Perancangan dan Realisasi Unit Pemrosesan Digital Pengukur Berat Elektronik Berbasis TCP/IP

(1)

PERANCANGAN DAN REALISASI UNIT PEMROSESAN DIGITAL

PENGUKUR BERAT ELEKTRONIK BERBASIS TCP/IP

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan

pada Program Studi Sistem Komputer Strata Satu di Jurusan Teknik Komputer

Oleh :

Diky Indra Permana 10202005

Pembimbing : John Adler, M.Si. Yeffry Handoko Putra, M.T.

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2009


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Alhamdulillaah, atas berkat rahmat Allah S W T , akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Perancangan Dan Realisasi Unit Pemrosesan Digital Pengukur Berat Elektronik Berbasis TCP/IP”.

Hal ini terwujud tidak lepas dari dorongan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga kesulitan-kesulitanpun akhirnya terkikis. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini tidaklah berlebihan apabila penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Ayah dan Ibu tercinta, serta Adikku tersayang yang tak pernah lupa memberikan doa yang tulus, motivasi, bimbingan serta dorongan moril dan materil yang tidak mungkin bisa dibalas dengan apapun dan sampai kapanpun.

2. Bapak Wendi Zarman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer.

3. Bapak John Adler, M .Si., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan sehingga tugas akhir ini selesai.

4. Bapak Yeffry Handoko Putra, M.T., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan serta meminjamkan fasilitas Lab. Komunikasi Data sehingga tugas akhir ini selesai.

5. Bapak Yusrilla Y. Kerlooza, M.T., selaku Dosen Wali Kelas 02 TK 1, terima kasih untuk kritik dan sarannya.

6. Seluruh Guru yang telah memberikan ilmu tanpa kenal lelah kepada penulis semenjak sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Komputer yang telah memberikan ilmu untuk penulis sehingga membantu penulis dalam menyelasaikan tugas akhir ini.

8. Staff Administrasi Jurusan Teknik Komputer yang telah mengurusi setiap administrasi penulis.

9. Anak-anak kost Pak Atang, Durex, Roberto, Yayi, terimakasih untuk dukungannya.

10. Teman-teman di kampung, Chandra, Andri, Yadi, Wa Dedi, Panji, Dadan, Aceng Benlon, terima kasih untuk do’a dan dukungannya.


(3)

iv Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dengan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis miliki, penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu dengan senang hati penulis menerima segala saran dan kritik yang sifatnya membangun demi lebih baiknya tugas akhir ini.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin.

Bandung, Februari 2009


(4)

v DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... xi

BAB 1. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Maksud dan Tujuan...2

1.3. Batasan Masalah ...2

1.4. Metode Penelitian ...3

1.5. Sistematika Penulisan ...3

BAB II. DASAR TEORI ...4

2.1. Flexiforce ...4

2.2. Analog to Digital Corventer...4

2.2.1. Tipe-tipe ADC...5

2.2.2. ADC0804 ...6

2.3. Port Paralel ...8

2.3.1. Pengalamat Port Paralel Standar ...11

2.4. Komponen Instrumentasi ...12

2.4.1. Kapasitor ...12

2.4.2. Resistor...13

2.4.3. LED Infra Merah...13

2.4.4. LM 7805...14

2.5. Bahasa Pemrograman...14

2.5.1. Pengenalan Borland Delphi ...14

2.5.2. Penggunaan Pascal Pada Delphi ...15

2.5.3. Form ...15

2.5.4. Komponen ...16


(5)

vi

2.5.6. Object TreeView ...20

2.5.7. Code Editor ...20

2.5.8. File-File Pada Delphi ...21

2.5.9. Pemrograman Database dengan Delphi ...22

2.5.10. Teknik Antarmuka Berbasis Pemrograman Delphi ...22

2.6. Jaringan Komputer ...24

2.6.1. Pendahuluan ...24

2.6.2. Tipe Jaringan Komputer...24

2.6.2. Topologi Jaringan ...28

BAB III. ... PERANCANGAN SISTEM 32 3.1. Diagram Blok Sistem ...32

3.2. Perancangan Perangkat Keras ...33

3.2.1. Mekanik ...33

3.2.2. Sensor...33

3.3.3.1. Flexiforce ...34

3.2.3. ADC (Analog to Digital Converter) ...34

3.2.4. Port Paralel ...36

3.2.5. Catu Daya...36

3.2.6. Skema Rangkaian Keseluruhan ...37

3.2.7. Port Paralel ...51

3.3. Perancangan Jaringan Komputer ...38

3.4. Perancangan Perangkat Lunak ...39

3.4.1. Bagian Utama Perangkat Lunak ...39

3.4.2. Diagram Alir Perangkat Lunak ...40

BAB IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS... 45

4.1. Pengujian Perangkat Keras ...45

4.1.1. Pengujian Sensor Dan ADC 0804 ... 45

4.1.2. Catu Daya ...46

4.2. Analisa Perangkat Lunak ... 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ...54


(6)

Abstract

Loading test on carrying vehicle needs to be done to avoid overload capacity, which causes higher accident possibility. The currently used device only gives the total value of measurement from carrying vehicle, so that the opportunity to avoid maximal loading of retribution fee is higher.

