Sistem Monitoring Jarak Jauh Berbasis GPRS (Studi Kasus pada Sensor Suhu)

(1)

SISTEM MONITORING JARAK JAUH BERBASIS GPRS (Studi Kasus pada Sensor Suhu)

(Skripsi)

Oleh

YOGA H. TARMIZI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2010


(2)

SISTEM MONITORING JARAK JAUH BERBASIS GPRS (Studi Kasus pada Sensor Suhu)

Oleh:

YOGA H. TARMIZI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2010


(3)

ABSTRAK

Sistem Monitoring Jarak Jauh Berbasis GPRS (Studi Kasus pada Sensor Suhu)

Oleh Yoga H. Tarmizi

Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi jarak jauh. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri dalam hal pemantauan kinerja peralatan industri yang dibutuhkan secara real time untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas. Apabila sebuah industri berlokasi sangat jauh dan tidak terjangkau olah jaringan internet berbasis kabel sperti ADSL dan sebagainya, maka salah satu solusi untuk komunikasi data yang bisa digunakan adalah jaringan komunikasi yang berbasis GPRS.

Pada penelitian ini telah berhasil dibuat suatu sistem monitoring jarak jauh yang berbasis layanan GPRS. Implementasi dari perancangan ini membutuhkan beberapa perangkat lunak seperti Visual Basic 6, MyOdbc, PHP dan MySQL. Pada PC client akan mengolah data masukan dari sensor dan mengirim data tersebut ke MySql pada PC server menggunakan layanan data GPRS. Selanjutnya data dikelola untuk dapat ditampilkan ataupun diakses melalui jaringan internet. Hasil pengujian sistem monitoring jarak jauh ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat bekerja dengan baik, efisien dan handal. Sistem penyampaian informasi data sensor membutuhkan waktu selama pengiriman. Waktu yang dibutuhkan sangat bervariasi bergantung pada kesibukan trafik jaringan yang digunakan.


(4)

ABSTRACT

REMOTE MONITORING SYSTEM BASED ON GPRS (Case Study on Temperature Sensors)

By

Yoga H. Tarmizi

Technological advances in terms of measuring electrical current magnitude is growing rapidly, one of which is to deliver information on the amount of electricity over long distances. The development of increasingly sophisticated measuring instrument that helps the industry in terms of monitoring the performance of industrial equipment that are needed in real time to maintain and increase productivity. If an industry is located very far away and unreachable if the network just as ADSL cable-based Internet and so on, then one solution for data communication that can be used is GPRS-based communication network. In this research, have successfully created a remote monitoring system based on GPRS service. Implementation of this scheme requires some software such as Visual Basic 6, MyODBC, PHP and MySQL. On the PC client will process the input data from sensors and send data to MySql server on your PC using GPRS data service. Further data can be displayed and managed to be accessed through the Internet network.

Results of testing long-distance monitoring system shows that this system can work properly, efficiently and reliably. Information delivery system takes the sensor data during transmission. The time needed varies depending on the network traffic.


(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 11 April 1985, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Herman Tarmizi dan Tuti Warlina.

Pendidikan di Taman Kanak-kanak PTP. X Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 1991, Sekolah Dasar Negeri 2 Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 1997, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 4 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2000, dan Sekolah Menengah Umum Negeri 2 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2003.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung pada tahun 2003 melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif menjadi anggota divisi Komputer di Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) dan Mahasiswa Teknik Pencinta Alam (Matalam). Pada tahun 2007, penulis melakukan kerja praktek di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandar Lampung.


(6)

Kupersembahkan Karya kecil ini sebagai karya nyata dan

cintaku pada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan

cucuran keringat dan air mata bermunajat pada Allah SWT

untuk keberhasilan dan kesehatanku,

Kakak-kakakku tersayang Adik-adikku tersayang, seluruh

Keluarga Besarku, Mereka yang telah mendidik, mengajari,

dan membimbingku,

Serta untuk Almamater kebanggaanku


(7)

MOTTO

Dengan niat yang baik, tujuan yang baik, dan bekerja dengan

cara yang baik, maka walau belum tiba saatnya, suatu saat

tetap akan membuahkan hasil yang baik.

( Mario Teguh )

Allah SWT akan memberikan 3 jawaban atas permintaan

hambanya.

1. Ya, maka Allah akan mengabulkan doa dari hambanya.

2. Tidak, maka Allah akan memberikan hal yang lebih baik

dilain waktu.

3. Menunggu, maka Allah akan memberikan hal terbaik saat

waktunya telah tiba.


(8)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil A’lamin

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat, hidayah, serta nikmat-Nya jualah, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan umat manusia di dunia.

Skripsi dengan judul “Sistem Monitoring Jarak Jauh Berbasis GPRS”

disusun sebagai salah satu syarat utama untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung. Ucapan terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepada Bapak Wahyu Eko S., S.T., M.Sc. dan Yuliarto Raharjo, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, saran serta dorongan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2. Bapak Ir. Abdul Haris, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.


(9)

3. Bapak FX. Arinto, S.T., M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

4. Bapak Wahyu Eko S., S.T., M.Sc., selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Yuliarto Raharjo, S.T., M.T., selaku pembimbing pendamping yang telah banyak memberikan bimbingan hingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. 6. Bapak M. Komarudin, S.T., M.T., selaku penguji yang telah banyak

memberikan masukan, kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Charles R. Harahap, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menempuh kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

8. Mbak Ning atas bantuannya dalam mengurus masalah administrasi selama penulis menjadi mahasiswa.

9. Seluruh staff pengajar di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung yang telah memberikan bimbingan selama penulis menuntut ilmu.

10.Ayah dan Ibunda tercinta, atas kasih sayang, kesabaran, do’a dan dukungan moril maupun materil yang tak pernah habis sepanjang masa.

11.Kakak tercinta Machiavelli, SSTP., M.Si.

12.Adik tercinta Fernando atas dukungan dan do’anya.

13.Rani Sari Hermita, S.Si yang telah memberikan doa dan dukungan tanpa henti selama pengerjaan Tugas Akhir ini.


(10)

nggak kesebut namanya mohon maaf sebesar-besarnya.

16.Semua rekan-rekan elektro (tanpa mengenal angkatan) terima kasih untuk segalanya.

Semoga Allah SWT membalas semua amal baiknya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Bandar Lampung, November 2010 Penulis


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi ... i

Daftar Tabel ... v

Daftar Gambar ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Batasan Masalah ... 4

F. Hipotesis ... 5

G. Sistematika ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Mikrokontroler ATmega8 ... 7

B. Bahasa Pemrograman Assembler ... 9

C. Komunikasi Data Serial ... 13

1. Konfigurasi Port Serial ... 14

2. Kelebihan Port Serial ... 16

D. Microsoft Visual Basic ... 17

1. IDE Visual Basic ... 17

a. Jendela IDE ... 18

b. Toolbox ... 20

2. Variabel ... 22

3. Operator... 22


(12)

ii

F. Secure Socket Layer (SSL)... 31

G. PHP ... 34

H. Web Server ... 36

I. Sistem Informasi... 36

1. Konsep Dasar Sistem ... 36

2. Konsep Dasar Informasi ... 37

3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 37

4. Elemen Sistem Informasi... 38

J. Rekayasa Perangkat Lunak ... 40

1. Karakteristik Software... 40

2. Aplikasi-aplikasi software... 42

K. Network Address Translation (NAT)... 44

L. Virtual Private Network (VPN)... 46

M. Suhu... 47

N. Sensor Suhu………... 49

O. Model Analisis ... 51

1. Entitiy Relationship Diagram (ERD) ... 52

2. Data Context Diagram (DCD) ... 53

3. Data Flow Diagram (DFD) ... 54

III. METODE PENELITIAN ... 60

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 60

B. Alat dan Bahan ... 60

1. Perangkat Keras ... 60

a. Sensor suhu ... 60

b. Module mikrokontroler ... 61

c. Perangkat komputer ... 63

d. Modem GPRS Wavecom Supreme Fastrack... 64

2. Perangkat Lunak... 64


(13)

