Hambatan Dalam Pelaksanaan PPL

27

c. Demi lancarnya pelaksanaan mengajar, praktikan berkonsultasi

terlebih dahulu dengan guru pembimbing sebelum dilaksanakannya kegiatan mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik materi, metode maupun media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif dilakukan dalam pembelajaran di kelas.

d. Variasi model pembelajaran memiliki dampak yang cukup berbeda

bagi antusias siswa. Sebagai perbandingan saat melaksanakan proses pengajaran PAUL dengan perlakuan yang berbeda untuk tiap kelasnya: - X TITL A menggunakan model pembelajaran ceramah, diskusi aktif, dan praktik agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran - X TITL B dengan kriteria siswa yang mudah terpecah konsentrasinya sehingga pendekatan pembelajarannya lebih pada pendampingan individual.

e. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik

memahami materi yang telah diajarkan sebelumnya.

2. Hambatan Dalam Pelaksanaan PPL

Adanya kekurangan – kekurangan yang ditimbulkan, baik dari dalam diri mahasiswa maupun dari luar mahasiswa untuk dapat mengatasi hambatan tersebut. a. Pengkondisian kelas yang belum efektif Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda, dengan jumlah 32 orang siswa dengan 32 karakter yang berbeda pula. Sehingga dalam pengondisian kelas belum efektif. Ketika tidak ada guru di dalam kelas, beberapa siswa cenderung membuat suara gaduh dan tidak mengerjakan latihan yang diberikan. Tak jarang mereka bersikap terlalu bebas tanpa rasa hormat sama sekali. Solusi yang dilakukan adalah pendekatan individual kebeberapa siswa yang dirasa perlu untuk diberi motivasi lebih agar saat pelajaran lebih focus tidak gaduh. b. Menyiapkan Administrasi pengajaran Hambatan saat menyiapkan administrasi pengajaran antara lain disebabkan karena praktikan kurang memahami tentang keperluan administrasi apa saja yang dimiliki oleh seorang guru. Pembuatan RPP dan kelengkapan yang lain kurang dipahami oleh praktikan. Terutama untuk RPP mengalami perubahan dari sebelumnya, yakni dicantumkan nilai karakter bangsa dan kegiatan inti dibagi menjadi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Selama ini, praktikan hanya 28 mengetahui metode untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran seperti yang diajarkan saat mikroteaching. Solusi yang dilakukan adalah pada saat penyiapan administrasi pengajaran seperti pembuatan RPP dilakukan dengan bertanya pada teman, ataupun berkonsultasi dengan guru pembimbing dan melakukan pelaporan terhadap apa yang telah dikerjakan atau dibuat. c. Kesiapan peserta didik yang kurang untuk menerima materi Motivasi awal peserta didik datang ke sekolah belum semuanya berniat untuk mendapatkan pelajaran. Motivasi dari rumah untuk menerima pelajaran masih kurang sehingga sebelum pelajaran dimulai praktikan perlu mengingatkan kembali tentang tujuan mereka dengan memberikan masukan berupa cerita atau motivasi agar motivasi untuk belajar segera timbul dan peserta didik akan mudah untuk menerima materi. Selain itu, peserta didik belum membaca-baca materi yang berkaitan dengan pelajaran saat itu di ajarkan bahkan banyak siswa yang tidak mengetahui pelajaran apa yang akan mereka terima sebelum masuk kelas. Solusi yang dilakukan adalah memberikan motivasi dan mengkondisikan siswa bahkan jika perlu menanyakan kepada siswa metode apa yang cocok bagi mereka yang akan diajarkan agar kelak proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta siswa dapat memahami materi dengan baik. d. Sarana dan Prasarana Dalam proses pembelajaran, Sarana dan Prasarana menjadi kunci utama keberhasilan proses pembelejaran. Mata Pelajaran PAUL ini lebih menekankan pada Praktikumnya. Sehingga membutuhkan Bahan dan Alat praktik yang baik dan mencukupi untuk proses pembelajarannya. Kenyataannya sarana dan prasarana yang tersedia kurang terutama alat ukur multimeter yang hanya tersedia 9 buah yang memiliki kondisi yang lumayan baik untuk digunakan praktikum sejumlah 32 orang siswa. Hal ini tentu banyak membuang waktu, karena semua siswa dituntun untuk praktik dan kompeten dalam menggunakan alat ukur tersebut terutama multimeter. Selain itu, adanya koneksi internet yang kurang stabil. Hal ini juga menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan mata pelajaran pengenalan alat ukur listrik. e. Waktu Waktu pelaksanaan PPL dengan rentang waktu kurang lebih 1 bulan. Dimulai pertanggal 10 Agustus – 12 September 2015. 29 Dengan beberapa tuntutan yang banyak. Membuat mahasiswa sedikit kebingungan dan kurang efektif dalam proses praktikum.

3. Refleksi