Skala Peningkatan Kapasitas Usaha Kegiatan Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Rencana Peningkatan

UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 14

2.3. Skala Peningkatan Kapasitas Usaha Kegiatan

1. Luas tanah : 600 m 2 status tanah Hak Milik Luas Bangunan : Bertingkat 368 m 2 Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha ; • Pembangunan ruang makan yang diperuntukkan bagi tamu yang menginap, dengan membongkar gudang 2,20 m x 4,42 m disamping ruang pertemuan dan merumah ruang pertemuan ukuran 6,50 m x 4,42 m menjadi ruang makan, di lantai I ukuran 8,70 m x 4,42 m. • Pembuatan perangkap lemak Grease Trap di dapur sehingga sisa makanan dan lemak tidak langsung terbuang ke selokan dan pencemaran bisa diminimalisir ukuran 0,5 m x 0,5 m • Pembuatan septictank komunal kombinasi WWG ukuran disesuaikan dengan kapasitas maksimal hotel 27 kamar • Merubah gudang di ruang cuci menjadi ruang Linen • Memasang tabung pemadam kebakaran di lantai I dan Lantai II • Penataan taman di areal parkir yang memadai dengan ukuran disesuaikan ketersediaan lahan. 2. Jumlah Lapi Bangunan : Bertingkat Lantai 2 Fasilitas kamar dilengkapi TV khusus untuk kamar executive, dan Kipas Angin Jumlah Kamar 27 unit terdiri dari : Standard 4 kamar masing-masing ukuran 3,3 m x 4,5 m Executive Single 6 kamar masing-masing ukuran 5,5 m x 4 m Executive Double 6 kamar masing-masing ukuran 5,5 m x 4 m Economy 11 kamar masing-masing ukuran 3 m x 3,5 m UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 15 3. Susunan Tata Bangunan Lantai I seluas 184 m 2 terdiri dari ; lobby, 4 kamar standart, 6 kamar Executive Single, ruang makan, dapur, ruang cuci, dan linen Lantai II seluas 184 m 2 terdiri dari ; 11 kamar Economy, 6 kamar Executive Double, Musola, dan Gudang Parkir seluas 18 m x 6 m di depan bangunan utama 4. Instalasi listrik dan air Sumber tenaga listrik : PLN 7300 watt Air : PDAM

2.4. Garis Besar Komponen Rencana Peningkatan Kapasitas Usaha

danatau Kegiatan 1. Kegiatan pada Tahap Pra Konstruksi Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Pemrakarsa sebelum melaksanakan rencana kegiatan peningkatan usaha ini, terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas terkait, dan melakukan pendekatan mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar. 2. Kegiatan pada Tahap Konstruksi Mobilisasi tenaga kerja konstruksi Kegiatan mobilisasi tenaga kerja akan dilakukan sesuai dengan tahapan kegiatan dan spesifikasi pembangunan yang akan dilaksanakan. Mobilisasi tenaga kerja dilakukan sesuai dengan tingkat keahlian dari para pekerja dan spesifikasi tahapan kegiatan proyek yang harus diselesaikan. Untuk kebutuhan pelaksanaan proyek, jumlah tenaga kerja yang digunakan dimobilisasi diperkirakan mencapai 5 orang, dari 5 orang tenaga kerja, tempat tinggal mereka di sekitar Nunukan, sehingga memungkinkan mereka untuk pulang dan pergi setiap hari. UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 16 Mobilisasi bahan material dan peralatan Mobilisasi bahan material dan peralatan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kelancaran dan kecepatan penyelesaian proyek. Pemrakarsa berupaya untuk memanfaatkan material alam yang ada di wilayah sekitar, serta yang terdekat dengan kegiatan proyek. Material umum yang digunakan dalam pelaksanaan proyek ini meliputi : pasir pasang, koral, lime stone, pasir urug, semen, besi beton, besi baja, kayu, dan lainnya. Yang menjadi masalah dalam mobilisasi bahan material dan peralatan ini umumnya adalah penempatan material dan peralatan serta terjadinya kemacetan akibat terganggunya arus lalu lintas. Untuk itu pemrakarsa menyediakan penempatan material yang memadai sehingga tidak menggangu lingkungan sekitarnya. Mengingat banyaknya material yang akan digunakan pihak pemrakarsa mengusahakan sedemikian rupa dimana melakukan mobilisasi material yang akan digunakan segera terlebih dahulu, sehingga tidak terdapat tumpukan material berhari – hari dan merusak pemandangan lingkungan, disamping itu pembangunan juga dilaksanakan secara bertahap. Sedangkan untuk mobilisasi peralatan dilakukan sesuai dengan jenis dan tahap kegiatan yang sedang dilaksanakan, sehingga penempatan peralatan tidak menghabiskan ruang yang tersedia dalam pelaksanaan