PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAH PERBANDINGAN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA

PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PRAKTIK
MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAH
PERBANDINGAN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh :
ROSITA EKA PRATIWI
NIM: 201010170311099

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Mu peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :

Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Praktik Manajemen Laba di Bank Syariah
Perbandingan Antara Indonesia dan Malaysia.
Di dalam Penelitian ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi
komponen rasio CAMEL (CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR) terhadap
Manajemen Laba.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak

Dr.

Muhadjir

Effendy,

M.AP.

Selaku

Rektor


Universitas

Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Sri Wahjuni Latifah, Dra., MM., Ak. dan Ibu Eny Suprapti, Dra., MM.,
Ak. selaku Pembimbing Skripsi yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan ilmu yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Kedua Orang Tua saya, Ayahanda Badrussalam dan Ibunda Sunanik, serta
adik-adik saya Nadiyah Nafisah Dwi Sari, Aisyah Ashalina Raya Falisha, dan
Mika Rahil Ibrahim. Kalian selalu memberikan Do’a dan semangat tiada
hentinya kepada saya.
7. Saudara-saudara yang selalu mendukung dan mendo’akan saya di setiap

kesempatan. Terima kasih
8. Sahabat “KOPERASI”, Firda Ayu Amalia dan Bayu Berry Andrian yang
saling membantu selama proses perkuliahan demi mencapai kesuksesan
bersama. Thank you!
9. Teman seperjuangan sekaligus sahabat saya di Laboratorium Akuntansi
angkatan 2010 Mela, Ikhda, Faruq, Andre, Tito, Dani, Putra, Millah, Luluk,
Fira, Devi, dan Fithri. An awesome journey with you all, thanks! Great
Experience! Terima kasih atas dukungan dan semangatnya selama ini.
10. Adik sekaligus teman saya di Laboratorium Akuntansi angkatan 2011 Luky,
Azizah, Easty, Joko, Uni, Rian, Anis, Panca, Nurina, Farhan, Eya, Gobel, dan
Ravy. Terima kasih atas dukungan yang diberikan.
11. Kawan-kawan seperjuangan, akuntansi kelas B angkatan 2010. Semangat,
canda dan tawa dikelas B selalu akan saya ingat.

12. Kawan-kawan HMJ Akuntansi FEB UMM FS’2008, FS’2009, FS’2010,
FS’2011 dan FS’2012, saya belajar banyak dan pengalaman yang luar biasa
dari kalian, khususnya kawan-kawan seperjuangan FS’2010.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki

penulis, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar
tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, 6 Juni 2014

Penulis

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya

menyatakan

dengan

sebenar-benarnya

bahwa

sepanjang


sepengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang
pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 6 Juni 2014
Mahasiswa

Rosita Eka Pratiwi
201010170311099

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ..............................................................................


iii

LEMBAR ORISINALITAS ....................................................................

vi

DAFTAR ISI ..............................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................

ix

I.


PENDAHULUAN ...........................................................................

1

A. Latar Belakang ...........................................................................

1

B. Rumusan Masalah .....................................................................

7

C. Tujuan Masalah .........................................................................

8

D. Manfaat Penelitian ....................................................................

8


E. Batasan Masalah ........................................................................

8

TINJAUAN TEORI ........................................................................

10

A. Review Penelitian Terdahulu ....................................................

10

B. Literatur Riview .........................................................................

11

1. Teori Keagenan .....................................................................

11


2. Manajemen Laba ...................................................................

12

3. Rasio CAMEL ......................................................................

16

C. Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis .........................

19

III. METODE PENELITIAN ...............................................................

26

A. Jenis Penelitian ..........................................................................

26


B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .............

26

C. Populasi dan Sampel ..................................................................

30

D. Jenis dan Sumber Data ...............................................................

30

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................

30

II.

F. Teknik Analisis Data .................................................................


31

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................

