12
13
untuk kemakmuran bangsa sangat besar. Pelaksanaan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
Pancasila merupakan jaminan terwujudnya peningkatkan sejahteraan umum yang merupakan faktor penting bagi
ketahan nasional.
Negara Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 bertekad bulat untuk membela,
mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, serta kedaulatan negara dan bangsa berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Tekad tersebut kemudian dinyatakan dengan tegas dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 bahwa
“negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kata-kata “segenap bangsa” dapat
diartikan seluruh warga negara Indonesia yang meliputi rakyat dan pemerintah. Sedangkan “tumpah darah
Indonesia” dapat dimaknai sebagai tanah air wilayah Indonesia.
6. Landasan Hukum tentang Kewajiban Membela Negara
Dilihat dari perundang-undangan, kewajiban membela negara dapat ditelusuri dari ketentuan dalam
UUD l945 dan undang-undang nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat
1 ditegaskan bahwa “ tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”. Sedangkan dalam Pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa “usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan
utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 30 ayat 1 dan 2 tersebut, ada beberapa hal yang mesti kita pahami yaitu
1 keikutsertaan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara merupakan
hak dan kewajiban; 2
pertahanan dan keamanan negara menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta; 3 kekuatan
utama dalam sistem pertahanan adalah TNI, sedangkan dalam sistem keamanan adalah POLRI; 4 kedudukan
14
15
rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan pendukung. Ketentuan hak dan kewajiban warga negara
dalam usaha pembelaan negara dan sebagai kekuatan pendukung dapat dilihat pada gambar 7.
Konsep yang diatur dalam Pasal 30 tersebut adalah konsep pertahanan dan kemanan negara. Sedangkan
konsep bela negara diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Ikut serta pembelaan negara tersebut diwujudkan dalam kegiatan
penyelenggaraan pertahanan negara, sebagaimana ditegaskan dalam UURI Nomor 3 tahun 2002 , Pasal 9
ayat 1 bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Kemudian dalam UU RI Nomor 3 tahun 2002 bagian menimbang
huruf c ditegaskan antara lain ”dalam penyelenggaraan
Pertahanan dan Keamanan Negara
sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara [Pasal 30 3]
sebagai alat negara yang
menjaga keaman- an dan ketertiban
masyarakat ber- tugas melindungi,
mengayomi, me- layani masyara-
kat, serta me negakkan hukum
[Pasal 30 4]
Su
sunan dan kedudukan TNI, POLRI, hubungan kewenangan TNI dan POLRI,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara, serta hal-hal
yang terkait dengan pertahanan dan ke-
amanan
diatur dengan undang-undang
[Pasal 30 5] Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha per- tahanan dan ke-
amanan negara [Pasal 30 1]
Usaha pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan
melalui sishankamrata
oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan
utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung [Pasal 30 2]
Gambar 7 Bagan Hak –Kewa-
jiban Warga Negara dalam Pertahanan
dan Keamanan Negara. Sumber :
Diolah kembali dari Sosialisasi Keputu-
san dan Ketetapan MPR dan Hasil
Amandemen UUD 1945 oleh MPR RI.
14
15
pertahanan negara setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan
negara...”.
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk memepertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara Pasal 1 ayat 1 UU Nomor 3 tahun 2002. Dengan demikian, jelaslah bahwa
keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diwujudkan dalam keikutsertaannya pada segala usaha
untuk memepertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Kata “wajib” yang diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 dan UURI Nomor 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1
mengandung makna, bahwa setiap warga negara, dalam keadaan tertentu dapat dipaksakan oleh negara untuk
ikut serta dalam pembelaan negara. Namun demikian, di negara kita sampai saat ini belum ada keharusan
untuk mengikuti wajib militer secara masal bagi segenap warga negara Indonesia seperti diberlakukan di beberapa
negara lain. Sekalipun demikian, adakalanya orang-orang yang memiliki keahlian tertentu biasanya sarjana yang
dibutuhkan negara dapat diminta oleh negara untuk mengikuti tes seleksi penerimaan anggota TNI sekalipun
orang tersebut tidak pernah mendaftarkan diri.
B. BENTUK BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA