TUJUAN KEGIATAN ELIMINASI MALARIA

7. Evaluasi adalah upaya untuk mengetahui hasil kegiatan eliminasi malaria dalam jangka waktu tertentu, missal setiap enam bulan atau satu tahun. 8. Gebrak Malaria GM adalah gerakan nasional seluruh komponen masyarakat untuk memberantas malaria secara intensif melalui kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, lembaga swadaya dan badan internasional serta penyandang dana. 9. Kasus indigenous adalah kasus yang berasal dari penularan di wilayah setempat. 10. Kejadian Luar Biasa KLB adalah kondisi yang ditandai dengan meningkatnya kejadian kesakitankematian yang bermakna secara epidemiologis di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus untuk terjadinya wabah. 11. Kemitraan adalah suatu bentuk ikatan bersama antara dua atau lebih pihak yang berkerjasama untuk mencapai tujuan dengan cara berbagai kewenangan dan tanggung jawab dalam bidang kesehatan, saling mempercapai, berbagai pengelolaan, investasi dan sumber daya untuk program kesehatan, memperoleh keuntungan bersama dari kegiatan yanng dilakukan. 12. Mitra adalah pihak yang melakukan interaksi dan interrelasi kerjasama. 13. Pos Malaria Desa Posmaldes adalah wadah pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulanganan malaria yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan. 14. Surveilans adalah suatu rangkaian proses pengamatan secara terus menerus secara sistematik dan berkesinambungan melalui pengumpulan, analisa, interprestasi dan diseminasi data kesehatan dalam upaya untuk memantau suatu peristiwa kesehatan agar dapat dilakukan tindakan penanggulangan yang efektif dan efisien.

BAB II TUJUAN

Pasal 2 Eliminasi malaria di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertujuan terwujudnya masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap sampai Tahun 2020. Pasal 3 Kebijakan 1 Eliminasi Malaria dilakukan secara menyeluruh dan terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah bersama mitra kerja pembangunan termasuk LSM, dunia usaha, lembaga donor, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat. 2 Eliminasi Malaria dilakukan secara bertahap dari provinsi, kabupatenkota menurut tahapan yang didasarkan pada situasi malaria dan kondisi sumber daya yang tersedia. Pasal 4 Strategi Strategi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam Pelaksanaan Eliminasi, yaitu sebagai berikut : a. melakukan penemuan dini dan pengobatan dengan tepat; b. memberdayakan dan menggerakan masyarakat untuk mendukung secara aktif upaya eliminasi malaria; c. menjamin akses pelayanan berkualitas terhadap masyarakat yang berisiko; d. melakukan komunikasi, advokasi, motivasi dan sosialisasi kepada Pemerintah untuk mendukung secara aktif eliminasi malaria; e. menggalang kemitraan dan sumber daya baik lokal, daerah maupun interdaerah, secara terkoordinasi dengan seluruh sektor terkait termasuk sektor swasta, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan melalui forum gebrak malaria atau forum kemitraan lainnya; f. menyelenggarakan sistem surveilans, monitoring dan evaluasi serta informasi kesehatan; g. melakukan upaya eliminasi malaria melalui forum kemitraan Gebrak Malaria atau forum kemitraan lain yang sudah terbentuk; h. meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan teknologi dalam upaya eliminasi malaria.

BAB III KEGIATAN ELIMINASI MALARIA

Pasal 5 Kegaiatan Eliminasi Malaria di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah: a. Tahap Pemberantasan Mengurangi tingkat penularan malaria disatu wilayah minimal kabupatenkota, sehingga pada akhir tahap tersebut tercapai SPR 5 . Sasaran intervensi kegiatan dalam Tahap Pemberantasan adalah seluruh lokasi endemis malaria masih terjadi penularan di wilayah yang akan dieliminasi. b. Tahap Pra Eliminasi Mengurangi jumlah fokus aktif dan mengurangi penularan setempat di satu wilayah minimal kabupatenkota, sehingga pada akhir tahap tersebut tercapai API 1 per 1000 penduduk berisiko. Sasaran intervensi kegiatan dalam Tahap Pra Eliminasi adalah fokus aktif lokasi yang masih terjadi penularan setempat di wilayah yang akan dieliminasi. c. Tahap Eliminasi Menghilangkan fokus aktif dan menghentikan penularan setempat di satu wilayah, minimal kabupatenkota, sehingga pada akhir tahap tersebut kasus penularan setempat indigenous nol tidak ditemukan lagi.

BAB IV PERAN PEMERINTAH PROVINSI, KABUPATENKOTA,