

0,949

15

0,920

0,941

20

0,918

0,936

25

0,908

0,932

30

0,864

0,884

35

0,863

0,881

40

0,860

0,876

45

0,857

0,874

50

0,851

0,867

55

0,847

0,864

60

0,842

0,862

123

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

Tabel 2. Persentase inhibisi dari ekstrak buah salak varian gula pasir
Konsentrasi
(µg/mL)
1
3
5
7
9

%inhibisi
Replikasi 1
10,55
10,72
13,36
13,53
19,57

Replikasi 2
20,19
21,04
24,29
24,98
25,14

Pada Tabel 2 diketahui terjadi
peningkatan

%inhibisi

DPPH

Replikasi 3
17,59
18,26
20,52
21,27
24,79

Rata-rata±SD
16,11±4,90
16,67±5,30
19,39±5,50
19,93±5,80
23,17±3,10

3). Bila dibandingkan dengan kontrol

seiring

positif, yaitu kuersetin maka kekuatan

dengan kenaikan konsentrasi (µg/ml)

antioksidannya lebih rendah. Hal ini

ekstrak. Berdasarkan persamaan regresi

ditunjukkan dengan harga IC50 kuersetin

y = 0,868x + 14,71 (R² = 0,939; R = 0,969)

sebesar 8,79±0,90 μg/mL yang juga

dapat dihitung harga IC50 yang digunakan

termasuk tingkat kekuatan antioksidan

sebagai parameter untuk menyatakan

sangat kuat. Tingginya aktivitas tersebut

aktivitas antioksidan ekstrak buah salak,

dapat disebabkan oleh kuersetin yang

nilai

merupakan senyawa murni, sedangkan

konsentrasi yang mampu meredam 50%

ekstrak buah salak terdiri dari berbagai

radikal bebas DPPH (Molyneux, 2004).

macam metabolit sekunder yang saling

Menurut Blois (1958), tingkat kekuatan

berinteraksi

antioksidan adalah sangat kuat bila

aktivitas tertentu. Salah satu akibat dari

harga IC50 < 50 µg/mL; kuat bila harga

interaksi antar metabolit tersebut adalah

IC50 50-100 µg/mL; sedang bila harga IC50

peredaman aktivitas tertentu. Untuk

101-150 µg/mL; dan lemah bila harga

menimbulkan kekuatan aktivitas yang

IC50 > 150 µg/mL. Semakin kecil harga

sama,

IC50,

daya

dilakukan peningkatan dosis dari ekstrak

hasil

buah salak varian gula pasir tersebut.

karena

IC50

maka

peredamannya.

menunjukkan

semakin

besar

Berdasarkan

penelitian diperoleh harga IC50 ekstrak
buah salak varian gula pasir sebesar
40,89±6,35 μg/mL yang termasuk tingkat
kekuatan antioksidan sangat kuat (Tabel

124

maka

untuk

menimbulkan

dimungkinkan

untuk

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

Tabel 3. Harga IC50 hasil pengujian
aktivitas antioksidan
Bahan Uji
Gula pasir

Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

IC50 (μg/mL)
40,89 ± 6,35a

Gorinstein,
S.,
Haruenkit,
R.,
Poovarodom, S., Park, Y.S.,
Vearasilp, S., Suhaj, M., Hamg,
K.S., Heo, B.G., Cho, J.Y., dan
Jang,
H.G.
2009.
The
comparative characteristics of
snake and kiwi fruits. Journal of
Food and Chemical Toxicology,
47:1884-1891.

b
Kuersetin
8,79 ± 0,90
Data disajikan dalam rata-rata ± SD
(n=3). Notasi huruf yang berbeda
menunjukkan perbedaan signifikan
antara masing-masing sampel menurut
uji Post hoc LSD (P < 0,05).

Halliwell, B. 2015. Free radicals and
other reactive species in
disease. eLS, 1–9.