To solve this problem, an electronic measurement for carrying heavy vehicle with strain gage or existma measurement and can be seen on computer. To avoid overload maximum capacity, reference database has been made for type of vehicle and overload maximum capacity. If overload occurs, then there is a warning sign.

To make a process can be controlled or as a reference if an accident is happened then all places with load capacity measuring system to be integrated by central connected by TCP/IP or internet with socket programming. So, for each measurement then the program directly sends measurement data to central control unit on- line.


(7)

Abstrak

Uji muat pada kendaraan pengangkut perlu dilakukan untuk menghindari kapasitas muat berlebih sehingga menjadi rawan kecelakaan. Pada saat ini peralatan yang digunakan hanya memberikan pengukuran nilai total dari kendaraan angkut sehingga memperbesar peluang pelanggaran baik terhadap beban maksimal angkut maupun dana retribusi.

Untuk memecahkan masalah ini, digunakan pengukur elektronik untuk berat kendaraan pengangkut dengan menggunakan flexiforce atau alat pengukur yang telah ada dan hasilnya dapat dilihat di monitor komputer. Untuk menghindari adanya beban maksimal berlebih, maka dibuat database referensi untuk semua jenis kendaraan dan kapasitas muat maksimumnya. Jika terjadi muatan lebih maka timbul warning.

Agar pelaksanaan di lapangan dapat dikontrol atau sebagai bahan referensi jika terjadi kecelakaan maka tempat-tempat pengukuran kapasitas muat kendaraan pengangkut harus diintegrasikan oleh pusat yang dihubungkan lewat TCP/IP atau internet melalui pemograman soket. Jadi setiap terjadi pengukuran maka program secara langsung mengirim data pengukuran ke pusat pengontrolan secara on-line.


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Uji muat pada kendaraan pengangkut perlu dilakukan untuk menghindari kapasitas muat berlebih sehingga menjadi rawan kecelakaan dan jalan menjadi cepat rusak dan berlubang. Hal ini menyebabkan pemborosan pada APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) maupun APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Pada saat ini sangat sulit mencari petugas penimbangan yang jujur serta peralatan yang digunakan hanya memberikan nilai total pengukuran dari kendaraan angkut, sehingga memperbesar peluang pelanggaran baik terhadap beban maksimal angkut maupun dana retribusi.

Data hasil penimbangan dari unit pengukur berat elektronik yang ada saat ini yang memanfaatkan mikrokontroler sebagai unit pengontrol dan pemroses data, hanya terbatas pada lokasi tempat penimbangan berlangsung, sehingga pihak berwenang atau pusat pengontrol tidak dapat mengetahui secara langsung data hasil penimbangan yang telah berlangsung.

Melihat kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh komputer, maka pemanfaatan komputer sebagai unit pengontrol atau pengendali peralatan elektronik dan sebagai unit pemrosesan data sangat berguna dan bermanfaat bagi pemakainya.

Teknologi jaringan komputer sangat berguna untuk melakukan pertukaran informasi berupa data-data digital. Jaringan komputer dapat berupa jaringan lokal dengan ruang lingkup yang kecil sampai dengan jaringan yang sangat luas dengan memanfaatkan teknologi internet.

Dengan melihat dua hal diatas, maka dengan memanfaatkan teknologi PC

(Personal Computer) dan teknologi jaringan komputer, maka dirancang sistem yang

dapat mengolah data dari unit pengukur elektronik dan dapat dikomunikasikan ke pihak berwenang atau pusat pengontrol secara on- line sehingga data hasil pengukuran dapat diketahui secara langsung dan terus menerus.


(9)

2

Berdasarkan uraian di atas maka diambil judul “PERANCANGAN DAN REALISASI UNIT PEMROSESAN DIGITAL PENGUKUR BERAT ELEKTRONIK BERBASIS TCP/IP”.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan TA ini adalah :

1. Mempermudah dalam proses penimbangan kendaraan.

2. Mempermudah dalam proses pengolahan data hasil penimbangan.

3. Mempermudah dalam proses pengontrolan hasil penimbangan oleh pihak yang berwajib.

Tujuan dari penulisan laporan TA ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang dan merealisasikan suatu unit pemrosesan data digital pengukur berat elektronik berupa perangkat keras dan perangkat lunak.

2. Memanfaatkan sarana komputer sebagai unit pengolahan data.

3. Memanfaatkan jaringan komputer dalam proses pengiriman dan pembacaan data pada jaringan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan dari pokok bahasan dan untuk mempermudah dalam pembahasan topik yang diawal, maka perlu di lakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Sensor yang digunakan untuk mengukur berat menggunakan sensor Flexiforce. 2. Sistem Operasi yang digunakan pada komputer server dan komputer client

adalah Windows XP Professional.

