4.5. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka Pemikiran teoritis penelitian ini terlihat pada gambar 3.2 dibawah ini:
Gambar 4.3. Kerangka Pemikiran Teoritis
4.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan studi kepustakaan. Penelitian ini seluruhnya menggunakan data sekunder
industri tekstil dan produk tekstil yang diperoleh dari Statistik Industri Besar dan Sedang Jawa Tengah Volume I, II dan III tahun 2000 sampai dengan 2012 yang bersumber dari
Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan berdasarkan klasifikasi International Standard Industrial Classification of All Economic Activities
ISIC, yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dengan nama Klasifikasi
Sektor Industri
Pembangunan Ekonomi Daerah
Daya Saing Industri TPT Menurun
Efisiensi industri TPT Jawa Tengah
Produktifitas industri TPT Jawa Tengah
Alat analisis: DEA
Penelitian Terdahulu: Atmanti 2004, Rejekiningsih 2006,
Ray Neogi 2007, Ali et al 2009, Alviya 2011, Ray
Ray 2012,
Alat analisis: Malmquist Productivity
Index MPI
Penelitian Terdahulu: Jajri Ismail 2006, Rejekiningsih
2006, Rahbar Memarian 2010, Alviya 2011
Output : Nilai output industri TPT
Input : Bahan baku dan penolong, Tenaga Kerja,
Bahan
bakar, Tenaga
listrik yang dibeli, modal
Industri TPT Jawa Tengah yang mempunyai
daya saing di Pasar Dunia
Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI. Adapun kelompok industri tekstil dan produk tekstil yang digunakan adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI lima
digit, yang meliputi industri tekstil terdapat 15 KBLI dan industri produk tekstil terdapat 7 KBLI. Sehingga total terdapat 22 KBLI Badan Pusat Statistik, 2012.
4.7. Alat analisis
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, antara lain:
1. Data Envelopment Analysis DEA
Analisis DEA didesain secara spesifik untuk mengukur efisiensi relatif suatu unit produksi dalam kondisi terdapat banyak input maupun banyak output, yang
biasanya sulit disiasati secara sempurna oleh teknis analisis pengukuran efisiensi lainnya Alvarez and Crespi, 2003. Menurut Wimboh dkk 2003, keuntungan
analisis efisiensi menggunakan DEA adalah karena DEA dapat melihat sumber ketidakefisienan dengan ukuran peningkatan potensial dari masing-masing input.
Formula DEA dimulai dari formula sederhana yang ada di linear programming
, yaitu sebagai berikut Denizer dan Dinc 2000:
Maximize
m i
ij i
s r
rj r
j
x v
Y u
h
1 1
Kendala 1
1 1
m i
ij i
s r
rj r
x v
y u
dimana j = 1, 2, ..., n
v
i
≥ 0 dimana i = 1, 2, ..., m dan u
r
≥ 0 dimana r = 1, 2, ..., s
dimana : hj
= nilai efisiensi industri TPT Jawa Tengah j r
= output i
= input u
r
= bobot output r yang dihasilkan oleh industri TPT Jawa Tengah j y
rj
= jumlah output r, dihasilkan oleh industri TPT Jawa Tengah, dihitung dari r = 1 hingga s
v
i
= bobot input i yang dihasilkan oleh industri TPT Jawa Tengah