proyek. Untuk menghindari kemacetan akibat terganggunya arus lalu lintas dari kegiatan mobilisasi bahan material dan peralatan, pihak pemrakarsa melakukan pengangkutan pada jam - jam tidak sibuk seperti sore malam hari. Peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi meliputi: mesin molen, mesin bor, mesin serut, mesin pemadat, mesin pemotong keramik, serta peralatan tukang dengan tangan seperti : gergaji, cangkul, linggis dan lainnya. Pembangunan sistem pengolahan limbah dan penataan pertamanan. Pekerjaan meliputi : pekerjaan dinding bangunan, pekerjaan atap, pekerjaan sanitasi, pekerjaan instalasi listrik, serta finishing UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 17 bangunan. Untuk mempercepat proses pengerjaan konstruksi bangunan, maka dalam pelaksanaan pekerjaan dibantu dengan peralatan yang memadai, baik yang sifatnya peralatan mekanis, peralatan elektrik maupun peralatan tangan. Untuk sistem keamanan bangunan gedung pemrakarsa melakukan beberapa hal yaitu : sistem struktur, memasang penangkal petir pada bangunan yang paling tinggi, disamping itu pemrakarsa menyiapkan tabung pemadam kebakaran yang ditempatkan pada dapur dan tempat - tempat strategis lainnya. Pekerjaan pertamanan meliputi penanaman di taman dan dalam pot karena keterbatasan lahan, beberapa pepohonan dekat areal parkir guna meminimalkan pencemaran udara oleh asap kendaraan dan pada tempat lain di sekitar lokasi kegiatan supaya ada penyerapan air pada musim hujan, seperti : bambu hias, jepun, simbar, pinang, cempaka nangka, praksok, lamtoro, bregu, pucuk dan beberapa jenis bunga, yang disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Disamping itu juga pemrakarsa menata pertamanan dengan sedemikian rupa sehingga lingkungan hotel dan sekitarnya kelihatan indah dan lebih tertata serta menata tanahnya sehingga tidak ada air yang menggenang pada tempat tertentu. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang. Pengadaan berbagai macam sarana dan prasarana penunjang yang menjadi kebutuhan hotel seperti : jaringan listrik, air, lampu taman, kebutuhan meubelair dan lainnya. 3. Kegiatan pada Tahap Operasional Penerimaan tenaga kerja operasional Operasional penyediaan air bersih Operasional sistem pengolahan limbah cair Operasional sistem pengelolaan limbah padat sampah Operasional gudang Operasional ruang cuci laundry danLinen Operasional parkir UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 18 Operasional tenaga listrik Operasional sistem pemadam kebakaran Operasional Tempat Pembuangan Sampah Sementara Adapun rencana fasilitas dan pengelolaan yang akan dilakukan Hotel “Yus Hotel” adalah sebagai berikut : 1. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada tahap konstruksi berjumlah sekitar ± 5 orang, yang terdiri dari tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Asal tenaga kerja ini 100 tenaga kerja lokal setempat Nunukan yang dilengkapi daftar diri. Jumlah Tenaga Kerja : No Jenis Pekerjaan Jumlah diperlukan tersedia 1 2 3 Housekeeper Food Beverage Front Office Total 2 Orang 1 Orang 1 Orang 4 Orang Dalam rangka operasional Hotel “Yus Hotel” tenaga kerja yang dipekerjakan adalah sebanyak 4 orang dan akan bertambah sesuai kebutuhan karena rencana akan ada peningkatan kapasitas usaha. Karyawan yang dipekerjakan di Hotel ini akan memprioritaskan tenaga kerja lokal khususnya yang ada di Kabupaten Nunukan. Kemungkinan tenaga kerja pelaksana dimungkinkan untuk ditambah sesuai dengan perkembangan operasional Hotel. Karyawan dilengkapi surat keterangan sehat, dan pemakaian pelindung kerja saat bekerja, pakaian kerja tidak dibawa pulang, disimpan dan dicuci di tempat kerja. UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 19 Struktur Organisasi Hotel 1. Front Office FO adalah pejabat hotel yang bertanggung jawab atas kantor depan. 2. Housekeeper Housekeeper adalah pekerjaan dibidang housekeeping. Ia bertanggung jawab atas kebersihan kamar-kamar tamu dan area umum yang dimiliki hotel. 3. Food Beverage FB adalah pejabat yang bertugas mengelola Food and Beverage untuk dapat menyajikan makanan dan minuman berkualitas yang disenangi tamu. Merencanakan menu, memastikan bahwa setiap penyajikan makanan dengan cepat dan ramah, dan mengendalikan biaya Food and Beverage. