13.Kemitraan KemitraanKSO memberi kuasa kepada salah
satu anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
kemitraanKSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan
Kontrak ini.
14.Pengawasa n
Pelaksanaa n
Pekerjaan Selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan, PPK dapat
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
B. PELAKSANAAN PENGADAAN, SERAH TERIMA, AMANDEMEN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
15.Jadwal Pelaksanaa
n Pekerjaan
15.1Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian oleh
para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK;
15.2Pekerjaan pengadaan Barang mulai dilaksanakan pada tanggal yang
ditetapkan dalam SSKK;
15.3Barang harus diserahkan pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK;
15.4Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah
melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum kontrak
16.Surat Pesanan
16.1 PPK menerbitkan SP selambat- lambatnya 14 empat belas hari sejak
tanggal penandatanganan Kontrak.
16.2 SP harus
sudah disetujuiditandatangani oleh penyedia
sesuai dengan yang dipersyaratkan
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
dengan dibubuhi materai selambat- lambatnya 7 tujuh hari sejak tanggal
penerbitan SP.
16.3 Tanggal penandatanganan SP oleh penyedia ditetapkan sebagai tanggal
awal perhitungan waktu penyerahan.
17.Program Mutu
17.1 Penyedia berkewajiban
untuk menyerahkan program mutu pada
rapat persiapan pelaskanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.
17.2 Program mutu disusun oleh penyedia paling sedikit berisi:
a. informasi pengadaan barang; b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan; d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan f. pelaksana kerja.
17.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.
17.4 Penyedia berkewajiban
untuk memutakhirkan program mutu jika
terjadi adendum kontrak dan peristiwa kompensasi.
17.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukan perkembangan kemajuan
setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus mendapat persetujuan dari PPK.
17.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah kewajiban
kontraktual penyedia.
18.Rapat Persiapan
Pelaksanaa n Kontrak
18.1 Selambat-lambatnya 7 tujuh hari sejak diterbitkannya SP dan sebelum
pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan,
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak.
18.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak adalah: a. program mutu;
b. organisasi kerja; c. tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan; d. jadwal pelaksanaan pekerjaan.
e. penyusunan rencana
dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan, apabila ada. f.
Rincian rencana pengiriman dan rencana pabrikasi barang, jika
barang yang akan diadakan memerlukan pabrikasi.
B.1 Pelaksanaan Pengadaan 19.Lingkup
pekerjaan
Barang yang akan diadakan harus sesuai dengan daftar kuantitas dan harga
20.Standar Penyedia harus menyediakan barang yang
memenuhi spesifikasi dan standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis dan
Gambar yang disusun berdasarkan standar yang ditetapkan dalam SSKK.
21.Pemeriksaa n Bersama
21.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-
sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan kondisi lapangan.
21.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PAKPA dapat membentuk PanitiaPejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
21.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
dalam Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
22.Inspeksi Pabrikasi
22.1 PPK atau Tim Inspeksi yang ditunjuk PPK dapat melakukan inspeksi atas
proses pabrikasi barangperalatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK.
22.2 Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi sesuai SSKK.
22.3 Biaya pelaksanaan inspeksi termasuk dalam harga Kontrak.
23.Pengepaka n
22.1 Penyedia berkewajiban
atas tanggungannya
sendiri untuk
mengepak Barang sedemikian rupa sehingga Barang terhindar dan
terlindungi dari resiko kerusakan atau kehilangan selama masa transportasi
atau pada saat pengiriman dari tempat asal Barang sampai ke Tempat Tujuan
Akhir.
22.2 Penyedia harus melakukan
pengepakan, penandaan,
dan penyertaan dokumen identitas Barang
di dalam dan di luar paket Barang sebagaimana ditetapkan dalam SSKK..
24.Pengiriman 24.1 Penyedia
berkewajiban untuk
menyelesaikan pengiriman barang sesuai dengan jadwal pengiriman.
Dokumen rincian pengiriman dan dokumen terkait lainnya diatur dalam
SSKK.
24.2 Sarana transportasi yang dipakai diatur dalam SSKK.
24.3 Untuk barang-barang yang mudah rusak atau berisiko tinggi, penyedia
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
harus memberikan informasi secara rinci tentang cara penanganannya.
