TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Ita Farma.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
OBAT PADA APOTEK ITA FARMA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
RELINA AYUDHIA 10.41011.0011
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh:
Nama : Relina Ayudhia
NIM : 10.41011.0011
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(3)
x
ABSTRAK...vii
KATA PENGANTAR...viii
DAFTAR ISI...x
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL...xvi
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Perumusan Masalah...3
1.3 Pembatasan Masalah...4
1.4 Tujuan...4
1.5 Manfaat...4
1.6 Sistematika Penulisan...5
BAB II LANDASAN TEORI ...7
2.1 Definisi Sistem...7
2.2 Definisi Data...7
2.3 Definisi Informasi...7
2.4 Definisi Sistem Informasi...8
2.5 Definisi penjualan...8
2.6 Sistem Informasi Penjualan...9
2.7 Definisi Apotek...9
2.8 Persediaan...15
(4)
xi
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM...20
3.1 Analisis Sistem...20
3.2 Analisis Bisnis...21
3.3 Analisis Kebutuhan Pengguna...23
3.4 Analisa Kebutuhan Data...24
3.5 Analisa Kebutuhan Fungsi...25
3.6 Analisa Kebutuhan Keluaran...29
3.7 Perancangan Sistem...30
3.7.1 Input Proses Output...31
3.7.2 Document Flow Penjualan Non Resep...33
3.7.3 Document Flow Penjualan Resep...34
3.7.4 Document Flow Pencatatan Persediaan...35
3.7.5 System Flow Penjualan Non Resep...36
3.7.6 System Flow Penjulanan Resep...37
3.7.7 System Flow Pencatatan Persediaan...38
3.7.8 Context Diagram...39
3.7.9 DFD...39
3.7.10 CDM...40
3.7.11 PDM...41
3.7.12 Struktur Database...42
3.7.13 Desain I/O...47
(5)
xii
4.1 Kebutuhan Implementasi sistem...67
4.2 Implementasi sistem...68
4.3 Uji Coba Sistem...79
4.4 Evaluasi Sistem...97
BAB V PENUTUP...98
5.1 Kesimpulan...98
5.2 Saran...98
DAFTAR PUSTAKA...99
(6)
xiii
Gambar 2. 1 Penandaan obat bebas...13
Gambar 2. 2 Penandaan obat bebas terbatas...13
Gambar 2. 3 Tanda peringatan...14
Gambar 2. 4 Penandaan obat keras...14
Gambar 2. 5 Penandaan obat generik ...15
Gambar 2. 6 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall...17
Gambar 3. 1 Input Proses Output...32
Gambar 3.2 Document Flow Penjualan Non Resep...33
Gambar 3.3 Document Flow Penjualan Resep...34
Gambar 3.4 Document Flow Pencatatan persediaan ...35
Gambar 3.5 System Flow Penjualan Non Resep...36
Gambar 3.6 System Flow Penjualan Resep...37
Gambar 3. 7 System Flow Persediaan...38
Gambar 3.8 Contex Diagram Penjualan Obat...39
Gambar 3.9 DFD Level 0 Penjualan Obat...40
Gambar 3.10 DFD Level 1 Penjualan Obat Menggunakan Resep...40
Gambar 3.11 CDM (Conceptual Data Model) Penjualan Obat...41
Gambar 3.12 PDM (Physical Data Model) Penjualan Obat...42
Gambar 3.13 Desain form Login...47
Gambar 3.14 Desain form Menu Utama...48
Gambar 3.15 Desain Form Karyawan...48
(7)
xiv
Gambar 3.18 Desain form Satuan...50
Gambar 3.19 Desain form Produsen...51
Gambar 3.20 Desain form Supplier...52
Gambar 3.21 Desain form Pasien...52
Gambar 3.22 Desain form Dokter...53
Gambar 3.23 Desain form Penjualan...54
Gambar 3.24 Desain form Stok...55
Gambar 3.25 Desain form laporan Stok...55
Gambar 3.26 Desain form laporan Penjualan ...55