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan bagiannya masing- masing yang akan diatur oleh pihak manajemen berdasarkan kemampuan dan kecakapan serta keahliannya. Untuk meningkatkan kemampuan para karyawan pihak pengelola akan senantiasa mengadakan pelatihan-pelatihan baik dalam hal penanganan tamu, pengolahan makanan, penanganan makanan serta penyajiannya dan pelatihan pencegahan, penanggulangan serta penggunaan alat pemadam kebakaran. Disamping itu pelatihan karyawan tentang tata krama menyambut tamu, pelayanan saat makan dan saat tamu meninggalkan Hotel. Untuk hak karyawan seperti upah minimum kesejahteraan yang harus diterima karyawan, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, hak cuti, tunjangan hari raya THR dan lain-lain yang merupakan hak karyawan sesuai perundang-undangan tenaga kerja akan dilaksanakan oleh pengelola Hotel. UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 20 2. Operasional kamar dan tempat tidur. Kamar yang disewakan kaitannya dengan operasional Hotel ini sebanyak 27 kamar yang disewakan. Fasilitas yang tersedia di masing - masing kamar yaitu TV khusus Executive, dan Kipas Angin. Dalam upaya mencegah penularan penyakit kepada tamu yang menginap dan karyawan yang ditularkan melalui operasional kamar ini, maka kamar tidur dikelola sebaik mungkin dengan membersihkan setiap hari termasuk lantai, seprei dicuci dan disetrika serta diganti setiap 2 hari sekali atau setiap tamu chek out. 3. Rencana perbaikan dapur dan penambahan ruang makan : Dapur yang merupakan bagian dari kegiatan ruang makan dipergunakan untuk menyiapkan makanan pagi, siang dan malam untuk tamu - tamu yang ingin menikmati menu khusus, disamping menawarkan satu paket makanan dan minuman yang menyehatkan. Dapur merupakan pendukung utama dari kegiatan ini dilengkapi dengan refrigerator sebagai pendingin bahan - bahan sayuran serta daging yang siap untuk diolah, juga terdapat freezer, deefriyer, oven, toaster roll, blender, kompor gas besar dan kecil, stimer, grille, chinese stove, dough machine, prepare table, microwave, rice cooker, pemanas air, serta beberapa pisau dapur, sendok, gelas, piring dan lain - lain yang disesuaikan dengan keperluan. Ruangan dapur di kegiatan usaha ini merupakan ruangan yang khusus dan tertutup hanya untuk memasak. Pemisahan dari ruangan terbuka ini tujuannya adalah untuk menghindari masuknya debu, kotoran, lalat dan serangga atau binatang kecil lainnya karena serangga ini sangat berbahaya bagi pengolahan makanan yang dapat mencemarkan makanan baik langsung maupun tidak langsung. Serangga ini dapat menyebarkan bibit - bibit penyakit dari tempat asalnya yang kotor kemudian memindahkannya ke makanan untuk selanjutnya berpindah ke manusia yang memakannya. Untuk menjaga kenyamanan bekerja bagi karyawan dan sanitasi serta kesehatan makanan yang disajikan maka keadaan lingkungan dapur UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 21 dilengkapi dengan ventilasi yang baik dan tepat sehingga sirkulasi pergantian udara kotor dengan udara bersih dapat berlangsung dengan baik. Jendela yang berhubungan dengan daerah terbuka, telah diberi sekat dengan kawat kasa halus sehingga lalat atau binatang kecil lainnya tidak bisa masuk. Diatas kompor masak dipasang cerobong asap hoods dan kipas angin penghisap asap atau exhauster sehingga setiap asap yang timbul selama proses memasak makanan dapat disedot dan dibuang keluar ruangan. Untuk lantai dapur dibuat dari bahan yang kuat, tidak mudah pecah dan mengelupas serta tidak licin agar tidak membahayakan karyawan saat beraktifitas. Lantai dapur ini selalu dalam keadaan bersih dan disikat dengan bahan pembersih serta dibilas dan dikeringkan. Untuk lantainya juga terbuat dari bahan yang tidak mudah retak atau menimbulkan goresan yang memungkinkan kotoran tertimbun dan tersimpan lama, bahan lantai kedap air sehingga air yang tertumpah ke lantai dapat segera mengalir ke saluran pembuangan. Untuk sudut pinggir dengan tembok telah dibuat melengkung sehingga mudah untuk dibersihkan. Pintu dapur dibuat pintu buka tutup sehingga ruangan dapur dapat segera tertutup saat petugas keluar atau masuk dapur, hal ini untuk menghindari kotoran yang masuk ke dapur dari arah luar dapur. Pada pintu ini juga telah dilapisi