METODOLOGI PENELITIAN Diagram Alir Penelitian
Gambar 7. Diagram alir penelitian. A. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan untuk membuat gerinda adalah :
1. Aluminium oxide AL
2
O
3
daur ulang dengan mesh 14 dan 40
sebagai pengisi 2. Vinylester resin type ripoxy R-
802 3. Katalishardener
4. Fiberglas ukuran 5mm dan 10mm
B. Alat Penelitian
1. Cetakan Gerinda 2. Alat uji keausan
3. Mesin press 4. Oven
5. Timbangan 6. Timbangan digital
7. Ayakan sieving
C. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Bahan Bahan yang akan digunakan
untuk membuat gerinda adalah batu
koril Aluminium
oxidemesh 14 dan 40 dicampur dengan Vinylester resin type
ripoxy R-802,katalishardener
dan dipasang fiberglass. 2. Pembuatan Roda Gerinda
a. Proses pencampuran ikatan Alumunium oxyde dicampur
dengan Vinylester resin type ripoxy
R-802 dan
katalishardener dengan
perbandingan 100gram batu koril Alumunium oxyde ,
diberi 7gram Vinylester resin type ripoxy R-802,
kemudian dicampur
dengan katalishardener
dengan perbandingan 2:1 sebanyak
10gram.setelah itu
dimasukkan dalam cetakan.
7
b. Proses pemasangan
fiberglass. Fiberglass
dengan variasi
ukuran 5mm dan 10mm diletakkan
pada bagian
tengah dari
ikatan batu
gerinda yang
sebelumnya sudah di masukkan kedalam
cetakan sebelum dilakukan proses kompaksi, kemudian
untuk variasi fiberglas ukuran 5mm
dengan jumlah
2 masing-masing
diletakkan didalam batu gerinda dengan
posisi saling menyilang. c. Proses kompaksi
Alumunium oxyde yang telah dicampur dengan Vinylester
resin type ripoxy R-802 serta katalishardener,
dan telah diberi
serat fiberglass
kemudian ditekan pressing dengan
mesin press
menggunakan gaya 1000 kN. maka akan terbentuk padatan
yang keras sesuai dengan bentuk cetakanya mold
d. Proses sintering Gerinda yang sudah dipress
kemudian di diamkan selama 24 jam untuk mendapatkan
kepadatan dan kekerasan pada
proses kompaksi
setelah itu
batu gerinda
dilepas dari cetakan dan kemudian dipanaskan dengan
temperatur
C 220
selama 1 jam
untuk memperoleh
kekerasan dari batu gerinda tersebut.
3. Pengujian keausan Pengujian keausan dilakukan
untuk mengetahui laju keausan dari spesimen. Keausan terjadi apabila
dua benda saling bergesekan dan saling
menekan. Tekanan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keausan.
Semakin besar tekanan pada permukaan kontak benda, maka
material akan cepat aus. Adapun langkah
pengujian keausan
sebagai berikut: 1. Mempersiapkan alat uji keausan
yang digerakkan
dengan menggunakan dinamo daya 1
Hp dengan putaran 1440 rpm. 2. Memasang besi pejal bulat
sebagai media yang di gesek pada dudukan yang tersedia
pada alat uji
3. Memasang benda uji pada plat pemegang yang tersedia pada
alat uji yang kemudian diberi penekanan,sebesar 5000 gr.
4. Setelah semua
benda uji
terpasang maka
pengujian dilakukan
dengan cara
pengesekan satu buah bidang penampang
antara gerinda
dengan besi
pejal yang
digunakan sebagai media yang di gesek tesebut selama 2 jam.
5. Setelah pengujian
berakhir maka sampel gerinda ditimbang
dengan menggunakan
timbangan digital
untuk mengetahui berapa besar berat
gerinda yang terkikis, sehingga dapat diketahui laju keausanya
dengan cara pengurangan berat.
8
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian
Gambar 11. Hasil pengujian
keausan
Tabel 3. Hasil pengujian keausan
Gambar 12. Histogram keausan 1 Gambar 13. Histogram keausan 2
Gambar 14. Histogram keausan 3
Gambar 15. Histogram keausan
rata-rata
B. PEMBAHASAN Pengujian keausan