1. Pendahuluan
Adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat pada masa sekarang, membuat manusia membutuhkan suatu sistem informasi untuk mempermudah
mengakses, mengirim, atau bertukar informasi pada suatu instansi ataupun perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan. Kemajuan sistem informasi memiliki
banyak keuntungan tetapi juga rawan dari hal yang negatif seperti pencurian informasi. Misalnya pada sebuah perusahaan, beberapa informasi yang sifatnya
rahasia dan hanya boleh diketahui oleh orang-orang tertentu dalam sebuah perusahaan tersebut seperti informasi tentang cara membuat produk yang sedang
dikembangkan. Seandainya data yang berisi informasi tersebut jatuh kepada pihak lawan bisnis, maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seperti pencurian informasi, maka dibutuhkan suatu sistem untuk mengamankan suatu informasi. Keamanan
informasi yang terkomputasi merupakan suatu masalah yang amat penting bagi sebuah perusahan, lembaga, perguruan tinggi maupun individu. Sistem untuk
mengamankan informasi pada masalah ini dapat memanfaat kriptografi. “Menurut
Bruce Schneier, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan
”[1]. Algoritma kriptografi modern dapat dibagi menjadi dua algoritma kunci
yaitu algoritma kunci simetris dan algoritma asimetris. Algoritma simetris adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi dan dekripsi yang sama. Sedangkan
algoritma asimetris adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi dan dekripsi yang berbeda. Adapula algoritma yang beroperasi dalam mode bit dapat
dibagi menjadi dua, yaitu stream chiper cipher aliran dan block cipher cipher blok. Stream cipher adalah algoritma yang melakukan operasi dalam bentuk bit
tunggal. Sedangkan block cipher adalah algoritma yang melakukan operasi dalam bentuk blok bit. Stream cipher dan block cipher adalah algoritma yang digunakan
pada algoritma kunci simetris. Saat ini sudah banyak aplikasi enkripsi yang menggunakan algoritma kunci simetris. Salah satu algoritma dengan kunci
simetris adalah DES Data Encryption Standards. DES merupakan algoritma enkripsi standart yang dikeluarkan oleh National Institute of Standards and
Technology NIST.
NIST mengadakan Advanced Encryption Standard AES sebagai standart baru. Salah satu kandidat AES adalah algoritma twofish dibuat oleh Bruce
Schneier. Twofish memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan NIST, yaitu 128-bit block, 128 bit, 192 bit dan 256 bit kunci. Beberapa kelebihan twofish yaitu twofish
adalah cipher blok 128 bit yang menerima kunci dengan panjang variabel 256 bits, twofish tidak mengandung kunci lemah, dan twofish telah didesain dari awal
dengan menekankan pada kinerjanya. Twofish sangat efisien diimplementasikan pada beragam platform, yaitu CPU 32 bit, smart card 8 bit, dan perangkat keras
VLSI. Hasilnya merupakan algoritma yang sangat fleksibel yang dapat diimplementasikan secara efisien dalam beragam aplikasi kriptografi [2].
Berdasarkan latar belakang tersebut, akan dilakukan penelitian mengenai algoritma kriptografi Twofish, dengan mengambil judul penelitian
“Perancangan dan Implementasi Kriptosistem Data Menggunakan Algoritma Twofish”, yang
akan membahas mengenai proses enkripsi dan dekripsi pada data teks dan data gambar dengan menggunakan algoritma Twofish.
2. Tinjauan Pustaka