dengan lapisan kedap air sehingga mudah dibersihkan terutama pada bagian - bagian yang sering disentuh dengan tangan. Untuk penerangan dapur berasal dari neon berkualitas baik serta sinar matahari sehingga mendapatkan penerangan yang cukup, hal ini dimaksudkan agar hasil masakan dapat terlihat dengan jelas dan mudah mengontrol kebutuhan akan bahan - bahan yang diperlukan selama proses produksi, disamping saat bekerja segala sesuatunya dapat dilihat dengan jelas dan mudah sehingga keselamatan kerja dapat terjamin UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 22 dengan baik dan bagian - bagian yang kotor dapat dilihat dan diketahui dengan mudah sehingga cepat dibersihkan. Mekanisme pengolahan bahan makanan yang akan disajikan untuk para tamu dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Pemilihan bahan baku masakan Bahan baku berupa bahan makanan yang digunakan meliputi berbagai jenis sayur - sayuran, buah - buahan, beras, gula, kopi, susu, minyak goreng dan bermacam - macam bumbu baik yang segar maupun dalam kaleng semuanya didapat dari bahan - bahan lokal dalam negeri yang dijual di pasar Nunukan dan sekitar Nunukan. Hanya sebagian kecil yang merupakan bahan import seperti apel, pier dan sebagian daging seperti daging sapi, kambing dan ternak dibeli melalui agen - agen resmi dan bersertifikat yang ada di Nunukan. Pemilihan kualitas bahan makanan segar didasarkan atas karakter dan sifat dari bahan makanannya. Untuk ciri - ciri bahan makanan segar akan berbeda - beda untuk masing - masing komoditas, ikan misalnya harus memiliki mata bening, sisiknya lengkap, insangnya berwarna merah segar, teksturnya masih kompak dan baunya segar khas ikan tanpa bau busuk. Sedangkan sayuran yang segar adalah tidak layu, tidak busuk, penampakan utuh, tidak ada aroma menyimpang dan tidak ada cacat. Untuk bahan makanan ini ada yang bisa disimpan untuk jangka waktu lama, ada yang harus segera dimasak, ada yang harus disimpan di freezer, tetapi ada pula yang sebaiknya tidak disimpan didalam lemari pendingin. Untuk itu perlu dicermati cara - cara penyimpanan yang tepat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, juga ada pemisahan tempat penyimpanan makanan sesuai dengan jenis bahan makanan. b. Pengolahan bahan makanan UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 23 Untuk mengolah bahan - bahan makanan agar menghasilkan makanan yang sehat dan enak maka pihak Hotel akan memilih bahan dasar masakan yang segar dan menggunakan bahan makanan dengan cara - cara penyimpanan yang benar serta memperhatikan tingkat higyenis dari bahan makanan tersebut serta kebersihan alat - alat dapur yang dipergunakan untuk mengolahnya. Pemilihan menu - menu masakan yang disajikan dengan kandungan zat gizi yang tepat serta proses memasak makanan yang higyenis akan menghasilkan makanan yang sehat dan bergizi menjadi prioritas usaha ini, tidak menggunakan bahan - bahan makanan, bumbu - bumbu masakan yang sudah kadaluwarsa, dan bahan tambahan lainnya yang berbahaya bagi kesehatan serta meminimalisir penggunaan zat pewarna, zat pemanis buatan, dan penguat rasa MSG hasil fermentasi. c. Penyajian makanan Pengecekan kesehatan dan penggunaan pakaian yang steril bagi pekerja yang bersentuhan secara langsung dengan makanan dan kebersihan lingkungan di lokasi usaha merupakan hal lain yang sangat diperhatikan dalam usaha ini. Diharapkan dengan langkah - langkah ini makanan dan minuman yang disajikan aman dikonsumsi dan sehat. 4. Gudang Penyimpanan Gudang penyimpanan dipisahkan antara gudang penyimpanan peralatan penunjang usaha, bahan berbahaya, dengan gudang makanan dan minuman yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan operasional usaha, yang bebas dari serangga dan tikus serta memperhatikan sirkulasi udara di dalam ruangan gudang. 4. Operasional Loundry Loundry sebagai fasilitas tambahan hotel untuk mencuci perlengkapan tempat tidur dan kamar tidur hotel yang menggunakan mesin cuci, adapun saluran limbah cair dari pencucian disalurkan ke septictank komunal diteruskan ke WWG. 6. Rencana ada Linen Tempat Penyimpanan perlengkapan Kamar UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 24 Linen sebagai ruangan yang terdapat rak lemari tertutup yang dipisahkan antara linen untuk perlengkapan yang masih kotor dan yang sudah bersih, tempat penyimpanan perlengkapan tempat tidur, seperti seprei, selimut, dan sarung bantal yang bersih dan bebas dari serangga dan tikus. 