Perkembangan Nilai dan Moral Karakter Pada Anak Usia Dini KARAKTER – KARAKTER POSITIF

4 Sebagian besar kunci sukses menurut hasil penelitian mutakhir sesungguhnya lebih banyak ditentukan oleh pemberdayaan otak kanan kecerdasan emosi daripada otak kiri kecerdasan intelektual. Namun ternyata kurikulum di sekolah justru sebaliknya. Hal ini menjadi sumber kerawanan bagi anak : melakukan tawuran, terjerumus pada narkoba, dan lain-lain, karena anak merasa terlalu terbebani dan stres. Masyarakat pedesaan memiliki karakteristik nilai-nilai khusus yang berguna bagi pengembangan karakter anak usia dini. Di dalam masyarakat pedesaan, hubungan antara warga lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Selain itu, sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan gemeinschaft atau paguyuban. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan part time yang biasa mengisi waktu luang. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat- istiadat dan sebagainya. Di samping, masyarakat pedesaan identik dengan istilah ‘gotong- royong’ yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Nilai-nilai yang ada di masyarakat pedesaan seperti saling menghargai, jujur, mudah bekerjasama dan tanggung jawab dalam tugas, dapat dijadikan dasar pembelajaran bagi anak usia dini untuk mengembangkan karakter-karakter yang baik. Dari uraian di atas maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah ”apakah ada peningkatan karakter-karakter positif menghargai orang lain, kejujuran, kerjasama dan tanggung jawab pada anak usia dini setelah diberikan pelatihan pengembangan karakter berbasis kearifan masyarakat pedesaan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Dini

Batasan anak usia dini yang dikeluarkan oleh BAPPENAS 2009 mencakup janin dalam kandungan sampai anak usia 6 tahun. Santrock 2007 juga menyebutkan bahwa masa kanak-kanak awal early childhood merupakan periode perkembangan yang terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 tahun atau 6 tahun. Rancangan progam yang akan dibuat difokuskan pada anak usia dini yang berada pada rentang usia 5 tahun hingga 6 tahun. Anak usia 5 tahun hingga 6 tahun pada umumnya sudah memasuki pendidikan di jenjang taman kanak-kanak tingkat B.

B. Perkembangan Nilai dan Moral Karakter Pada Anak Usia Dini

Menurut Kohlberg dalam Hurlock, 1997 ada beberapa tahap dalam perkembangan moral anak yaitu : 5 Pada tingkat pertama, yaitu moralitas prakonvensional preconventional level dimana perilaku anak tunduk pada kendali orang tua atau eksternal. Pada tahap pertama tingkat ini, anak berorientasi pada kepatuhan dan hukuman. Pada tahap kedua, anak menyesuaikan diri terhadap harapan sosial untuk memperoleh penghargaan. Tingkat kedua disebut moralitas konvensional conventional level. Pada tahap ini, anak menyesuaikan dengan peraturan untuk mendapatkan persetujuan orang lain dan mempertahankan hubungan dengan mereka. Pada tahap kedua tingkat ini, anak menyetujui bila kelompok sosial menerima peraturan yang sesuai bagi seluruh anggota kelompok. Mereka harus berbuat sesuai dengan peraturan itu supaya terhindar dari kecaman sosial. Pada tingkat ketiga, diberi nama moralitas pascakonventional postconventional level menunjukkan bahwa moralitas akhirnya berkembang sebagai pendirian pribadi, jadi tidak tergantung pada pendapat konvesional yang ada. Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam mengembangkan karakter anak yang positif. Hal ini karena pada masa kelahiran sampai memasuki masa sekolah hampir seluruh waktu anak berada dalam lingkungan keluarganya. Dalam keluarga, nilai-nilai etika diajarkan untuk pertama kali.

B. KARAKTER – KARAKTER POSITIF

Borba 2001 menyebutkan bahwa ada 7 nilai yang penting dalam kecerdasan moral yaitu : a Emphaty, hal yang inti dari karakter moral yaitu bagaimana seorang anak dapat memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. b Conscience, merupakan suara hati atau kata hati yang membantu seorang anak untuk mengetahui hal yang benar dan hal yang salah. c Self-control, membantu anak untuk mengendalikan diri serta belajar untuk berpikir trelebih dahulu sebelum bertindak. d Respect, bagaimana anak dapat menghormati dan menghargai orang lain. e Kindness, membantu anak untuk menunjukkan perhatian dan kebaikan kepada orang lain. f Tolerance, membantu anak untuk menghargai perbedaan orang lain, tetap terbuka kepada nilai-nilai yang berbeda, serta perbedaan ras, gender, budaya, kepercayaan serta orientasi seksual. g Fairness, membantu anak untuk berada pada kebenaran, bersikap netral dan bermain sesuai dengan aturan yang berlaku. 6 Sedangkan Tillman Hsu 2000 memaparkan beberapa karakter positif bagi anak. Adapun karakter-karaketer positif yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah : a. Menghargai Orang lain respect Yaitu memiliki perasaan positif terhadap diri sendiri, memiliki penegtahuan bahwa dirinya unik dan berharga, mampu mengahrgai diri sendiir, memiliki pengetahuan bahwa dirinya makhluk yang yang disayangi dan punya kemampuan, menyukai diirnya sendiri, mampu mendengarkan orang lain, mengetahui orang lain juga berharga, memperlakukan orang lain secara baik. b. Karakter kejujuran honesty adalah menceritakan apa yang sesungguhnya sedang terjadi, dan menceritakan kebenaran. c. Kerjasama cooperation adalah semua orang saling membantu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, saling bekerjasama untuk mencapai satu tujuan, saling bekerjasam dengan sabar dan saling mengasihi. d. Tanggung jawab responsibility adalah mengerjakan tugas sendiri, peduli, berusaha sebaik mungkin, membantu orang lain ketika mereka membutuhkan, bersikap adil.

D. KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PEDESAAN