Desain Penelitian METODE PENELITIAN

Nova Budhiarti, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FUN THINKER BOOK TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen sendiri didefinisikan sebagai sebuah metode yang dapat digunakan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan Wasis dan Karyono 1992:67. Peneliti menggunakan metode eksperimen karena metode memungkinkan penulis untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan berupa penggunaan media fun thinker book kepada kelompok eksperimen dan media konvensional berupa media kartu kata kepada kelompok kontrol, kemudian hasil akibat dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan atau kelompok kontrol Jalaludin dalam Anis, 2012. Peneliti menempatkan diri sebagai observer di mana sebelum penelitian ini dilaksanakan, peneliti mengadakan pelatihan pada guru di TK Islam Terpadu Senyum Ananda selama 2 hari. Dalam pelaksanaannya sendiri peneliti tidak ikut di dalam proses pembelajaran non parsipatoris dan peneliti mengamati proses penelitian dengan bantuan guru bantu dari setiap kelas karena dalam setiap kelas guru memiliki seorang guru bantu di dalamnya.

B. Desain Penelitian

Desain eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain quasi eksperimen. Desain quasi eksperimen adalah eksperimen yang memiliki perlakuan treatments, pengukuran-pengukuran dampak outcome measures dan unit-unit eksperimen experimental units namun tidak memiliki penempatan secara acak Wirartha, 2006. Desain ini digunakan berdasarkan pertimbangan agar pelaksanaan penelitian bersifat alami. Selain itu, hal ini dilakukan karena pada kenyatannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian sehingga pengambilan subjek penelitian dilakukan secara acak dari populasi tetapi menggunakan seluruh Nova Budhiarti, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FUN THINKER BOOK TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu subjek dalam kelompok yang utuh intact group untuk diberi perlakuan atau treatment Sugiyono, 2012. Desain penelitian ini menggunakan bentuk non-equivalent control group design dengan ciri adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, serta pengambilan subjek penelitian diambil tidak secara acak dari populasi tetapi diambil seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara alami dalam hal ini siswasiswi TK Islam Terpadu Senyum Ananda kelas B1 dan B2. Kelas B1 dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang merupakan kelompok eksperimen dalam penelitian ini, yang mendapatkan perlakuan berupa penggunaan media fun thinker book sedangkan kelas B2 dengan jumlah siswa sebanyak 11 orang menjadi kelas kontrol yang juga mendapatkan perlakuan dengan menggunakan media konvesional berupa kartu kata. Treatment diberikan kepada kedua kelompok setelah sebelumnya memberikan pretest kepada kedua kelompok untuk mengetahui tingkat penguasaan kosakata kedua kelompok sebelum pemberian perlakuan sehingga dapat mengetahui apakah pemberian perlakuan berupa media fun thinker book dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kosakata anak usia dini di TK Islam Terpadu Senyum Ananda. Adapun desain eksperimen adalah sebagai berikut: Table. 3.2 Desain Penelitian Kuasi Eksperimen Kelompok Pre-test Treatment Post-test Experiment E Y1 X Y2 Control C Y1 - Y2 Sudjana dan Ibrahim dalam Hadianti, 2009 Keterangan: E : kelompok eksperimen C : kelompok kontrol pembanding Y1 : Pre-test Y2 : Post-test Nova Budhiarti, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FUN THINKER BOOK TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X : Treatment atau perlakuan khusus dengan pemberian media fun thinker book - : tidak diberi perlakuan khusus akan tetapi diberi perlakuan dengan menggunakan media konvensional berupa kartu kata. Desain di atas menggambarkan proses penelitian di mana sebelum memberi perlakuan, pada kedua kelompok diberikan test awal atau pretest untuk mengukur kondisi awal Y1 kemampuan bahasa Inggris kedua kelompok, selanjutnya pada kedua kelompok diberikan perlakuan X berupa pembelajaran dengan menggunakan media fun thinker book untuk kelompok eksperimen dan media konvensional berupa kartu kata pada kelompok kontrol. Sesudah pemberian perlakuan pada kedua kelompok diberikan test sebagai posttest. Prosedur penelitian pembelajaran dengan menggunakan media fun thinker book adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Melakukan studi pendahuluan, observasi lapangan mengenai masalah penelitian di TK Islam Terpadu Senyum Ananda b. Membuat surat izin penelitian pada instansi terkait c. Menetapkan materi yang akan digunakan dalam penelitian dalam hal ini materi yang akan digunakan baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen d. Menyusun instrumen penelitian 2. Tahap pelaksanaan Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menentukan kelompok yang akan digunakan sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara random Nova Budhiarti, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FUN