7. Parkir Lokasi parkir terletak di bagian depan areal Hotel yang berfungsi pula sebagai pintu masuk. Pada lokasi parkir dan sekitar bangunan Hotel juga dilengkapi gorong-gorong untuk mengalirkan limbasan air hujan yang nantinya ditampung pada bak-bak penampungan di areal pertamanan yang dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman pada saat yang diperlukan. Disamping itu pada areal parkir ini juga diletakkan bak sampah tertutup pada lokasi strategis, bak sampah tersebut dipilah, untuk sampah organik, dan anorganik serta tanaman penghijauan sebagai bagian tamanisasi parkir untuk dapat menyerap debu, asappolusi gas buang kendaraan serta menjaga keasrian, kesejukan dan keindahan lingkungan dari suasana panas di siang hari. Jenis - jenis tanaman yang akan ditanam pada areal ini adalah tanaman perindang dan juga dalam pot karena keterbatasan ruang. 8. Pengelolaan Limbah Cair Alur pengolahan limbah cair dari masing - masing sumber penghasil limbah sebagai berikut, akan menggunakan WWG dengan perhitungan kapasitas ; limbah cair dihasilkan sebesar 80 dari kebutuhan air yaitu 0,15 m 3 150Lt per oranghari, yaitu 37 orang x 0,15 x 80 adalah 4,44 m 3 jadi kapasitas WWG 4,44 m 3 yaitu ; Kamar : limbah cair dari kamar berasal dari toilet, kamar mandi dan wastafel. Limbah ini dialirkan ke Septictank, sedangkan limbah tinja dialirkan ke bak septictank yang kedap air, jika penuh disedot bekerjasama dengan jasa pengangkut limbah. Menggunakan cairan bakteri biotoiletto penggunaan biotoiletto jika hasil uji lab diatas ambang baku mutu limbah cair, satu tetes per meter kubik air setiap bulan dan UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 25 menggunakan Sistem komunal ke WWG Waste Water Garden dan bak penampungan. Dapur dan Loundry : limbah cair dari dapur terlebih dahulu dialirkan ke bar screen, kemudian dialirkan ke grease trap, kemudian limbah cair dialirkan ke Septictank dengan sistem komunal ke WWG Waste Water Garden dan bak penampungan. Skema diagram alir pengolahan limbah cair Air hasil olahan limbah cair harus sesuai dengan standar baku mutu, sesuai kelas air dalam uji laboratorium sebelum dimanfaatkan atau dibuang ke lingkungan Menyirami Tanaman dan harus memiliki ijin pembuangan limbah cair dari Bupati Nunukan 8. Pengelolaan Limbah Padat Sampah Pengelolaan limbah padat dilakukan sebagai berikut : 1. Botol plastik dan gelas bekas : bekerjasama dengan pihak luar TPA untuk didaur ulang. 2. Kardus sisa dan kertas sisa : dikumpulkan kemudian bekerjasama dengan pihak luar TPA untuk dijual atau didaur ulang kembali. Limbah Cair Toilet + Bio- toiletto Dapur dan Loundry y Bar Screen Grease Trap Kamar mandi wastafel Septictank Ke Waste Water Garden Septictank Ke Waste Water Garden Septictank Ke Waste Water Garden Bak Penampungan untuk Menyirami Tanaman UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 26 3. Plastik pembungkus dan limbah padat lainnya : ditempatkan pada tempat penampungan sampah dari plastik ukuran 25 kg. Selanjutnya dijual kepada pemulung pengumpul plastik TPA. 4. Limbah dapur : di dapur disiapkan penampungan sementara limbah dapur yang terdiri dari tempat penampungan sampah organik dan anorganik, pembersihannya bekerjasama dengan peternak ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai ransum ternak. 5. Sampah pertamanan : Sampah yang dihasilkan dari pertamanan kebun berupa daun - daun, dan ranting akan dimanfaatkan untuk kompos di lokasi kegiatan dengan pencacahan dan juga dengan dicampurkan MOLMicro Organisme Local atau Bakteri pengurai seperti EM4. Kapasitas disesuaikan ruang yang tersedia, dan pengomposan bisa dilakukan karena sangat sederhana,setiap hari selesai membersihkan taman. 6. Sampah sisa yang tidak Laku dijual ke pemulung, terutama anorganik, seperti sobekan plastik, Pecahan Kaca atau botol dan tutup botol, dikumpulkan dan bekerja sama dengan pihak luar TPA untuk daur ulang dimanfaatkan, sehingga bisa memiliki harga jual yang tinggi. Pemrakarsa mengupayakan supaya semua sampah bisa dikelola, meminimalisir terbawa ke TPA dan tidak dibakar di lokasi kegiatan usaha. 