G. Ergonomi
1. Jam Kerja
Hari kerja normal dalam seminggu adalah lima hari kerja selama 8 jamhari dengan istirahat selama 60 menit. Jam keja karyawan PT X dibedakan menjadi dua yaitu jam kerja
karyawa office dan jam kerja shift plant. Adapun pembagian jam kerja dan jam istirahat karyawan adalah :
a. Karyawan Office Masuk
: pukul 07.30 WIB Istirahat
: pukul 12.00-13.00 WIB Keluar
: pukul 16.30 WIB b. Karyawan Shift
1 Shift 1 Masuk
: pukul 07.00 WIB Istirahat
: pukul11.40-12.40 WIB
Keluar : pukul 16.00 WIB
2 Shift 2 Masuk
: pukul 16.00 WIB Istirahat
: pukul 20.40-21.40 WIB Keluar
: pukul 24.00 WIB 3 Shift 3
Masuk : pukul 24.00 WIB
Istirahat : pukul 04.40-05.40 WIB
Keluar : pukul 07.00 WIB
2. Alat Angkat dan Angkut
Kegiatan produksi pada umumnya menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang harus dioperasikan secara langsung oleh tenaga kerja. Sikap tenaga kerja prduksi dalam melakukan
pekerjaannya sebagian besar adalah sikap berdiri. Sikap duduk dilakukan oleh karyawan office dan opeator forklift. Sikap membungkuk dan berpindah-pidah dilakukan oleh bagian Part
preparation, Warehuose dan part control.
Untuk meringankan beban kerja, perusahaan telah menyediakan alat bantu angkat- angkut, yaitu :
1. Forklift Merupakan kendaraan untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lain. Pengoperasiannya dengan cara mengendarai, sedangkan
kendalinya masih terjangkau dari tempat duduk operator. Forklift yang ada seberjumlah 8 buah pada setiap seksi produksi.
2. Hoist Crane Digunakan untuk memindahkan barang biasanya berupa mesin tau dies yang berukurn relatih besar dalam sartu uang proses produksi.
Pengoperasiannya dengan menggunakan panel kontol yang letaknya digantung dan masih dalam jangkauan operator. Host crane yang ada berjumlah 7 buah pada tiap seksi produksi.
3. Towing Car Digunakan untuk menarik kereta berisi material dari satu tempat proses produkisi ke tempat lain. Kondisi dan pengoperasiannya sama dengan forklift.
Towing car yang ada berjumlah 5 buah pada setiap aksi produksi. 4. Kereta Dorong dan Hand Lift
Digunakan untuk mengangkut material dari satu tempat proses produksi ke tempat lain. Pengoperasiannya dengan cara mendorong. Kereta dorong yang ada berjumlah 18 buah dan hand lift berjumlah 8 buah pada setiap seksi produksi.
3. Survey Ergonomi
PT X telah melakukan identifiasi bahaya dalam aspek ergonomi dan melakukan survey ergonomi untuk meminimalis permasalahan ergonomi, yang dilakukan oleh bagian Industrial
Health Care. Survey ergonomi diawali dengan menganalisa tempat kerja serta mengurai dan menilai proses kerja yang tidak ergonomis. Kemudian dilakukan checklist pembobotan breaf
survey untuk mengetahui bagian tubuh yang beresiko tinggi. Setelah itu dibuat kuisioner untuk mengetahui keluhan subjektif dan untuk mengetahui jika telah ada tindakan medis yang
diberikan atas keluhan yang ada. Hasil akhir dari dentifikasi ergonomi adalah perpaduan antara breaf survey, tindakan medis, dan keluhan subjektif yang dinilai dengan ketentuan yang ada
sehingga diketahui angka tertinggi bahaya ergonomi di bagian tubuh tertentu, yaitu bagian tubuh tangan dan jari, lengan bahu, leher, punggung atau kaki.
Untuk menindaklanjuti permasalahan ergonomi yang telah teridentifikasi, dibuat PICA Problem Identification Corective Action yang berisi rekomendasi perbaikan layoutcara
kerjabenda kerja dan dilakukan project untuk meralisasikan PICA tersebut. Contoh survey ergonomi selengkapnya terdapat dalam lampiran 5.
H. Program K3