37

A. Gambaran Umum .......................................................................

37

B. Analisis Data .............................................................................

38

C. Pembahasan ...............................................................................

67

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

76

A. Kesimpulan ..............................................................................

76

B. Keterbatasan Penelitian ...........................................................

76

C. Saran ........................................................................................

77

V.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
No

Judul

Halaman

1

Kerangka Pemikiran

24

2

Hasil Uji Scatterplot Indonesia

54

3

Hasil Uji Scatterplot Malaysia

55

DAFTAR TABEL
No

Judul

Halaman

1

Tabel 2.1 Nilai Minimum Rasio

19

2

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Indonesia

38

3

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Malaysia

43

4

Tabel 4.3 Uji Normalitas Indonesia

48

5

Tabel 4.4 Uji Normalitas Malaysia

49

6

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Indonesia

50

7

Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Malaysia

51

8

Tabel 4.7 Uji Autokorelasi Indonesia

52

9

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Malaysia

53

10

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Indonesia

56

11

Tabel 4.10 Uji F Indonesia

57

12

Tabel 4.11 Uji t Indonesia

58

13

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Malaysia

61

14

Tabel 4.13 Uji F Malaysia

62

15

Tabel 4.14 Uji t Malaysia

63

16

Tabel 4.15 Uji Chow Test

66

DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah:Dari Teori Ke Praktik.
Jakarta: Gema Insani
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Ascarya. 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers
Chu, Ei Yet dan Saw Imm Song. 2012. Executive Compensation, Earnings
Management And Over Investment In Malaysia. AAMJAF, Vol. 8(Supp.
1), 13–37, 2012
Dewanti, Hestina Wahyu. 2009. Analisis Pengaruh Perubahan NPM, LDR, NPL
dan BOPO Terhadap Perubahan Laba (Studi Pada Bank Devisa Dan
Bank Non Devisa Periode Juni 2004 – Juni 2007. Universitas
Diponegoro
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Harningsih, Raden Supriyanto. 2010. Evaluasi Pengaruh Rasio-Rasio
Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Bank Umum Konvensional
Di Indonesia.Universitas Gunadarma
Indriani, Yolanda. 2010. Pengaruh Kualitas Auditor, Corporate Governance,
Leverage, dan Kinerja Keuangan Terhadap Manajemen Laba (Studi
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2006-2008. Universitas Diponegoro
Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan
LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan
Perbankan Yang Tercatat Di BEJ Periode Juni 2002 – Juni 2007.
Universitas Diponegoro
Padmantyo, Sri. 2010. Analisis Manajemen Laba Pada Laporan Keuangan
Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Dan Bank
Muamalat Indonesia). BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume
14, Nomor 2, Desember 2010
Scott, William R. 2006. Financial Accounting Theory. Edisi Keempat.
International Edition, United States : Pretince-Hall Inc.
Setiawati, Koosrini. 2010. Pengaruh Rasio Camel Terhadap Praktik Manajemen
Laba di Bank Syariah.Universitas Diponegoro
Sulistiawan, Dedhy., Yeni Januarsi, dan Liza Alvia. 2011. Creative
Accounting: Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat

Siregar, Sylvia Veronica dan Zahara. 2009. Pengaruh Rasio Camel Terhadap
Praktik Manajemen Laba di Bank Syariah. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, Vol 12, No. 2, Mei 2009
Wan Mohammad, M., Wasiuzzaman S, & Zaini R. M. 2011. Panel Data
Analysis of the Relationship between Earnings Management, Bank Risks,
Loan loss Provision and Dividend per Share. Journal of Business and
Policy Research. Vol. 6. No. 1. July, pp.46-56
www.bi.go.id
www.manadobisnis.com
www.bnm.gov.my
www.syariahmandiri.co.id
www.brisyariah.co.id
www.muamalatbank.com
www.bnisyariah.com
www.megasyariah.co.id
www.syariahbukopin.co.id
www.bjbsyariah.co.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memegang peranan
penting dalam perekonomian yang berpengaruh dalam suatu pergerakan
pertumbuhan perekonomian dengan tujuan meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak. Untuk dapat meningkatkan pengelolaan bank yang
maksimal dan efisien, suatu bank harus meningkatkan kinerja manajemen
perusahaan yaitu yang tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan
laba rugi. Bagi investor laporan laba adalah laporan yang paling diminati
diantara laporan yang lain. Namun, para pengambil keputusan yang
menggunakan data laporan keuangan seharusnya lebih berhati-hati dan
bersikap kritis dalam menilai kualitas sebuah laporan keuangan. Pasalnya bisa
saja laporan keuangan yang sedang dinilai mengandung angka-angka yang
nilainya telah dimanipulasi atau disajikan jauh dari substansi ekonominya
(Sulistiawan, dkk, 2011).
Sulistiawan, dkk (2011) mendefinisikan manajemen laba merupakan
aktivitas badan usaha memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna
mendapatkan hasil yang diinginkan. Manajemen laba akan dihitung
berdasarkan proksi akrual diskresioner. Akrual diskresioner merupakan
permainan angka laba yang dilakukan menggunakan teknik dan kebijakan
akuntansi (Sulistiawan, dkk. 2011). Model akrual diskresioner yang akan
digunakan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian Siregar dan Zahara

1

2

(2009) dengan rumus yang dikembangkan oleh Healy (1985) dan Jones (1991)
yang sudah disesuaikan dengan karakteristik perbankan.
Praktik manajemen laba terjadi di berbagai perusahaan, baik di sektor
perdagangan, manufaktur maupun sektor industri jasa. Rob (1998) dalam
Siregar dan Zahara (2009) mendapatkan bukti adanya indikasi pengelolaan
laba pada sektor jasa perbankan. Bertrand (2000) dalam Siregar dan Zahara
(2009) juga menemukan bukti secara empiris bank di Swiss yang sedikit
kurang atau mendekati ketentuan batasan kecukupan modal cenderung untuk
meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR) mereka agar memenuhi
persyaratan dengan cara manajemen laba.
Penelitian adanya indikasi manajemen laba di sektor perbankan
konvensional sudah banyak dilakukan di Indonesia. Seperti yang dilakukan
oleh Susanto (2003) dalam Siregar dan Zahara (2009) menemukan adanya
indikasi praktek pengelolaan laba (earnings management) yang dilakukan oleh
kelompok bank tidak sehat dan salah satu faktor dominan yang mendorong
bank melakukan pengelolaan laba tersebut adalah motif meningkatkan kinerja
bank. Indriani (2010), juga menemukan indikasi praktik manajemen laba pada
bank konvensional yang ditunjukkan dalam hasil penelitianya bahwa variabel
CAR memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Semakin tinggi
CAR juga semakin rendah manajemen laba perusahaan tersebut.
Sedangkan untuk penelitian adanya indikasi manajemen laba di sektor
perbankan juga sudah mulai dilakukan di Malaysia. Seperti yang dilakukan
oleh Ugbede, Lizam, dan Kaseri (2013) tidak menemukan adanya indikasi

3

praktik manajemen laba pada sampel bank Malaysia. Akan tetapi, Chu dan
Song (2012), Wan Mohammad, dkk (2011) menemukan adanya indikasi
praktik manajemen laba di perusahaan Malaysia.
Saat ini banyak bank konvensional yang mendirikan bank umum
syariah. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah juga terdapat manajemen
laba dalam bank syariah. Dimana diketahui sebagian besar saat ini pengelola
atau induk dari bank syari’ah merupakan bank konvensional. Siregar dan
Zahara (2009) telah meneliti adanya indikasi praktik manajemen laba di
perbankan syariah selama periode 2005-2006 yang diproksi dengan akrual
diskresioner. Lebih lanjut, indikasi adanya manajemen laba dapat dikaitkan
dengan rasio CAMEL (Siregar dan Zahara, 2009). Rasio CAMEL adalah
rasio keuangan yang terdiri dari capital, asset quality, management, earnings
dan liquidity. Rasio ini sering digunakan untuk penelitian industri perbankan.
Rasio CAMEL juga digunakan oleh Bank Indonesia untuk menentukan
tingkat kesehatan bank yang layak beroperasi. Peraturan Bank Indonesia No.
6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
menyebutkan bahwa Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian
terhadap faktor-faktor permodalan (capital), kualitas aset (asset quality),
manajemen (management), rentabilitas (earning), likuiditas (liquidity). Selain
itu Bank Negara Malaysia juga menentukan untuk menilai kekukuhan,
keselamatan