7. Limbah B3 Bahan-bahan Berbahaya seperti lampu dan neon mati serta alat-alat elektronik yang rusak : dikumpulkan kemudian bekerjasama dengan pihak luar yang telah direkomendasikanmendapat ijin dari pemerintah, untuk didaur ulang kembali. UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 27 Skema diagram alir pengelolaan limbah padat sampah Organik Sampah Anorganik Mengurangi Penggunaan Daur Ulang Dijual ke pemulung Pakan Ternak Pengomposan Biopori B3 Mengurangi Penggunaan Dijual ke pengepulpihak luar yang telah mendapat ijin dari pemerintah untuk di daur ulang UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 28 Tempat Pembuangan Sampah Sementara Sebelum diangkut keluar TPA, pada areal hotel dibuatkan TPS permanen yang tertutup dan dipisahkan antara sampah organik seperti dedaunan, dan non organik seperti plastik pembungkus makanan dan botol. 8. Pengolahan limbah gas dan asap Limbah asap yang dihasilkan dari dapur akan diproses dengan menggunakan alat exhaust cooker hood yang dapat mendaur udara kotor menjadi udara bersih melalui sistem penyaringan udara. Ruang Dapur dan ruang makan juga dilengkapi dengan fentilasi udara. 9. Pertamanan Pertamanan untuk keindahan dan kesejukan juga berfungsi meredam kebisingan, serta mengatasi pencemaran udara seperti gas emisi kendaraan dan debu. Beberapa jenis tanaman yang ditanam di lokasi tanaman lokal dan berbagai jenis tanaman lainnya, bisa juga ditanam dalam pot dan pemasangan biopori lubang yang dibuat sedalam 1,5 meter dengan diameter 30 centimeter, ditutup atasnya dengan tutup berlubang-lubang sehingga aman, dan hanya daunan dan ranting yang masuk menjadi kompos, bisa diangkat 2 minggu sekali, bisa dibuat dengan jarak 1,5 meter di ruang terbuka atau taman untuk dapat menghasilkan kompos yang digunakan sebagai rabuk tanaman di tempat usaha. 10. Sistem keamanan bangunan dan sistem pemadam kebakaran. Untuk keamanan bangunan kegiatan usaha ini telah dilakukan perhitungan-perhitungan konstruksi yang memadai sesuai peraturan- UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 29 peraturan yang berlaku agar terjamin kekuatannya. Pada struktur bangunan bawah sub structure telah memperhitungkan kedalaman pondasi, tipe bangunan struktur atas, kemampuan daya dukung tanah, mendukung semua beban di atasnya serta semua gaya termasuk gempa bumi yang bekerja padanya. Pada struktur bangunan atas upper structure akan menggunakan konstruksi beton bertulang sehingga kekuatannya terjamin karena merupakan kesatuan yang tertutup dan tidak mudah aus sehingga dapat menahan beban-beban yang harus dipikul dan semua gaya termasuk gempa bumi yang bekerja padanya. Setiap bangunan juga dilengkapi dengan bangunan penangkal petir pada ujung bangunan tertinggi. Disamping itu untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar juga akan dipekerjakan tenaga keamanan satpam. Untuk sistem pemadam kebakaran pada kegiatan usaha Hotel ini dilakukan dengan : a. Rencana akan disediakan alat tabung pemadam kebakaran konvensional pada tempat-tempat yang strategis, pengamanan tabung diletakkan di dinding yang mudah dijangkau dan tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, serta semua karyawan harus dilatih menggunakan saat diperlukan serta nantinya setiap 1 satu bulan akan diadakan pengecekan atau uji coba sehingga alat selalu siap pakai. b. Mengadakan pelatihan pada karyawan secara berkala cara penanganan bila terjadi kebakaran. c. Penempatan kompor dan tabung gas ditempat yang ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk sehingga bila terjadi kebocoran gas akan langsung terbawa angin. d. Pemeriksaan saluran gas dari tabung ke kompor secara berkala agar bila ada kebocoran dapat diketahui dengan segera. UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 30 e. Tidak menyimpan bahan mudah terbakar seperti : minyak tanah, spritus dekat dengan sumber api. f. Secara berkala memeriksa instalasi listrik serta tidak memasang lampu secara berlebih dan menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk. Pasalnya kabel akan panas dan meleleh serta dapat menyebabkan percikan api yang lama- lama bisa menyulut kebakaran. Jika terjadi kebakaran karena listrik, putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan percikan api.

