PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EARNING MANAGEMENT DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

(1)

i PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EARNING

MANAGEMENT DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh : Ayu Kuswandani NIM : 201110170311307

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh corporate governance terhadap earning management di industri perbankan Indonesia.

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan mengenai corporate governance yang diproksikan dengan komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, jumlah rapat yang dilakukan oleh komite audit, dan ukuran perusahaan di industri perbankan Indonesia.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, inspirasi dan motivasi dari berbagai pihak, yaitu:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Siti Zubaidah, MM. Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

3. Dra. Siti Zubaidah, MM. Ak. dan Drs. A. Waluya Jati., M.M., selaku pembimbing dalam penelitian ini.

4. Ibu Dra.Masiyah Kholmi M.M. Ak, selaku Dosen Wali kelas F angkatan 2011. 5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Staf Tata Usaha


(3)

iii

6. Ibu Erni Kusuma Ningsih (mamak 1) dan Orang tua “kedua” ibu Ratna Endang

Sulastri (mamak 2) dan Bapak Ubaydillah sebagai motivator yang selalu memberikan dukungan berupa doa, materi, nasehat dan kasih sayang.

7. Buat Adik-adikku tercinta Danu, Panji, Ragil, Dina dan Ryan juga buat Mba Indah, adek Farish dan mamak Ning terima kasih untuk doa, keceriaan, dan semangatnya.

8. Untuk teman seperjuangan, teman se”nasib”, teman curhat, sahabat terbaik, partner in crime, musuh (terkadang) Sylvia Rosalina Mayang Sari NIM 201110170311307 terima kasih untuk 3 tahun yang luar biasa, saran dan masukannya selama ini, uknowmesowell, ayo wujudkan mimpi-mimpi kita dan Sukses selalu. Amin

9. Sahabat seperjuangan Akuntansi F 2011 (Hanez, Devita, Yanti, Deyla, Didit, Andik, Teddy serta anak-anak kelas Akun F) bangga punya sahabat seperti kalian, maaf sering menyusahkan, terus kompak dan silaturahmi tetap terjaga. Amin.

10.Teman “nunggu bimbingan” Arwin, Ferdi , Imam, Kalih terima kasih atas waktunya, tetap semangat.

11.Teman-teman KKN 45 (Iin, Tita, Wilda, Nita, Ifti, Bagus, Deny, Isa, Yasir, Ryan, Udin) makasih buat kebersamaannya.

12.Semua keluarga besar H. Wastar dan (Almrh). Hj. Husniah terimakasih dukungan dan doanya.


(4)

13.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 28 Januari 2015 Peneliti


(5)

v PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 28 Januari 2015

Ayu kuswandani 201110170311307


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAK………... ... viii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Pembatasan Masalah ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Teori Agensi ... 10

2. Corporate Governance ... 12

a. Komposisi Komisaris Independen ... 15

b. Kepemilikan Institusional ... 16

c. Kepemilikan Manajerial ... 17

d. Ukuran Dewan Komisaris ... 18

e. Komite Audit ... 19

3. Manajemen Laba ... 20

C. Hipotesis ... 24


(7)

vii III. METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ... 30

B. Jenis Penelitian ... 30

C. Definisi Variabel dan Pengukurannya ... 30

D. Populasi dan Sampel ... 34

E. Jenis dan Sumber Data ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 36

H. Metode Analisis Data ... 36

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ... 40

1. Jumlah komisaris ... 41

2. Kepemilikan Institusional ... 43

3. Kepemilikan Manajerial ... 43

4. Ukuran Dewan Koisaris ... 44

5. Jumlah Rapat Komite Audit ... 45

B. Analisis Data ... 46

1. Komposisi Komisaris Independen... 46

2. Kepemilikan Institusional ... 47

3. Kepemilikan Manajerial ... 47

4. Ukuran Dewan Komisaris ... 48

5. Komite Audit ... 49

6. Manajemen Laba ... 49

C. Teknik Analisis Data ... 50

a. Analisis Deskriptif ... 50

1. Analisis Deskriptif ... 50


(8)

1. Uji Normalitas ... 52

2. Uji Multikolienaritas ... 53

3. Uji Autokorelasi ... 54

4. Uji Heterokedastisitas ... 55

c. Uji Regresi Linear Berganda... 56

1. Uji Koefisien Determinas ... 58

2. Uji F (Simultan) ... 58

3. Uji t (Parsial) ... 59

D. Pembahasan ... 60

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65

B. Keterbatasan Penelitian ... 66

C. Saran ... 67


(9)

ix DAFTAR PUSTAKA

Alijoyo, 2004, Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Food and Baverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII Solo .

