6
1. Pendahuluan
Web server merupakan sarana yang berfungsi untuk menghubungkan client dengan sebuah server, sehingga client dapat memperoleh informasi yang di dapat
dari sebuah web server. Keamanan dalam komunikasi antara client dan server sangat penting, karena komunikasi tersebut dapat mengandung informasi maupun
data yang bersifat rahasia.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, terdapat berbagai aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mempermudah dalam pengolahan data
maupun transaksi, aplikasi tersebut berada pada server dimana client dapat mengakses aplikasi web tersebut untuk memperoleh suatu data atau informasi.
Semakin penting aplikasi tersebut, maka terdapat pihak yang tidak bertanggung jawab yang berusaha untuk mendapatkan akses yang tidak sah pada server tersebut
dengan tujuan untuk memperoleh informasi maupun hanya untuk merusak sebuah sistem.
Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat menyebabkan terdapat berbagai jenis serangan yang dapat digunakan untuk menyerang sebuah server,
akan tetapi terdapat pula cara untuk mencegah serangan tersebut sehingga mampu meminimalkan ataupun mencegah agar serangan tersebut tidak dapat merusak
sistem maupun mencuri data pada server.
Penelitian ini akan menerapkan Web Application Firewall menggunakan ModSecurity. Penerapan ModSecurity pada web server apache dimana aplikasi
yang digunakan untuk uji coba terhadap serangan web server menggunakan SLiMS Senayan Library Management System. Kemudian akan menganalisa kinerja dari
ModSecurity dalam mendeteksi atau mencegah suatu serangan pada web server, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keamanan aplikasi web server dari suatu
serangan yang dapat merugikan client maupun server.
2. Tinjauan Pustaka
Web Server merupakan suatu server internet yang menggunakan protocol HTTP Hyper Text Transfer Protocol untuk melayani semua proses transfer data
antara client dan server. Web server hingga saat ini merupakan server yang dapat dikatakan sebagai tulang punggung bagi semua pengguna internet[1], hal ini karena
web server dapat menyediakan informasi yang bermanfaat untuk client. Salah satu aplikasi dari web server adalah SLiMS, SLiMS adalah Open Source Software OSS
berbasis web untuk memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan library automation skala kecil hingga skala besar. Dengan fitur yang cukup lengkap dan
masih terus aktif dikembangkan, SLiMS sangat cocok digunakan bagi perpustakaan yang memiliki koleksi, anggota dan staff banyak di lingkungan jaringan, baik itu
jaringan lokal intranet maupun internet, SLiMS saat ini sudah cukup berkembang dengan baik, sejak berkembangnya aplikasi perpustakaan ini dari SLiMS versi 3
hingga saat ini versi 8 SLiMS selalu mengupayakan perbaikan, sehingga aplikasi SLiMS memiliki performa yang baik dalam melayani proses administrasi
perpustakaan[2]. Aplikasi SLiMS cukup penting dalam pengolahan data perpustakaan dan memerlukan keamanan dari berbagai serangan pada web server,
7
serangan pada web server dapat berupa SQL Injection, Cross Site ScriptingXSS, Denial of ServiceDOS dan lain sebagainya yang berpotensi merugikan server
maupun client.
Jenis serangan SQL Injection pada web server merupakan serangan yang cukup berpotensi mengancam keamanan data pada server. Hal ini karena pada
dasarnya SQL Injection merupakan cara mengeksploitasi celah keamanan yang muncul pada level
atau “layer” database dan aplikasinya[3]. Celah keamanan ditunjukkan dengan respone yang salah yang dikirimkan pada client yang sengaja
mengirimkan data atau memasukkan karakter yang salah pada server. Menurut Richardus Eko Idrajit contoh-contoh celah kerentanan yang kerap
menjadi korban SQL Injection adalah[3]
:
1. Karakter-karakter kendali, kontrol, atau filter tidak didefinisikan dengan baik dan benar Incorrectly Filtered Escape Characters,
2. Tipe pemilihan dan penanganan variabel maupun parameter program yang keliru Incorrect Type Handling,
3. Celah keamanan berada dalam database server Vulnerabilities Inside the Database Server Dilakukan mekanisme penyamaran SQL Injection
Blind SQL Injection, dan lain sebagainya. Selain SQL Injection, serangan pada web server yang berpotensi untuk
keamanan data adalah serangan Cross Site Scripting XSS,yang merupakan suatu serangan dengan menggunakan mekanisme “injection” pada aplikasi web dengan
memanfaatkan metode HTTP GET atau HTTP POST[3]. Keamanan pada web server tidak hanya pada jenis serangan pada data web server itu sendiri, serangan
web server dapat berupa serangan dari request pada server yang tidak sewajarnya atau dengan kata lain request dengan jumlah yang banyak dalam satu waktu.
