20
100 sudah memahami soal selengkapnya mengetahui apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan . Tujuh 7 sisw a 28,46 yang membuat rencana strategi
penyelesaian yang benar dan mengarah pada jaw aban yang benar. Empat 4 sisw a 15,39 melaksanakan prosedur yang benar dan mendapat hasil yang
benar. Perolehan nilai pada siklus I meningkat jika dibandingkan dengan hasil
sebelum tindakan. Pada Siklus I,
mean
yang dicapai 70,38 sisw a yang memperoleh nilai
≥ 7
5 sebanyak 7 orang atau 26,92, dan
mean
sebelum tindakan 62,20 sisw a yang memperoleh nilai
≥ 7
5 sebanyak 8 orang atau 30,77. Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar dari tes aw al sebesar 8,18, dan daya
serap keberhasilan tindakan sebanyak 26,92.
2. Pembahasan Siklus II
Dari hasil pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan pembelajaran dengan metode
problem-based learning
dalam pembelajaran matematika pada siklus II, tahap pendahuluan guru sudah berusaha menarik perhatian sisw a untuk
belajar yaitu dengan apersepsi di aw al pembelajaran. Setelah membuka dan melakukan apersepsi, kegiatan inti pada pembelajaran adalah mengarahkan
kembali sisw a dengan pokok masalah utama untuk siklus II dan dilanjutkan dengan kerja mandiri dengan pemberian hand out kepada sisw a dan pemberian
soal cerita dengan pow er point dengan didampingi guru secara optimal. Setelah sisw a selesai mengerjakan semua tugas mandiri, kegiatan diakhiri dengan
pemberian PR untuk sisw a. Pada pertemuan selanjutnya sisw a dibagi dalam kelompok untuk melakukan diskusi bersama. Dalam kegiatan diskusi bersama
guru menyisipkan beberapa penjelasan materi pembelajaran yang sudah dirancang pada pertemuan yang bersangkutan dengan bantuan pow er point dan
animasi flash yang sudah disiapkan. Sedangkan pada saat diskusi antar sisw a dalam kelompok, guru berusaha untuk berputar mendampingi kelompok yang
mengalami kesulitan. Dari hasil refleksi dan analisis terhadap aktivitas sisw a pada siklus II, sisw a sudah mulai terbiasa dengan kegiatan yang diberikan. Mereka
mulai menikmati kerja kelompok bahkan ada beberapa kelompok yang memberikan beberapa alternatif jaw aban. Begitu juga saat mereka
21
mempersentasikan hasil jaw aban kelompoknya, sisw a sangat atusias dan sudah membagi tugas masing-masing. Hasil ini menunjukkan bahw a aktivitas dalam
pembelajaran dengan penerapan
problem-based learning
semakin meningkat. Berdasarkan hasil tes akhir
post test
perolehan nilai pada siklus II meningkat jika dibandingkan dengan hasil sebelum tindakan. Dari hasil penyelesaian soal cerita,
pada
s
iklus II semua sisw a 100 sudah memahami soal selengkapnya mengetahui apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan . Enam Belas 16
sisw a 61,54 membuat rencana strategi penyelesaian yang benar dan mengarah pada jaw aban yang benar
dan Sepuluh 10 sisw a 38,46 melaksanakan prosedur yang benar dan mendapat hasil yang benar
.
Pada Siklus II,
mean
yang dicapai 81,61 sisw a yang memperoleh nilai
≥ 7
5 sebanyak 20 orang atau 79,92, dan
mean
sebelum tindakan 62,20 sisw a yang memperoleh nilai
≥ 75 sebanyak 8 orang atau
30,77. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari tes aw al sebesar 19,51, dengan daya serap 79,92.
Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan, pada siklus II belum mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian kegiatan pembelajaran
dengan metode
problem-based learning
perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan merancang dan mengkaji lebih baik lagi persiapan pembelajaran dan
menerapkan sesuai dengan w aktu, mengacu pada permasalahan pada siklus II.
3. Pembahasan Siklus III