iii

D. Tahap-tahap Perancangan Tugas Akhir ... 66

1. Studi literatur ... 66

2. Perancangan sistem ... 67

3. Perancangan Perangkat Lunak ... 70

a. Pemrograman Mikrokontroler ... 70

b. Pemrograman pada komputer client ... 72

c. Pemrograman pada komputer server ... 73

1. Perancangan pengolahan database server ... 73

2. Perancangan antarmuka server ... 74

3. Perancangan Keamanan Komunikasi Client-Server .... 79

4. Pengujian sistem ... 81

5. Penulisan laporan ... 81

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 82

A. Hasil Pengujian Perangkat Keras ... 83

1. Sistem Monitoring Suhu Ruangan ... 84

2. Instrumen DT proto 28 pin AVR ... 85

3. Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme 10 ... 87

B. Hasil Pengujian pada Komputer Client ... 90

1. Pengujian perangkat lunak Visual Basic 6 ... 90

2. Implementasi MyOdbc 3.51 ... 92

C. Hasil Pengujian pada Komputer Server ... 94

1. Implementasi database MySql pada sistem monitoring ... 94

2. Pengujian Website ... 95

D. Hasil Pengujian Transfer Data Berbasis GPRS ... 99

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 105

A. Simpulan ... 105

B. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

Lampiran A ... 109

Lampiran B ... 114


(14)

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB-9 ... 15

2. Strutur tabel suhu ... 73

3. Struktur tabel user ... 74

4. AT Command ... 88

5. Pengamatan dengan interval masukan 2 detik ... 101

6. Pengamatan dengan interval masukan 5 detik ... 101

7. Pengamatan dengan interval masukan 10 detik ... 102

8. Pengamatan dengan interval masukan 30 detik ... 102


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan kerja proses Assembly ... 11

2. Konektor serial DB-9 pada bagian belakang pc ... 15

3. IDE Visual Basic dengan jendela-jendela yang terbuka ... 19

4. Toolbox Visual Basic 6 dengan semua kontrol intrinsik ... 20

5. ERD One to one ... 52

6. ERD One to many ... 52

7. Arah med ERD Many to one an ... 52

8. ERD Many to many ... 53

9. Contoh DCD ... 54

10. Notasi DFD ... 54

11. Entitas luar ... 55

12. Proses ... 56

13. Proses write ... 56

14. Proses read ... 57

15. Proses read and write ... 57

16. Packets of data ... 57


(17)

vii

18. Converging data flow ... 58

19. Dari proses ke bukan proses ... 58

20. Dari bukan proses ke proses ... 59

21. Dari proses ke proses ... 59

22. Sensor Suhu LM35 ... 60

23. Diagram sensor LM35... 61

24. DT proto 28 pin AVR ... 61

25. Diagram DT Proto 28 pin AVR ... 63

26. Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme ... 64

27. Diagram alir penelitian ... 65

28. Blok diagram perancangan sistem monitoring suhu ... 67

29. Diagram alir prosedur kerja end to end sistem... 69

30. Diagram alir rutin utama di mikrokontroler ATmega8 ... 71

31. Diagram alir program utama aplikasi kontrol ... 72

32. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 76

33. Data Context Diagram (DCD) ... 77

34. Data Flow Diagram (DFD) level 1 ... 78

35. Data Flow Diagram (DFD) level 2 administrator ... 78

36. Protokol SSL di dalam layer TCP/IP ... 80

37. Implementasi perancangan sistem... 83

38. Foto rangkaian sistem monitoring suhu ... 84

39. DT proto 28 pin AVR ... 85

40. Konfigurasi input pin C ... 86


(18)

viii

42. Konfigurasi ADC ... 86

43. Listing program pengiriman data ... 87

44. Port setting pada hyper terminal ... 88

45. Menu dial up ... 89

46. Jendela tampilan Visual Basic ... 91

47. ODBC data source administrator ... 93

48. Menu konfigurasi MyOdbc 3.51 ... 93

49. Tabel data_suhu ... 95

50. Tabel user ... 95

51. Tampilan Home Website sistem monitoring ... 96

52. Menu edit ... 98

53. Tampilan grafik pemantauan sensor ... 99

54. Pengecekan koneksi client-server………. 100


(19)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu : April 2010 sampai dengan selesai

Tempat : Laboratorium Teknik Komputer, Teknik Elektro, Universitas Lampung

B. Alat dan Bahan 1. Perangkat Keras

a. Sensor suhu

Sensor suhu yang digunakan adalah tipe LM35.

Gambar 22. Sensor Suhu LM35 Karakteristik sensor:

1. Memiliki sensitivitas suhu dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius. 2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC. 3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai 150ºC.


(20)

4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 Volt. 5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.

7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA. 8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

Berikut adalah diagram dasar aplikasi sensor LM35.

Gambar 23. Diagram sensor LM35

Sensor LM35 membutuhkan supply tegangan antara 4 – 20V dan memiliki akurasi 10 mV / 0C.

b. Module mikrokontroler


(21)

62

Dalam penelitian Tugas Akhir ini digunakan Modul DT-PROTO 28 Pin AVR buatan innovative electronics. DT-PROTO 28 Pin AVR merupakan suatu modul single chip dengan mikrokontroler ATMega8 dan kemampuan komunikasi serial secara UART serta In-System Programming (ISP). Pada penelitian ini, modul DT-PROTO 28 Pin AVR berfungsi sebagai komponen pengendali utama dan perangkat komunikasi dengan komputer.

Spesifikasi modul DT-PROTO 28 Pin AVR sebagai berikut :

a. Mikrokontroler ATMega8 dengan 8Kbyte Flash memory, 512byte EEPROM, 1Kbyte internal SRAM, dan 8 channel ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi 10 bit.

b. Mendukung varian AVR Analog 28 pin antara lain: AT90S2333, AT90S4433, ATmega28L, ATmega48, ATmega88,dan ATmega168.

c. Memiliki hingga 23 pin jalur input/output.

d. Tersedia sekitar 773 pad array, non through-hole.

e. Terdapat Eksternal Brown Out Detector sebagai rangkaian reset. f. LED Programming Indicator.

g. Tersedia Crystal Oscillator 4 MHz.

h. Tersedia jalur komunikasi serial UART RS-232 dengan konektor RJ11. i. Tersedia Port untuk Pemrograman secara ISP.

j. Tegangan input 9 – 12 VDC pada VIN dan memiliki tegangan output +5V (VCC).


(22)

Berikut adalah diagram module DT Proto 28 pin AVR dengan mikrokontroler ATMega8.

Gambar 25. Diagram DT Proto 28 pin AVR

c. Perangkat komputer

Spesifikasi komputer yang digunakan untuk client dan server adalah 1. Prosesor Intel Pentium 4 3,0 GHz.

2. Memori DDRAM 1 GB. 3. Hard Disk kapasitas 80 GB 4. Serial port


(23)

64

d. Modem GPRS

Modem yang akan digunakan adalah Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme. Adapun spesifikasi dari modem ini adalah:

1. EGSM 900/1800Mhz modem

2. Mendukung layanan suara/data/fax/SMS/ GPRS class 10

3. Pilihan TCP/IP, koneksi UDP/TCP, dan mendukung layanan POP3/SMTP/FTP.

4. 3 Volt SIM interface

5. 15-pin sub-D connector untuk suara and RS-232 untuk serial interface 6. Dimesi 73mm x 54mm x 25mm

Gambar 26. Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme

2. Perangkat Lunak

a. Sistem Operasi Windows XP b. AVR Studio 4

Software yang berfungsi sebagai text editor dalam penulisan baris-baris perintah dan juga melakukan proses assembly yang mengubah program sumber assembly menjadi program objek maupun bahasa hexa.