dan

keutuhan

menggunakan Rasio CAMEL.

keseluruhan

setiap

institusi

perbankan

4

Penggunaan rasio CAMEL dalam penelitian indikasi manajemen laba
ini dinilai efektif untuk menilai kinerja di industri perbankan dan diyakini
kinerja sangat mempengaruhi praktik manajemen laba. Adanya kewajiban
penilaian kesehatan institusi bank dari Bank Sentral di Indonesia dan Malaysia
membuat setiap bank harus memenuhi syarat minimum yang ditentukan. Jika
hasil dari penilaian kinerja bank menurun atau dibawah batas minimum yang
ditentukan, maka manajemen cenderung melakukan manajemen laba agar
investor semakin tertarik dan seiring dengan itu nilai rasio CAMEL yang
semula dibawah batas minimum akan naik menjadi diatas batas yang
ditentukan. Apabila kinerja pada suatu perusahaan buruk, maka akan ada
insentif bagi para manajer untuk melakukan tindak manajemen laba, apalagi
terkait ketatnya regulasi perbankan di Indonesia (Setiawati dan Naim, 2001,
dan Rahmawati dan Baridwan, 2006 dalam Nasution dan Setiawan, 2007
dalam Setiawati, 2010). Dan secara umum rasio CAMEL adalah alat efektif
dan berguna dalam mengidentifikasi masalah perbankan (Mongid, 2000 dalam
Setiawati, 2010), sehingga diharapkan juga dapat mendeteksi manajemen laba
di bank umum syariah.
Bank Islam atau Bank Syari’ah merupakan lembaga keuangan yang
berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui aktivitas
kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip Syari’ah,
yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain
untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

5

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nila syari’ah yang bersifat makro
maupun mikro (Ascarya, 2011).
Malaysia merupakan negara yang memiliki agama resmi Islam,
memiliki pemeluk agama yang beragam dengan Muslim 58%. Oleh karena itu,
pemerintah

Malaysia

mempunyai

kewajiban

untuk

mengakomodasi

pengembangan lembaga keuangan syariah di Malaysia sesuai dengan agama
Islam yang dianut negara dan mayoritas rakyatnya. Atas dasar tersebut
Malaysia mulai menerapkan dual economis system dan mngembangkan sistem
keuangan dan perbankan syariah sejak 1983 (Ascarya, 2011).
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
beragam suku bangsa, bahasa, dan agama dengan jumlah penduduk 240 juta.
Meskipun bukan negara Islam, Indonesia merupakan negara dengan penduduk
Muslim terbsar di dunia dengan jumlah penduduk beragama Islam sejumlah
88%. Semakin majunya sistem keuangan dan perbankan serta meningkatnya
kesejahteraan, kebutuhan masyarakat, khususnya Muslim, menyebabkan
semakin besarnya kebutuhan terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai
dengan prinsip Syariah (Ascarya, 2011).
Adanya kebutuhan para konsumen Muslim terhadap layanan jasa
perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah, maka pihak perbankan akan
semakin berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanannya.
Bank Syariah kini tidak hanya diminati oleh kaum Muslim saja, akan tetapi
kalangan non Muslim pun kini banyak yang menyukai dari produk Syariah.
Hal ini terbukti fungsi intermediasi perbankan syariah di Sulut sangat baik