THINKER BOOK TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Berdiskusi dengan pengajar mengenai pemberian metode pengajaran dengan menggunakan media fun thinker book pada pengajar kelas eksperimen dan media kartu kata pada kelas kontrol c. Mengadakan pretest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, guna mengetahui kosakata bahasa Inggris awal kedua kelompok tersebut, sebelum diberi pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media fun thinker book d. Memberikan perlakuan treatment yaitu melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media fun thinker book e. Sampel independen bebas dalam penelitian ini yaitu penggunaan media fun thinker book, sedangkan sampel depended terikat, dalam penelitian ini adalah kosakata bahasa Inggris f. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis Adapun langkah-langkah perlakuan dengan media fun thinker book adalah sebagai berikut: 1. Guru mengatur posisi duduk anak membentuk setengah lingkaran agar guru dapat menjangkau seluruh anak. 2. Guru memperkenalkan media fun thinker book pada anak dan menjelaskan peraturan penggunaan kemudian anak pun diminta bergantian dalam menggunakannya. 3. Guru membuka satu halaman fun thinker book kemudian menaruh kotak plastik di atasnya. Guru mengangkat satu buah kotak dan memperlihatkan warna yang terdapat pada bagian yang sebelumnya tertutup kotak plastik pada anak. 4. Guru bersama dengan anak menyebutkan satu persatu warna yang terdapat di halaman tersebut dalam bahasa Inggris dan kemudian memasangkannya di bagian kanan fun thinker book sesuai dengan warna Nova Budhiarti, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FUN THINKER BOOK TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pasangannya diikuti oleh anak sampai dengan kotak terakhir yang terdapat pada kotak plastik tersebut. 5. Guru mengulang proses tersebut sekali lagi dengan menyebutkan masing-masing warna yaitu red, orange, green, yellow, blue, purple, brown, black kemudian diikuti oleh seluruh anak. 6. Selanjutnya media fun thinker book dibawa berkeliling agar seluruh anak dapat mencoba menggunakannya sendiri-sendiri atau berpasangan. 7. Setelah seluruh anak mencoba kemudian guru menyebutkan satu buah warna kemudian anak menunjukkan benda di sekitarnya yang memiliki warna yang disebutkan oleh guru tersebut. 8. Guru kemudian menanyakan warna apa yang disukai oleh anak dengan pola jawaban I like ... purple dan warna yang tidak disukai oleh anak dengan pola jawaban I don’t like ... black. Anak diharapkan dapat memahami konsep warna bukan sekedar menghapalnya oleh karena itu pengembangan dapat dilakukan setelah anak mempelajari kosakata baru. Sedangkan langkah-langkah perlakuan dengan penggunaan kartu kata adalah sebagai berikut: 1. Guru memperkenalkan media kartu kata kepada anak di mana kartu kata tersebut terdiri atas 8 kartu kata yang memiliki dua bagian. Bagian depan berupa gambar warna dan bagian belakang berupa tulisan dari warna yang ada pada bagian depan kartu. 2. Guru menjajarkan kartu kata tersebut pada bagian gambar di bagian atas dan tulisan di bagian bawah. 3. Lalu guru akan menyebutkan masing-masing warna diikuti oleh murid kemudian membalik gambar sehingga bagian tulisan pada bagian belakang terlihat. 4. Guru membalik proses tersebut dengan menjajarkan kartu dengan tulisan di bagian atas dan gambar di bagian bawah. Kemudian menyebutkan warna yang tertera pada kartu dan membalik kartu agar anak dapat melihat warna yang sesuai dengan kata yang tertera di baliknya. Nova Budhiarti, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FUN THINKER BOOK TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Setelah selesai, guru memberikan kesempatan pada masing-masing anak untuk mencoba menggunakan kartu kata tersebut. 6. Sama seperti pada penggunaan media fun thinker book pada media konvensional ini pun meminta anak untuk menunjukkan dan menyebutkan benda yang ada di sekitar mereka yang memiliki warna sesuai yang ada pada kartu kata. 7. Guru kemudian menanyakan warna apa yang disukai oleh anak dengan pola jawaban I like ... purple dan warna yang tidak disukai oleh anak dengan pola jawaban I don’t like ... black. Peneliti tidak ingin menggunakan sistem pengetesan pada anak karena itulah peneliti yang telah berdiskusi dengan masing-masing pengajar dari setiap kelas memutuskan untuk melakukan uji hasil sejauh mana tingkat keberhasilan masing-masing media dengan cara memasukkan prosesnya ke dalam pembelajaran lainnya. Contohnya pada saat pembelajaran sains di mana anak-anak dari kedua kelas di minta membuat cetakan gipsum guru menanyakan warna cetakan gipsum mereka masing-masing yang memiliki warna dan bentuk berbeda. Contoh: red fish untuk cetakan gipsum berwarna merah berbentuk ikan dan green car untuk cetakan gipsum berwarna hijau berbentuk mobil. Kemudian pada pelajaran berhitung anak di minta untuk menghitung benda-benda yang memiliki warna yang sama.

C. Definisi Operasional