Gambar 3.27 Desain form Laporan Obat terlaris...56
Gambar 3.28 Desain form Laporan transaksi Dokter...56
Gambar 4. 1 Form Login...68
Gambar 4.2 Form Menu Utama...69
Gambar 4.3 Form Master Karyawan...70
Gambar 4.4 Form Master Jenis Obat...70
Gambar 4.5 Form Master Satuan...71
Gambar 4.6 Form Master Produsen...72
Gambar 4.7 Form Master Obat...72
Gambar 4.8 Form Master Dokter...73
Gambar 4.9 Form Master supplier...74
Gambar 4.10 Form Master Pasien...74
(8)
xv
Gambar 4.13 Form Stok...76
Gambar 4.14 Form Laporan Stok Obat...77
Gambar 4.15 Form Laporan Penjualan...77
Gambar 4.16 Form Laporan Obat Terlaris...78
Gambar 4.17 Form Laporan Obat Terlaris...78
Gambar 4.18 Data Karyawan Berhasil Disimpan...80
Gambar 4.19 Data Karyawan Berhasil Diedit...80
Gambar 4.20 Data Karyawan Berhasil Dihapus...80
Gambar 4.21 Data Jenis Berhasil Disimpan...81
Gambar 4.22 Data Jenis Berhasil Diedit...82
Gambar 4.23 Data Jenis Berhasil Dihapus...82
Gambar 4.24 Data Satuan Berhasil Disimpan...83
Gambar 4.25 Data Satuan Berhasil Diedit...83
Gambar 4.26 Data Satuan Berhasil Dihapus...84
Gambar 4.27 Data Produsen Berhasil Disimpan...85
Gambar 4.28 Data Produsen Berhasil DiEdit ...85
Gambar 4.29 Data produsen Berhasil Dihapus...85
Gambar 4.30 Data Supplier Berhasil Disimpan...86
Gambar 4.31 Data Supplier Berhasil Diedit...87
Gambar 4.32 Data Supplier Berhasil Dihapus...87
Gambar 4.33 Data Pasien Berhasil Disimpan...88
(9)
xvi
Gambar 4. 36 Data Obat Berhasil Disimpan...90
Gambar 4.37 Data Obat Berhasil Diubah...90
Gambar 4.38 Data Obat Berhasil Dihapus...91
Gambar 4.39 Data Dokter Berhasil Disimpan...92
Gambar 4.40 Data Dokter Berhasil Diubah...92
Gambar 4.41 Data Dokter Berhasil Dihapus...92
Gambar 4.42 Data penjualan berhasil ditambah...93
Gambar 4.43 Data penjualan berhasil disimpan...93
Gambar 4.44 Data Stok Berhasil Disimpan...94
Gambar 4.45 Data Stok Berhasil Diubah...95
Gambar 4.46 Data Stok Berhasil Dihapus...95
Gambar 4.47 Tampilan Laporan Stok Obat...96
Gambar 4.48 Tampilan Laporan Penjualan...96
Gambar 4.49 Tampilan Laporan Obat Terlaris...97
Gambar 4.50 Tampilan Laporan Transaksi Dokter...97
(10)
xvii
Tabel 1.1 Laporan Pendapatan Apotek Ita Farma Tahun 2015...2
Tabel 3. 1 Pendapatan tahun 2015...22
Tabel 3. 2 Hasil Identifikasi Masalah ...22
Tabel 3. 3 Peran dan tanggung jawab pengguna...24
Tabel 3.4 Fungsi-fungsi Entitas...24
Tabel 3.5 Kebutuhan Fungsi Pencatatan Data Obat...26
Tabel 3.6 Kebutuhan Fungsi Pencatatan Stok...27
Tabel 3.7 Kebutuhan Fungsi Transaksi Penjualan...28
Tabel 3.8 Tabel Karyawan...43
Tabel 3.9 Tabel Obat...43
Tabel 3.10 Tabel Jenis Obat...43
Tabel 3.11 Tabel Satuan...44
Tabel 3.12 Tabel Produsen...44
Tabel 3.13 Tabel Dokter...44
Tabel 3.14 Tabel Supplier...45
Tabel 3. 15 Tabel Pasien...45
Tabel 3.16 Tabel Stok...46
Tabel 3. 17 Tabel Penjualan...46
Tabel 3.18 Tabel Detail_Penjualan...46
Tabel 3.19 Desain Uji coba Form Log In...57
Tabel 3.20 Desain Uji coba Form Menu Utama...57
(11)
xviii
Tabel 3.23 Desain Uji coba Form Satuan...59
Tabel 3.24 Desain Uji coba Form Produsen...60
Tabel 3.25 Desain Uji coba Form Data Obat ...61
Tabel 3.26 Desain Uji coba Form Dokter...62