Serangan tersebut dengan istilah DoSDenial of Service dan DDoS Distributed Denial of Services. DOS merupakan suatu aktivitas dengan tujuan utama
menghentikan atau meniadakan layanan sistem atau jaringan komputer, sehingga pengguna tidak dapat menikmati fungsionalitas dari layanan tersebut dengan cara
mengganggu ketersediaan komponen sumber daya yang terkait dengannya[3]. Contohnya adalah dengan memberikan request pada server dengan jutaan paket,
sehingga menyebabkan penggunaan memori yang meningkat sehingga request dari client yang benar-benar ingin mengakses server mejadi tidak bisa mengakses,
karena server sibuk memberikan respone dari serangan DOS tersebut.
Data yang paling rentan pada serangan web server adalah data pada authentikasi web server, jenis serangan yang dapat memperoleh data tersebut adalah
jenis serangan MITMMan In The Midle Attack. Man In The Middle Attack merupakan jenis serangan dengan menyadap lalu lintas jaringan antara client dan
server, uji coba dilakukan dengan menggunakan tool cain able, dimana tool ini dapat menyadap lalu lintas jaringan dengan memanfaatkan ARP Adress Resolution
Protocol, penyerang meracuni ARP cache antara dua perangkat yang berkomunikasi dengan alamat MAC kedua perangkat[3].
Web Server perlu sebuah keamanan untuk mencegah atau mendeteksi serangan pada web server. Web Application Firewall merupakan sebuah perangkat
perantara yang terletak antara client dan server, yang digunakan sebagai perangkat keamanan untuk melindungi web server dari serangan[4]. Salah satu aplikasi dari
8
Web Aplication Firewall adalah ModSecurity, ModSecurity adalah Web seperti firewall tradisional menyaring masuk dan keluarnya data dan mampu untuk
menghentikan lalu lintas yang di anggap berbahaya menurut aturan yang telah ditetapkan[4]. Aturan dari setiap rule berisi fungsi-fungsi yang dapat menjalankan
setiap rule pada modsecurity, contoh fungsi atau perintah pada rule ModSecurity dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 1 Tabel Fungsi atau Perintah ModSecurity
Fungsi Atau Perintah Penjelasan
SecRuleEngine Mengaktifkan atau Non Aktifkan ModSecurity
SecRule Membuat Rule
Phase Menempatkan aturan atau rantai ke salah satu
dari lima fase pengolahan yang tersedia Id
Menentukan id yang unix untuk setiap aturan Log
Mencatat serangan pada log Nolog
Mencegah pencatatan pada log Block
Melakukan tindakan yang mengganggu Msg
Membuat pesan khusus untuk setiap aturan jenis serangan
Penjelasan berdasarkan referensi dari Chaim Sanders, modsecurity memiliki banyak aturan yang digunakan untuk mendeteksi jenis serangan, salah
satu contohnya dapat dilihat pada tabel 1, merupakan fungsi atau perintah pada modsecurity yang terdapat pada rule dari modsecurity. SecRuleEngine memiliki
tiga parameter yaitu On, Off dan DetectionOnly, untuk memproteksi serangan pada web server parameter pada engine harus diaktifkan dengan memberikan nilai On
pada SecRuleEngine[5].
ModSecurity mencatat setiap serangan pada log ketika terdapat request yang berpotensi serangan, ModSecurity biasa disebut sebagai HTTP intrusion
Detection tool, yang terletak didepan aplikasi web dan mengontrol keluar masuknya data, sehingga setiap data yang masuk pada server dapat dipantau oleh modsecurity
melalui pencatatan log pada modsecurity. ModSecurity memberikan perlindungan dari berbagai serangan terhadap aplikasi web dan memungkinkan untuk memantau
lalu lintas HTTP dan analisis real-time dengan sedikit atau tanpa perubahan infrastruktur yang ada. ModSecurity dapat di bagi menjadi dua mode yaitu
Embedded-Mode dan Network Mode. Embedded-Mode merupakan bagian dari infrastruktur web server yang ada seperti Apache, IIS7 atau Nginx yang berarti
tertanam menjadi satu dengan web server. ModSecurity Nework Mode bekerja dengan baik bila digunakan sebagai bagian dari reverse proxy. Dalam mode ini,
instalasi ModSecurity dapat melindungi sejumlah web server[5].