Ardiati, Aloysia Yanti, 2005, Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham Pada Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 5 dan KAP non Big 5, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 8 No. 3, September 2005.

Ariyoto, Kresnohadi, dkk, 2000, Good Corporate Governance dan Konsep Penegakannya di BUMN dan Lingkungan Usahanya, Usahawan, Oktober, No. 10 Tahun XXIX.

Boediono, G. 2005, Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.

Brigham, E. F & Weston, J. F. 1994. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jilid 2, Edisi kesembilan. Jakarta: Erlangga.

Darmawati, Deni, 2003, Corporate Governance dan Manajemen Laba : Suatu Studi Empiris, Jurnal Bisnis dan Akuntansi vol. 5 No. 1, April 2003.

Faisal, 2004, Analisis Agensi Cost, Struktur Kepemilikan, dan Mekanisme Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII Denpasar.

Faisal & Firmansyah. 2005. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komposisi Dewan Direksi: Analisis Persamaan Simultan. Media Ekonomi dan Bisnis. Vol. XVI, No. 2, Desember.

Fidyati, Nisa, 2004, Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Earnings Management pada Perusahaan Seasoned Equity Offering (SEO). Kompetensi, Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntasi Vol. 2 No. 2. Juni 2004. Gumanti, Tatang Ary, 2000, Earnings Management : Suatu Telaah Pustaka, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, November, Vol. 2 No. 2.

Guna, Herawati 2010. Pengaruh mekanisme good corporate governance, independensi auditor, kualitas audit, dan faktor lainnya terhadap manajemen laba, STIE Trisakti, Jakarta

Hastuti, 2005, Hubungan anatara good corporate governance dan struktur kepemilikan dengan kinerja keuangan (studi kasus pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta), SNA ke VIII, Solo.

Halima, 2009, Analisis pengaruh struktur kepemilikan, praktik corporate governance dan kompensasi bonus terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI), Universitas Diponegoro, Semarang.


(10)

Indonesi, 199,. Undang-Undang No. 1 Tahun 1995, Perseroan Terbatas .

Isnanta, 2008. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja. UII: Yogyakarta

Komite Nasional Corporate Governance, 2002, Pedoman pembentukan komite audit yang efektif, www.governance-indonesia.com.

Mintara, 2008. Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Pengungkapan Informasi, UII: Yogyakarta.

Nasution, M dan Setyawan. D. 2007. Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X Makasar.

Ningsaptiti, 2010, Analisis pengaruh ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008), Universitas Diponegoro.

Nurfaria, 2010, Pengaruh penerapan corporate governance terhadap timbulnya earnings management dalam menilai kinerja keuangan pada perusahaan perbankan di Indonesia, Universitas Jenderal Soedirman, Jakarta

Nuryaman, 2008, Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak

Rahmawati dkk, 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional X.

Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Sefiana, 2012. Pengaruh penerapan corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI), universitas Gunadarma, Jakarta.

Siallagon, Hamonangan dan Machfoedz, Mas’ud, 2006, Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi, Agustus 2006. Padang.

Siregar dan Utama, 2005, Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earnings


(11)

xi Suharyadi, Purwanto, 2012, Statistika untuk ekonomi dan keuangan modern buku 1

Ed. 2, Salemba Empat, Jakarta, 2012

Suharyadi, Purwanto, 2012, Statistika untuk ekonomi dan keuangan modern buku 2 Ed. 2, Salemba Empat, Jakarta, 2012

Sutedi, 2011, good coprorate governance, Ed 1, Sinar Grafika, Agustus 2011, Jakarta.

Tri Gunarsih, 2003, Struktur Kepemilikan Sebagai Salah Satu Mekanisme Corporate Governance, KOMPAK, No. 08 Mei – Agustus 2003.

Wedari, Linda Kusumaning, 2004, Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris dan Keberadaan Komite Audit terhadap Aktivitas Manajemen Laba. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VII, Desember 2004, Denpasar. Widyaningdyah, Agnes Utari, 2001, Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Earnings Manajement Pada Perusahaan Go Publik di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 3 No. 2, November 2001. Rahmawati dkk 2006, pengaruh penerapan corporate governance terhadap kinerja

keuangan pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro, Semarang.

Ujiyantho. M. Arief dan Pramuka. B. Agus. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X Makasar.

