Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan memenuhi Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
Oleh:
Kharisa Lintang Hanendya
J100130016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS
BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU

MASYARAKAT SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan memenuhi Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
Oleh:
Kharisa Lintang Hanendya
J100130016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

ii

iii

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahini, saya :

Nama

: Kharisa Lintang Hanendya

NIM

: J100130016

Fakultas/Jurusan

: IlmuKesehatan / Fisioterapi D3

Judul

: Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus
Bronkiektasis di Balai Besar Kesehatan Paru

Masyarakat Surakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah karya

sendiri dan bukan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apa bila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Surakarta, 15 Juli 2016
Yang menyatakan

Kharisa Lintang Hanendya

v

MOTTO
Jangan dibawa pusing, dibawa do’a aja(Ust. Yusuf Mnasur)
Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.. Qur’an dulu, Qur’an lagi, Qur’an
terus(penulis)
Tersenyumlah karena sedekah tak harus rupiah(penulis)

So what if this life isn’t perfect? Yea.. it’s not jannah(penulis)


vi

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dipersembahkan untuk:
 Agamaku, Islam. Dimana telah mengajariku berbagai pelajaran dan ilmu
didunia dan bekal kelak diakherat.

 Kedua orangtuaku (Bapak Narno dan Ibu Sulistyowati Mutma’inah) yang
tak henti-hentinya mendo’akan dan selalu memberi semangat, yang
mengajariku arti sebuah perjuangan. I Love You

 Adikku yang udah semakin gede Seruni Inas Hanendya, makasih sudah
menjadi teman sharingku selama ini, makin pinter dan solihah ya. Buat
adikku yang paling nggak bisa diem Firdaus Mahendra Lintar
Dzakinendya yang selalu mengharapkan kepulanganku, tumbuh jadi anak
solih ya dek.

 Untuk keluarga sekaligus sahabatku Azizah, Farida, Neily, Azza,
Intaslimah, Mahfudzoh, Nurraya terimakasih atas supportnya.


 Teman kompreku selama 6 bulan Iqbal Almahdi, terimakasih sudah
menjadi partner yang menyenangkan.

 Semua teman-temanku D III Fisioterapi angkatan 2013 semoga
kebersamaan kita selalu terjaga dan sukses untuk kedepanya semoga ilmu
yang didapat dapat diaplikasikan dimasyarakat dengan penuh tanggung
jawab.

 Untuk bapak dan ibu dosen Fisioterapi Universitas Muhammadiyah
Surakarta terimakasih sudah memberikan semua ilmunya.

 Untuk tempatku mencari ilmu, almamaterku Universitas Muhammadiyah
Surakarta terimakasih telah menjadi wadah untuk kami para pencari ilmu.

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala nikmat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun guna melengkapi tugas dan memenuhi
syarat kelulusan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
dengan
judul
“PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI PADA KASUS BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR
KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Suwadji, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Ibu Isnaini Herawati, SST.Ft, M.Sc., selaku kepala Program Studi
Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Bapak Totok Budi Santoso, S.Fis, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing
dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Segenap dosen-dosen pengajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang sudah banyak menularkan ilmunya
kepada penulis.
6. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik melalui
support maupun do’a yang selalu dipanjatkan tiada henti.
7. Teman-teman seperjuangan Diploma III Fisioterapi angkatan 2013
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Harapan penulis Karya Tulis Ilmiah ini dspat memberikan manfaat.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik atas kekurangan Karya
Tulis Ilmiah ini masih akan sangat membantu. Akhir kalam saya selaku
penulis mengucapkan terimaksih.
Wassalamu’alaikum wr. wb

Surakarta, Juni 2016

penulis

viii


PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KSUS BRONKIEKTASIS
DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT
(Kharisa Lintang Hanendya, 2016, 49 halaman)
Abstrak
Latar belakang : Bronkiektasis adalah penyakit kronis progresif yang ditandai
dengan dilatasi bronkus dan bronkiolus yang bersifat menetap serta penebalan
dinding bronkus. Keadaan ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang
kronis. Fisioterapi merupakan bagian tenaga kesehatan berperan dalam menangani
kasus bronkiektasis, dengan tujuan untuk memulihkan fungsi paru-paru dan
mengurangi masalah yang ada. Dalam hal ini masalah fisioterapi meliputi
impraiment, functional limitation dan disability. Di dalam lingkup fisioterapi
menggunakan modalitas nebulizer, infrared dan chest therapy.
Tujuan: Tujuan fisioterapi meliputi tujuan jangka pendek yaitu mengurangi sesak
napas, mengurangi produksi sputum dan mengurangi spasme otot, tujuan jangka
panjang meliputi mencegah adanya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup
dan toleransi aktivitas.
Metode: Dalam kasus ini modalitas yang digunakan berupa infrared, nebulizer
dan chest therapy. Pengukuran sesak napas dengan borg scale, nyeri dengan VDS
, cek sputum dengan stetoskop, Activity Daily Living dengan london chest activity
daily living scale