(24)

c. Microsoft Visual Basic 6.0

Perangkat lunak yang berfungsi sebagai media yang menjembatani user dengan plan software yang dibuat juga bisa digunakan sebagai database untuk merekam semua tindakan yang dilakukan oleh operator.

d. PHP dan MySQL

C. Diagram Alir Penelitian

Start

Studi Literatur

Penentuan rangkaian dan komponen Perancangan blok diagram Perancangan model sistem

Pengujian fungsi instrumen Perancangan instrumen

Realisasi perancangan Komponen tersedia?

Instrumen berfungsi?

Pengujian model sistem

Model sistem berfungsi?

Analisa dan kesimpulan

End

Tidak Tidak

Tidak


(25)

66

D. Tahap-tahap Perancangan Tugas Akhir

Ada beberapa tahapan yang dilakukan di dalam penelitian ini yaitu studi literatur, perancangan sistem, pengujian sistem dan penulisan laporan.

1. Studi literatur

Studi literatur dimaksudkan untuk mempelajari berbagai sumber referensi (wawancara, buku dan internet) yang berkaitan dengan perancangan sistem. Literatur yang dipelajari adalah literatur yang berkaitan dengan:

a. Perangkat lunak AVR studio b. Visual Basic 6.0

c. Komunikasi data serial

d. Konsep jaringan internet berbasis GPRS e. PHP dan MySQL


(26)

2. Perancangan sistem

Sistem aplikasi yang akan dirancang dalam tugas akhir ini merupakan monitoring ruangan dengan menggunakan perangkat utama berada di sisi client dan server sebagai remote.

Sensor LM35 Mikrokontroler

PC Client

Modem GPRS

Cloud Network

Router

Administrator Serial

Server

Gambar 28. Blok diagram perancangan sistem monitoring suhu

Ada pun cara kerja dari sistem monitoring yang akan dirancang ini adalah sebagai berikut :

a. Pada saat PC Client diaktifkan, sensor akan mengirimkan sinyal berupa tegangan kepada mikrokontroler.


(27)

68

b. Setelah menerima masukan dari sensor, mikrokontroler akan mengubah masukan berupa tegangan menjadi sinyal data 8 bit dan memberikan keluaran sinyal tersebut kepada PC client yang terhubung langsung menggunakan serial port.

c. Sinyal yang diterima PC akan didefinisikan dan ditampilkan pada layar dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6 dan menyimpan data berupa tanggal, waktu dan suhu ke dalam file database Microsoft Acces.

d. Data akan dienkripsi terlebih dahulu sebelum dikirim menuju PC server menggunakan koneksi internet GPRS. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga keamanan data selama komunikasi berlangsung.

e. Selanjutnya PC server akan mengolah data yang diterima untuk dapat ditampilkan pada layar monitor menggunakan bahasa pemrograman web PHP.

f. Tampilan pada layar monitor berupa data dan grafik yang direkam tiap 5 detik secara terus menerus.


(28)

Start

Sistem ON

Sensor aktif

Input sensor

ATMega8 aktif

Tampilkan pada layar

Database Kirim

Data? Enkripsi data

Data valid? Abaikan data Tampilkan

data Selesai

Ya

Tidak

Ya

Tidak


(29)

70

3. Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan dan pembuatan perangkat lunak ini membutuhkan pemahaman dan pengetahuan tentang bahasa assembler dan bahasa pemprograman Visual Basic serta tentang potokol komunikasi serial. Protokol berfungsi untuk memudahkan identifikasi data dan instruksi antara komputer dan mikrokontroler.

a. Pemrograman Mikrokontroler

Perangkat lunak yang direncanakan untuk mikrokontroler ATMega8 mempunyai fungsi sebagi berikut :

a. Mengaktifkan sensor

b. Menerima output dari rangkaian sensor yang kemudian diteruskan ke PC Komunikasi yang terjadi pada Penelitian Tugas Akhir ini merupakan komunikasi satu arah (half duplex) yaitu dari mikrokontroler ke komputer. Mikrokontroler akan selalu mengirimkan data ke komputer, yaitu berupa hasil konversi ADC dari rangkaian sensor suhu.

Proses awal pada program mikrokontroler yaitu inisialisasi pin C sebagai masukan ADC internal dari mikrokontroler, inisialisasi ADC dan inisialisasi komunikasi serial. Setelah itu mikrokontroler akan melakukan proses yang akan dilakukan berulang-ulang yaitu pengiriman byte data, konversi sinyal analog ke digital, dan mengirim data ke komputer.


(30)

Diagram alir rutin utama mikrokontroler ditunjukkan pada gambar 28.

.


(31)

72

b. Pemrograman pada Komputer client

Program interfacing pada komputer menggunakan Visual Basic 6.0. Selain sebagai media yang menjembatani user dengan plan software yang dibuat juga bisa digunakan sebagai database sementara yang nantinya bisa dibuat laporan. Alur program aplikasi yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar 29.

Mulai

Setting Port, baud rate dan format data Com1, 9600, N,8,1

Setting input byte dan banyak bit yang diambil

1 byte dan 8 bit

Buka port Com3 Tunggu data lengkap terkirim Tampilkan hasil di layar

Mengolah input ADC menjadi tampilan suhu

Masukkan nilai, deklarasikan sebagai input ADC

Selesai


(32)

Awal dari algoritma penyusunan perangkat lunak sebagai komunikasi terhadap perangkat keras sesuai dengan diagram alir di atas yaitu inisialisasi port serial agar data input tersebut dapat dibaca atau diterima oleh komputer dan data output dapat diatur dengan menggunakan perangkat lunak visual basic 6.0. Inisialisasi port serial dibuat dengan baud rate 9600, tanpa paritas, jumlah data 8 bit dan jumlah bit stop adalah 1 bit. Listing program untuk inisialisasi port serial pada visual basic :

MSComm1.CommPort = 3

MSComm1.Settings = "9600, N, 8, 1" MSComm1.InputLen = 1

MSComm1.RThreshold = 8 MSComm1.PortOpen = True

c. Pemrograman pada komputer server

1. Perancangan pengolahan database server

Pada perancangan perangkat lunak ini database yang digunakan adalah MySQL. Desain database yang akan digunakan hanya satu database yang di dalamnya memuat satu tabel. Tabel tersebut berisi field nomor, tanggal, waktu, suhu dan id_alat. Berikut adalah tabel pada database MySQL.

Tabel 2. Strutur tabel suhu

Field Type Null Default Extra

suhu1 int(8) No

suhu2 int(8) No

suhu3 int(8) No

tanggal varchar(20) No waktu varchar(20) No


(33)

74

Keterangan tabel:

a. Field nomor digunakan sebagai primary key yang nilainya akan terus bertambah seiring bertambahnya data.

b. Field tanggal, waktu dan suhu merupakan data yang berasal dari PC client yang diperbaharui secara periodik.

Data yang masuk ke database akan diperbaharui otomatis setiap lima detik dan tidak diatur jadwal rutin penghapusan data. Penghapusan data dapat dilakukan secara manual oleh pihak yang diizinkan (administrator). Berikut adalah tabel yang berisi identitas administrator.

Tabel 3. Struktur tabel user

Field Type Null Default Extra

nomor int(10) No 0 auto_increment

username varchar(10) No password varchar(10) No

Tabel administrator di atas merupakan tempat penyimpanan identitas administrator yang memiliki wewenang meng-edit dan menghapus data.

2. Perancangan antarmuka server

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan pemakai terhadap sistem yang akan dikembangkan.


(34)

Analisis kebutuhan amat penting peranannya dalam proses perancangan software. Analisis kebutuhan dapat dijadikan indikator pencapaian target dari software aplikasi yang dibuat.

Hasil analisis kebutuhan yaitu sebagai berikut :

1. Kriteria pemakai sistem Administrator dan User biasa. Administrator adalah orang yang mengelola database, baik untuk edit, hapus dan update. User biasa adalah orang yang mengakses sistem untuk melihat monitoring suhu yang dibutuhkan.