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG

DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Rencana Peningkatan

Kapasitas Usaha DanAtau Kegiatan 3.1.1. Tahap Pra konstruksi 3.1.1.1 Penentuan Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha a. Sumber dampak : koordinasi dengan dinas terkait, dan kegiatan sosialisasi proyek Kepada masyarakat di Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan. UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 31 b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak sosial berupa adanya pro kontra terhadap rencana Kegiatan Peningkatan Usaha. c. Besaran dampak : besarnya manusia yang akan terkena dampak adalah seluruh warga di Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan serta lahan seluas 600 m 2

3.1.2. Tahap Konstruksi

3.1.2.1. Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi a. Sumber dampak : mobilisasi tenaga kerja sebanyak ± 5 orang untuk kegiatan konstruksi. Kegiatan ini akan menimbulkan dampak sosial berupa timbulnya keresahan dan kecemburuan masyarakat setempat yang memiliki keahlian dan pekerjaan sebagai tenaga kontraktor dan ingin bekerja sebagai tenaga kerja konstruksi di rencana kegiatan. Dampak lainnya adalah kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban akibat rasa tidak puas terhadap sistem penerimaan tenaga kerja bangunan di lokasi proyek. b. Jenis dampak : Kegiatan ini akan menimbulkan dampak sosial berupa timbulnya keresahan dan kecemburuan masyarakat setempat. c. Besaran dampak : ada kecemburuan masyarakat terhadap posisi lowongan pekerjaan sebanyak ± 5 orang yang dikerjakan oleh kontraktor proyek. 3.1.2.2. Mobilisasi Bahan Material dan Peralatan a. Sumber dampak : kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah mobilisasi bahan seperti : semen, batu pondasi, pasir, besi-baja dan lain-lain. Mobilisasi peralatan seperti alat untuk membuat bahan beton dan alat pertukangan lainnya. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara dan sumber meningkatnya UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 32 kebisingan. Akan terjadi peningkatan polutan ke udara pada saat material tersebut dibongkar dari alat pengangkutnya ke lokasi penyimpanan gudang. Tingkat kebisingan akan bertambah dari seluruh aktivitas bongkar material dari kendaraan ke lokasi gudang. Kegiatan ini juga akan menimbulkan dampak pada komponen transportasi berupa gangguan lalu lintas, kemacetan di beberapa titik persimpangan yang padat dan pada tikungan serta kerusakan pada jalan yang dilewati. c. Besaran dampak : meningkatnya polutan udara dan kebisingan seluas proyek dan wilayah sekitarnya, serta kemacetan lalu lintas sepanjang ruas jalan di depan lokasi kegiatan akibat mobilisasi bahan material untuk pembangunan Hotel ini dan rusaknya jalan yang dilewati dalam proses pengangkutan bahan dan material. 3.1.2.3. Pembangunan Struktur, Bangunan dan Penataan Pertamanan. a. Sumber dampak : kegiatan yang merupakan sumber dampak adalah memindahkan bahan-bahan pembuat beton seperti : semen, kerikil, pasir dan besi beton, penataan pertamanan dan struktur bangunan. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak pada komponen kualitas udara dan kebisingan berupa peningkatan kadar debu dan polutan udara lainnya serta bertambahnya tingkat kebisingan akibat kegiatan pengecoran beton. Kegiatan ini juga akan berdampak pada komponen kualitas air dengan meningkatnya kekeruhan di alur selokan sehingga dapat mengganggu kehidupan flora dan fauna air di lokasi proyek dan sekitarnya. c. Besaran dampak : kehidupan manusia, flora dan fauna di lokasi proyek dan sekitarnya. 3.1.2.4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 33 a. Sumber Dampak : kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah pengadaan sarana jaringan listrik dan air ke areal pembangunan. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan menimbulkan dampak kepada perubahan dan penambahan distribusi aliran listrik dan air ke areal proyek yang akan berpengaruh pada kegiatan lainnya. c. Besaran dampak : akan mempengaruhi fasilitas penunjang ditempat lainnya.