Kesimpulan
Ekstrak air dari buah salak varian

Heim, Kelly E., Tagliaferro, Anthony R.,
da nBobilya, Dennis J. 2002.
Flavonoid
Antioxidants:
Chemistry, Metabolism and
Structure Activity Relationships.
Journal
of
Nutritional
Biochemistry, 13: 572–584.

gula pasir memiliki aktivitas antioksidan
dengan

tingkatan

sangat

kuat

berdasarkan harga IC50-nya yaitu sebesar
40,89±6,35 μg/mL. Kemampuan ekstrak
buah salak varian ini diduga akibat

Hidayat, M.A., Umiyah, dan Ulfa, E.U.
2007. Uji aktivitas antioksidan
ekstrak air dan ekstrak metanol
beberapa varietas buah kenitu
(Chrysophyllum cainito L.) dari
daerah Jember. Berk. Penel.
Hayati, 13(45–50).

adanya kandungan golongan senyawa
polifenol.
Daftar Pustaka
Aralas, S., Maryati , M., dan Mohd,
B.A.F.
2009.
Antioxidant
properties of selected salak
(Salacca zalacca) varieties in
Sabah, Malaysia. Nutrition and
Food
Science
Journal,
39(3):243-250.
Blois,
M.S.
1958.
Antioxidant
determinations by the use of a
stable free radical. Nature,
181:1199-1200.
Departemen
Kesehatan
Indonesia.
1995.
medika Indonesia.

Leontowicz, H., Leontowicz, M.,
Drzewiecki., J., Haruenkit,
Poovaradom, S., Park. Y.S.,
Jung,
S.T.,
Kang,
S.G.,
Trakhetenberg,
S.,
dan
Gorinstein, S. 2006. Bioactive
properties of snake fruit
(Salacca edulis Reinw.) and
mangosteen
(Garcinia
mangostana)
and
their
influence on plasma lipid
profile and antioxidant activity
in rats fed cholesterol. Journal

Republik
Materia
Jilid VI.

125

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

European Food Research and
Technology, 233:697-703.
Molyneux, P. 2004. The use of the
stable
free
radical
diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)
for estimating antioxidant
activity. Songklanakarin Journal
Science Technology, 26(2):211219.
Muhilal. 1991. Teori radikal bebas
dalam gizi dan kedokteran.
Cermin Dunia Kedokteran, 73:
9-11.
Soekmanto, A., Hapsari, Y., dan
Simanjuntak,
P.
2007.
Kandungan antioksidan pada
beberapa
bagian
tanaman
mahkota
dewa,
Phaleria
macrocarpa
(Scheff)
Boerl.
(Thymelaceae).
Biodiversitas,
8(2): 92-95.
Redaksi Agromedia Pustaka. 2009. Buku
pintar budi daya tanaman buah
unggul. Jakarta: Agromedia
Pustaka.