9
Berpotensi Serangan Client
Server Request
Tidak Log
ModSecurity Ya
Block Respone
ModSecurity
Gambar 1 Alur Proses ModSecurity
Skema dari cara kerja modsecurity dapat dilihat pada gambar 1, dimana request dari client akan melalui ModSecurity terlebih dahulu. ModSecurity akan
menyaring request dari client, request yang berpotensi serangan akan di deteksi atau di block oleh modsecurity dan di catat pada log ModSecurity. Jika request dari
client tidak berpotensi serangan pada web server, maka request akan mendapatkan respone dari server dan menampilkan halaman web.
Penelitian yang relevan dengan keamanan pada web server diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Nilesh Khochare dan Dr.B.B.Meshram dengan judul
“Tool to Detect and Prevent Web Attack” yang dilakukan oleh pada tahun 2012 membahas tentang tool Web Application Firewall yang dapat digunakan untuk
mencegah serangan pada web server. Di antaranya terhadap tool Web Application Firewall yang open source dan commercial, serangan pada web server dijelaskan
seperti SQL Injection , Cross Site Scripting, Buffer Overflow. Cookie Poisoning, Forceful browsing, Directory Traversal Attack. Pada penelitian tersebut hanya
dijelaskan mengenai arsitektur dari Web Application Firewall dan juga berbagai jenis tool Web Application Firewall yang bersifat opensource dan commercial yang
dapat digunakan untuk mencegah serangan pada web server[6].
Penelitian selanjutnya dengan judul “Sistem Pengamanan Web Server
dengan Web Application Firewall WAF ” yang dilakukan oleh Aditya Noor Sandy
pada tahun 2015 membahas tentang keamanan web server dari serangan sql injection dan XSSCross Site Scripting menggunakan Web Application Firewall
dengan tool ModSecurity, pada penelitian tersebut dijelaskan tentang serangan SQL Injection dan XSS yang berhasil dicegah dengan ModSecurity serta menampilkan
log dari ModSecurity menggunakan AuditConsole sebagai mekanisme pelaporan serangan. Parameter yang digunakan pada uji coba penelitian tersebut yaitu dengan
menggunakan jenis serangan SQL injection dan XSS yang di terapkan ketika web server mengggunakan ModSecurity dan tanpa ModSecurity[7].
10
Agus Priyo Utomo melakukan penelitian “Pelaporan Intrusi Pada Web Server Berbasis SMS Gateway
” yang membahas penggunaan Mod_Security untuk keamanan web server dengan menggunakan jenis serangan SQL injection, yang
kemudian akan dilaporkan hasil dari pendeteksian serangan dengan menampilkan dan mengirim melalui media SMS[8].
Dengan beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan penggunaan tool Web Application Firewall dapat mendeteksi serangan SQL Injection dan XSS, untuk
lebih mengetahui fungsi Web Application Firewall dalam mendeteksi serangan maka penelitian ini akan membahas keamanan dari aplikasi web server SLiMS
dengan uji coba menggunakan jenis serangan SQL Injection, Cross Site ScriptingXSS, Denial Of Service, dan Man In The Middle Attack. Dengan tujuan
untuk mengetahui keamanan dari web server SLiMS, serta bermanfaat untuk meningkatkan keamanan web server SLiMS dengan menggunakan Web Application
Firewall ModSecurity dalam mendeteksi serangan. 3.
Metode Penelitan
Metode penelitian yang digunakan agar dapat memiliki urutan kerja yang efisien terdiri dari, tahap perencanaan, tahap desain, tahap implementasi, tahap uji
coba dan tahap analisis.
Gambar 2 Metode Penelitian
Tahap pertama adalah tahap perencanaan dimulai dengan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan seperti perangkat keras ataupun perangkat lunak, dalam
hal ini yang dibutuhkan adalah sebuah PC dengan VirtualBox yang digunakan untuk mesin server dan client. Pertama membangun server pada virtual box
menggunakan Ubuntu server 14.04 dengan paket instalasi aplikasi pendukung seperti Apache Web Server, BIND9, PHPMyAdmin, My SQL Server, ModSecurity,
dan SLiMS sebagai aplikasi web server untuk uji coba keamanan web server.