Wedari, 2004. analisis pengaruh proporsi dewan komisaris dan keberadaan komite audit terhadap aktivitas manajemen laba, SNA VIII, Solo.

Yamin dkk, 2011, regresi dan korelasi dalam genggaman anda, Salemba empat, Jakarta.


(12)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Krisis perbankan di Indonesia yang dimulai akhir tahun 1997 yang mengakibatkan banyaknya bank di Indonesia mengalami penurunan kinerja, seperti menurunnya pendapatan yang mengakibatkan penurunan laba perusahaan, padahal untuk tetap bertahan di industri yang sama suatu perusahaan harus mendapatkan investasi dari para investor, untuk itu perusahaan harus mampu menampilkan laporan keuangan yang baik bagi para investor. Investor sering terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba perusahaan.

Hal ini dapat mendorong manajer untuk melakukan creative accounting melalui manajemen laba (earning management) atau manipulasi laba (earning manipulation). selain itu Industri perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan industri lain, misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria Current Adequacy Ratio (CAR) minimum. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suatu bank (apakah bank tersebut merupakan bank yang sehat atau tidak). Oleh karena itu, manajer mempunyai insentif untuk melakukan manajemen laba supaya perusahaan mereka dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh BI. Perbankan di Indonesia melakukan manajemen laba untuk memenuhi kriteria BI tersebut (Rahmawati dan Baridwan,2006). Dan juga industri perbankan merupakan industri “kepercayaan”.


(13)

2 bersama-sama yang dapat mengakibatkan rush. Oleh karena itu, perlu suatu mekanisme untuk meminimalkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan perbankan. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan adalah praktik corporate governance

Pengertian Manajemen laba sendiri adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba adalah salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Rahmawati dkk, 2006) di Indonesia sendiri sudah pernah terjadi kasus manajemen laba di perusahaan perbankan, seperti kasus Bank Lippo Tbk yang menerbitkan laporan keuangan ganda. Ada berbagai motivasi yang mendorong dilakukannya manajemen laba, teori akuntansi positif (Positif Accounting Theory) mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba, yaitu: (1) hipotesis program bonus (the bonus plan hypotesis), (2) hipotesis perjanjian hutang (the debt covenant hypotesis) dan (3) hipotesis biaya politik (the political cost hypotesis) (Watts dan Zimmerman, 1986).

Manajemen laba dapat terjadi karena kurangnya monitoring kinerja manajemen serta adanya berbagai kepentingan yang berbeda baik itu antara manajemen maupun investor, selain diperlukannya pihak yang melukan monitoring juga diperlukan suatau konsep yang dapat mendeteksi terjadinya manajemen laba di perusahaan, agar nantinya tidak terjadi kesalahan penyajian informasi yang diterima oleh para investor, penggunaan konsep corporate


(14)

governance menjadi konsep yang tepat. Corporate governance merupakan konsep yang ditujukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Konsep corporate governance diciptakan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak (Alijoyo et al,2004). Selain itu Bank Indonesia sendiri telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum dan Peraturan Bank Indonesia nomor 6/10PBI/2004 perihal sistem penilaian kesehatan bagi bank umum

Konsep Good Corporate Governance mulai banyak di perbincangkan di Indonesia pada pertengahan tahun 1997, saat krisis ekonomi melanda Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dampak dari krisis tersebut, banyak perusahaan berjatuhan karena tidak mampu bertahan, salah satu penyebabnya adalah karena pertumbuhan yang dicapai selama ini tidak dibangun di atas landasan yang kokoh sesuai prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

Menyadari situasi dan kondisi demikian, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Negara BUMN mulai memperkenalkan konsep Good Corporate Governance di lingkungan BUMN, sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki


(15)

4 penerimaan/pendapatan negara, sekaligus menghapuskan berbagai bentuk praktek inefisiensi, korupsi, kolusi, nepotisme dan penyimpangan lainnya.

Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasinya dengan benar. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang efisien. Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya (FCGI, 2003).

Saat ini banyak perusahaan perbankan di Indonesia belum dengan sepenuhnya menerapkan konsep Good Corporate Governance, hal ini di buktikan dengan semakin banyaknya kasus yang berkaitan dengan penegelolaan manajemen perusahaan, sebagai contoh kasus Bank Lippo pada akhir tahun 1997, dan kasus Citibank dan Bank Mega pada awal tahun 2000. Hal ini disebabkan tidak sepenuhnya manajemen menerapkan konsep Good Corporate Governance padahal peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan Good Corporate Governance telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai bank yang mengatur regulasi seluruh bank pemerintahan maupun swasta di Indonesia.

