pendukung tambahan untuk mendukung konduktivitas listrik yang tinggi. Aluminium tidak memerlukan semua ini, yang menghemat biaya dan
menjadi tahan terhadap korosi, meningkatkan daya tahan. Oleh karena itu, aluminium menggantikan tembaga dalam transformator dan sistem kabel.
Hal ini juga dapat digunakan dalam casing, penyangga, kotak sekering, piring satelit, televisi, peralatan rumah tangga, sistem suara, dan
komunikasi lainnya dan peralatan elektronik.
6. Beberapa Penggunaan Lain
a. Banyak produk konsumen menggunakan aluminium, yang meliputi alat kelengkapan rumah tangga, tabung gas, kontainer, sepeda, dll
b. Sifat yang sangat reflektif aluminium berguna dalam membuat cermin dan reflektor panas.
c. Peralatan laut, seperti badan kapal, helipad, pegangan tangan, dll, menggunakan aluminium.
d. Pemukul Baseball, raket tenis, golf, jam tangan, dll, juga terdiri dari unsur logam ini.
e. Aluminium Super murni, dengan 99,980-99,999 murni, digunakan dalam CD dan peralatan elektronik lainnya.
f. Banyak garam dan senyawa aluminium yang digunakan dalam kaca manufaktur, keramik, kertas, cat, dan batu permata buatan. Beberapa
negara memproduksi koin yang terbuat dari aluminium, atau paduan dengan tembaga.
F. Tungku listrik
Gambar 5. Tungku listrik
Tungku listrik adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pelebur. Tungku listrik sebagai keperluan industri yang digunakan untuk banyak hal,
seperti pembuatan keramik, ekstraksi logam dari bijih smelting atau di kilang minyak dan pabrik kimia lainnya, misalnya sebagai sumber panas untuk
kolom distilasi fraksional. Dimensi furnace dan kemampuan menghasilkan panasnya dapat ditentukan berdasarkan perhitungan sesuai fungsi dan
kebutuhannya. Misalkan tungku listrik untuk kebutuhan pembangkit listrik sudah barang tentu memerlukan dimensi yang besar. Karena untuk
menghasilkan uap melalui boiler diperlukan energi panas yang besar pula. Material tungku listrik juga ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan energi
apa yang akan digunakannya. Bisa menggunakan dinding terbuat dari plat ss dengan isolasi ceramic fiber, atau menggunakan dinding bata tahan api.
Semuanya tergantung sesuai aplikasinya.
G. Pengecoran
Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri
akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga cetak cavity sesuai dengan bentuk atau desain yang
diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga cetak dan tersolidifikasi, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses
sekunder.
Untuk menghasilkan hasil cor yang berkualitas maka diperlukan pola yang berkualitas tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola, dan
kelengkapan lainnya. Pola digunakan untuk memproduksi cetakan. Pada umumnya, dalam proses pembuatan cetakan, pasir cetak diletakkan di sekitar
pola yang dibatasi rangka cetak kemudian pasir dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai kepadatan tertentu. Pada lain kasus terdapat pula cetakan
yang mengerasmenjadi padat sendiri karena reaksi kimia dari perekat pasir tersebut. Pada umumnya cetakan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas
cup dan bagian bawah drag sehingga setelah pembuatan cetakan selesai pola akan dapat dicabut dengan mudah dari cetakan.
Inti dibuat secara terpisah dari cetakan, dalam kasus ini inti dibuat dari pasir kuarsa yang dicampur dengan Air kaca Water Glass Natrium Silikat, dari
campuran pasir tersebut dimasukan kedalam kotak inti, kemudian direaksikan dengan gas CO
2
sehingga menjadi padat dan keras. Inti diseting pada cetakan. Kemudian cetakan diasembling dan diklem.
Sembari cetakan dibuat dan diasembling, bahan-bahan logam seperti ingot, scrap, dan bahan paduan, dilebur di bagian peleburan. Setelah logam cair dan
homogen maka logam cair tersebut dituang ke dalam cetakan. Setelah itu ditunggu hingga cairan logam tersebut membeku karena proses pendinginan.
Setelah cairan membeku, cetakan dibongkar. Pasir cetak, inti, dan benda tuang dipisahkan. Pasir cetak bekas masuk ke instalasi daur ulang, inti bekas
dibuang, dan benda tuang diberikan ke bagian fethling untuk dibersihkan dari kotoran dan dilakukan pemotongan terhadap sistem saluran pada benda
tersebut. Setelah fethling selesai apabila bendaperlu perlakuan panas maka diproses di bagian perlakuan panas.
Secara umum didalam proses pengecoran dapat dibagi beberapa jenis
1. Sand casting, Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir. Jenis pengecoran ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya
murah dan dapat membuat benda coran yang berkapasitas besar.
Gambar 6. Cetakan sand casting enjang-hendrawan, 2011
2. Centrifugal casting, yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar bersamaan dengan penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang bertujuan
agar logam cair tersebut terdorong oleh gaya sentrifugal akibat berputarnya cetakan. Contoh benda coran yang biasanya menggunakan jenis pengecoran
ini ialah pelek dan benda coran lain yang berbentuk bulat atau silinder.
Gambar 7. Cetakan centrifugal casting enjang-hendrawan, 2011
3. Die casting, Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam. Sehingga cetakannya dapat dipakai berulang-ulang. Biasanya logam yang
dicor ialah logam non ferrous.
Gambar 8. Cetakan die casting enjang-hendrawan, 2011