Tabel 3.27 Desain Uji coba Form Supplier...63
Tabel 3.28 Desain Uji coba Form Pasien...64
Tabel 3.29 Desain Uji coba Form Stok...64
Tabel 3.30 Desain Uji coba Form Penjualan...65
Tabel 3.31 Desain Uji coba Form Laporan...66
Tabel 4. 1 Uji Coba Login...79
Tabel 4.2 Coba Master Karyawan...79
Tabel 4. 3 Uji Coba Master Jenis...81
Tabel 4.4 Uji Coba Master Satuan...82
Tabel 4.5 Uji Coba Master Produsen ...84
Tabel 4.6 Uji Coba Master Supplier...86
Tabel 4.7 Uji Coba Master pasien...87
Tabel 4.8 Uji Coba Master Obat...89
Tabel 4.9 Uji Coba Master Dokter...91
Tabel 4.10 Uji Coba Penjualan...92
Tabel 4.11 Uji Coba Stok Obat...94
Tabel 4.12 Uji Coba Laporan...95
(12)
xix
Lampiran 1 Laporan Stok Obat...100
Lampiran 2 Laporan Penjualan...101
Lampiran 3 Laporan Obat Terlaris...102
Lampiran 4 Laporan Transaksi Dokter...103
(13)
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengertian apotek menurut (Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002, Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat, yang dimaksud pekerjaan kefarmasian diantaranya pengadaan obat, penyimpanan obat, pembuatan sediaan obat, peracikan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi serta memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perbekalan kefarmasian yang terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional, alat kesehatan dan kosmetik. Tidak hanya menjalankan pekerjaan kefarmasian tetapi tugas pokok dan fungsi apotek juga harus dijalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan. Pada saat ini di Kecamatan Kwanyar terdapat dua apotek, akan tetapi yang memiliki apoteker hanya satu yaitu Apotek Ita Farma yang terletak di Jalan Raya Dlemer, No. 11, Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan Madura. Prioritas utama bagi Apotek Ita Farma dalam meningkatkan pelayanan yang baik bagi pelanggan salah satunya pada ketersediaan obat.
Kegiatan sehari-hari yang dilakukan di Apotek Ita Farma saat ini adalah sebagai berikut, pembeli memberikan daftar obat kemudian bagian kasir akan mencari ketersediaan obat tersebut. Kemudian jika obat tersedia, maka obat akan langsung diberikan kepada pembeli. Pembeli melakukan pembayaran secara tunai, lalu bagian kasir akan mencatat dalam buku transaksi penjualan yang berisi tentang nama obat, jumlah dan harga. Proses rekapitulasi penjualan per- hari
(14)
dilakukan oleh bagian kasir setelah apotek tutup dan masih dilakukan secara manual dengan menggunakan kalkulator. Hal ini menyebabkan proses rekapitulasi transaksi membutuhkan waktu yang lama dan dimungkinkan terjadi kesalahan dalam perekapan.
Tabel 1.1 Laporan Pendapatan Apotek Ita Farma Tahun 2015
Sumber : Apotek Ita Farma
Berdasarkan dari tabel 1.1 dapat diketahui laporan pendapatan tahun 2015, tetapi pada saat dihitung ulang terjadi ketidakcocokan (lebih) antara data asli (buku laporan penjualan) dengan data yang diolah dengan excel. Dalam tahun 2015 terdapat kesalahan perhitungan pada bulan Januari, Februari, Mei, Juni dan November. Hal ini disebabkan banyaknya data yang harus dihitung manual menggunakan kalkulator yang mengakibatkan kesalahan informasi mengenai jumlah pendapatan per periode.