2. Kebutuhan Administrator, yaitu kebutuhan yang akan dibuat pada sistem agar administrator mampu menggunakan sistem sesuai kriteria antara lain :

a. Form Login administrator, agar hanya administrator yang bisa mengakses fasilitas administrator maka perlu dibuat form login dimana nanti administrator akan memasukkan username dan password untuk bisa masuk.

b. Form lihat, edit dan hapus database, memungkinkan administrator untuk melihat, mengedit dan menghapus data tanggal, waktu dan suhu yang terekam.

c. Form Logout, memungkinkan administrator untuk keluar secara aman dari sistem.

d. Melihat tampilan data. e. Melihat tampilan grafik.


(35)

76

3. Kebutuhan User biasa, yaitu kebutuhan yang akan dibuat pada sistem agar user mampu menggunakan sistem untuk melihat grafik suhu saja.

Setelah mendapatkan apa saja kebutuhan yang harus disediakan oleh sistem monitoring suhu baik untuk Administrator maupun User biasa dari tahap analisis kebutuhan, langkah selanjutnya ialah memodelkan sistem dalam diagram Entity Relationship Diagram (ERD), Data Context Diagram (DCD) dan Data Flow Diagram (DFD).

Entity Relationship Diagram (ERD)

Yaitu diagram yang menggambarkan keterhubungan antar objek data. Berikut ialah Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Monitoring Suhu yang melibatkan entitas Administrator, User dan Data.

Administrator

Mengedit

Menghapus

Data Melihat User


(36)

Berikut adalah Data Context Diagram (DCD) dari Sistem Monitoring Suhu

Administrator

Sistem Monitoring

Suhu

User

Edit, hapus dan update data

Menu admin Login dan password

Tampilan data dan grafik

Meminta grafik

Tampilan grafik suhu Gambar 33. Data Context Diagram (DCD)

Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan penjabaran isi aplikasi yang telah digambarkan pada DCD. Model DFD ini berfungsi untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD pada dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya. Tujuan dari DFD adalah membuat/mengetahui aliran seluruh data dari sistem. Data dan proses adalah hal yang kritis untuk dipahami. DFD berbeda dengan flow sistem (systems flowcharts) dan flow program (program flowcharts) karena keduanya lebih mengarah ke hasil (orientation).


(37)

78

Administrator Cek login & password

Menampilkan

Menu admin Mengolah data

Meng-update data Menampilkan data User User Data Edit data Informasi Login & password Autentifikasi berhasil Tampilan data Request data Informasi Tampilan data

Gambar 34. Data Flow Diagram (DFD) level 1

Administrator Cek login & password

Menampilkan

Menu admin Mengolah data

Meng-update data Menampilkan data User Edit data Informasi Login & password Autentifikasi berhasil Tampilan data Menghapus data Mengedit data User Proses Edit data Proses Haous data Data setelah Diedit Data setelah dihapus Data baru Informasi


(38)

3. Perancangan Keamanan Komunikasi Client-Server

Untuk menghindari pencurian dan pemalsuan data, dibutuhkan sebuah sistem keamanan yang melindungi data selama proses pengiriman. Perancangan ini membutuhkan implementasi perangkat lunak yang diintegrasikan pada Microsoft Visual Basic di komputer client dan database MySQL pada server. Untuk memenuhi aspek keamanan pada proses pengiriman data, pada perancangan Tugas Akhir ini akan menintegrasikan protokol SSL (Secure Socket Layer) pada sistem pengiriman data.

SSL (Secure Socket Layer) merupakan salah satu metode enkripsi dalam komunikasi data yang dibuat oleh Netscape Communication Corporation pada tahun 1994. Protokol ini memfasilitasi penggunaan enkripsi untuk data yang rahasia dan membantu menjamin integritas informasi yang dipertukarkan antara client dan server. SSL bekerja diantara protokol TCP/IP dan protokol aplikasi. Berikut adalah gambar bagaimana posisi layer SSL pada 5 layer TCP/IP.


(39)

80

HTTPS

Network Hardware Ethernet

IP TCP SSL

Aplication Layer

Transport Layer

Network Layer

Data-Link Layer

Physical Layer

Gambar 36. Protokol SSL di dalam layer TCP/IP

SSL seolah-olah berlaku sebagai lapisan (layer) baru antara layer transport dan layer aplikasi. Dimana TCP/IP adalah standar protokol yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan atau jaringan yang lebih besar (internet).

SSL akan membangun koneksi yang aman antara komputer client dan server dengan menyandikan/ mengenkripsi paket data sebelum dikirim dan mendekripsi paket data saat diterima pada komputer server.


(40)

4. Pengujian Sistem

Dalam tahapan ini dilakukan pengujian terhadap sistem dengan cara memeriksa dan mengecek performance sistem yang dibuat, memeriksa respon time, loading time dan user interfacing dari aplikasi yang digunakan, dan menguji kestabilan sistem yang telah diimplementasikan.

Namun jika ada beberapa fungsi yang tidak bekerja pada alat maupun sistem, akan dilakukan peninjauan ulang terhadap rancangan alat dan sistem baik itu berupa peninjauan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan.

5. Penulisan laporan

Dalam tahap ini dilakukan penulisan atas data yang diperoleh dari hasil pengujian. Data tersebut dianalisa untuk kemudian dilakukan pengambilan kesimpulan.


(41)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri dalam hal pemantauan kinerja peralatan industri yang dibutuhkan secara real time untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas. Saat ini kebutuhan sistem pemantau tidak hanya dibutuhkan di lokasi industri tersebut berada, namun juga dibutuhkan pemantauan yang dapat dilakukan dari tempat lain dengan lokasi yang berada jauh dari industri tersebut.

Apabila sebuah industri berlokasi sangat jauh dan tidak terjangkau olah jaringan internet berbasis kabel sperti ADSL dan sebagainya, maka salah satu solusi untuk komunikasi data yang bisa digunakan adalah jaringan komunikasi yang berbasis GPRS. Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memantau kondisi suhu suatu peralatan yang berjalan pada sistem operasi komputer dan kemudian dapat mengirimkan data-data yang dibutuhkan ke lokasi lain, sehingga memungkinkan pemantauan jarak jauh secara real time.


(42)

Monitoring sensor jarak jauh berbasis GPRS service sebagai media penyaluran sinyal kontrol dan monitoring merupakan hal yang selaras dengan perkembangan masyarakat yang modern dengan mobilitas tinggi dimana memerlukan layanan yang fleksibel dan efisien dengan teknologi yang tidak mengenal jarak dan waktu namun tidak meninggalkan faktor keamanannya.

Dengan latar belakang dan pertimbangan tersebut, pada tugas akhir ini akan dirancang dan dibuat sebuah sistem monitoring suhu berbasis teknologi GPRS. Untuk dapat memonitor kondisi suhu sebuah peralatan, dibutuhkan sebuah perangkat sensor berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8 yang telah dikalibrasi dan mempunyai ketelitian pengukuran yang presisi dan akurat, sehingga data-data digital yang diterima komputer melalui port serial sudah tepat. Selain perangkat sensor, dibutuhkan pula perangkat lunak Visual Basic yang berfungsi untuk mengolah masukan berupa sinyal-sinyal digital agar dapat ditampilkan pada Sistem Operasi komputer dan mengirim database suhu ke lokasi yang jauh menggunakan modem GPRS.

Dengan adanya teknologi ini, biaya untuk membangun sistem monitoring suhu dapat ditekan secara signifikan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari, sederhana namun sangat efektif. Dengan sistem monitoring ini, perasaan khawatir tentang kondisi suhu peralatan yang sangat mahal dapat dihilangkan dan proteksi terhadap property lebih terjamin.


(43)

3

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Tujuan umum

Tujuan umum dari tugas akhir ini adalah merancang dan membuat sistem monitoring berbasis teknologi GPRS yang murah, efektif dan aman.

b. Tujuan khusus

1. Membuat perangkat sensor suhu sebagai salah satu contoh sensor yang dapat bekerja pada Mikrokontroler ATMega8 dengan keluaran melalui serial port.