3. Perangkat lunak yang digunakan adalah Borland Delphi versi 7.

4. Tidak memperhitungkan biaya per kilogram beban di dalam database


(10)

3

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian eksperimental yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi literatur, yaitu pengumpulan data dan bahan-bahan yang berhubungan

dengan permasalahan yang dibahas melalui jurnal-jurnal, buku, dan dari internet. 2. Eksperimental, yaitu melakukan perancangan dan pembuatan rangkaian secara

langsung.

3. Pengujian dan Analisis, merupakan metode untuk mengetahui hasil dari perancangan sistem yang telah dibuat, apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan atau belum.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara sistematis penulisan laporan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok-pokok permasalahan. Sistematika penulisan laporan secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan, untuk mempermudah pembahasan pada bab-bab selanjutnya.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas teori-teori pendukung mengenai dasar-dasar dari perangkat yang digunakan dan cara pengaplikasian pada tugas akhir ini sehingga dapat memperjelas tentang alat yang akan dibuat.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menguraikan tentang paparan rancangan perangkat yang dibuat sesuai dengan masalah yang dibahas mulai dari perancangan hardware sampai dengan perancangan software.

BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISIS

Bab ini menguraikan tentang proses penganalisaan perangkat untuk mencari solusi yang terbaik terhadap perangkat.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari permasalahan yang ada dan saran-saran yang diajukan untuk pengembangan perangkat selanjutnya.


(11)

32

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Sistem

Diagram blok dari sistem yang dirancang terdiri dari bagian sensor, ADC, komputer client dan komputer server beserta perangkat lunaknya, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem

Sistem yang dibuat terdiri atas tiga bagian utama yaitu bagian sensor, akuisisi data dan bagian perangkat lunak yang dijalankan dengan komputer. Pada bagian sensor digunakan sensor tekanan flexiforce dimana masukan dari tekanan akan diterima oleh flexiforce, keluaran dari flexiforce tidak dapat langsung diterima oleh komputer karena keluarannya masih bersifat analog. Data berupa level tegangan tertentu yang masuk pada kaki masukan ADC kemudian akan dikonversi menjadi data digital 8 bit dan ditrasmisikan ke komputer dengan menggunakan port paralel.

Dengan bantuan bahasa pemrograman Delphi dilakukan konversi terhadap data 8 bit yang dibaca dari port paralel menjadi data berupa bilangan berbasis 10 (bilangan desimal). Selanjutnya data tersebut dimasukkan ke persamaan atau formulasi tertentu untuk mendapatkan hasil berupa bilangan tertentu dalam satuan berat dan dibandingkan dengan data yang tersimpan pada database. Apabila data tersebut valid sesuai dengan kriteria tertentu, maka data hasil pengukuran dan data lain yang diperlukan akan disimpan di database komputer client yang bertujuan untuk menjaga apabila komputer

server sedang tidak aktif atau terjadi gangguan pada jaringan. Data tersebut kemudian

dikirim ke komputer server yang bertujuan sebagai monitoring sekaligus sebagai


(12)

33

Penopang Atas

Penopang Bawah Sensing Button

Tiang Penyangga

Flexiforce

3.2 Perancangan Perangkat Keras

Alat ukur yang dirancang terdiri dari 6 subsistem utama, yaitu sistem mekanik, sensor, ADC, port paralel, catu daya, dan pemrograman (baik pemrograman pada komputer client maupun pemrograman pada komputer server). Ke-6 subsistem ini memiliki keterkaitan fungsi untuk memperoleh data hasil pengukuran berat kendaraan berbasis TCP/IP.

3.2.1 Mekanik

Desain mekanik merupakan salah satu faktor penting dalam membangun sebuah alat ukur berat kendaraan agar dapat menyatukan keseluruhan subsistem dalam satu kesatuan yang utuh.

Gambar 3.2. Mekanik alat ukur

Sistem mekanik dari alat ukur berat kendaraan berbasis client-server terdiri dari : penopang atas yang berfungsi sebagai permukaan atau tempat untuk menyimpan benda yang akan diukur yang dalam hal ini adalah kendaraan, empat buah tiang penyangga yang berfungsi untuk menyangga penopang atas, sensing button berfungsi untuk memfokuskan pemberian beban terhadap sensor dan penopang bawah berfungsi sebagai alas untuk memperkokoh mekanik serta tempat untuk menyimpan sensor dan komponen elektronika.

3.2.2 Sensor

Sensor merupakan sebuah komponen atau alat yang berfungsi untuk merespon kondisi lingkungan. Pada alat yang dirancang menggunakan sensor tekanan flexiforce.