Dalam proses persediaan barang Apotek Ita Farma sering mengalami kendala mengenai proses pencatatan stok yang tidak sesuai antara catatan dan kondisi rill. Terkadang pihak apotek baru mengetahui jika persediaan obat habis
BULAN
Data Asli (Rp)
Data Diolah dengan Excel (Rp)
JANUARI 11.932.200 12.560.000 FEBRUARI 4.339.200 4.339.800 MARET 5.783.700 5.783.700 APRIL 3.612.000 3.612.000 MEI 5.133.600 4.958.100 JUNI 4.464.400 4.196.400 JULI 5.176.000 5.176.000 AGUSTUS 6.619.000 6.619.000 SEPTEMBER 8.143.000 8.143.000 OKTOBER 8.986.000 8.986.000 NOPEMBER 9.517.500 9.511.300 DESEMBER 11.435.000 11.435.000
(15)
ketika ada pelanggan yang datang untuk membeli obat, karena karyawan apotek tidak mengetahui berapa jumlah persediaan obat yang masuk dan keluar secara cepat dan tepat. Jika hal ini terjadi terus menerus akan berdampak pada kekecewaan pelanggan sehingga dapat menyebabkan penjualan obat menurun. Saat ini Apotek Ita Farma belum mampu menghasilkan informasi terkait laporan penjualan dan laporan persediaan, hal ini dikarenakan data yang ada belum memenuhi kebutuhan untuk pembuatan laporan. Akibatnya dapat menghambat perkembangan hasil penjualan pada Apotek Ita Farma.
Dari permasalahan yang ada maka dibutuhkan suatu sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma yang bertujuan untuk memudahkan penyimpanan data transaksi penjualan, pencatatan persediaan barang, menampilkan informasi laporan terkait penjualan, informasi laporan transaksi dokter, informasi mengenai perkembangan penjualan meliputi obat yang sering terjual pada periode tertentu, sehingga pihak Apotek Ita Farma tidak memerlukan waktu lama dalam melakukan proses perhitungan. Keseluruhan dari sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Apotek Ita Farma.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang sebuah sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma agar dapat mengetahui jumlah persediaan barang, serta pencatatan transaksi yang berkaitan dengan penjualan.
(16)
1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Aplikasi ini hanya membahas mengenai penjualan tunai kepada pelanggan.
2. Hanya membahas persediaan obat, tidak membahas ke proses pembelian.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yang ingin dicapai adalah merancang bangun sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma. Agar dapat mengetahui informasi stok obat berdasarkan transaksi penjualan dan memberi informasi mengenai laporan penjualan secara periodik.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan rancang bangun sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma yaitu :
a. Bagi pemilik apotek dapat mempermudah pencarian data penjualan serta mendapatkan informasi yang dibutuhkan tentang data penjualan, jenis obat yang sering laku terjual agar dapat membantu pengambilan keputusan untuk persediaan kedepannya serta jumlah transaksi dokter terbanyak.
b. Bagi petugas apotek mempermudah dalam melakukan perekapan penjualan pada periode tertentu serta dapat mengurangi kesalahan pembuatan laporan dikarenakan informasi yang kurang tepat.
(17)
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan rancang bangun sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan, manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini di jelaskan mengenai teori yang digunakan penulis sebagai landasan teori tentang definisi sistem, definisi data, definisi informasi, definisi sistem informasi, definisi penjualan, sistem informasi penjualan, definisi apotek, persediaan, metode penilaian persediaan, system development life cycle, yang dapat mendukung serta berkaitan dengan rancang bangun sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Membahas mengenai analisa perancangan dan desain dari sistem informasi penjualan pada Apotek Ita Farma yang akan digambarkan dalam bentuk System Flow, Data Flow Diagram,
Entity Relationship Diagram serta Desain Input/Output.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Membahas mengenai implementasi sistem yang dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian dan evaluasi terhadap sistem yang dibuat untuk mengetahui apakah sistem ini dapat
(18)
menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang didapatkan dari hasil evaluasi. Kesimpulan akan dijelaskan hasil dari evaluasi sistem, sedangkan saran akan menjelaskan tentang masukan mengenai sistem untuk perkembangan lebih lanjut.
(19)
7
1.1 Definisi Sistem
Sistem dapat diartikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Pada pendekatan komponen sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 2003). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari dua bagian yaitu struktur dan proses. Struktur merupakan komponen dari sistem tersebut sedangkan proses adalah prosedurnya.
1.2 Definisi Data
Secara konseptual data merupakan deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai data tersebut (Kadir, 2003). Data tersebut dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Selain hal tersebut, data masih dapat dibagi lagi berdasarkan bermacam-macam sudut pandang, seperti menurut jenis, sifat, sumber dan lain sebagainya.