2. Merancang perangkat lunak yang dibutuhkan di sisi client side dan server side yang dibutuhkan dalam sistem monitoring.

3. Merancang sistem komunikasi data yang aman dalam sistem monitoring di sisi client dan server.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sistem ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan dalam penerapan sistem monitoring yang hemat, efisien, efektif dan tidak melupakan faktor keamanan sistem.


(44)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara merancang dan membuat sistem monitoring suhu untuk lokasi yang sangat jauh dan hanya terdapat layanan koneksi berbasis GPRS di lokasi tersebut?

2. Bagaimana mendesain perancangan perangkat lunak Visual Basic untuk menerjemahkan sinyal 8 bit agar dapat ditampilkan pada jendela komputer?

3. Bagaimana sistem enkripsi pengiriman data menuju server untuk keperluan keamanan data?

4. Bagaimana server dapat menampilkan data berupa tanggal, waktu dan suhu ke dalam bentuk grafik?

E. Batasan Masalah

Agar pembahasan Tugas Akhir ini mencapai tujuan dan tidak melebar, ditentukan beberapa batasan masalah sebagai berikut:

1. Pada sistem monitoring suhu yang akan dirancang ini hanya menggunakan tiga buah perangkat sensor.

2. Tidak membahas secara mendalam mengenai bagaimana cara merancang dan membuat instrumen sensor suhu berbasis mikrokontroler ATMega8.


(45)

5

3. Batasan suhu yang dapat di-monitoring berkisar antara 0oC hingga 150oC. 4. Koneksi internet di sisi client menggunakan teknologi GPRS.

5. Perangkat lunak yang digunakan adalah Visual Basic 6, PHP dan MySQL yang bekerja pada Sistem Operasi Windows XP.

F. Hipotesis

Dengan adanya teknologi ini, biaya untuk membangun sistem monitoring suhu jarak jauh dapat ditekan secara signifikan dan dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan, sederhana namun sangat efektif dan aman.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan, manfaat, rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Berisi tentang teori–teori dasar yang mendukung perancangan meliputi penjelasan umum tentang sensor suhu, Mikrokontroler ATMega8, teknologi GPRS, Bahasa Pemrograman Visual Basic, PHP, MySQL, Web Server dan Web Browser.


(46)

3. Bab III Metode Penelitian

Berisi tempat dan waktu pelaksanaan tugas akhir, alat dan bahan yang akan digunakan, metode yang digunakan dalam tugas akhir, dan rancangan sistem.

4. Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisa dari hasil pengujian sistem yang meliputi pengintegrasian perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta proses kerja dari sistem yang dibuat.

5. Bab V Simpulan dan Saran

Berisi simpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian untuk pengembangan berikutnya.

6. Daftar Pustaka

Berisi berbagai sumber pustaka yang digunakan untuk dijadikan referensi dalam penulisan tugas akhir ini.

7. Lampiran


(47)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah merencanakan suatu alat dan membuatnya sampai terbentuk sistem rangkaian lengkap, selanjutnya dilakukan pengecekan dan pengukuran terhadap alat tersebut. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah peralatan yang ada pada perangkat keras berjalan sesuai yang diharapkan atau belum. Pengujian perangkat keras dan pengujian perangkat lunak dengan menjalankan sistem secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengetahui apakah alat dan program yang telah dibuat menghasilkan tampilan sesuai yang dimaksudkan atau belum. Pengujian terhadap sistem ini dilakukan pada beberapa lokasi yang berbeda. Hal tersebut penting dilakukan mengingat kualitas sinyal dan kesibukan jaringan di tiap wilayah pasti berbeda. Hal tersebut sangat mempengaruhi Quality of Service (QOS) pada sistem ini.

Implementasi perancangan pada tugas akhir ini dapat digambarkan sebagai berikut.


(48)

Sensor LM35 Mikrokontroler PC Client

Modem Wavecom Fastrack Supreme

Cloud Network

Server Visual

Basic MYODBC

Data base

PHP

Modem 3G

Gambar 37. Implementasi perancangan sistem

Pada pengujian ini menggunakan koneksi yang berbasis teknologi GPRS. Sehingga hasil pengamatan sangat bergantung pada kondisi trafik kesibukan dari Internet Service Provider (ISP) yang digunakan.

A. Hasil Pengujian Perangkat Keras

Pengujian dilakukan dengan cara pemeriksaan rangkaian serta menguji komponen penunjangnya secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peralatan yang ada pada hardware yang dibuat (baik buruknya kondisi alat dan kinerjanya).


(49)

84

1. Sistem Monitoring Suhu Ruangan

Hasil dari perancangan perangkat keras sistem monitoring ini ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Keterangan : 1. Notebook

2. Prolific Serial to USB Connector 3. DT proto 28 pin AVR

4. Sensor suhu LM 35 5. Power Supply


(50)

2. Instrumen DT proto 28 pin AVR

Merupakan instrumen yang telah dilengkapi dengan Mikrokontroler ATMega 8 yang mempunyai fungsi sebagi berikut :

a. Mengaktifkan sensor

b. Menerima output dari rangkaian sensor yang kemudian diteruskan ke PC menggunakan serial interface RS232.

Lm35 Lm35 Lm35

Gambar 39. DT proto 28 pin AVR

Pemrograman pada mikrokontroler diawali dengan konfigurasi masukan untuk ADC dalam mikrokontroler di pin C ATMega8 sebagai input.


(51)

86

Gambar 40. Konfigurasi input pin C

Komunikasi half duplex pada mikrokontroler bekerja pada baudrate 9600 dengan 1 bit stop dan 8 bit karakter. Berikut listing program komunikasi serial pada mikrokontroler.

Gambar 41. Konfigurasi serial pada ATMega8

Pengeksekusian ADC untuk masing-masing sensor dilakukan secara bergantian dan berurutan. Data hasil eksekusi ADC disimpan dalam 3 register yang berbeda untuk kemudian dipanggil pada saat pengiriman data.


(52)

Proses pengiriman data diawali dengan mengirim nilai penanda awal 255 kepada aplikasi Visual Basic. Selanjutnya data hasil konversi ADC yang telah disimpan pada register dikirim secara berurutan.

Gambar 43. Listing program pengiriman data

3. Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme 10

Modem yang digunakan pada penelitian ini adalah Wavecom Fastrack Supreme dan dihubungkan dengan menggunakan koneksi serial. Namun pada pengujian ini, digunakan perangkat keras tambahan yaitu serial to usb converter sehingga modem dapat bekerja menggunakan port USB.

Agar modem dapat bekerja harus dilakukan konfigurasi terlebih dahulu. Adapun langkah yang harus dilakukan adalah:


(53)

88

1. Menguhubungkan PC/komputer dengan modem Wavecom Fastrack Supreme 10 dengan koneksi kabel serial RS232 lengkap dengan antena, power supply, dan SIM card.

2. Melakukan setting port pada Windows Hyper Terminal, dan memastikan menggunakan parameter boudrate 115200 seperti gambar berikut.

Gambar 44. Port setting pada hyper terminal

3. Menggunakan fungsi AT command untuk mengkonfigurasi modem tersebut. Berikut ada beberapa contoh AT command yang digunakan. Tabel 4. AT Command

AT Command Description Response

ATZ Memeriksa koneksi PC dengan Modem OK AT&V Memperlihatkan seluruh parameter

setting

’Parameter setting’ AT+CGSN Memperlihatkan IMEI ’IMEI number’ AT+CSQ Memperlihatkan Kualitas sinyal ’besarnya sinyal’

4. Memasukan konfigurasi Access Point Name (APN) menggunakan perintah AT command. Langkah ini bergantung pada jenis APN yang digunakan. Berikut adalah contoh perintah untuk beberapa APN.

a. Telkomsel = at+cgdcont=1,ip,”telkomsel” b. ProXL = at+cgdcont=1,ip,www.xlgprs.net


(54)

c. M3 = at+cgdcont=1,ip,www.indosat-m3.net d. Mentari = at+cgdcont=1,ip,”satelindogprs.com” e. Three = at+cgdcont=1,ip,”3gprs”

5. Membuat sebuah konfigurasi modem dial up pada komputer yang berfungsi untuk mengaktifkan modem seperti gambar berikut.