(13)

34

3.2.2.1 Flexiforce

Sebagaimana bahasan sebelumnya dijelaskan bahwa sensor pengukur berat beban flexiforce berperan sebagai resistor yang nilainya dapat diubah oleh beban yang diberikan. Oleh karena itu sensor ini dapat diaplikasikan sebagai rangkaian pembagi tegangan seperti terlihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3. Rangkaian Flexiforce

3.2.3 ADC (Analog to Digital Converter)

ADC 0804 digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. ADC 0804 mampu menghasilkan data konversi sebesar 8 bit dengan level kuantitas 256. ADC 0804 menggunakan metode konversi successive-approximation. ADC 0804 ini mempunyai resolusi 0.0192 V/1D. Waktu konversi dari ADC 0804 adalah 100 µs. Awal konversi ditandai dengan pin interupt bernilai high, WR berfungsi untuk mengatur mode konversi write dan read. Gambar rangakaian ADC 0804 dapat dilihat pada gambar 3.4.

Persamaan berikut ini dapat digunakan untuk menentukan keluaran yang dihasilkan, yaitu :

...(3.1)

atau


(14)

35

Dimana Ain = masukan dari sensor Vreff = tegangan referensi

Dout = keluaran digital (bilangan desimal)

256 = jumlah keseluruhan step keluaran digital (0 - 255)

Gambar 3.4. Rangkaian ADC0804

Mode operasi yang digunakan dalam perancangan ini mode operasi kontinyu (proses membaca terus menerus dan tanpa proses operasi jabat tangan), maka pin CS dan RD ditanahkan. Prinsip kerja operasi kontinyu ini yaitu ADC akan memulai konversi ketika pin INTR kembali tidak aktif (high). Setelah proses konversi selesai, pin INTR akan aktif (low). Untuk memulai konversi pertama kali WR harus ditanahkan terlebih dahulu, hal ini digunakan untuk mereset SAR.Namun pada konversi berikutnya untuk mereset SAR dapat menggunakan sinyal INTR saat aktif (low) dan mulai konversi saat tidak aktif (high).Ketika selesai konversi data hasil konversi akan dikeluarkan secara langsung dari buffer untuk dibaca karena pin RD ditanahkan. Saat sinyal INTR aktif, sinyal ini digunakan untuk me-reset SAR. Saat pin INTR kembali tidak aktif (high) proses konversi dimulai kembali.


(15)

36

3.2.4 Port Paralel

Alasan pemanfaatan port paralel sebagai jalur komunikasi antara alat yang dibuat dengan PC diantaranya karena kecepatan transfer data yang lebih baik daripada menggunakan port serial karena pengiriman data dari PC langsung 8 bit sekaligus. Dan dalam hal pengiriman data dari alat, cukup dengan memanfaatkan multiplexer 8 ke 1, maka data yang dikirim 8 bit langsung dari alat diambil secara serial oleh PC. Selain itu pembuatan program juga lebih sederhana dan lebih pendek karena tidak harus mengatur

baudrate dan paritas-nya, serta tidak perlu memilih jenis COM yang akan digunakan.

9LQ OVE'%

'%

9LQ '%

'% '%

$ *1' '%

'% PVE'% 9UHI

,175 &/. 5 &6

5' &/. ,1 : 5

$'& ,1+ $ % & ; ; ; ; ; ; ; ; ; 9(( 0& % '%

Gambar 3.5. Rangkaian antarmuka port paralel

3.2.5 Catu Daya

Catu daya berfungsi untuk memberikan suplai tegangan, pada alat yang dibuat terutama pada IC CMOS ADC 0804 yang bekerja pada level tegangan 5V DC. Regulator DC tersebut menggunakan rangkaian Wheatstone dan bekerja dalam mode penyearah gelombang penuh dari AC ke DC dengan sistem jembatan. Transformator yang digunakan adalah jenis tanpa CT (Center Tap). Kapasitor elektrolit digunakan untuk menghilangkan ripple akibat penyearahan yang belum sempurna, dengan adanya muatan dari elko maka ripple dapat ditutupi. Tegangan keluaran penyearah belum dapat

stabil pada satu titik yang diinginkan, misalnya pada 5 Volt DC. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah catu daya yang dilengkapi dengan IC regulator. IC regulator yang digunakan adalah LM 7805, di mana IC ini akan meregulasi tegangan mendekati 5 Volt DC sesuai kebutuhan rangkaian.


(16)

37

Gambar 3.6. Rangkaian catu daya

3.2.6 Skema Rangkaian Keseluruhan

Berikut ini adalah skema rangkaian secara keseluruhan dari sistem yang dirancang. 9LQ OVE'% '% 9LQ '% '% '% $ * 1 ' '% '% PVE'% 9UHI

,175 &/. 5 &6 5' &/. ,1 : 5

$'& 9&& 5 . & S) &21 6: 6: 3% 9&& 5 . ,1+ $ % & ; ; ; ; ; ; ; ; ; 9(( 0& % '% )OH[LIRUFH 9LQ 9 /0 & & 9&& 5 9&& ' / ( ' %5,'*( 7UDQVIRUPDWRU 9$&


(17)

38

3.3 Perancangan Jaringan Komputer

Perancangan jaringan komputer pada tugas akhir ini menggunakan topologi star, terdiri dari 1 komputer server dan 2 komputer client, dan 1 buah hub, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang kartu jaringan).

