Pembahasan Siklus II ART Wahyudi Peningkatan kemampuan Full text

20 100 sudah memahami soal selengkapnya mengetahui apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan . Tujuh 7 sisw a 28,46 yang membuat rencana strategi penyelesaian yang benar dan mengarah pada jaw aban yang benar. Empat 4 sisw a 15,39 melaksanakan prosedur yang benar dan mendapat hasil yang benar. Perolehan nilai pada siklus I meningkat jika dibandingkan dengan hasil sebelum tindakan. Pada Siklus I, mean yang dicapai 70,38 sisw a yang memperoleh nilai ≥ 7 5 sebanyak 7 orang atau 26,92, dan mean sebelum tindakan 62,20 sisw a yang memperoleh nilai ≥ 7 5 sebanyak 8 orang atau 30,77. Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar dari tes aw al sebesar 8,18, dan daya serap keberhasilan tindakan sebanyak 26,92.

2. Pembahasan Siklus II

Dari hasil pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan pembelajaran dengan metode problem-based learning dalam pembelajaran matematika pada siklus II, tahap pendahuluan guru sudah berusaha menarik perhatian sisw a untuk belajar yaitu dengan apersepsi di aw al pembelajaran. Setelah membuka dan melakukan apersepsi, kegiatan inti pada pembelajaran adalah mengarahkan kembali sisw a dengan pokok masalah utama untuk siklus II dan dilanjutkan dengan kerja mandiri dengan pemberian hand out kepada sisw a dan pemberian soal cerita dengan pow er point dengan didampingi guru secara optimal. Setelah sisw a selesai mengerjakan semua tugas mandiri, kegiatan diakhiri dengan pemberian PR untuk sisw a. Pada pertemuan selanjutnya sisw a dibagi dalam kelompok untuk melakukan diskusi bersama. Dalam kegiatan diskusi bersama guru menyisipkan beberapa penjelasan materi pembelajaran yang sudah dirancang pada pertemuan yang bersangkutan dengan bantuan pow er point dan animasi flash yang sudah disiapkan. Sedangkan pada saat diskusi antar sisw a dalam kelompok, guru berusaha untuk berputar mendampingi kelompok yang mengalami kesulitan. Dari hasil refleksi dan analisis terhadap aktivitas sisw a pada siklus II, sisw a sudah mulai terbiasa dengan kegiatan yang diberikan. Mereka mulai menikmati kerja kelompok bahkan ada beberapa kelompok yang memberikan beberapa alternatif jaw aban. Begitu juga saat mereka 21 mempersentasikan hasil jaw aban kelompoknya, sisw a sangat atusias dan sudah membagi tugas masing-masing. Hasil ini menunjukkan bahw a aktivitas dalam pembelajaran dengan penerapan problem-based learning semakin meningkat. Berdasarkan hasil tes akhir post test perolehan nilai pada siklus II meningkat jika dibandingkan dengan hasil sebelum tindakan. Dari hasil penyelesaian soal cerita, pada s iklus II semua sisw a 100 sudah memahami soal selengkapnya mengetahui apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan . Enam Belas 16 sisw a 61,54 membuat rencana strategi penyelesaian yang benar dan mengarah pada jaw aban yang benar dan Sepuluh 10 sisw a 38,46 melaksanakan prosedur yang benar dan mendapat hasil yang benar . Pada Siklus II, mean yang dicapai 81,61 sisw a yang memperoleh nilai ≥ 7 5 sebanyak 20 orang atau 79,92, dan mean sebelum tindakan 62,20 sisw a yang memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 8 orang atau 30,77. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari tes aw al sebesar 19,51, dengan daya serap 79,92. Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan, pada siklus II belum mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian kegiatan pembelajaran dengan metode problem-based learning perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan merancang dan mengkaji lebih baik lagi persiapan pembelajaran dan menerapkan sesuai dengan w aktu, mengacu pada permasalahan pada siklus II.

3. Pembahasan Siklus III