27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Rumah Sakit 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Haji Medan
Sejak awal tahun 1960-an sudah muali terdengar suaa dari kalangan Umat Islam di Suamtera Utara, khususnya di Kotamadya Medan, yang mendambakan
sebuah rumah sakit yang benar-benar benafaskan Islam. Hala ini disebabkan karena rumah sakit yang telah ada dirasakan belum mampu membawakan dakwah
atau misi Islam secara menyeluruh. Sementara itu beberapa rumah sakit yang membawakan misi dari agama lain sudah lebuh dulu ada dikota Medan.
Sementara gagasan mendirikan rumah sakit yang bernafaskan Islam terus berkembang. Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan Mina yang
banyak menimbulkan korban Jemaah Haji Indonesia. Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang bernafaskan Islam dicetuskan pula oleh Bapak Gubernur
Provinsi Sumatera Utara pada kegiatan Safari Ramadhan 1410 H yang lalu. Pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia
menandatangani Prasasti untuk ke-empat Rumah Sakit Haji, yakni Jakarta, Surabayan, Ujung Pandang dan Medan. Melalui Surat Keputusan Gubernur
Provinsi Sumatera Utara No. 445. 05 712. K, tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan akhirnya diletakkan batu
pertama pembangunan Rumah Sakit Haji Medan oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia Bapak H. Munawir Sjadzali dan Bapak Gubernur Provinsi
Sumatera Utara pada tanggal 11 Maret 1991. Alhamdullilah, pada tanggal 4 juni 1992, Bapak Presiden Soeharto berkenan meresmikan Rumh Sakit Haji Medan.
Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan Ketua Umum Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Dan pada tanggal 30
November 2011 Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dibubarkan dilikuidasi Yayasan Rumah Sakit Haji Medan.
Pada tanggal 29 Desember 2011 secara resmi dilakukan acara pengalihan Pengelolaan Yayasan Rumah Sakit Haji Medan kepada Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
4.1.2 Gambaran Rumah Sakit Umum Haji Medan
Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara sebagai rumah sakit kelas B diproyeksikan sebagai rumah sakit rujukan kesehatan yang utama di
wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya. Pada saat ini potensi pasar yang dilayani khususnya di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya masih cukup besar,
mengingat daerah ini merupakan salah satu wilayah terbesar ketiga di Indonesia yang berkembang cepat, baik dar sektor Pertanian, Industri Pengolahan,
Perdagangan, Hotel dan Restoran, Bangunan, Pertambangan dan penggalian, serta listrik, Gas dan Air Bersih. Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara pada tahun
2013 sebanyak 13.326.307 jiwa dengan kepadatan penduduk 184 jiwakm. Lokasi Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara berada
di Kabupaten Deli Serdang dan berada di perlintasan perbatasan kota Medan. Selain Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara, di Deli Serdang
ada 1 satu Rumah Sakit lain milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yaitu
RSUD Lubuk Pakam dengan kelas C. Jika dibandingkan dengan RSUD Lubuk Pakam, Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara lebih unggul
baik dilihat dari sisi kelas pelayanan, volume pelayanan maupun dari sisi sarana dan prasarana. Namun demikian, Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi
Sumatera Utara juga harus meningkatkan mutu pelayanan, kualitas dan kompetensi SDM, pengelolaan keuangan dan manajemen serta sarana dan
prasarana termasuk menciptakan kenyamanan lingkunagan dengan mewujudkan Rumah Sakit Swasta yang semakin menjamur di Go Green untuk menghadapi
Rumah Sakit Swasta yang semakin menjamur di Sumatera Utara khususnya di wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Saat ini, potensi daya beli masyarakat didominasi pada posisi kelas menengah ke bawah, karena mata pencaharian mayoritas adalah industri dan
perkebunan. Namun dengan perkembangan perekonomian di Sumatera utara khususnya di sekitar lingkungan Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi
Sumatera Utara telah berkembang perumahan-perumahan mewah. Hal ini sangat memungkinkan potensi daya beli masyarakat sehingga meningkatkan permintaan
pelayanan kelas menengah ke atas. Jika dilihat secara umum, kondisi di Sumatera Utara pada tahun 2013
tercermin sebagai berikut : angka kematian neonatal sebesar 26 per seribu kelahiran hidup, angka kematian bayi sebesar 40 per seribu kelahiran hidup, angka
kematian balita sebesar 54 per seribu balita hidup, angka kematian ibu sebesar 137 per seribu kelahiran hidup, angka harapan hidup adalah 69,65 tahun.
4.1.3 Visi dan Misi Rumah Sakit Haji Medan Visi
: Rumah Sakit Unggulan dari Pusat Rujukan dengan Pelayanan Bernuansa Islami, Ramah Lingkungan Berdaya Saing sesuai
Standar Nasional dan Internasional.
Misi : 1. Meningkatkan profesionalisme, kompetensi sumber daya
manusia Rumah sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki
integritas dan religius. 2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Rumah Sakit Haji
Medan sesuai standar Nasional dan Internasional dengan prinsip kenyamanan dan keselamatan.
3. Meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Suamtera Utara melalui Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 4. Meningkatkan kemudahan jangkauan pelayanan kesehatan.
5. Meningkatkan pelayanana yang berkualitas, transparan, bersih, ramah, aman dan nyaman serta lingkunagan yang sehat
bernuansa Go Green.
4.2 Hasil Penelitian