Gambar 3.8. Perancangan jaringan komputer

Protokol jaringan yang digunakan adalah TCP/IP (Transmission Control

Protocol/Internet Protocol), protokol merupakan kumpulan aturan-aturan yang

mengatur dan menentukan bagaimana sebuah jaringan dapat bertukar informasi. protokol TCP/IP dirancang untuk memberikan identitas kepada setiap komputer saat terkoneksi pada suatu jaringan.

Pembagian IP address pada sebuah ethernet card tergantung dari koneksi komputer dengan komputer yang lain, format IP address yang diperhatikan untuk beberapa komputer yang terkoneksi, sebagai contoh 192.168.X.Y, dimana X adalah nomor yang harus sama untuk semua komputer termasuk server dan Y adalah nomor spesifik dan tidak boleh ada yang sama. Dalam mengatasi permasalahan jumlah komputer yang sangat banyak, TCP/IP dapat melakukan pengalamatan secara otomatis yang diatur oleh komputer server yaitu dengan menggunakan DHCP Server(Dynamic

Host Configuration Protocol).

Tampilan dari konfigurasi IP address pada windows XP dapat dilihat pada gambar 3.9.


(18)

39

Gambar 3.9. konfigurasi jaringan windows XP

3.4 Perancangan Perangkat Lunak

Sistem pengukuran ini direalisasikan berbasis komputer sehingga diperlukan perangkat lunak untuk mengendalikan perangkat keras, mengambil data, serta diinginkan. Program pengukuran yang telah dirancang direalisasikan dengan bahasa pemrograman Borland Delphi versi 7.0.

3.4.1 Bagian Utama Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang telah dirancang terdiri dari bagian-bagian : 1. Perangkat lunak pada bagian client, terdiri dari proses :

a. Memilih kode dan menampilkan informasi kendaraan.

b. Membaca data dari port paralel, melakukan konversi data dan membandingkan data tersebut dengan data pada database.

c. Menampilkan data yang akan dikirim.

d. Menyimpan data ke dalam database client d a n m engaktifkan mode pengiriman data.


(19)

40

2. Perangkat lunak untuk bagian server, terdiri dari bagian : a. Membaca data yang dikirim oleh client.

b. Menampilkan data yang dikirim oleh client.

c. Menyimpan data yang dibaca ke dalam database server. d. Mengirim respon ke client.

e. Menampilkan data dari database yang telah tersimpan.

3.4.2 Diagram Alir Perangkat Lunak 3.4.2.1 Diagram Alir Pada Bagian Client

6LPSDQ 7DPSLONDQ'DWD

'DWD /HQJNDS

" 3HVDQ'DWD

7LGDN/HQJNDS

< 7

&HN'DWD 7DPSLONDQ'DWD

'DWD9DOLG " 'DWD6DODK3HVDQ <

7 8NXU%HUDW

6WDUW

3LOLK.RGH.HQGDUDDQ

&DUL'DWD

7DPSLO,QIR

,QLVLDOLVDVL 3RUW3DUDOOHO


(20)

41 7RPERO.LULP $NWLI 6HUYHU$NWLI " ,QIR.RQHNVL *DJDO &HN6HUYHU < 7 ,QIR'DWD 7HUNLULP 6WRS 'DWD 7HUNLULP " .LULP'DWD < 7 3HULNVD 'DWDEDVH 0HPLOLNL 1RPRU8UXW " 7

Gambar 3.10. Lanjutan diagram alir pada bagian client

1. Memilih kode kendaraan dari daftar.

2. Mencari data pada database kendaraan, Kode tersebut kemudian dibandingkan dengan daftar kode yang terdapat pada database kendaraan. 3. Menampilkan informasi kendaraan.

4. Inisialisasi port paralel dan pembacaan PortIn dari port paralel.

5. Apabila ada data yang terbaca maka data tersebut akan dikonversi menjadi satuan berat dengan rumus tertentu.

6. Data hasil konversi kemudian dibandingkan dengan data yang terdapat pada


(21)

42

7. Apabila data tersebut tidak valid maka akan ditampilkan pesan kesalahan, dan akan dilakukan pengukuran ulang.

8. Apabila data tersebut valid maka data tersebut akan ditampilkan sebagai data hasil pengukuran.

9. Periksa data hasil pengukuran.

10.Periksa kelengkapan data yang dibutuhkan.

11.Apabila data tidak lengkap maka akan ditampilkan pesan data tidak lengkap dan harus dilakukan proses pengukuran ulang.

12.Apabila semua data yang disyaratkan sudah lengkap, maka data tersebut akan disimpan ke database dan ditampilkan pada memo data.