Disamping itu ditunjukkan dengan hasil penelitian yang terkait dengan konsep Good Corporate Governance terutama dalam industri perbankan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Sefiana (2012) tentang pengaruh penerapan corporate governance terhadap manajemen laba di perusahaan perbankan yang go public di BEI yang menggunakan variabel proporsi komisaris independen, ukuran


(16)

dewan komisaris dan keberadaan komite audit terhadap tindakan manajemen laba, Menghasilkan variabel bebas yang digunakan tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurfaria, Prasetyo dan Herwiyati (2010) menghasilkan penerapan corporate governance terhadap earning management di perusahaan perbankan di Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan hanya pada proksi kepemilikan manajerial, di tambah lagi penelitian yang dilakukan oleh Nasution, Setiawan (2007) dengan variabel penelitian komposisis dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit dan ukuran perusahaan menghasilkan komposisi dewan komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, sedangkan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif. Dari perbedaan hasil penelitian terdahulu tersebut penulis tertarik untuk menguji kembali pengaruh Corporate Governance terhadap manajemen laba di perusahaan perbankan dengan menggunakan variabel komposisi komisaris independen, kepemilikan instituional, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial dan keberadaan komite audit dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Earnings Management di Industri Perbankan Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI)”.

B.Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah


(17)

6 2. Apakah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional, ukuran dewan komisaris dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian 1. Tujuan penelitian

a. Untuk menguji apakah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional, ukuran dewan komisaris dan komite audit berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba ?

b. Untuk menguji apakah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional, ukuran dewan komisaris dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba ?

D. BATASAN MASALAH

1. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan selama empat tahun berturut-turut

2. Penelitian ini meneliti perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan selama tahun 2010 hingga tahun 2013

3. Variabel good corporate governance dalam penelitian ini adalah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris dan jumlah rapat yang dilakukan oleh komite audit.


(1)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Krisis perbankan di Indonesia yang dimulai akhir tahun 1997 yang mengakibatkan banyaknya bank di Indonesia mengalami penurunan kinerja, seperti menurunnya pendapatan yang mengakibatkan penurunan laba perusahaan, padahal untuk tetap bertahan di industri yang sama suatu perusahaan harus mendapatkan investasi dari para investor, untuk itu perusahaan harus mampu menampilkan laporan keuangan yang baik bagi para investor. Investor sering terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba perusahaan.

Hal ini dapat mendorong manajer untuk melakukan creative accounting melalui manajemen laba (earning management) atau manipulasi laba (earning manipulation). selain itu Industri perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan industri lain, misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria Current Adequacy Ratio (CAR) minimum. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suatu bank (apakah bank tersebut merupakan bank yang sehat atau tidak). Oleh karena itu, manajer mempunyai insentif untuk melakukan manajemen laba supaya perusahaan mereka dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh BI. Perbankan di Indonesia melakukan manajemen laba untuk memenuhi kriteria BI tersebut (Rahmawati dan Baridwan,2006). Dan juga industri perbankan merupakan industri “kepercayaan”. Jika investor berkurang kepercayaannya karena laporan keuangan yang bias akibat tindakan manajemen laba, maka mereka akan melakukan penarikan dana secara


(2)

bersama-sama yang dapat mengakibatkan rush. Oleh karena itu, perlu suatu mekanisme untuk meminimalkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan perbankan. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan adalah praktik corporate governance

Pengertian Manajemen laba sendiri adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba adalah salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Rahmawati dkk, 2006) di Indonesia sendiri sudah pernah terjadi kasus manajemen laba di perusahaan perbankan, seperti kasus Bank Lippo Tbk yang menerbitkan laporan keuangan ganda. Ada berbagai motivasi yang mendorong dilakukannya manajemen laba, teori akuntansi positif (Positif Accounting Theory) mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba, yaitu: (1) hipotesis program bonus (the bonus plan hypotesis), (2) hipotesis perjanjian hutang (the debt covenant hypotesis) dan (3) hipotesis biaya politik (the political cost hypotesis) (Watts dan Zimmerman, 1986).