11
a. Perangkat keras 1. Satu buah komputer yang digunakan sebagai server
dengan spesifikasi sebagai berikut : a. IntelR CoreTM i3-4130 CPU 3.40GHz
b. RAM 4 GB c. Hard disk untuk sistem 500GB
b. Perangkat lunak 1. Virtual Box 5.0.2
2. Ubuntu Server 14.04 3. Apache Web Server, BIND9, PHPMyAdmin, MySQL
4. ModSecurity sebagai Web Application Firewall 5. SLiMSSenayan Library Management System versi 7
6. Windows 7 Sebagai Client atau Attacker 7. LOIC dan ChainAbel sebagai tool untuk menyerang
Tahap desain adalah tahapan untuk merancang sistem yang dibangun seperti desain topologi yang digunakan untuk melakukan penelitian sehingga akan tercipta
gambaran tentang hal yang akan dilakukan pada penelitian tersebut. Adapun untuk desain pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 Desain Jaringan[5]
Tahap desain dapat dilihat pada gambar 3 yang merupakan desain dari topologi yang akan digunakan, terdapat sebuah server dan client, dimana antara
server dan client terdapat sebuah firewall untuk memproteksi web server, firewall tersebut merupakan web application firewall menggunakan tool ModSecurity.
ModSecurity memiliki fungsi untuk menyaring berbagai request dari client ke server, request yang berpotensi untuk membahayakan server akan di block oleh
ModSecurity dan menampilkan pesan error pada web browser client dan request yang berasal dari client akan dicatat pada log ModSecurity server.
Tahap implementasi adalah tahapan dimulainya instalasi dan konfigurasi, pada tahap ini akan diberikan poin-poin installasi dan konfigurasi pada server.
Installasi pada server dengan melakukan konfigurasi IP dan menginstall berbagai
12
paket yang diperlukan serta aplikasi web server yang digunakan untuk uji coba. Installasi paket yang dibutuhkan dalam membentuk sebuah web server diantaranya
Apache, BIND, PhpMyAdmin, MySQL. Paket tersebut diantaranya Apache digunakan sebagai tool web server, BIND sebagai penerjemah sebuah alamat IP,
PhpMyAdmin sebagai management database serta MySQL sebagai database server. Installasi paket untuk keamanan web server dengan menggunakan modsecurity
yang di install pada server dan dikonfigurasi untuk mendeteksi serangan pada web server.
Tahap Uji Coba merupakan pengujian terhadap hasil dari implementasi yang sudah dilakukan, uji coba dilakukan dengan melakukan serangan pada web
server. Serangan yang dilakukan pada web server adalah dengan serangan SQL Injection, Cross Site Scripting, Denial Of Service, dan Man In The Middle Attack.
Pada penelitian ini serangan pada web server yang pertama adalah dengan SQL injection , kemudian Cross Site Scripting, Denial Of Service dan yang terakhir
dengan Man In The Middle Attack. Uji coba SQL Injection dapat di lihat pada gambar 4.
Gambar 4 Uji coba serangan Sql Injection
Gambar 4 merupakan uji coba terhadap web server dengan menggunakan SQL Injection, dimana pada form login diberikan syntax untuk menambahkan
perintah pada saat proses login pada server, sehingga akan menyebabkan error pada web server, jika web server tersebut memiliki celah keamanan. Uji coba yang di
lakukan tidak memberikan efek pada aplikasi web server, hal ini dikarenakan aplikasi SLiMS mempunyai keamanan pemrograman yang cukup baik untuk
mencegah terhadap sintax sql Injection. Sehingga pemberian sintax sql injection tidak berpengaruh pada halaman login tersebut setelah di uji coba.