13.Melakukan koneksi terhadap server dengan membaca alamat IP server.

14.Memeriksa apakah server sedang aktif atau tidak aktif.

15.Apabila server tidak aktif maka akan ditampilkan pesan “Koneksi Gagal”. 16.Apabila server sedang aktif maka tombol kirim akan diaktifkan dan akan

ditampilkan pesan “Connecting”, d an pada saat client mengaktifkan mode pengiriman, pada server akan ditampilkan informasi tentang alamat IP client

dan siap untuk membaca data yang akan dikirim oleh client tersebut.

17.Record pada database client berisi semua data yang diisikan oleh client,

sedangkan data yang akan dikirim hanya data yang belum mempunyai nomor data.

18.memeriksa semua record apakah sudah memiliki nomor data atau belum. 19.Apabila tidak ada record yang belum memiliki nomor data maka tidak ada

data yang dikirim ke server.

20.Mengirim record yang belum memiliki nomor data.

21.Setelah mengirim record, client akan menunggu jawaban dari server berupa nomor data.

22.Apabila tidak ada respon dari server maka data belum diterima oleh server. 23.Apabila server telah mengirim respon berupa nomor data, maka nomor data

tersebut akan dimasukkan ke record yang telah dikirim, kemudian ditampilkan informasi bahwa data telah terkirim..


(22)

43

3.4.2.1 Diagram Alir Pada Bagian Server

Gambar 3.11. Diagram alir pada bagian server

a. Membaca data yang dikirim oleh client. b. Menampilkan data pada memo data.

c. Menyimpan data tersebut ke dalam database server

d. Mengirim respon/konfirmasi kepada client berupa nomor data sebagai tanda bahwa data telah diterima.


(23)

44

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

4.1 Pengujian Perangkat Keras 4.1.1 Pengujian Sensor Dan ADC 0804

Perubahan tegangan dari sensor akan mengakibatkan perubahan output dari ADC yang akan dikirim ke PC. Rata-rata perubahan perbit ADC kurang lebih 0.0196 Volt atau dibulatkan menjadi 0.02 Volt, hal tersebut dikarenakan Vreff yang digunakan sebesar 5 Volt. Adapun perhitungannya sebagai berikut :

Tabel di bawah ini merupakan hasil dari pengujian.

Tabel 4.1.Hasil pengujian sensor dan ADC 0804

No. Berat Beban (Kg)

Analog Input (V)

Digital Output (Desimal)

1. 0 0 0

2. 3 0,019 1,003

3. 6 0,039 2,007

4. 9 0,058 3,010

5. 12 0,078 4,014

6. 15 0,098 5,018

7. 18 0,117 6,021

8. 21 0,137 7,024

9. 24 0,156 8,028

10. 27 0,176 9,035

Berdasarkan data diatas, maka didapat grafik berat beban terhadap tegangan sebagai berikut :


(24)

45

Gambar 4.1. Grafik berat beban terhadap keluaran digital

Dari grafik diatas, didapat persamaan garis y = 3x – 3, berdasarkan persamaan garis tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sensor linier.

4.1.2 Catu Daya

Pengujian p a d a r angkaian catu daya dilakukan dengan mengukur output tegangan dari IC LM7805. Diperoleh hasil pengukuran tegangan output sebesar +5V untuk LM7805. Berarti rangkaian catu daya sudah bekerja dengan baik. Langkah selanjutnya adalah menghubungkan rangkaian catu daya dengan rangkaian lain, kemudian mengukur apakah kaki-kaki atau pin-pin VCC dan Ground pada rangkaian ADC0804 sudah mendapat supply tegangan atau belum. Lalu mengukur supply

tegangan untuk titik-titik lainnya yang harus mendapat tegangan +5V dan juga titik yang harus terhubung ground. Semuanya sudah terhubung, baik untuk supply tegangan +5V ataupun ground-nya maka berarti catu daya sudah bekerja dengan baik.

4.2 Analisa Perangkat Lunak

Seperti yang diterangkan pada bab III pada tahap perancangan, perangkat lunak yang telah dibuat terdiri dari perangkat lunak pada bagian client dan bagian server

dengan beberapa proses. tampilan awal program dapat dilihat pada gambar 4.4 dan gambar 4.5 dibawah ini.


(25)

46

Gambar 4.2. Tampilan Awal client

Gambar 4.3. Tampilan Awal server

Proses-proses yang berlangsung adalah sebagai berikut :

1. Memilih kode kendaraan dan menampilkan informasi kendaraan, proses yang berlangsung terjadi pada bagian client seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


(26)

47

Gambar 4.4. Memilih kode kendaraan

a. Memilih kode kendaraan dari daftar.

b. Kode tersebut kemudian dibandingkan dengan daftar kode yang terdapat pada

database kendaraan.

c. Menampilkan informasi kendaraan.