Gambar 45. Menu dial up

6. Pada penelitian ini menggunakan layanan GPRS ProXL dan Telkomsel Flash sehingga harus menggunakan pengaturan dial up seperti di bawah ini.

a. ProXL

Connection Name : XL GPRS

Data Bearer : GPRS

Access Point Name : www.xlgprs.net User name : xlgprs

Password : proxl

b. Telkomsel Flash


(55)

90

Data Bearer : GPRS

Access Point Name : telkomsel User name : wap Password : wap123

B. Hasil Pengujian pada Komputer Client 1. Pengujian perangkat lunak Visual Basic 6

Pada sistem monitoring ini digunakan perangkat lunak Visual Basic 6 sebagai media antar muka yang dapat menampilkan hasil konversi data 8 bit yang diterima dari micro controller ATMega8. Terdapat 3 buah sensor suhu LM 35 yang diimplementasikan pada sistem ini.

Langkah awal yang dilakukan pada aplikasi ini adalah mendeklarasikan koneksi serial yang terhubung dengan peralatan sensor. Untuk itu digunakan fungsi berikut:

Dim buffer As String

Dim Data, Tg1, Tg2, Tg3, Tx1, Tx2, Tx3, i As Integer 'Deklarasi Koneksi

Dim rc As New ADODB.Recordset Dim cnn As New ADODB.Connection Dim Cmd As New ADODB.Command Private Sub Command3_Click() cnn.Close

Set cnn = Nothing 'rc.Close

Unload Me

Private Sub Form_Load() Dim msql As String Dim KoneksiData As String MSComm1.CommPort = 13 MSComm1.Settings = "9600,N,8,1" MSComm1.InputLen = 1

MSComm1.RThreshold = 8 MSComm1.PortOpen = True Timer1.Enabled = True


(56)

End Sub

Setelah dapat berkomunikasi, maka akan ditampilkan hasil pembacaan data yang diterima ke dalam tampilan dengan fungsi sebagai berikut:

Sub Writefile() Dim msql As String Label7.Caption = Time Label4.Caption = Date 'Mengisi Record ke Tabel cnn.BeginTrans

msql = " INSERT INTO data_suhu(suhu1, suhu2, suhu3, tanggal, waktu)" & _ " VALUES ('" & Label1.Caption & "'," & _

" '" & Label5.Caption & "'," & "'" & Label6.Caption & "'," & _ " '" & Label4.Caption & "'," & "'" & Label7.Caption & "')"

Berikut adalah jendela tampilan sistem monitoring suhu ruangan.


(57)

92

Pada gambar di atas terdapat 3 buah kolom yang berisi data suhu, kolom tanggal dan kolom waktu. Data suhu didapat dari pengolahan data 8 bit yang dikirimkan micro controller. Setelah mendeklarasikan pembacaan dari masukan sensor, aplikasi ini akan meng-input file data ke dalam database yang terletak pada komputer server dengan perantara aplikasi MyOdbc versi 3.51. Berikut adalah perintah pada Visual Basic untuk menggunakan aplikasi MyOdbc sebagai perantara koneksi terhadap database MySQL.

cnn.CursorLocation = adUseClient

cnn.Open "provider=MSDASQL.1;Persist Security Info=False;Data source=yoga"

2. Implementasi MyOdbc 3.51

Untuk dapat menggunakan database MySql, dibutuhkan sebuah perangkat lunak yang menjembatani aplikasi Visual Basic dan MySql. Perangkat lunak yang digunakan adalah MyOdbc 3.51 driver.

Langkah selanjutnya adalah dengan membuat sebuah user DSN agar MySql dapat berintegrasi dengan Visual Basic. Pada tugas akhir ini telah dibuat sebuah user DSN seperti pada gambar berikut:


(58)

Gambar 47. ODBC data source administrator

Odbc akan mengirimkan file database yang terletak pada PC server. Terdapat beberapa konfigurasi untuk dapat terhubung dengan database. Berikut adalah konfigurasi yang digunakan pada penelitian ini.


(59)

94

Data Source Name adalah link komunikasi yang akan digunakan oleh Visual Basic untuk dapat meng-input data. Sedangkan untuk koneksi dengan database MySQL terdapat pada kolom menu server yang diisi sesuai dengan IP komputer server yang dituju. Menu user dan password harus diisi apabila database diproteksi dengan password.

C. Hasil pengujian pada Komputer Server

Telah dilakukan pengujian pada komputer server meliputi beberapa aspek, diantaranya adalah web interface untuk pemantauan sensor dan kehandalan komunikasi sistem antara client-server yang menggunakan koneksi internet berbasis GPRS.

1. Implementasi database MySql pada sistem monitoring

Langkah pertama yang dilakukan sebelum membuat database adalah mengaktifkan apache dan MYSQL-D-NT agar database yang di buat dapat terhubung pada server. Kemudian membuat database baru dengan format .sql. Sesuai dengan kebutuhan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, database yang dibuat terdiri atas 2 tabel yaitu tabel data_suhu dan tabel user. Pada penelitian ini database yang dibuat yaitu “yoga.sql“ seperti pada gambar di bawah ini.


(60)

Gambar 49. Tabel data_suhu

Gambar 50. Tabel user

2. Pengujian Website

Website dibuat agar admin atau user dapat mengetahui secara langsung kondisi dari pembacaan sensor tersebut. Dengan adanya website ini, admin dan user dapat mengakses di mana dan kapan saja sehingga dapat memudahkan memonitor kondisi ruangan. perancangan ini data yang ditampilkan diurut berdasarkan waktu update data terakhir. Berikut adalah cuplikan script untuk fungsi query tersebut.

$query="select * from data_suhu order by waktu DESC "; $hasil=mysql_query($query,$konek);


(61)

96

Pengujian website ini dilakukan di localhost, sehingga website ini dapat diakses pada alamat http://localhost/yoga/.

Gambar 51. Tampilan Home Website sistem monitoring

Gambar di atas merupakan tampilan utama website yang dapat diakses setelah admin/user melakukan proses otentifikasi identitas. Admin/user dapat langusng melihat hasil pemantauan sensor berupa tabel yang berisi pembacaan 3 buah sensor, tanggal dan waktu saat data dikirimkan sensor. Menu home akan menampilkan data terbaru pada kolom teratas, sehingga akan memudahkan admin/user untuk memantau pembacaan sensor. Delay refresh pada aplikasi PHP harus disesuaikan terhadap delay pembacaan sensor, sehingga data yang akan ditampilkan dapat lebih akurat. Pada pengujian ini digunakan delay refresh setiap 5000ms atau 5 detik. Berikut adalah script untuk menggunakan fungsi tersebut.


(62)

<script type=text/javascript>

// The time out value is set to be 10,000 milli-seconds (or 10 seconds) setTimeout(' document.location=document.location' ,5000);

Untuk meng-edit tabel data suhu, admin dapat menggunakan menu edit yang memungkinkan administrator menghapus data satu per satu atau keseluruhan. Berikut adalah listing program dalam PHP untuk menu edit suhu.

<script language="javascript"> function hapus_semua(){

del = window.confirm("Yakin dihapus Semua Datanya ??") if (del){

return true; }else{ return false; }

return false; }

</script>

<script language="javascript"> function hapus(){

del = window.confirm("Yakin dihapus?") if (del){

return true; }else{ return false; }

return false; }


(63)

98

Gambar 52. Menu edit

Admin dapat melakukan penghapusan data satu per satu dengan meng-klik simbol silang di sisi kanan tabel dan dapat melakukan penghapusan seluruh data dengan menggunakan link di sisi atas tabel data. Fungsi edit tersebut hanya dapat digunakan oleh administrator.