Hasil: setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penilaian sesak napas
pada T1: 4 menjadi T6: 3, penurunan nyeri meliputi nyeri diam T1: 0 sampai T6:
0, nyeri tekan T1: 3 menjadi T6: 2, nyeri gerak T1: 4 menjadi T6: 2, produksi
sputum dari awal terapi sampai akhir mengalami penurunan produktivitasnya,
aktivitas fisik dan fungsional pasien semakin hari sedikit ada peningkatan.
Kesimpulan: nebulizer, infrared dan chest therapy dapat menurunkan sesak
napas, mengurangi nyeri, mengurangi produksi sputum dan meningkatkan activity
daily living.
Kata kunci: Bronkiektasis, infrared, nebulizer, chest therapy

ix

PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN THE CASE OF
BRONCHIECTASIS AT BALAI BESAR KESEHATAN PARU
MASYARAKAT SURAKARTA
(Kharisa Lintang Hanendya, 2016, 49 halaman)
Abstract
Background: Bronchiectasis is a chronic disease characterized by progressive
dilatation of the bronchi and bronchioles which are settled and followed by
thickening of the bronchial wall. This situation caused by infection of viruses or

chronical bacteria. Physiotherapy as health workers play a role in dealing with
cases Bronchiectasis, with the aim to restore lung function and reduce the
problems that exist. In this case the problem of physiotherapy include impraiment,
functional limitation and disability. In the face of this physiotherapy using
nebulizer, infrared ray and chest therapy.
Purpose: The purposes of physiotherapy include shortterm that decreases
breathless, sputum production and muscle spasm, and the long term includes that
prevents complication and increase life quality and activity tolerance.
Method: Method in this case, the modality that is used infrared, nebulizer and
chest therapy. The measurement of breathlessby using borg scale, pain by using
VDS, sputum checking by using stetoskop, Activity Daily Living by usinglondon
chest activity daily living scale
Result: After doing therapy for 6 time, it was obtained the result breath tight
measurement T1: 4 to T6: 3, decreasing pain includes meliputi nyeri diam T1: 0 to
T6: 0, nyeri tekan T1: 3 toT6: 2, nyeri gerak T1: 4 to T6: 2, sputum production
from beginning therapy until the end of therapy is decreasing its productivity. The
physical activity and the patient functional are more increasing.
Conclusion: Nebulizer, infrared and chest therapy are able to decrease breath
tight, pain, sputum production and to increase activity daily living.


Keyword: Bronkiektasis,infrared, nebulizer, chest therapy

x

DAFTAR ISI
Halaman Judul luar .......................................................................................... i
Halaman Judul Dalam ...................................................................................... ii
Halaman Persetujuan ....................................................................................... iii
Halaman Pengesahan ...................................................................................... iv
Halaman Pernyataan......................................................................................... v
Halaman Motto ................................................................................................ vi
Halaman Persembahan .................................................................................... vii
Halaman Kata Pengantar ................................................................................. viii
Abstrak (Bhs. Indonesia) .................................................................................. ix
Abstrak (Bhs. Inggris) ...................................................................................... x
Halaman Daftar Isi ........................................................................................... xi
Halaman Daftar Tabel ...................................................................................... xiii
Halaman Daftra Gambar ................................................................................. xiv
Halaman Daftar Grafik .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................................... 2
Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka teori ...................................................................................... 5
B. Problematika Fisioterapi ..................................................................... 20
C. Teknologi Intervensi Fisioterapi ......................................................... 20
BAB III PROSES FISIOTERAPI
A.
B.
C.
D.
E.

Pengkajian Fisioterapi ......................................................................... 27
Problematika Fisioterapi ..................................................................... 34
Tujuan Fisioterapi ............................................................................... 34
Pelaksanaan Fisioterapi ....................................................................... 36
Evaluasi Fisioterapi ............................................................................. 40

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .................................................................................................... 42
B. Pembahasan ......................................................................................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 48
B. Saran .................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A.
B.
C.
D.
E.

Laporan status klinis
Dokumentasi
Persetujuan tindakan
Lembar konsultasi
Curiculum vitae penulis

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Saluran udara pernapasan ................................................................ 6
Tabel 2.2 Pembagian segmen paru .................................................................. 8
Tabel 3.1Hasil pengukuran ekspansi thorax ................................................... 31
Tabel 3.2 Pemeriksaan sesak napas dengan Borg scale .................................. 31
Tabel 3.3 Pemeriksaan fungsional London Chest Activity Dailiy Living ...... 33
Tabel 3.4 Skor London Chest Activity Daily living ......................................... 34
Tabel 3.5 Evaluasi penilaian sesak napas ........................................................ 40
Tabel 3.6 Evaluasi pengukuran nyeri ............................................................... 40
Tabel 4.1 Hasil penilaian sesak napas ............................................................. 42

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Saluran pernapasan ...................................................................... 6
Gambar 2.2 Paru-paru bagian kanan dan kiri................................................... 8
Gambar 2.3 Otot-otot pernapasan .................................................................... 11
Gambar 2.4 Posisi postural drainage .............................................................. 24
Gambar 3.1 Postural drainage lower lobe sisi kanan posteriror....................... 38
Gambar 3.2 Postural drainage middle lobe sisi kiri ......................................... 38

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1Hasil pengukuran tingkat sesak napas ............................................. 42
Grafik 4.2 Hasil pengukuran nyeri ................................................................... 43
Grafik 4.3 Hasil pemeriksaan sputum .............................................................. 44
Grafik 4.4 Hasil pemeriksaan ADL dengan London chest activity.................. 45

xv

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 7 15

BAB l PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 4 4

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm) Surakarta.

0 3 13

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm) Surakarta.

0 5 17

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BRONKITIS KRONIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BRONKITIS KRONIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA.

1 72 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BRONKITIS KRONIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BRONKITIS KRONIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA.

0 1 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BRONKOPNEUMONIA DI BALAI BESAR PELAYANAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Bronkopneumonia Di Balai Besar Pelayanan Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 2 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Masyarakat Surakarta.

0 2 13

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Masyarakat Surakarta.

0 3 14

BAB 1 PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Masyarakat Surakarta.

0 2 6