1.3 Definisi Informasi
Menurut pendapat dari Gordon B. Davis dalam buku (Ladjamudin, 2005), Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun
(20)
yang akan datang. Menurut (Hartono, 2003), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi para pemakainya.
1.4 Definisi Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis dalam (Jogianto, 2001), sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan penggolongan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.
1.5 Definisi penjualan
Konsep penjualan adalah gagasan bahwa konsumen tidak membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar (D.Jobber, 2003).
Menurut (Kotler dan Amstrong, 2004), penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam kenyataannya penjualan mempunyai dua sistem yang biasa diterapkan oleh suatu perusahaan dagang yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara tunai dan penjualan yang dilakukan menggunakan cara kredit atau sering disebut angsuran.
Penjualan yang dilakukan secara tunai merupakan penjualan dimana saat terjadi penjualan pembeli akan membayar harga barang atau jasa yang dibelinya saat itu juga. Penjualan yang dilakukan secara kredit atau angsuran adalah bilamana pembayaran baru diterima beberapa waktu kemudian setelah terjadinya
(21)
transaksi penjualan dan cara pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap dengan jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula.
1.6 Sistem Informasi Penjualan
Menurut Diana dan Setiawati (2011), sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan maupun sebagai bahan evaluasi. Berdasarkan pendapat tersebut, sistem informasi penjualan dapat pula disimpulkan sebagai sekumpulan komponen yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi penjualan guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
1.7 Definisi Apotek
Apotek berasal dari bahasa yunani apotheca yang secara harfiah berarti
“penyimpanan”. Bila diartikan definisi apotek adalah tempat menjual, membuat atau meramu obat (Kenti Prahmanti, 2015). Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel, dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan di bidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek. Apotek sebagai suatu jenis bisnis eceran yang komoditasnya terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan pembekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan, apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi
(22)
apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya. A. Tugas dan Fungsi Apotek
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek adalah :
1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
3. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
a. Pengelolaan apotek meliputi :
1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat. 2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan
kesehatan di bidang farmasi lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan kesehatan di bidang farmasi.
b. Pelayanan informasi yang dimaksud meliputi :
1. Pemberian informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang diberikan kepada dokter dan tenaga kesehatan lain ataupun masyarakat.
2. Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya, dan mutu obat serta perbekalan farmasi lainnya. Pelayanan
(23)
informasi dan pelaporan tersebut wajib didasarkan pada kepentingan masyarakat.
B. Pelayanan Resep di Apotek :
Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan. Pelayanan resep tersebut sepenuhnya tanggung jawab apoteker, dan dalam melayani resep tersebut apoteker wajib :
1. Melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya demi kepentingan masyarakat.
2. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat generik yang ditulis dalam resep dengan obat paten.
3. Jika pasien tidak mampu menebus obat yang ditulis dalam resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat.
4. Apoteker wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien serta penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional.
C. Salinan Resep
Salinan resep adalah salinan tertulis suatu resep sebagai pengganti resep asli apabila obat diambil sebagian atau untuk mengulang resep tersebut. Jika obat diambil sebagian, salinan resep digunakan untuk mengambil sisa obat yang belum diambil. Salinan resep harus memuat nama dan alamat apotek, nama dan SIA (Surat Ijin Apoteker), tanda tangan atau paraf APA (Asisten Apoteker),
(24)
belum diserahkan, nomor resep, tanggal pembuatan. Selain itu salinan resep juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Resep atau salinan resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dalam jangka waktu tiga tahun.
2. Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita, penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan, atau petugas lain yang berwenang.
D. Penggolongan Obat
Secara umum obat dapat diartikan sebagai semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua mahluk hidup untuk bagian dalam dan luar tubuh yang mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit. Obat dapat digolongkan berdasarkan keamanan, ketepatan pengguna, serta keamanan distribusinya menjadi obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika, dan narkotika. Penggolongan obat di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/Per/IV/2000 yang diadopsi dari peraturan sebelumnya, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang memuat aturan klasifikasi obat atau penggolongan obat.