Selanjutnya terdapat fungsi dari pemrograman PHP ini untuk menampilkan data pemantauan sensor dalam bentuk grafik garis. Implementasi grafik ini menggunakan bahasa pemrograman Java oleh sebab tidak adanya aplikasi grafik garis garis pada pemrograman PHP. User dapat menampilkan fungsi ini dengan meng-klik link grafik pada halaman web. Fungsi grafik langsung menampilkan setiap update data pada database MySql. Berikut adalah tampilan menu fungsi grafik pada halaman web yang dibuat.


(64)

Gambar 53. Tampilan grafik pemantauan sensor

Pada fungsi grafik garis di atas, terdapat sumbu X dan Y dimana sumbu X adalah interval waktu pembacaan sensor, dan sumbu Y merupakan nilai suhu dalam satuan derajat Celcius yang akan menyesuaikan otomatis. Suhu 1, 2 dan 3 dilambangkan dengan garis grafik dengan warna yang berbeda agar memudahkan administrator untuk membedakan tiap-tiap masukan. Fungsi grafik ini dapat diakses dan dilihat oleh user ataupun administrator.

D. Hasil Pengujian Transfer Data Berbasis GPRS

Setelah antar muka website selesai, maka langkah selanjutnya adalah pengujian pengiriman data yang menggunakan layanan GPRS. Adapun jenis layanan GPRS yang digunakan adalah Telkomsel GPRS. Untuk dapat menggunakan layanan tersebut perlu dilakukan pengaturan pada modem sebagai berikut:


(65)

100

APN : www.xlgprs.net User : xlgprs

Password : proxl Dial no. : *99***1#

Setelah dilakukan pengaturan seperti di atas, maka client-server akan mendapatkan IP publik dan dapat saling berkomunikasi. Untuk memastikan hal tersebut, maka dapat digunakan perintah ping seperti gambar berikut.

Gambar 54. Pengecekan koneksi client-server

Pengujian kemampuan transfer data ini dilakukan pada saat malam hari, yaitu pada pukul 00.15 – 02.15 WIB. Hal tersebut bertujuan untuk mandapatkan kualitas layanan yang lebih baik karena trafik penggunaan akses internet pada waktu tersebut tidak begitu padat.

Pengujian dilakukan berdasarkan interval waktu pembacaan sensor terhadap waktu yang diperlukan untuk mengirim database menuju server. Besar database yang dikirimkan adalah sama yaitu 216 bit data yang berisi informasi tiga buah


(66)

sensor suhu, tanggal, dan waktu. Berikut adalah tabel data hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Tabel 5. Pengamatan dengan interval masukan 2 detik

No Interval Masukan dari Sensor (detik) Waktu Input Sensor pada Database PC Client Waktu Input pada Database PC Server Waktu yang Dibutuhkan Selama Transfer Data (detik)

1 2 01.57.17 01.57.22 5

2 2 01.57.19 01.57.22 3

3 2 01.57.21 01.57.22 1

4 2 01.57.23 01.57.29 6

5 2 01.57.25 01.57.29 4

6 2 01.57.27 01.57.29 2

7 2 01.57.29 01.57.33 4

8 2 01.57.31 01.57.35 4

9 2 01.57.33 01.57.38 5

10 2 01.57.35 01.57.38 3

Rata-rata waktu pengiriman data : 3.7 detik

Tabel 6. Pengamatan dengan interval masukan 5 detik

No Interval Masukan dari Sensor (detik) Waktu Input Sensor pada Database PC Client Waktu Input pada Database PC Server Waktu yang Dibutuhkan Selama Transfer Data (detik)

1 5 01.52.54 01.52.58 4

2 5 01.52.59 01.53.05 6

3 5 01.53.04 01.52.06 2

4 5 01.53.09 01.53.12 3

5 5 01.53.14 01.53.18 4

6 5 01.53.19 01.53.24 5

7 5 01.53.24 01.53.26 2

8 5 01.53.29 01.53.33 4

9 5 01.53.34 01.53.38 4

10 5 01.53.39 01.53.42 3


(67)

102

Tabel 7. Pengamatan dengan interval masukan 10 detik

No Interval Masukan dari Sensor (detik) Waktu Input Sensor pada Database PC Client Waktu Input pada Database PC Server Waktu yang Dibutuhkan Selama Transfer Data (detik)

1 10 01.48.27 01.48.30 3

2 10 01.48.37 01.48.40 3

3 10 01.48.47 01.48.51 4

4 10 01.48.57 01.49.06 9

5 10 01.49.07 01.49.10 3

6 10 01.49.17 01.49.21 4

7 10 01.49.27 01.49.20 3

8 10 01.49.37 01.49.39 2

9 10 01.49.47 01.49.49 2

10 10 01.49.57 01.50.00 3

Rata-rata waktu pengiriman data : 3.6 detik

Tabel 8. Pengamatan dengan interval masukan 30 detik

No Interval Masukan dari Sensor (detik) Waktu Input Sensor pada Database PC Client Waktu Input pada Database PC Server Waktu yang Dibutuhkan Selama Transfer Data (detik)

1 30 01.05.11 01.05.14 3

2 30 01.05.41 01.05.44 3

3 30 01.06.11 01.06.14 3

4 30 01.06.41 01.06.45 4

5 30 01.07.11 01.07.15 4

6 30 01.07.41 01.07.44 3

7 30 01.08.11 01.08.13 2

8 30 01.08.41 01.08.44 3

9 30 01.09.11 01.09.17 6

10 30 01.09.41 01.09.46 5


(68)

Tabel 9. Pengamatan dengan interval masukan 60 detik

Berdasarkan tabel pengamatan di atas, dapat diketahui kebutuhan waktu transfer data yang dibutuhkan dalam sistem monitoring berbasis GPRS. Waktu yang dibutuhkan berkisar antara 3-4 detik setiap kali pengiriman. Data rata-rata tersebut telah diolah dan ditampilkan pada grafik berikut ini.

Gambar 55. Grafik rata-rata waktu transfer data

No Interval Masukan dari Sensor (detik) Waktu Input Sensor pada Database PC Client Waktu Input pada Database PC Server Waktu yang Dibutuhkan Selama Transfer Data (detik)

1 60 02.12.10 02.12.13 3

2 60 02.13.10 02.13.15 5

3 60 02.14.10 02.14.12 2

4 60 02.15.10 02.15.13 3

5 60 02.16.10 02.16.15 5

6 60 02.17.10 02.17.12 2

7 60 02.18.10 02.18.13 3

8 60 02.19.10 01.19.13 3

9 60 02.20.10 02.20.12 2

10 60 02.21.10 02.21.12 2


(69)

104

Kecepatan transfer data tiap saat tidak selalu tetap. Hal ini dikarenakan kesibukan trafik jaringan yang berubah-ubah dan sangat memperngaruhi pengujian ini. Pengujian dilakukan pada saat malam hari dengan tujuan untuk mendapatkan hasil koneksi yang baik. Selain itu, jenis layanan yang digunakan juga sangat berpengaruh, dimana layanan yang digunakan adalah layanan berbasis GPRS dengan kecepatan maksimum 14,4 Kbps.


(70)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan serangkaian penelitian dan pengujian pada sistem monitoring jarak jauh berbasis GPRS yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Telah berhasil merancang sistem monitoring jarak jauh yang berbasis layanan koneksi GPRS. Sistem ini membutuhkan perangkat lunak Visual Basic, PHP, MySQL dan MyODBC.

2. Antar muka pemrograman PHP dapat menampilkan data suhu, tanggal dan waktu dalam bentuk grafik garis dengan mengimplementasikan aplikasi java di dalam pemrograman PHP.

3. Kondisi trafik kesibukan jaringan sangat mempengaruhi kecepatan pengiriman database dari komputer client menuju server.