126

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

INDEKS PENULIS

Aryani, F. ___ 71

Ningsih, I.Y. ___ 10, 116

Awaluddin, A. ___ 92

Nursamsiar. ___ 92

Dewi, R.K. ___ 46

Payungallo, I.M. ___ 84

Diwanti, R.I.A ___46

Puspitasari, E. ___ 116

Hapsari, I. ___30

Rosmawati, E. ___ 30

Fernando, A. ___ 101

Rusnaeni. ___ 84

Gunawan, E. ___ 1

Simaremare, E.S. ___1

Has, N. ___ 101

Sinaga, D.I. ___ 84

Husnawati. ___ 71

Siswanto, A. ___ 30

Inayati. ___21

Sugiyanto. ___ 21

Juniati. ___ 71

Suhery, W.N. ___ 101

Kulsum, U. ___ 46

Toding, A.T. ___ 92

Kusuma, A.M. ___46

Ulfiani, I.I. ___ 84

Lanuru, F. ___ 84

Wibowo, M.I.N.A ___ 46

Maziyyah, N. ___ 21

Zulaikha, Y.U. ___ 30

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

INDEKS KATA KUNCI

Absorpsi ___ 92

Kromatografi Lapis Tipis ___ 84

Antihiperglikemia ___ 21

Kulit batang kayu susu ___ 1

Antimalaria ___ 1

Obat ___ 71

Antioksidan ___ 101, 116

Outcome ___ 21

Apoteker ___ 46

Padi ketan hitam ___ 101

Asam mefenamat ___ 84

Padi ketan merah ___ 101

DDSolver ___ 30

Pengelolaan ___ 71

Distribusi ___ 92

Pemodelan pelepasan obat ___ 30

DPPH ___ 116

Polifenol ___ 116

Ekstrak bekatul ___ 101

Poststroke hyperglycemia ___ 21

Etnofarmasi ___ 10

Puskesmas ___ 46, 71

Gula pasir ___ 116

Salacca zalacca (Gaertn.) Voss ___ 116

IKM ___ 46

Sirup ___ 1

IPA ___ 46

Suku Tengger ___ 10

Jamu rematik ___ 84

Tablet floating teofilin ___ 30

Kalkon ___ 92

Toksisitas ___ 92

Kepuasan ___ 46

Tumbuhan obat ___ 10

Krim ___ 101

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

PETUNJUK BAGI PENULIS

1. TUJUAN
Tujuan dari “PHARMACY, Jurnal Farmasi Indonesia” adalah menyediakan sebuah
forum nasional sebagai sarana komunikasi, evaluasi suatu data, metode dan opini
yang erat kaitannya dengan bidang kefarmasian dan kesehatan.
2. PENGIRIMAN NASKAH
Naskah dapat dikirim ke sekretariat “PHARMACY, Jurnal Farmasi Indonesia”, dengan
alamat Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya
Dukuhwaluh, PO Box 202, Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah 53182, Telp. (0281)
6363751;

630463,

Fax.

(0281)

637239,

atau

via

email:

journal.pharmacy.ump@gmail.com, dengan mencantumkan nama dan alamat
korespondensi.
3. ATURAN PENULISAN NASKAH
Naskah ditulis menggunakan format Microsoft Word (Ms Word) dalam Bahasa
Indonesia atau Bahasa Inggris dengan huruf Calibri ukuran 11, margin atas, kiri,
bawah dan kanan masing-masing 4, 4, 3, dan 3 cm, dengan sistematika sebagai
berikut:
a. Judul
Judul ditulis dengan singkat, jelas dan menggunakan huruf kapital Dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris, serta tidak lebih dari 15 kata.
b. Nama dan Instansi Penulis
Nama semua penulis ditulis lengkap tanpa gelar, jabatan atau kedudukan.
Alamat instansi semua penulis ditulis lengkap, dengan mencantumkan alamat
email dari corresponding author.
c. Abstrak (Abstract)
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam satu paragraf,
spasi 1, dengan jumlah kata tidak lebih dari 250 kata. Abstrak berisi

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

pendahuluan/latar belakang (introduction), metode penelitian (method), serta
hasil (result) dan kesimpulan dari penelitian secara singkat.
d. Kata Kunci (Keywords)
Kata kunci terdiri dari 2-6 kata yang mewakili topik artikel. Kata kunci dituliskan
dengan urutan secara alfabetis.
e. Text Body
Text body dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu pendahuluan (berisi latar
belakang, tinjauan pustaka dan teori yang melatarbelakangi penelitian, dan
tujuan penelitian), metode penelitian (berisi alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian, dan alur jalannya penelitian), hasil dan pembahasan,
kesimpulan, dan ucapan terima kasih bila ada. Jarak penulisan text body adalah
1,5 spasi.
f.

Tabel dan Gambar
Tabel ditulis dengan ukuran huruf 10, spasi 1. Garis vertikal dan garis horizontal
tabel bagian isi tidak dinampakkan. Keterangan kolom tabel dicetak tebal. Judul
tabel ditulis di bagian atas tabel dengan nomor urut angka arab, dengan ukuran
huruf 11.
Gambar, termasuk grafik, dibuat dengan ukuran ¼ -1 halaman. Kualitas gambar
harus baik, sehingga bila direproduksi tetap jelas terbaca dengan semua
keterangannya. Judul gambar ditulis di bagian bawah gambar dengan nomor
urut angka arab. Penulis bertanggungjawab mendapatkan ijin bila gambar
tersebut sudah pernah dipublikasikan sebelumnya.

g. Singkatan
Sigkatan yang digunakan lebih dari satu kali harus diterangkan kepanjangannya
terlebih dahulu ketika singkatan tersebut muncul pertama kali dalam suatu
naskah, kecuali Satuan Internasional (SI) untuk menerangkan suatu perhitungan
dapat dituliskan tanpa harus dituliskan kepanjangannya.
h. Daftar Pustaka
Daftar pustaka diurutkan secara alfabetis dan ditulis dengan format Harvard.

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016

ISSN 1693-3591

4. MEKANISME REVISI NASKAH
Naskah yang diterima akan ditelaah oleh Mitra Bebestari, diberi catatan dan
dikirimkan pada penulis untuk dikoreksi. Penulis kemudian mengirimkan kembali
naskah yang telah dikoreksi kepada dewan penyunting.