13
Gambar 5 Uji coba serangan Cross Site Scripting
Uji coba serangan XSS dapat dilihat pada gambar 5 dengan memasukkan script
pada url
dan form
pencarian, dengan
memasukkan sintax
scriptalert“XSS”script maka browser akan mengeksekusi perintah tersebut jika keamanan pada aplikasi web server tidak baik dan akan memberikan
celah keamanan pada web server tersebut. Pada uji coba yang dilakukan serangan XSS tidak berpengaruh pada aplikasi web server, dan ketika mod security dalam
keadaan aktif serangan XSS akan dideteksi oleh server modsecurity dengan respone halaman seperti pada gambar 9, hal ini karena pada modsecurity mempunyai rule
untuk menyaring reqest yang berpotensi serangan, rule tersebut seperti pada gambar 6, dimana pembuatan rule
dengan menggunakan perintah “SecRule ARGS” yang diikuti dengan parameter yang digunakan untuk menganalisa variabel request
dari client. Maksud dari rule tersebut adalah membuat rule dengan deklarasi argument yang menganalisa request dari client berdasarkan argument yang dibuat
pada rule tersebut dengan parameter yang sudah ditentukan. Sehingga ketika client melakukan request yang mengandung variabel yang sudah ditentukan pada SecRule
modsecurity akan dideteksi sebagai sebuah serangan pada web server dan dicatat pada log modsecurity.
14
Gambar 6 Rule pada XSS Attack
Gambar 7 Serangan Denial Of Service
Uji Coba Serangan DOS di arahkan pada server www.handi.com dengan menggunakan tool LOIC seperti pada gambar 7 , uji coba dilakukan dengan metode
http, percobaan dilakukan dengan menggunakan 1 thread hingga 10 thread dan didapat data seperti pada tabel 2, uji coba dilakukan dengan waktu dua menit, uji
coba dengan 1 sampai 5 thread server masih mampu untuk memberikan respone sehingga status failed pada tool 0 yang menunjukkan server masih dapat
memberikan respone dengan baik. Saat uji coba dengan 6 sampai 10 thread, server mulai memberikan respone failed, hal ini berarti menunjukkan bahwa serangan
15
DOS mulai memberikan efek pada server, sehingga server tidak dapat memberikan respone yang baik. Serangan DOS pada pada web server dengan menggunakan 1
hingga 10 thread dideteksi oleh modsecurity dan dicatat pada log modsecurity. Parameter pencatatan pada log modsecurity berdasarkan request dari attacker yang
memberikan request melebihi ketentuan pada rule modsecurity sehingga modsecurity mendeteksi sebagai potensi serangan DOS.
Tabel 2 Tabel Hasil Uji Coba DOS
Jumlah Thread Waktu
Failed 1-5
2 menit 6
2 menit 1
7 2 menit
6 8
2 menit 12
9 2 menit
12 10
2 menit 15
Gambar 8
Hasil Serangan Man In The Middle Attack
Man In The Middle Attack merupakan jenis serangan dengan menyadap lalu lintas jaringan antara client dan server, uji coba dilakukan dengan menggunakan
tool cainable, dimana tool ini dapat menyadap lalu lintas jaringan dengan memanfaatkan ARP Address Resolution Protocol, penyerang meracuni ARP
cache antara dua perangkat yang berkomunikasi dengan alamat MAC kedua perangkat. Setelah cache ARP berhasil diracuni, masing-masing perangkat korban
yang berkomunikasi mengirimkan paket ke penyerang, seingga penyerang seolah- olah berada di antara client dan server yang berkomunikasi. Seperti pada proses
login attacker yang berhasil masuk meracuni cache ARP dapat memantau lalu lintas jaringan antara client dan server, sehingga saat proses login client mengirimkan
data pada server maka attacker dapat menangkap data tersebut sehingga didapat username dan password untuk masuk pada aplikasi web server seperti yang terlihat
pada gambar 8. Pada saat proses serangan terjadi modsecurity tidak dapat
16
memperoleh log dari serangan tersebut sehingga serangan tersebut tidak terdeteksi oleh modsecurity.
Gambar 9 Hasil Penggunaan ModSecurity
Setelah melakukan uji coba pada tahap sebelumnya, tahap selanjutnya adalah memperoleh hasil dari uji coba yang telah dilakukan. Hasil uji coba di dapat
dari log yang tersimpan pada server, dengan menunjukkan serangan pada aplikasi web server terdeteksi atau tidak terdeteksi. Seperti pada gambar 9 merupakan hasil
log
dari serangan
SQL injection
yang tersimpan
pada directory
varlogapache2modsec_audit.log yang menunjukkan request dari client yang berpotensi menimbulkan serangan akan tersimpan di dalam file log tersebut.
