Berkembang Sesuai dengan Kodrat sebagai Perempuan atau Laki-laki
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 55
Coba kamu amati temanmu baik laki-laki atau perempuan. Berdasarkan hasil pengamatanmu tuliskan kriteria perempuan sejati dan laki-laki sejati
kriteria perempuan sejati
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
kriteria laki-laki sejati
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
Proses menjadi perempuan dan laki-laki sejati, tidak dapat sekaligus jadi, kalian perlu melatih diri, seperti yang tergambar dalam cerita berikut.
Semula Menjengkelkan, Kemudian Berguna
Nama saya Anton. Saya anak kedua dari lima bersaudara. Sejak kelas empat SD, saya tinggal jauh dari orang tua karena diminta menemani
Bibi yang bekerja di kota lain. Bibi bekerja sebagai Guru SD. Saya pulang ke rumah orang tua hanya dua kali dalam setahun, yakni setiap libur
semester. Saya tinggal di rumah Bibi sejak SD sampai SMA, sejak Bibi belum menikah, sampai Bibi mempunyai anak tiga.
Ada pengalaman yang tak dapat saya lupakan semasa tinggal dengan Bibi.
Sejak Bibi menikah dengan suaminya, yang juga bekerja sebagai guru, dan mempunyai seorang anak, mencari penghasilan tambahan dengan
memberikan les privat. Mereka sering tidak sempat berbelanja, dan tidak sempat memasak. Oleh karena itu, saya sering disuruh Bibi belanja ke
warung. Biasanya Bibi, sudah menuliskan apa saja yang akan dibeli, sayur- mayur, dan berbagai macam bumbu dapur.
56 Kelas VII SMP Edisi Revisi
Awalnya saya malu bukan main. Bayangkan, saya adalah anak laki-laki satu-satunya yang setiap hari harus antri di warung untuk belanja sayuran
di antara ibu-ibu, Ada ibu-ibu yang memuji dan bangga melihat saya karena mau membantu Bibi berbelanja. Tetapi ada juga yang mengejek.
Adakalanya ibu-ibu mengalah dan memberi kesempatan kepada saya untuk belanja lebih dahulu.
Lama-kelamaan, Bibi saya tidak hanya menyuruh saya belanja. Saya juga disuruh untuk memasak. Saya diberi tahu cara memotong
kangkung, mengiris bawang, menumbuk bumbu, hingga memasaknya. Saya dapat memasak sayur , membuat sambal terasi, dan yang lainnya.
Selain memasak, saya juga harus mengasuh anak Bibi. Jika bibi sangat sibuk, saya harus memandikan anak-anak Bibi, dan menyiapkan makanan
mereka. Saya juga menyapu, mengepel, mencuci pakaian, menyetrika, dan sebagainya.Kadang-kadang saya marah dalam hati “Mengapa Bibi saya
memperlakukan saya seperti ini ? Saya kan laki-laki” Bayangkan semua pekerjaan itu saya lakukan selama saya tinggal di rumah Bibi, yaitu sejak
SD sampai lulus SMA. Sejak bibi menikah hingga mempunyai tiga anak.
Kadang-kadang saya malu. Tapi saya berusaha tidak menolak dan tidak berontak terhadap apa saja yang Bibi perintahkan kepada saya.
Saya sadar, bahwa kalau saya tidak ikut Bibi, saya mungkin tidak dapat bersekolah. Bibi yang membiayai sekolah saya sejak saya tinggal dengan
Bibi.
Di kemudian hari, saat saya kuliah, saya baru sadar bahwa ternyata apa yang Bibi latih selama ini sangat berguna. Di tempat kost saya dapat
memasak. Saya menjadi pribadi yang mandiri . Lebih-lebih setelah saya menikah dan mempunyai anak, saya dapat mengurus anak-anak saya
dengan baik. Bahkan sampai sekarang, kebiasaan memasak itu menjadi kegiatan yang menyenangkan. Saya senang dan bangga, karena walaupun
saya seorang bapak, tetapi berkat didikan Bibi di masa lalu, di dalam keluarga saya tidak hanya mengandalkan istri untuk urusan masak atau
mengurus anak. Saya dapat membantu istri saya.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 57
Diskusikan pertanyaan berikut ini dan komunikasikan hasilnya 1. Setelah membaca kisah di atas, hal menarik apa yang kamu peroleh?
2. Apa pengetahuan dan keterampilan yang sebaiknya kamu latih agar kelak dapat menjadi perempuan sejati atau laki-laki sejati, atau mejadi seorang
Ibu atau menjadi seorang bapak? 3. Kebiasaan dan nilai-nilai apa yang perlu ditumbuhkan dalam dirimu,
sehingga kamu juga bertumbuh menjadi citra Allah yang sesungguhnya? 4. Berilah beberapa contoh lain yang mengungkapkan sikap atau perilaku
yang tidak sesuai dengan penghayatan diri remaja sebagai perempuan atau laki-laki dan tunjukkan nilai apa yang terungkap di dalamnya.
Contoh sikap perilaku yang sesuai dengan penghayatan diri sebagai
perempuan atau laki-laki Nilai yang nampak
dalam perilaku tersebut