3.1.3. Tahap Operasional

Kegiatan operasional Hotel “Yus Hotel” akan memberikan dampak terhadap lingkungan dari beberapa kegiatan sebagai berikut : 3.1.3.1. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional. a. Sumber dampak : kegiatan penerimaan tenaga kerja akan menjadi penting untuk dibahas sebagai sumber dampak. b. Jenis dampak : kegiatan ini akan berkaitan dengan dampak terhadap komponen lingkungan sosial berupa keresahan dan kecemburuan masyarakat setempat yang berkeinginan untuk diterima sebagai tenaga kerja. c. Besaran dampak : jumlah tenaga kerja yang akan diperlukan sekitar 4 orang. 3.1.3.2. Operasional Sistem Pengolahan Limbah Cair a. Sumber dampak : kegiatan untuk mengolah limbah cair dari kegiatan operasional Hotel. b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak terhadap komponen lingkungan hidrologi dan lingkungan sosial berupa UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 34 potensi pencemaran air permukaan dan keresahan masyarakat akibat sistem pembuangan limbah cair yaitu penurunan kualitas air di sekitar kegiatan. c. Besaran dampak : limbah cair yang dihasilkan sebesar 80 dari kebutuhan air yaitu 0,15 m 3 150Lt per oranghari, yaitu 37 orang x 0,15 x 80 adalah 4,44 m 3 dari kegiatan operasional Hotel serta operasional kamar mandi yang harus dikelola dengan baik yang berdampak pada areal seluas 600 m 2 dan lingkungan sekitar kegiatan. 3.1.3.3. Operasional Sistem Pengelolaan Limbah Padat Sampah a. Sumber dampak : kegiatan penanganan limbah padatsampah yang dihasilkan pada operasional Hotel. b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap kondisi lingkungan akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik. c. Besaran dampak : limbah padatsampah yang dihasilkan 2,5 Kg x jumlah orang 37 orang adalah 92,5 Kg per hari, berupa sisa bahan makanan, kegiatan membersihkan areal pertamanan sampah organik dan sampah dari plastik, kertas, kaleng, kardus sampah anorganik yang berdampak pada areal seluas 600 m 2 dan lingkungan sekitar kegiatan. 3.1.3.4. Operasional Pengelolaan Serangga dan Binatang Pengerat a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan operasional Hotel, penyimpanan bahan makanan dan peralatan operasional gudang. b. Jenis dampak : timbulnya bahaya munculnya berbagai penyakit dan penyakit menular oleh serangga maupun binatang pengerat. UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 35 c. Besaran dampak : kesehatan seluruh karyawan dan wisatawan yang berkunjung serta areal seluas 600 m 2 . 3.1.3.5. Operasional Parkir a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan keluar masuknya kendaraan dan parkir di lokasi kegiatan. b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan akibat adanya konflik pemanfaatan lahan jalan masuk ke parkir serta peningkatan kebisingan dan pencemaran udara. c. Besaran dampak : setiap kendaraan memberikan kontribusi pada peningkatan emisi gas buang ke udara dan potensi kemacetan pada jalan raya berdampak pada areal seluas 600 m 2 dan lingkungan sekitar kegiatan. 3.1.3.6. Operasional Sistem Pemadam Kebakaran a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan operasional hotel dimana menggunakan tenaga listrik, api, gas, dll, yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran. b. Jenis dampak : akan berkaitan dengan dampak sosial, ekonomi dan keamanan pengunjung, karyawan dan masyarakat sekitar. Selain bahaya keamanan bagi tamu wisatawan, karyawan dan masyarakat sekitar juga dapat menimbulkan kerugian material bagi pengelola serta keresahan warga sekitar lokasi kegiatan. c. Besaran dampak : tamu wisatawan, untuk operasional hotel, dan berdampak pada areal seluas 600 m 2 dan lingkungan sekitar kegiatan. 3.1.3.7. Aktivitas Sosial Dengan Masyarakat a. Sumber dampak : kegiatan yang berhubungan antara pengunjung dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. UKL UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“Yus Hotel” Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup - 36 b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap lingkungan sosial akibat interaksi yang tidak seimbang antara pengelola kegiatan dengan masyarakat seperti terganggunya aktivitas masyarakat, Bagaimana pengelolaan dari pihak hotel sehingga hotel tidak dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas seksual yang menyimpang yang dapat meresahkan masyarakat. c. Besaran dampak : masyarakat terdekat dengan keberadaan kegiatan dan seluruh masyarakat di Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan. 3.1.3.8. Interaksi Karyawan Dengan Manajemen Pengelola. a. Sumber dampak : kegiatan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban karyawan dengan kebijakan yang diterapkan oleh pihak pengelola. b. Jenis dampak : berkaitan dengan dampak terhadap perlindungan hak dan kewajiban karyawan, kontrak kerja, dan Surat Keterangan Sehat. c. Besaran dampak : seluruh karyawan yang berjumlah 4 orang. 3.2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 3.2.1. Tahap Pra Konstruksi