Gambar 10 Log Serangan SQL Injection
17
Gambar 10 hasil dari serangan sql injection yang terdeteksi oleh server dan tercatat pada file log server. Serangan tersebut terdeteksi oleh rule sql injection
dengan filter pattern match dimana menyaring karakter yang mempunyai sintax untuk sql injection. Seperti pada gambar 4 dan 5 uji coba dengan melakukan sintak
“ ’ ” pada url dan dengan sintak “admin’--” merupakan karakter yang terdapat pada rule modsecurity, sehingga ketika client mencoba untuk melakukan serangan-
serangan atau memasukkan karakter yang di filter oleh modsecurity akan di block oleh modsecurity dan menampilkan halaman error seperti pada gambar 9 serta di
catat pada log server.
Gambar 11 Log Serangan Cross Site Scripting XSS
Gambar 11 merupakan hasil log dari serangan XSS dimana serangan XSS terdeteksi pada modsecurity dan di catat pada log server. modsecurity mendeteksi
serangan dengan potensi dari karakter yang yang di masukkan oleh client. Pada log tersebut dapat di ketahui bahwa request dari client dengan sintax scriptscript
di anggap sebagai request yang berpotensi menimbulkan serangan dan di block oleh mod security serta pada log server tercatat
alert “XSS Filter” yang berarti bahwa request dari client berpotensi atau mengandung karakter serangan XSS.
18
Gambar 12 Log Serangan Denial Of Service DOS
Gambar 12 merupakan log dari serangan DOS yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi LOIC, serangan tersebut terdeteksi oleh rule pada
modsecurity dan dicatat pada log , dengan menampilkan pesan “Potensial Denial of
Service ” yang berarti serangan tersebut terdeteksi oleh rule dari mod security.
Pada saat uji coba serangan poisoning proses yang dilakukan tidak terdeteksi oleh modsecurity, karena pada saat request atau proses komunikasi antara
client dan server, modsecurity tidak mencatat log dari proses tersebut. 4.
Hasil Pembahasan dan Implementasi
Setelah melakukan implementasi dan uji coba maka diperoleh sebuah hasil dari implementasi dan uji coba tersebut yang akan dianalisa. Hasil uji coba dapat
dilihat pada tabel 3 dengan jenis serangan SQL Injection Cross Site Scripting, Denial Of Service, dan Man In The Middle Attack.
Tabel 3 Tabel Hasil Uji Coba
Jenis Serangan Terdeteksi
Tidak Terdeteksi SQL Injection
Cross Site Scripting
Denial Of Service
Man In The Middle Attack
Serangan pada web server dapat dideteksi oleh modsecurity, pendeteksian pada jenis serangan SQL Injection berdasarkan Core Rule Set yang ada pada
modsecurity, rule set berisi aturan untuk menyaring request dari client yang berpotensi serangan berdasarkan parameter yang diberikan oleh rule pada
modsecurity. Konfigurasi rule pada jenis serangan SQL Injection berisi aturan yang
19
berkaitan dengan potensi serangan SQL Injection seperti karakter maupun perintah yang yang digunakan untuk menyerang dengan jenis serangan ini. Sehingga ketika
client atau attacker menyerang web server dengan jenis serangan ini maka modsecurity akan memberikan respon 403. Perintah SecRule yang terdapat pada
rule modsecurity digunakan untuk membuat rule dengan argument berdasarkan parameter karakter maupun perintah yang akan di filter berdasarkan serangan SQL
Injection. Log pada modsecurity dibuat berdasarkan perintah yang ada pada SecRule modsecurity
menggunakan perintah ‘log’ dan perintah ‘nolog’ jika tidak ingin
mencatat pada log modsecurity. Konfigurasi pada Rule Set modsecurity dapat mendeteksi jenis serangan
XSS dan DOS berdasarkan parameter yang diberikan pada saat membuat SecRule pada konfigurasi modsecurity, dimana sama seperti konfigurasi pada rule jenis
serangan SQL Injection, rule berdasarkan parameter pada jenis serangan web server, dan penggunaan perintah-perintah pada rule untuk mencatat atau
memberikan respone pada saat mendeteksi jenis serangan.
Deteksi serangan yang dicatat pada log modsecurity akan memberikan informasi berdasarkan jenis serangan yang menyerang web server, informasi pada
log server dapat berupa pesan jenis serangan maupun alamat ip dari penyerang. Semua informasi tersebut berdasarkan konfigurasi yang ada pada Rule Set
modsecurity.
5. Simpulan