Teknik pengumpulan data IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

b. Bergerak, data yang sifatnya bergerak antara lain diperoleh dari kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di SMK Islam 1 Durenan Kabupaten Trenggalek. 3. Paper kertas yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka gambar atau simbol lain, yang untuk memperolehnya diperlukan metode dokumentasi yang berasal dari kertas buku, majalah, dokumen, arsip, dan lain-lain yang dapat menunjang dalam perolehan data. 16

E. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting diperoleh dalam metode ilmiah. Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participan observation, wawancara mendalam indept interview dan dokumentasi. 17 Sebagaimana yang telah diketahui bahwa skripsi ini membahas tentang “Implementasi kegiatan ekstrakurikuler siswa di SMK Islam 1 Durenan Kabupaten Trenggalek” maka untuk mendapatkan data yang diinginkan maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.....,hal. 172 17 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandng : IKAPI, 2015 , hlm. 309 1. Wawancara mendalam indeep interview Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informan dari seorang lainnya dengan mengajukan berdasarkan tujuan tertentu. 18 Wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam. Sedangkan wawancara terstruktur disebut juga wawancara baku, yang susunan pertanyaannya sudah di tetapkan sebelumnya dengan pilihan-pilihan jawaban yang sudah disediakan. 19 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tak terstruktur atau wawancara mendalam untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu dengan mengadakan pertemuan dengan beberapa informan serta untuk menemukan pengalaman-pengalaman informan dari topik tertentu atau situasi spesifik yang dikaji. Dari kegiatan wawancara ini peneliti berharap mendapatkan data yang rinci, sejujur- jujurnya, serta data yang mendalam terkait dengan implementasi pengembangan di siswa di SMK Islam 1 Durenan khususnya berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat terhadap program kegiatan ekstrakurikuler. 18 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosda Karya, 2006, hlm. 180 19 Dedy Mulyana, Metodologi Kualitatif: Paradigma Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hal. 180 Metode ini digunakan untuk mewawancarai kepala sekolah, waka kesiswaan, guru pembina dan peserta didik SMK Islam 1 Durenan untuk memperoleh informan yang dipergunakan dalam melengkapi data penelitian terkait dengan implementasi kegiatan ekstrakurikuler siswa di SMK Islam 1 Durenan. Khususnya berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan faktor pendukung dan penghambatnya yang terkait dengan fokus penelitian. 2. Observasi Partisipan Menurut Margono yang dikutip oleh Tanzeh bahwa “observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian ”. 20 Sedangkan Bogdan dan Taylor seperti yang dikutip oleh Ahmadi mendefinisikan bahwa, “observasi partisipan sebagai suatu periode interaksi sosial yang intesif antar peneliti dengan subjeknya, di dalam lingkungan subjek itu”. 21 Kelebihan teknik ini adalah data yang diperoleh lebih dapat dipercaya karena dilakukan atas pengamatan sendiri. Sehingga peneliti mengadakan observasi langsung di lapangan untuk mengetahui kondisi yang terjadi di lembaga pendidikan. Metode ini digunakan peneliti untuk mengamati situasi latar alami dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa di SMK Islam 1 Durenan Kabupaten Trenggalek. Dengan metode ini peneliti akan mengumpulkan data yang berkaitan dengan peristiwa atau aktifitas, keadaan bangunan, keadaan 20 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, ...hlm. 84 21 Rulam Ahmadi, Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif,...hlm. 102 sarana prasarana, dan lain-lainnya yang ada di SMK Islam 1 Durenan Kabupaten Trenggalek yang terkait dengan fokus penelitian. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Berbagai jenis informasi yang dapat diperoleh melalui dokumentasi antara lain; surat-surat resmi, catatan rapat, artikel media, kliping, proposal, agenda memoranda, laporan perkembangan yang dianggap relevan dengan penelitian. Metode ini digunakan peneliti untuk mengetahui data tentang sejarah berdirinya SMK Islam 1 Durenan, visi, misi, dan tujuan SMK Islam 1 Durenan, keadaan siswa, struktur organisasi, jumlah guru di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek dan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan fokus penelitian. Untuk lebih mempermudah dalam memahami prosedur pengumpulan data, berikut akan dipaparkan tabel tentang pengumpulan data sebagai berikut : Tabel 3.1 Prosedur Pengumpulan Data No. Fokus Masalah Data yang dicari Metode Pengumpulan Data Sumber Data 1. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa  Proses penyusunan kegiatan ekstrakurikuler  Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan kegiatan ekstrakurikuler  Jenis ekstrakurikuler pilihan  Tujuan pemilihan kegiatan ekstrakurikuler  Wawancara  Observasi  Dokumentasi  Kepala Sekolah  Waka kesiswaan  Guru  Siswa 2. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa  Bentuk kegiatan ekstrakurikuler  Proses pelaksanaan  Sistem pelaksanaan  Gurutenaga pembina  Siswa yang terlibat  Jadwal kegiatan  Materi kegiatan  Wawancara  Observasi  Dokumentasi  Kepala sekolah  Waka kesiswaan  Guru  Siswa 3 Faktor pendukung pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler  Dukungan dari sekolah dan komite sekolah  SDM yang berkualitas  Sarana prasarana yang memadai  Antusiasme peserta didik  Pendanaan yang lancar  Wawancara  Observasi  Dokumentasi  Kepala sekolah  Waka kesiswaan  Guru  Siswa Faktor penghambat  Kurangnya antusiasme dari  Wawancara  Observasi  Kepala sekolah pelaksanaan kegiatan ekstrakuriker peserta didik  Tidak adanya dukungan dari orang tua  Lingkungan yang tidak kondusif  Sarana dan prasana yang memadai  Dokumentasi  Waka kesiswaan  Guru  Siswa

F. Teknik analisis data