25.Asuransi 25.1 Penyedia harus mengasuransikan
barang-barang yang akan diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang tercantum dalam SSKK;
25.2 Penyedia harus mengasuransikan pengiriman barang-barang sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
ketentuan yang tercantum dalam SSKK
25.3 Barang yang dikirimkan secara CIF Cost, Insurance and Freight harus
diasuransikan untuk pertanggungan yang tercantum dalam SSKK terhadap
kerusakan atau kehilangan yang mungkin terjadi selama pabrikasi atau
proses perolehan, transportasi, penyimpanan dan pengiriman sampai
dengan Tempat Tujuan Pengiriman.
25.4 Asuransi terhadap Barang harus diteruskan sampai ke Tempat Tujuan
Akhir, sebagaimana ditetapkan dalam SSKK
25.5 Penerima manfaat harus dijelaskan dalam dokumen asuransi sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.
25.6 Semua biaya penutupan asuransi telah termasuk dalam nilai kontrak
26.Transporta si
26.1 Penyedia bertanggung jawab untuk mengatur pengangkutan Barang
termasuk pemuatan
dan penyimpanan sampai dengan Tempat
Tujuan Pengiriman.
26.2 Transportasi Barang harus diteruskan sampai dengan Tempat Tujuan Akhir
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK. 26.3 Semua biaya transportasi termasuk
pemuatan dan penyimpanan telah termasuk di dalam Nilai Kontrak.
27.Risiko Semua resiko terhadap kerusakan atau
kehilangan Barang tetap berada pada Penyedia dan tidak akan beralih kepada PPK
sampai dengan Tempat Tujuan Pengiriman.
28.Pemeriksaa n dan
Pengujian 28.1 PPK berhak untuk melakukan
pemeriksaan dan pengujian atas Barang
untuk memastikan
kecocokannya dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan
dalam kontrak.
28.2 Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh penyedia dan
disaksikan oleh PPK atau diwakilkan kepada pihak ketiga.
28.3 Pemeriksaan dan
Pengujian dilaksanakan sebagaimana diatur
dalam SSKK.
28.4 Biaya pemeriksaan dan pengujian ditanggung oleh Penyedia.
28.5 Pemeriksaan dan pengujian dilakukan di tempat yang ditentukan dalam SSKK,
dan dihadiri oleh PPK danatau PejabatPanitia
Penerima Hasil
Pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk memberikan akses kepada PPK
danatau PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan tanpa biaya.
Jika pemeriksaan dan pengujian dilakukan
di luar Tempat Tujuan Akhir maka semua biaya kehadiran PPK danatau
PejabatPanitia
Penerima Hasil
Pekerjaan merupakan tanggungan PPK. 28.6 Jika hasil pemeriksaan dan pengujian
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
tidak sesuai dengan jenis dan mutu Barang yang ditetapkan dalam Kontrak,
PPK danatau PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk menolak
Barang tersebut dan Penyedia atas biaya sendiri berkewajiban untuk
memperbaiki atau mengganti Barang yang tersebut.
28.7 Atas pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian yang terpisah dari serah
terima Barang , PPK danatau PejabatPanitia
Penerima Hasil
Pekerjaan membuat berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh
PPK danatau PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan dan Penyedia.
29.Uji Coba 29.1 Setelah barang dikirim, barang diuji-
coba oleh penyedia disaksikan oleh PPK danatau PejabatPanitia Penerima Hasil
Pekerjaan;
29.2 Hasil uji coba dituangkan dalam berita acara;
29.3 Apabila pengoperasian barang tersebut memerlukan keahlian khusus maka
harus dilakukan pelatihan kepada PPK oleh penyedia, biaya pelatihan
termasuk dalam harga barang;
29.4 Apabila hasil uji coba tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
dalam Kontrak, maka penyedia memperbaiki atau mengganti barang
tersebut dengan biaya sepenuhnya ditanggung penyedia.
30.Waktu Penyelesai
an Pekerjaan
30.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban menyelesaikan
pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan
dalam SSKK.
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
30.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian bukan akibat
Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan
atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.
30.3 Jika keterlambatan tersebut semata- mata disebabkan oleh Peristiwa
Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.
Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati
oleh Para Pihak untuk diperpanjang.
30.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.
31.Serah Terima
Barang 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100
seratus perseratus, penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan;
31.2 Serah terima Barang dilakukan di tempat sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK. .
31.3 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan,
PPK menugaskan
PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
31.4 PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian
terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila
terdapat
kekurangan-kekurangan danatau cacat hasil pekerjaan,
PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan menyampaikan kepada
PPK untuk meminta penyedia memperbaiki menyelesaikannya.
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
31.5 PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan berkewajiban untuk
memeriksa kebenaran dokumen identitas Barang dan membandingkan
kesesuaiannya dengan dokumen rincian pengiriman.
