Daya Listrik Bagir pbl

memiliki hambatan jenis yang besar. Hambatan jenis beberapa bahan dapat kita lihat pada tabel berikut ini. Hambatan Jenis Bahan Berdasarkan banyak percobaan, para ahli menyimpulkan bahwa makin panjang dan makin besar hambatan jenis kawat, maka hambatan kawat pun akan makin besar. Tetapi, hambatan kawat logam tersebut akan berkurang jika luas penampang kawat logam tersebut makin besar. Hubungan ini dipenuhi oleh persamaan : dengan: R = hambatan kawat logam ohm ρ = hambatan jenis kawat ohm m λ = panjang kawat m A = luas penampang kawat m2 Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan pada suatu penghantar sebanding dengan hasil kali hambatan jensi kawat dengan panjang penghantar dan hambatan listrik berbanding terbalik den luas penampang penghantar.

4. Daya Listrik

Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan listrik atau beda potential v dihubungkan dengan suatu beban dan mengalirlah arus listrik i. Dimana energi yang diberikan ke masing-masing elektron yang menghasilkan arus listrik sebanding dengan v beda potensial. Dengan demikian total energi yang diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan sebesar dqadalah sebanding dengan vdq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu didefinisikan sebagai daya listrik power p = vi dalam satuan watt. Besaran-besaran listrik, tegangan listrik, arus listrik, tahanan listrik dan daya listrik ini merupakan besaran pokok dalam mempelajari rangkaian listrik yang sederhana maupun rangkaian listrik yang komplek. Rumus Daya Listrik Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam sebuah Rangkaian Listrik adalah sebagai berikut : P = V x I Atau P = I 2 R P = V 2 R Dimana : P = Daya Listrik dengan satuan Watt W V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt V I = Arus Listrik dengan satuan Ampere A R = Hambatan dengan satuan Ohm Ω Contoh-contoh Kasus Perhitungan Daya Listrik Contoh Kasus I : Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220V dan Arus Listrik sebesar 1,2A untuk mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang dikonsumsinya ? Penyelesaiannya Diketahui : V = 220V I = 1,2A P = ? Jawaban : P = V x I P = 220V x 1,2A P = 264 Watt Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar 264 Watt. Alat ukur listrik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran- besaran listrik seperti hambatan listrik R, kuat arus listrik I, beda potensial listrik V, daya listrik P, dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital. Berikut adalah macam-macam alat ukur :  Amper-meter  Voltmeter  Ohm-meter  Multimeter AnalogDigital  Megger  Osiloskop  dll Ampermeter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan Amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir melewati ampere meter. DC Ampermeter AC Ampermetr Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat arus listrik yang melewati suatu rangkaian. Biasanya, pada amperemeter akan ditemukan tulisan amperemeter A, milliamperemeter mA, atau mikroamperemeter. Sekarang ini terdapat dua jenis amperemeter yaitu; amperemeter analog danamperemeter digital. Amperemeter ideal adalah amperemeter yang memiliki hambatan dalam yang sangat kecil, sehingga kuat arus yang terukur oleh amperemeter sama dengan kuat arus yang melewati rangkaian. Amperemeter memiliki batas ukur tertentu, namun dalam penggunaannya batas ukur ini dapat diperbesar dengan merangkainya secara paralel bersama resistansi yang disebut resistansi shunt Rsh. Warning: Ampere meter melewatkan arus melalui alat ukur itu, terkadang melalui clamp ampere tang, perhatikan rating arus yang akan diukur dengan kapasitas alat ukur yang dimiliki Cara Pengukuran Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter, 1. Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere adalah model Ampere meter Analog. Berikut cara melakukan pengukurannya: – Ampere meter dipasang seri dengan bebannya, seperti gambar di bawah: – Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori. Pilih Range batas ampere dengan memutar knob alat ukur – Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari 60 skala penuh meter. Pembacaan pada alat ukur Analog sebaiknya 60 agar pembacaannya lebih tepat. – Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil. – Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca. – Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk. Perhatikan polaritas saat mengukur Ampere DC 2. Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan Alat ukur maupun terpisah. Berikut cara pengukurannya: Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih dulu memilih range yang sesuai. Berikut ilustrasinya: Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa kita manfaatkan : 1. Auto Ranging : keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat ukur secara otomatis pada range rentang tegangan, arus, atau tahanan yang benar. 2. Auto Polarity : keistimewaan polaritas otomatis, plus + atau minus - diaktifkan pada display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung colok terbalik. 3. HOLD : yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya. 4. Dioda Test : Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan jika dihubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.

5. MAXMIN : digunakan untuk mengetahui nilai maksimalminimal pengukuran