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada masyarakat umum tanpa resep dokter yang sudah terdaftar di Depkes RI dan tidak termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, dan obat bebas terbatas. Penandaan dan tanda khusus obat bebas berupa bulatan berwarna hijau dengan diameter minimal
(25)
1 cm dan garis tepi warna hitam, yang telah diatur pada S.K. Menkes RI Nomor 2380/A/SKA/I/1983. Seperti pada Gambar 2.1
Gambar 2. 1 Penandaan obat bebas 2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam daftar “W” yang merupakan singkatan dari kata bahasa Belanda “Waarschuwing” yang berarti
peringatan. Obat bebas terbatas merupakan obat keras yang memiliki batas pada setiap takaran dan kemasan yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri dan dapat dibeli tanpa resep dokter. SK Menkes No.6355/DIRJEN/SK/1969 tanggal 28 Oktober 1969 mengatur tanda peringatan P.No.1 sampai P.No.6 seperti pada Gambar 2.3, dan penandaan nama obat yang bersangkutan, daftar bahan aktif beserta jumlah yang digunakan, nomor
batch, tanggal kadaluarsa, nomor registrasi, nama, alamat produsen, petunjuk
penggunaan (indikasi) dan cara pemakaian, peringatan, serta kontraindikasi pada e-tiket atau brosur obat. Disamping itu, penandaan obat bebas terbatas berupa lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam, yang diatur berdasarkan Keputusan menteri Kesehatan RI No.2380/A/SK/VI/83, seperti pada Gambar 2.2.
(26)
Gambar 2. 3 Tanda peringatan 3. Obat Keras
Obat keras atau obat daftar G (G=gevaarlijk = berbahaya) adalah semua obat yang memiliki takaran per-dosis maksimum (DM) atau yang tercantum dalam daftar obat keras yang ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.02396/A/SKA/III/1986. Pengambilan obat ini harus dengan resep dokter, obat keras ditandai dengan lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K yang menyentuh garis tepi seperti pada Gambar 2.4 .
Gambar 2. 4 Penandaan obat keras 4. Obat Generik
Obat generik adalah obat yang dipasarkan dengan nama generik zat aktif dikandungnya. Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan Internasional Nonpropietary Name (INN) sesuai
(27)
dengan zat aktif yang dikandungnya. Obat generik juga dapat diartikan sebagai obat yang telah habis masa patennya sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik yang tersedia, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek nama zat aktifnya. Kewajiban menuliskan resep atau menggunakan obat generik pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah diatur pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 085/Menkes/Per/I/1989 Pasal 7 Ayat (1) dan (3). Jadi harus bisa memberikan obat generik apabila pasien memintanya.
Gambar 2. 5 Penandaan obat generik
1.8 Persediaan
Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Berdasarkan definisi tersebut persediaan dapat juga diartikan sebagai bahan-bahan bagian yang disediakan, bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu (Rangkuti 1995).
(28)
1.9 Metode Penilaian Persediaan
Menurut (Jusup Haryono, 2001) ada tiga alternatif metode penilaian persediaan barang yaitu sebagai berikut :
1. Metode FIFO (First In First Out)
Metode FIFO menganggap bahwa barang yang lebih dulu dibeli, akan dijual terlebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang lebih dulu beli dianggap akan menjadi harga pokok penjualan lebih dulu juga.
2. Metode LIFO (Last In First Out)
Metode LIFO didasarkan pada anggapan bahwa yang lebih akhir akan dijual atau dikeluarkan lebih dulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang lebih akhir akan dialokasikan lebih dulu sebagai harga pokok penjualan.
3. Metode Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Inventory Method)
Metode rata-rata didasarkan pada anggapan bahwa barang tersedia untuk dijual adalah homogen. Pada metode ini, pengalokasian harga perolehan rata-rata terhitung.
4. Metode FEFO ( First Expired First Out)
Ada juga pengelolaan persediaan dengan sistem FEFO, yaitu First Expired
First Out. Ini berarti yang kadaluarsa terlebih dahulu harus keluar lebih dulu.
Sistem ini biasanya dilakukan apotek, khususnya penjualan obat, atau bisa juga ritel yang menjual makanan (misalnya makanan kaleng) atau minuman yang ada masa kadaluarsanya. Jadi, walaupun barang itu datang duluan atau datang belakangan, kalau barang itu masa kadaluarsanya sudah paling dekat, maka itu yang harus dijual duluan.