4. Teknologi GPRS dapat diandalkan pada sistem ini dan dibutuhkan waktu tiga sampai empat detik untuk setiap pengiriman data pada saat trafik tidak padat yaitu saat dini hari.


(71)

106

B. Saran

Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu untuk pengembangan yang lebih baik, dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pengimplementasian perangkat lunak open source akan membuat perancangan ini lebih bersifat edukatif, sehingga akan meningkatkan mutu penelitian.

2. Perlu pengembangan antar muka pada sistem monitoring, agar administrator dapat memantau tidak hanya melalui PC, namun dapat melalui perangkat lain yang terhubung internet.

3. Dalam pembuatan sistem disarankan ada koordinasi yang baik antara pengguna dan pembuat aplikasi agar kebutuhan pengguna yang dibutuhkan dapat lebih mudah untuk diimplementasikan.


(72)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Purbo, W.O. 2006. Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot. Elex Media Komputindo. Jakarta.

[2] Hakim, L. 2007. Buku Sakti Menjadi Programmer Sejati PHP. Solusi Media. Jakarta.

[3] Tim PC+. 2006. Belajar Pemrograman dari Dasar. Prima Infosarana Media. Jakarta.

[4] Lamme, Tood. 2005. CCNA: Cisco Certified Network Associate Study Guide. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta.

[5] Winoto, A. 2009. Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya. Informatika. Jakarta.

[6] Fauzan, A. 2008. Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Tipe Motor Belitan Menggunakan Chopper Berbasis Komputer. Tugas Akhir Teknik Elektro Universitas Lampung. Lampung.

[6] Yuhefizar. 2003. Tutorial Komputer dan Jaringan. 18 Aprill 2007.

http://www.ilmukomputer.com

[7] Kiong L.V. 2008. Visual Basic Tutorial. 8 Mei 2010. http://www.vbtutor.net/vbtutor.html

[8] Syahroni, W. Membedah Teknologi Jaringan Ponsel GSM dan Ponsel CDMA. 8 Mei 2010.

http://www.wahanaponsel.com/articles/latest_news/membedah-teknologi-jaringan-ponsel-gsm-dan-ponsel-cdma.html

[9] Suhadi. Keamanan Data dalam Sistem Jaringan Komputer Menggunakan Teknik Enkripsi. 10 Mei 2010.

students.ee.itb.ac.id/~fajri/manual/webmail.txt

[10] Mardiana. Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak. 14 Mei 2010. http://e-learning.unila.ac.id/course/view.php?id=8


(73)

[11] Wavecom. Wireless Modules and Wireless Modems to Wireless CPU’s. 14 Mei 2010.

http://www.wavecom.com/fastracksupreme

[12] Ramadiyan, D. Keamanan SSL dalam serangan Internet. 20 Mei 2010. http://library.trunojoyo.ac.id/uploads/Makalah-SSL.pdf


(1)

Tabel 9. Pengamatan dengan interval masukan 60 detik

Berdasarkan tabel pengamatan di atas, dapat diketahui kebutuhan waktu transfer data yang dibutuhkan dalam sistem monitoring berbasis GPRS. Waktu yang dibutuhkan berkisar antara 3-4 detik setiap kali pengiriman. Data rata-rata tersebut telah diolah dan ditampilkan pada grafik berikut ini.

Gambar 55. Grafik rata-rata waktu transfer data No Interval Masukan dari Sensor (detik) Waktu Input Sensor pada Database PC Client Waktu Input pada Database PC Server Waktu yang Dibutuhkan Selama Transfer Data (detik)

1 60 02.12.10 02.12.13 3

2 60 02.13.10 02.13.15 5

3 60 02.14.10 02.14.12 2

4 60 02.15.10 02.15.13 3

5 60 02.16.10 02.16.15 5

6 60 02.17.10 02.17.12 2

7 60 02.18.10 02.18.13 3

8 60 02.19.10 01.19.13 3

9 60 02.20.10 02.20.12 2

10 60 02.21.10 02.21.12 2


(2)

104

Kecepatan transfer data tiap saat tidak selalu tetap. Hal ini dikarenakan kesibukan trafik jaringan yang berubah-ubah dan sangat memperngaruhi pengujian ini. Pengujian dilakukan pada saat malam hari dengan tujuan untuk mendapatkan hasil koneksi yang baik. Selain itu, jenis layanan yang digunakan juga sangat berpengaruh, dimana layanan yang digunakan adalah layanan berbasis GPRS dengan kecepatan maksimum 14,4 Kbps.


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan serangkaian penelitian dan pengujian pada sistem monitoring jarak jauh berbasis GPRS yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Telah berhasil merancang sistem monitoring jarak jauh yang berbasis layanan koneksi GPRS. Sistem ini membutuhkan perangkat lunak Visual Basic, PHP, MySQL dan MyODBC.

2. Antar muka pemrograman PHP dapat menampilkan data suhu, tanggal dan waktu dalam bentuk grafik garis dengan mengimplementasikan aplikasi java di dalam pemrograman PHP.

3. Kondisi trafik kesibukan jaringan sangat mempengaruhi kecepatan pengiriman database dari komputer client menuju server.

4. Teknologi GPRS dapat diandalkan pada sistem ini dan dibutuhkan waktu tiga sampai empat detik untuk setiap pengiriman data pada saat trafik tidak padat yaitu saat dini hari.


(4)

106

B. Saran

Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu untuk pengembangan yang lebih baik, dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pengimplementasian perangkat lunak open source akan membuat perancangan ini lebih bersifat edukatif, sehingga akan meningkatkan mutu penelitian.

2. Perlu pengembangan antar muka pada sistem monitoring, agar administrator dapat memantau tidak hanya melalui PC, namun dapat melalui perangkat lain yang terhubung internet.

3. Dalam pembuatan sistem disarankan ada koordinasi yang baik antara pengguna dan pembuat aplikasi agar kebutuhan pengguna yang dibutuhkan dapat lebih mudah untuk diimplementasikan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Purbo, W.O. 2006. Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot. Elex Media Komputindo. Jakarta.

[2] Hakim, L. 2007. Buku Sakti Menjadi Programmer Sejati PHP. Solusi Media. Jakarta.

[3] Tim PC+. 2006. Belajar Pemrograman dari Dasar. Prima Infosarana Media. Jakarta.

[4] Lamme, Tood. 2005. CCNA: Cisco Certified Network Associate Study Guide. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta.

[5] Winoto, A. 2009. Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya. Informatika. Jakarta.

[6] Fauzan, A. 2008. Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Tipe Motor Belitan Menggunakan Chopper Berbasis Komputer. Tugas Akhir Teknik Elektro Universitas Lampung. Lampung.

[6] Yuhefizar. 2003. Tutorial Komputer dan Jaringan. 18 Aprill 2007. http://www.ilmukomputer.com

[7] Kiong L.V. 2008. Visual Basic Tutorial. 8 Mei 2010. http://www.vbtutor.net/vbtutor.html

[8] Syahroni, W. Membedah Teknologi Jaringan Ponsel GSM dan Ponsel CDMA. 8 Mei 2010.

http://www.wahanaponsel.com/articles/latest_news/membedah-teknologi-jaringan-ponsel-gsm-dan-ponsel-cdma.html

[9] Suhadi. Keamanan Data dalam Sistem Jaringan Komputer Menggunakan Teknik Enkripsi. 10 Mei 2010.

students.ee.itb.ac.id/~fajri/manual/webmail.txt

[10] Mardiana. Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak. 14 Mei 2010. http://e-learning.unila.ac.id/course/view.php?id=8


(6)

[11] Wavecom. Wireless Modules and Wireless Modems to Wireless CPU’s. 14 Mei 2010.

http://www.wavecom.com/fastracksupreme

[12] Ramadiyan, D. Keamanan SSL dalam serangan Internet. 20 Mei 2010. http://library.trunojoyo.ac.id/uploads/Makalah-SSL.pdf