Sifat fisik granul Sifat fisik tablet

dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering Ansel, 1995. Kebanyakan obat berdosis besar tidak cocok menggunakan metode ini. Banyak juga obat berdosis kecil yang tidak dapat bercampur merata antara zat aktif dengan pengisinya, bila menggunakan metode kempa langsung, sehingga proses ini tidak praktis Banker and Anderson, 1986.

5. Sifat Fisik Granul dan Tablet

a. Sifat fisik granul

1 Sudut diam Sudut diam adalah sudut maksimum yang dibentuk permukaan serbuk dengan permukaan horizontal pada waktu berputar. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30 o biasanya menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40 o biasanya daya mengalirnya kurang baik Banker and Anderson,1986. 2 Waktu alir Waktu alir yaitu waktu yang dibutuhkan sejumlah serbuk untuk mengalir. Waktu alir yang baik akan menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan, terutama terhadap keseragaman bobotnya. Apabila 100 gram serbuk mempunyai waktu alir lebih dari 10 detik, maka akan mengalami kesulitan pada saat penabletan Sheth et al., 1980. 3 Pengetapan Pengetapan menunjukkan penerapan volume sejumlah granul, serbuk akibat hentakan tap dan getaran vibrating. Semakin kecil indeks pengetapan dalam maka semakin baik sifat alirnya. Granul atau serbuk dengan indeks pengetapan kurang dari 20 menunjukkan sifat alir baik Fasshihi and Kanfer, 1986.

b. Sifat fisik tablet

1 Keseragaman bobot Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasarkan pada besar dan kecilnya penyimpangan bobot tablet yang dihasilkan dibandingkan terhadap bobot rata-rata tablet Anonim, 1979. 2 Kekerasan tablet Kekerasan merupakan parameter yang digunakan untuk menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti kerusakan dan keretakan tablet selama pengemasan, penyimpanan, transportasi. Alat-alat yang dapat digunakan untuk mengukur kekerasan tablet diantaranya Monsanto tester, Pfizer tester dan Strong cobb hardness tester. Tablet umumnya mempunyai kekerasan antara 4-8 kg Parrott, 1970. 3 Kerapuhan tablet Kerapuhan dinyatakan sebagai massa seluruh partikel yang dilepaskan dari tablet akibat adanya beban penguji mekanik. Kerapuhan dinyatakan dalam persen yang mengacu pada massa tablet awal sebelum pengujian dilakukan Voigt, 1984. Kerapuhan tablet diukur dengan menggunakan friability tester. Nilai kerapuhan lebih besar dari 1 dianggap kurang baik Banker and Anderson, 1986.

6. Tablet Kunyah

Dokumen yang terkait

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa.L) SEBAGAI ANTI INFLAMASI DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI XILITOL-LAKTOSA.

0 0 17

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) SEBAGAI ANTI INFLAMASI DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI MANITOL-LAKTOSA.

0 7 16

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa.L) SEBAGAI ANTI INFLAMASI DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI SORBITOL-LAKTOSA.

0 1 16

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DENGAN MENGGUNAKAN POLIVINIL PIROLIDON SEBAGAI BAHAN PENGIKAT.

2 7 16

PENGARUH KADAR POLIVINILPIROLIDON SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET EFFERVESCENT KOMBINASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) DAN DEWANDARU (Eugenia uniflora Linn) DENGAN BAHAN PENGISI MANITOL.

0 2 23

PENGARUH KADAR AMPROTAB SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.).

0 0 20

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI SORBITOL-LAKTOSA.

0 3 15

PENGARUH KADAR EXPLOTAB® SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.).

0 2 17

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria [ Berg ] Roscoe) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI SORBITOL-LAKTOSA.

0 1 16

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma Zedoaria (Berg) Roscoe) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI MANITOL-LAKTOSA.

0 0 17