31.6 Jika identitas Barang tidak sesuai dengan dokumen rincian pengiriman
PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan dapat secara langsung
meminta Penyedia melakukan pemeriksaan serta pengujian jika
diperlukan Barang .
31.7 Jika Barang dianggap tidak memenuhi persyaratan
Kontrak maka
PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk menolak
Barang tersebut.
31.8 Atas pelaksanaan serah terima Barang, PejabatPanitia Penerima Hasil
Pekerjaan membuat berita acara serah terima yang ditandatangani oleh
PejabatPanitia Penerima Hasil Pekerjaan dan Penyedia.
31.9 Jika pengoperasian
Barang memerlukan keahlian khusus maka
Penyedia berkewajiban
untuk melakukan pelatihan jika ada
sebagaimana tercantum dalam Jadwal Pengiriman dan Penyelesaian kepada
PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK. Biaya pelatihan termasuk dalam
Nilai Kontrak.
31.10Penilaian hasil pekerjaan, dilaksanakan oleh PanitiaPejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.
31.11PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah:
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
a. seluruh hasil
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Kontrak dan diterima oleh PanitiaPejabat Penerima Hasil
Pekerjaan; dan
b. Penyedia menyerahkan sertifikat garansi kepada PPK apabila
diperlukan
31.12Jika Barang tidak dikirimkan sesuai dengan Jadwal Pengiriman bukan
akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian Penyedia
maka Penyedia dikenakan denda keterlambatan.
32.Incoterms 32.1 Kecuali diatur lain dalam SSKK maka
istilah pengiriman dan implikasinya terhadap hak dan kewajiban Para Pihak
diatur berdasarkan Incoterms.
32.2 Istilah-istilah pengiriman EXW, FOB dan CIF yang digunakan dalam Kontrak ini
tunduk kepada edisi terbaru Incoterms yang tercantum dalam SSKK dan
sebagaimana diterbitkan oleh the International Chamber of Commerce.
B.2 Garansi dan Layanan Tambahan 33.Jaminan
bebas Cacat
Mutu Garansi
33.1 Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan jika ada
berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar oleh
PPK, Barang tidak mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh tindakan
atau kelalaian Penyedia, atau cacat mutu akibat desain, bahan, dan cara
kerja.
33.2 Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai dengan 12 dua belas bulan
setelah serah terima Barang atau jangka waktu lain yang ditetapkan
dalam SSKK.
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
33.3 PPK akan
menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada
Penyedia segera setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama Masa
Layanan Purnajual.
33.4 Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh PPK, Penyedia berkewajiban untuk
memperbaiki atau mengganti Barang dalam jangka waktu yang ditetapkan
dalam pemberitahuan tersebut.
33.5 Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti Barang akibat cacat mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK akan menghitung biaya
perbaikan yang diperlukan, dan PPK secara langsung atau melalui pihak
ketiga yang ditunjuk oleh PPK akan melakukan perbaikan tersebut.
Penyedia
berkewajiban untuk
membayar biaya perbaikan atau penggantian tersebut sesuai dengan
klaim yang diajukan secara tertulis oleh PPK. Biaya tersebut dapat dipotong oleh
PPK dari nilai tagihan atau jaminan pelaksanaan Penyedia.
33.6 Terlepas dari kewajiban penggantian biaya, PPK dapat memasukkan
Penyedia yang lalai memperbaiki cacat mutu ke dalam daftar hitam.
34.Pedoman Pengopera
sian dan Perawatan
34.1 Penyedia diwajibkan memberikan
petunjuk kepada PPK tentang pedoman pengoperasian dan perawatan dalam
jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
34.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan
perawatan, PPK berhak
menahan pembayaran sebesar 5 lima persen
dari nilai kontrak.
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
35.Layanan Tambahan
Penyedia harus melaksanakan beberapa atau semua layanan lanjutan sebagaimana
tercantum dalam SSKK
B.3. Perubahan Kontrak 36.Perubahan
Kontrak
36.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
36.2 Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak dan
dituangkan melalui amandemen
Kontrak, meliputi:
a.
perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan
oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b.
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan;
c.
perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan,
perubahan pelaksanaan pekerjaan danatau penyesuaian harga.
36.3 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PAKPA
dapat membentuk
PanitiaPejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
37.Perubahan Lingkup
Pekerjaan 37.1 Apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara keadaan di lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, maka PPK bersama
penyedia dapat melakukan perubahan Kontrak yang meliputi antara lain:
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak; b. mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan; c. mengubah spesifikasi pekerjaan
sesuai dengan keadaan di lapangan;
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
danatau d. melaksanakan pekerjaan tambah
yang belum tercantum dalam Kontrak yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
37.2 Pekerjaan tambah
harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan paling tinggi 10
sepuluh perseratus dari nilai Kontrak awal.
37.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada
penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan
tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.
37.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan adendum Kontrak.
38.Perpanjang an Waktu
Pelaksanaa n
Pekerjaan 38.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal
sebagai berikut: a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain; c. keterlambatan yang disebabkan oleh
PPK; d. masalah yang timbul diluar kendali
penyedia; danatau e. Keadaan Kahar.
38.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan waktu terhentinya
kontrak akibat Keadaan Kahar.
38.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
38.4 PPK dapat menugaskan PanitiaPejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk
meneliti kelayakan usaha perpanjangan waktu pelaksanaan.
38.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam
adendum Kontrak.
B.4. Keadaan Kahar 39.Pengertian
39.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:
a. Bencana alam; b. Bencana non alam;
c. Bencana sosiali; d. Pemogokan;
e. Kebakaran; danatau f. Gangguan
industri lainnya
sebagaimana dinyatakan melalui keputusan
bersama Menteri
Keuangan dan menteri teknis terkait 39.2 Tidak termasuk
Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat
perbuatan atau kelalaian Para Pihak.
39.3 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban
Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus
diperpanjang sekurang-
kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan
Kahar.
39.4 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara
hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sesuai dengan
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika
selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak
dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus
diatur dalam suatu adendum Kontrak.
40.Bukan Cidera Janji
40.1 Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi
kewajibannya yang
ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau
wanprestasi jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh Keadaan
Kahar, dan Pihak yang ditimpa Keadaan Kahar:
a. telah mengambil semua tindakan
yang sepatutnya untuk memenuhi kewajiban dalam Kontrak; dan
b. telah memberitahukan secara terrtulis kepada Pihak lain dalam
Kontrak selambat-lambatnya 14 empat belas hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan pernyataan Keadaan Kahar
yang dikeluarkan oleh pihakinstansi yang berwenang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
40.2 Keterlambatan pengadaan akibat Keadaan Kahar tidak dikenakan sanksi.
41.Perpanjang an Waktu
Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak
yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
42.Pembayara n
Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara
hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pengadaan yang
telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar, PPK memerintahkan secara tertulis
kepada Penyedia untuk meneruskan pengadaan sedapat mungkin maka
Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk melanjutkan pengadaan dalam situasi demikian.
B.5. Pemutusan dan Penghentian 43.Pemutusan
oleh Pejabat
Pembuat Komitmen
43.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
PPK dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada
Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. Penyedia lalaicidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
b. Penyedia gagal mengirimkan Barang sesuai dengan Jadwal Pengiriman dan
Penyelesaian. Pemutusan dapat dilakukan hanya terhadap bagian
tertentu dari pengadaan yang gagal dikirimkan atau diselesaikan. Dalam
hal terjadi pemutusan, PPK dengan caranya sendiri dapat memperoleh
pasokan Barang yang gagal dikirimkan atau diselesaikan.
Penyedia berkewajiban untuk mengganti selisih biaya jika ada
yang dikeluarkan oleh PPK di atas Nilai Kontrak ini untuk memasok
Barang tersebut. Penyedia tetap berkewajiban untuk meneruskan
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
pelaksanaan bagian lain dari pengadaan dalam Kontrak ini yang
tidak diputuskan;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Surat Jaminan
Pelaksanaan; e. denda keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan akibat kesalahan Penyedia sudah melampaui 5 lima
perseratus dari nilai Kontrak;
f. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan danatau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; danatau
g. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN danatau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
43.2 Dalam hal pemutusan Kontrak
dilakukan karena kesalahan penyedia: a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
penyedia atau Jaminan Uang Muka dicairkan;
c. penyedia membayar denda; danatau d. penyedia dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
44.Pemutusan oleh
Penyedia 44.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak
ini melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK
apabila PPK tidak
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK; atau
Standar Dokumen Pengadaan Pengadaan Barang
dengan Pascakualifikasi
44.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
penyimpangan prosedur, dugaan KKN danatau pelanggararan persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan perundang-undangan.
45.Penghentia n Kontrak
Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
Keadaan Kahar.
46.Pembayara n setelah
Penghentia n
Pemutusan Dalam hal Kontrak dihentikan atau diputus,
maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai sampai dengan tanggal berlakunya penghentianpemutusan kontrak.
C. HAK DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN PENYEDIA 47.Hak dan