2. Membaca data dari port paralel, mengkonversi data dan melakukan validasi, proses yang berlangsung terjadi pada bagian client seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


(27)

48

a. Inisialisasi port paralel.

b. Pembacaan PortIn dari port paralel.

c. Apabila ada data yang terbaca maka data tersebut akan dikonversi menjadi satuan berat dengan rumus tertentu.

d. Data hasil konversi kemudian dibandingkan dengan data yang terdapat pada

database sebagai proses validasi.

e. Apabila data tersebut tidak valid maka akan ditampilkan pesan kesalahan, dan akan dilakukan pengukuran ulang.

f. Apabila data tersebut valid maka data tersebut akan ditampilkan sebagai hasil pengukuran.

3. Menyimpan data hasil pengukuran ke database lokal dan menampilkan data tersebut di memo data, proses yang berlangsung terjadi pada bagian client seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


(28)

49

Gambar 4.7. Pemeriksaan berat kendaraan

Gambar 4.8. Menampilkan data hasil pengukuran

a. Periksa data hasil pengukuran.

b. Apabila data tidak lengkap maka akan ditampilkan pesan data tidak lengkap dan harus dilakukan proses pengukuran ulang (seperti pada gambar 4.6). c. Apabila berat pengukuran melebihi berat beban penuh, maka akan ada

peringatan “Berat Melebihi Kapasitas !” (seperti pada gambar 4.7).

d. Apabila semua data yang disyaratkan sudah lengkap, maka data tersebut akan disimpan ke database dan ditampilkan pada memo data (seperti pada gambar 4.8).


(29)

50

4. Mengaktifkan mode pengiriman data, proses yang berlangsung terjadi pada bagian client seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.9. Proses koneksi ke server

a. Pada bagian client akan melakukan koneksi terhadap server dengan membaca alamat IP server untuk mengetahui apakah server sedang aktif atau tidak aktif.

b. Apabila server tidak aktif maka akan ditampilkan pesan “Connection Failed”.

c. Apabila server sedang aktif maka pada saat client mengaktifkan mode pengiriman, pada server akan ditampilkan informasi tentang alamat IP client

dan siap untuk membaca data yang akan dikirim oleh client tersebut.

5. Mengirim data dari client ke server dan server mengirim respon ke client, proses yang berlangsung terjadi pada bagian client dan akan menimbulkan tanggapan pada bagian server, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


(30)

51

Gambar 4.10. Proses pengiriman data ke server

Pada bagian client :

a. Mengirim data yang telah diperiksa sebelumnya. b. Menunggu respon dari server.

c. Apabila server telah mengirim kode “OK” maka akan ditampilkan informasi bahwa data telah diterima oleh server.


(31)

52

Pada bagian server :

a. Membaca data yang dikirim oleh client. b. Menampilkan data pada memo data.

c. Mengirim kode “OK” kepada client sebagai tanda bahwa data telah terkirim. d. Menyimpan data tersebut ke dalam database server

6. Menampilkan data yang telah disimpan di database server. proses yang berlangsung terjadi pada bagian server seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.12. Menampilkan database pengukuran

a. Melakukan pencarian database pengukuran. b. Menampilkan database pengukuran.


(32)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Integrasi data pengukuran elektronik dengan menggunakan TCP/IP dapat dilakukan untuk memudahkan pengontrolan hasil- hasil pengukuran.

b. Adanya database batas maksimum untuk semua jenis kendaraan, memudahkan pengontrolan muatan maksimum yang dapat diangkut oleh suatu jenis kendaraan sehingga mengurangi resiko kecelakaan.

c. Human error atau faktor kesengajaan dalam pengukuran dapat dikurangi

dengan adanya unit validasi berdasarkan jenis kendaraan.

d. Database pada komputer client merupakan antisipasi jika jaringan komputer

mengalami gangguan.

e. Nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor flexiforce sangat kecil, tetapi hasilnya linier sehingga masih dapat digunakan pada tugas akhir ini.

f. Nilai keluaran tidak presisi karena tidak ada proses kalibrasi, sehingga hasil yang diharapkan pada Tugas Akhir ini belum tercapai.

5.2 Saran

a. Menggunakan rangkaian penguat pada sensor.

b. Sistem operasi dan perangkat lunak yang dirancang berbasis Open Source.

c. Menggunakan jaringan internet agar jangkauan pengiriman data bisa sangat jauh.

d. Perangkat lunak dilengkapi dengan perhitungan biaya tertentu seperti perhitungan biaya retribusi dan perhitungan denda kelebihan beban.


(33)

54

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, J. (2000). Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi.

Intersil (1997) . 8 -Bit, Microprocessor-Compatible, A/D Converters. Diakses pada tanggal 21 April 2008 dari World Wide Web: www.datasheet4u.com/html/ A/D/C/ADC0804_NationalSemiconductor.pdf.

Ishaq M. (2003), Modul Praktikum Laboratorium Fisika Dasar.

Kadir, A. (2005). Pemrograman Database Dengan Delphi 7 Menggunakan Access. Yogyakarta: Andi.

