Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik

4 Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling merupakan salah satu metode pengambilan sampel dengan kriteria tertentu, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah wajib pajak pekerja bebas, khususnya tenaga ahli. Alasan peneliti menentukan pekerja bebas sebagai sampel dalam penelitian ini karena tenaga ahli merupakan pekerja bebas yang memiliki kemungkinan paling besar dalam ketidakpatuhan pembayaran pajak. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primermerupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara Indriantoro, et al. 2002. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden yang menjadi sampel untuk menjawab pertanyaan yang tercantum dalam kuisioner.Sumber data dalam penelitian ini adalah wajib pajak pekerja bebas yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuisioner. Menurut Ulum 2011, teknik pengumpulan data kuisioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara membagi daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden. Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup, dimana responden dapat memilih jawaban yang telah disediakan di dalam kuisioner. Kuisioner dibagikan kepada wajib pajak pekerja bebas di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali yang telah dipilih untuk menjadi responden. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu hasil penelitian tentang variabel-variabel yang diteliti dengan menarik kesimpulan di akhir penelitian.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas 5 Sekaran 2003 dalam Rapina, et al 2011 mengemukakan bahwa uji validitas menggambarkan bagaimana kuesioner pertanyaan atau item sungguh-sungguh mampu mengukur apa yang ingin diukur, berdasarkan teori-teori dan ahli. Dengan kata lain semakin tinggi validitas suatu test maka alat test tersebut semakin tepat mengenai sasarannya. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Jika nilai r hitung ≥nilai r tabel maka alat test yang digunakan valid, sebaliknya Jika nilai r hitung ≤nilai r tabel maka alat test yang digunakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner Rapina,et al.2011. Penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas. Semakin besar nilai alphanya, semakin tinggi tingkat reliabilitasnya. Menurut Nunnaly 1969 dalam Rapina, et al2011 suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha 0,6.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan signifikan koefisien regresi, apabila model regresi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan Sinaga, 2011:117. Penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan pengujian Kolmogorof-Smirnov. Data berdistribusi normal apabila nilai signifikan 0,05, dan sebaliknya data tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikan 0,05. b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas merupakan pengujian yang menguji adanya hubungan yang kuat diantara beberapa atau semua variabel bebas dalam model regresi. Dalam penelitian ini menggunakan nilai tolerance dan nilai 6 variance inflation factors VIF sebagai indikator ada atau tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas. Apabila dalam hasil perhitungan diperoleh nilai tolerance 0,10 dan nilai dari VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada model regresi, dan sebaliknya apabila dalam hasil perhitungan diperoleh nilai tolerance 0,10 dan nilai dari VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat multikolinieritas pada model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas merupakan pengujian yang menguji adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Dalam penelitian ini menggunakan uji Gleyser sebagai indikator terjadinya heteroskedastisitas. Apabila dalam perhitungan diperoleh bahwa nilai signifikansi Sig dari keempat variabel independent lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terkena heteroskedastisitas, dan sebaliknya apabila nilai signifikansi Sig dari keempat variabel independent lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terkena heteroskedastisitas.

4. Uji Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kantor Pel

0 2 18

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kan

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 3 16

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi PerpajakanModern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta.

0 1 17

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi PerpajakanModern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta.

1 2 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEKERJA BEBAS Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pekerja Bebas Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Kota Boy

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pekerja Bebas Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Kota Boyolali.

2 21 10

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi).

0 0 112

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung).

0 1 29