4. Kewenangan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah
Dalam susunan pemerintahan di negara kita ada Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupatenkota, serta Pemerin-tahan Desa. Masing-masing
pemerintahan tersebut memiliki hubungan yang bersifat hierakhis. Dalam UUD Negara Indonesia tahun 1945 ditegaskan, bahwa hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah [Pasal
18 A 1]. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan dae-rah diatur dan dilaksanakan secara
adil dan selaras berdasarkan undang-undang [Pasal 18 A 2]. Berdasarkan kedua ayat tersebut dapat dijelaskan, bahwa:
1. Antar susunan pemerintahan memiliki hubungan yang bersifat hierarkhis; 2. Pengaturan hubungan pemerintahan tersebut memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah; 3. Pengaturan hubungan sebagaimana disebutkan pasal 18A ayat 1 diatur lebih lanjut dalam UU
Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah; 4. Antara Pemerintah Pusat dan pemerintahan daerah memiliki hubungan keuangan, pelayanan
umum, dan pemanfaatan sumber daya; 5. Pengaturan hubungan sebagaimana disebutkan pasal 18A ayat 2 diatur lebih lanjut dalam UU
Republik Indonesia No.33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintahan daerah.
Kewenangan provinsi diatur dalam Pasal 13 UU No. 32 Tahun 2004 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah propinsi meliputi : a. perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengwasan tata ruang c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
d. penyediaan sarana dan prasarana umum e. penanganan bidang kesehatan
f. penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial g. penanggulangan masalah sosial lintas kabupatenkota
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupatenkota i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah termasuk lintas kabupatenkota
j. pengendalian lingkungan hidup k. pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupatenkota
l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil m. pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. pelayanan administrasi penanaman modal, termasuk lintas kabupatenkota o. penyelenggraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupatenkota,
dan p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
2. Urusan pemerintahan propinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi
kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan Kewenangan kabupatenkota diatur dalam pasal 14 yang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengwasan tata ruang c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
d. penyediaan sarana dan prasarana umum e. penanganan bidang kesehatan
f. penyelenggaraan pendidikan g. penanggulangan masalah sosial
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah
j. pengendalian lingkungan hidup k. pelayanan pertanahan
l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil m. pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. pelayanan administrasi penanaman modal, o. penyelenggraan pelayanan dasar lainnya dan
p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
5. Bentuk dan Susunan Pemerintah Daerah