Martina, I. (2002). Pemrograman Internet Dengan Delphi. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Pranata, A. (2002). Pemrograman Borland Delphi 6 Edisi 4. Yogyakarta: Andi.

Tekscan (2005). FlexiForce® Sensors User Manual. Diakses pada tanggal 21 April 2008 dari World Wide Web: www.tekscan.com/pdfs/FlexiforceUserManual.pdf.

Toshiba (1997). Toshiba CMOS Digital Integrated Circuit Silicon Monolithic. Diakses pada tanggal 21 April 2008 dari World Wide Web: www.datasheet4u.com/html/ T/C/4/TC4051_Toshiba.pdf.


(34)

LAMPIRAN A

Skema Rangkaian


(1)

50 4. Mengaktifkan mode pengiriman data, proses yang berlangsung terjadi pada bagian

client seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.9. Proses koneksi ke server

a. Pada bagian client akan melakukan koneksi terhadap server dengan membaca alamat IP server untuk mengetahui apakah server sedang aktif atau tidak aktif.

b. Apabila server tidak aktif maka akan ditampilkan pesan “Connection Failed”.

c. Apabila server sedang aktif maka pada saat client mengaktifkan mode pengiriman, pada server akan ditampilkan informasi tentang alamat IP client dan siap untuk membaca data yang akan dikirim oleh client tersebut.

5. Mengirim data dari client ke server dan server mengirim respon ke client, proses yang berlangsung terjadi pada bagian client dan akan menimbulkan tanggapan pada bagian server, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


(2)

51 Gambar 4.10. Proses pengiriman data ke server

Pada bagian client :

a. Mengirim data yang telah diperiksa sebelumnya. b. Menunggu respon dari server.

c. Apabila server telah mengirim kode “OK” maka akan ditampilkan informasi bahwa data telah diterima oleh server.


(3)

52 Pada bagian server :

a. Membaca data yang dikirim oleh client. b. Menampilkan data pada memo data.

c. Mengirim kode “OK” kepada client sebagai tanda bahwa data telah terkirim. d. Menyimpan data tersebut ke dalam database server

6. Menampilkan data yang telah disimpan di database server. proses yang berlangsung terjadi pada bagian server seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.12. Menampilkan database pengukuran

a. Melakukan pencarian database pengukuran. b. Menampilkan database pengukuran.


(4)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Integrasi data pengukuran elektronik dengan menggunakan TCP/IP dapat dilakukan untuk memudahkan pengontrolan hasil- hasil pengukuran.

b. Adanya database batas maksimum untuk semua jenis kendaraan, memudahkan pengontrolan muatan maksimum yang dapat diangkut oleh suatu jenis kendaraan sehingga mengurangi resiko kecelakaan.

c. Human error atau faktor kesengajaan dalam pengukuran dapat dikurangi

dengan adanya unit validasi berdasarkan jenis kendaraan.

d. Database pada komputer client merupakan antisipasi jika jaringan komputer mengalami gangguan.

e. Nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor flexiforce sangat kecil, tetapi hasilnya linier sehingga masih dapat digunakan pada tugas akhir ini.

f. Nilai keluaran tidak presisi karena tidak ada proses kalibrasi, sehingga hasil yang diharapkan pada Tugas Akhir ini belum tercapai.

5.2 Saran

a. Menggunakan rangkaian penguat pada sensor.

b. Sistem operasi dan perangkat lunak yang dirancang berbasis Open Source. c. Menggunakan jaringan internet agar jangkauan pengiriman data bisa sangat

jauh.

d. Perangkat lunak dilengkapi dengan perhitungan biaya tertentu seperti perhitungan biaya retribusi dan perhitungan denda kelebihan beban.


(5)

54

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, J. (2000). Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi.

Intersil (1997) . 8 -Bit, Microprocessor-Compatible, A/D Converters. Diakses pada tanggal 21 April 2008 dari World Wide Web: www.datasheet4u.com/html/ A/D/C/ADC0804_NationalSemiconductor.pdf.

Ishaq M. (2003), Modul Praktikum Laboratorium Fisika Dasar.

Kadir, A. (2005). Pemrograman Database Dengan Delphi 7 Menggunakan Access. Yogyakarta: Andi.

Martina, I. (2002). Pemrograman Internet Dengan Delphi. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Pranata, A. (2002). Pemrograman Borland Delphi 6 Edisi 4. Yogyakarta: Andi.

Tekscan (2005). FlexiForce® Sensors User Manual. Diakses pada tanggal 21 April 2008 dari World Wide Web: www.tekscan.com/pdfs/FlexiforceUserManual.pdf. Toshiba (1997). Toshiba CMOS Digital Integrated Circuit Silicon Monolithic. Diakses

pada tanggal 21 April 2008 dari World Wide Web: www.datasheet4u.com/html/ T/C/4/TC4051_Toshiba.pdf.


(6)

LAMPIRAN A