6

terlihat pada financing to deposit ratio (FDR) yang mencapai 190 persen. Hal
ini pun tak lepas dari peran tiga bank syariah tersebut yang beroperasi di Kota
Manado. Bahkan kendati bank tersebut menerapkan prinsip syariah, tetapi
tetap diterima baik masyarakat, dibuktikan 75 persen nasabah bank syariah
adalah non muslim (manadobisnis, 2012).
Maraknya kehadiran bank dengan prinsip syariah, tentu saja memicu
adanya persaingan antar bank. Persaingan tersebut tidak hanya bagi bank
umum syariah, begitu juga dengan bank konvensional yang mempunyai unit
syariah dengan bank konvensional lainnya, dalam kondisi ini tiap bank
dituntut untuk meningkatkan pengelolaan banknya semaksimal dan seefisien
mungkin.
Rasio CAMEL yang akan digunakan dalam penelitian ini merujuk
pada penelitian Siregar dan Zahara (2009). Dalam model ini komponen
Capital diukur dengan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), komponen Asset
quality diukur dengan rasio RORA (Return On Risked Assets), komponen
Management diukur dengan rasio ROA (Return On Assets), komponen
Earnings diukur dengan rasio NPM (Net Profit Margin) dan komponen
Liquidity diukur dengan rasio LDR (Loan to Deposit Rasio).
Dalam penelitian Siregar dan Zahara (2009) hasil menunjukkan bahwa
rata-rata,

praktik

manajemen

laba

tidak

signifikan

(diukur

dengan

menggunakan akrual diskresioner) di bank-bank syariah, dan rasio CAMEL
tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan
bahwa meskipun rata-rata tidak ada manajemen laba di bank syariah,

7

profitabilitas bank mendorong manajemen untuk terlibat dalam aktivitas
manajemen laba. Hal tersebut terbukti pada penelitian Padmantyo (2010) yang
menunjukkan adanya praktik manajemen laba di bank syariah.
Fenomena-fenomena dan penelitian-penelitian yang telah dijelaskan
tersebut sangat menarik untuk di bahas. Apabila ditinjau dari penelitian
terdahulu bahwa banyak bank konvensional yang terindikasi melakukan
praktik manajemen laba menjadi petanyaan besar juga bagi bank syariah.
Dimana diketahui sebagian besar saat ini pengelola atau induk dari bank
syari’ah merupakan bank konvensional, untuk itu perlu diadakan penelitian
mengenai pengaruh rasio CAMEL terhadap manajemen laba di bank syariah.
Akan lebih baik apabila penulis dapat membandingkan sampel bank syariah
yang ada di Indonesia dengan bank syariah yang ada di negara Islam seperti
Malaysia. Jadi penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN
LABA DI BANK SYARIAH PERBANDINGAN ANTARA INDONESIA
DAN MALAYSIA”.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan pengaruh Rasio Camel terhadap praktik
manajemen laba pada Bank Syariah di Indonesia dan Malaysia?

8

C. Tujuan Masalah
Untuk menjelaskan adanya perbedaan pengaruh Rasio CAMEL
terhadap praktik manajemen laba pada Bank Syariah di Indonesia dan
Malaysia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk perbaikan dalam
dalam mengelola dana yang dimiliki dan berhati-hati dalam menyalurkan
dana ke masyarakat.
2. Bagi investor
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sebuah pertimbangan
oleh para investor dalam bersikap kritis dalam menilai kualitas sebuah
laporan keuangan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk penelitian
berikutnya dan menjadi masukan untuk perbaikan regulasi sistem
perbankan syariah di Indonesia.
E. Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis kinerja perusahaan pada
Bank Syariah dengan menggunakan rasio-rasio antara lain CAR (Capital
Adequacy Ratio), RORA (Return On Risked Assets), ROA (Return On Assets),

9

NPM (Net Profit Margin) dan LDR (Loan to Deposit Rasio). Untuk
penghitungan manajemen laba dilakukan dengan metode Akrual Diskresioner.