Manajemen laba dapat terjadi karena kurangnya monitoring kinerja manajemen serta adanya berbagai kepentingan yang berbeda baik itu antara manajemen maupun investor, selain diperlukannya pihak yang melukan monitoring juga diperlukan suatau konsep yang dapat mendeteksi terjadinya manajemen laba di perusahaan, agar nantinya tidak terjadi kesalahan penyajian informasi yang diterima oleh para investor, penggunaan konsep corporate


(3)

governance menjadi konsep yang tepat. Corporate governance merupakan konsep yang ditujukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Konsep corporate governance diciptakan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak (Alijoyo et al,2004). Selain itu Bank Indonesia sendiri telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum dan Peraturan Bank Indonesia nomor 6/10PBI/2004 perihal sistem penilaian kesehatan bagi bank umum

Konsep Good Corporate Governance mulai banyak di perbincangkan di Indonesia pada pertengahan tahun 1997, saat krisis ekonomi melanda Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dampak dari krisis tersebut, banyak perusahaan berjatuhan karena tidak mampu bertahan, salah satu penyebabnya adalah karena pertumbuhan yang dicapai selama ini tidak dibangun di atas landasan yang kokoh sesuai prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

Menyadari situasi dan kondisi demikian, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Negara BUMN mulai memperkenalkan konsep Good Corporate Governance di lingkungan BUMN, sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki kinerja BUMN yang memiliki nilai aset yang besar untuk mendukung pencapaian


(4)

penerimaan/pendapatan negara, sekaligus menghapuskan berbagai bentuk praktek inefisiensi, korupsi, kolusi, nepotisme dan penyimpangan lainnya.

Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasinya dengan benar. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang efisien. Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya (FCGI, 2003).

Saat ini banyak perusahaan perbankan di Indonesia belum dengan sepenuhnya menerapkan konsep Good Corporate Governance, hal ini di buktikan dengan semakin banyaknya kasus yang berkaitan dengan penegelolaan manajemen perusahaan, sebagai contoh kasus Bank Lippo pada akhir tahun 1997, dan kasus Citibank dan Bank Mega pada awal tahun 2000. Hal ini disebabkan tidak sepenuhnya manajemen menerapkan konsep Good Corporate Governance padahal peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan Good Corporate Governance telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai bank yang mengatur regulasi seluruh bank pemerintahan maupun swasta di Indonesia.

Disamping itu ditunjukkan dengan hasil penelitian yang terkait dengan konsep Good Corporate Governance terutama dalam industri perbankan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Sefiana (2012) tentang pengaruh penerapan corporate governance terhadap manajemen laba di perusahaan perbankan yang go public di BEI yang menggunakan variabel proporsi komisaris independen, ukuran


(5)

dewan komisaris dan keberadaan komite audit terhadap tindakan manajemen laba, Menghasilkan variabel bebas yang digunakan tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurfaria, Prasetyo dan Herwiyati (2010) menghasilkan penerapan corporate governance terhadap earning management di perusahaan perbankan di Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan hanya pada proksi kepemilikan manajerial, di tambah lagi penelitian yang dilakukan oleh Nasution, Setiawan (2007) dengan variabel penelitian komposisis dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit dan ukuran perusahaan menghasilkan komposisi dewan komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, sedangkan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif. Dari perbedaan hasil penelitian terdahulu tersebut penulis tertarik untuk menguji kembali pengaruh Corporate Governance terhadap manajemen laba di perusahaan perbankan dengan menggunakan variabel komposisi komisaris independen, kepemilikan instituional, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial dan keberadaan komite audit dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Earnings Management di Industri Perbankan Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI)”.

B.Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional, ukuran dewan komisaris dan komite audit berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba ?


(6)

2. Apakah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional, ukuran dewan komisaris dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian 1. Tujuan penelitian

a. Untuk menguji apakah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional, ukuran dewan komisaris dan komite audit berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba ?

b. Untuk menguji apakah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional, ukuran dewan komisaris dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba ?

D. BATASAN MASALAH

1. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan selama empat tahun berturut-turut

2. Penelitian ini meneliti perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan selama tahun 2010 hingga tahun 2013

3. Variabel good corporate governance dalam penelitian ini adalah komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris dan jumlah rapat yang dilakukan oleh komite audit.


Dokumen yang terkait

PENGARUH POFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAGEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI)

0 17 24

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 8 18

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Analisis Pengaruh Earning Management, Mekanisme, Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2008-2011

3 13 140

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA ( STUDI EMPIRIS PADA PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ).

0 1 17

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA (Studi Kasus Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2004-2007).

0 0 9

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 19

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EARNING MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN ( Studi Empiris pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia - repository perpustakaan

0 0 17