(29)
1.10 System Development Life Cycle
Menurut Pressman (2001), Model System Development Life Cycle (SDLC) ini bisa disebut juga dengan model Waterfall atau disebut juga Classic
Life Cycle. Adapun pengertian dari SDLC ini adalah suatu pendekatan yang
sistematis dan berurutan. Tahapan-tahapannya adalah Requirements (analisis kebutuhan sistem), Design (perancangan), Coding (implementasi), Testing (pengujian) dan Maintenance (perawatan).
Gambar 2. 6 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall
a. Requirement (Analisis kebutuhan Sistem)
Pada tahap awal ini dilakukan analisis guna menggali secara mendalam kebutuhan yang akan diperlukan. Kebutuhan ada bermacam-macam seperti halnya kebutuhan informasi bisnis, kebutuhan data dan kebutuhan user itu sendiri. Kebutuhan itu sendiri sebenarnya dibedakan menjadi tiga jenis kebutuhan.
(30)
1. Tentang kebutuhan teknologi
Dari hal ini dilakukan analisa mengenai kebutuhan teknologi yang diperlukan dalam pengembangan suatu sistem, seperti halnya data penyimpanan informasi/Database.
2. Kebutuhan informasi
Seperti informasi mengenai visi dan misi perusahaan, sejarah perusahaan, dan latar belakang perusahaan.
3. Kebutuhan user
Dalam hal ini dilakukan analisa terkait kebutuhan user dan kategori user.
b. Design (Perancangan)
Hasil analisa kebutuhan sistem tersebut akan dibuat sebuah design
Database, DFD, ERD, antar muka pengguan dan jaringan yang dibutuhkan untuk
sistem. Selain itu juga perlu dirancang struktur datanya, arsitektur perangkat lunak, detail prosedur dan karakteristik tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan sistem ke dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi.
c. Coding (Implementasi)
Rancangan yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh komputer untuk diolah. Tahap ini juga dapat disebut dengan tahap implementasi, yaitu tahap yang mengkonversi hasil perancangan sebelumnya ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer. Kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang telah
(31)
didefinisikan sehingga mampu memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.
d. Testing (Pengujian)
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan sesuai prosedur atau tidak dan memastikan sistem terhindar dari error yang terjadi. Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam proses input, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai.
e. Maintenance (Perawatan)
Pada tahap ini jika sistem sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dan dapat menyelesaikan masalah pada apotek, maka akan diberikan kepada pengguna. Setelah digunakan dalam periode tertentu, pasti terdapat penyesuaian atau perubahan sesuai dengan keadaan yang diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan terhadap sistem tersebut. Tahap ini dapat pula diartikan sebagai tahap penggunaan perangkat lunak yang disertai dengan perawatan dan perbaikan.
(32)
20
Pada bab ini membahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perencanaan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Obat pada Apotek Ita Farma. Tahap awal adalah pengumpulan data dengan teknik wawancara dan observasi. Tahap selanjutnya adalah melakukan identifikasi permasalahn dan analisis permasalahan.
1.1 Analisis Sistem
Pada tahapan ini menjelaskan mengenai bagaimana kondisi saat ini pada suatu organisasi bisnis. Survey dilakukan untuk mengevaluasi permasalahan yang sedang terjadi saat ini, sehingga dapat diusulkan mengenai suatu perbaikan. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui kondisi atau informasi mengenai organisasi bisnis. Adapun langkah-langkah pengumpulan data diantaranya :
1. Observasi
Dilakukan secara langsung pada Apotek Ita Farma untuk mengetahui permasalahan yang terjadi saat ini.
2. Wawancara
Mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak yang bersangkutan yaitu pemilik Apotek Ita Farma untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan yang nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan sistem yang akan dibuat.
3. Studi Pustaka
Kumpulan beberapa informasi seperti buku serta jurnal mengenai penjualan, apotek dan sistem informasi serta penunjang lainnya yang berkaitan dengan
(33)
topik yang dibahas oleh penulis yang nantinya akan dijadikan sebagai referensi dalam membuat tugas akhir ini.
1.2 Analisis Bisnis
1. Identifikasi Masalah
Dalam proses bisnisnya Apotek Ita Farma memiliki beberapa kendala yang menghambat pelayanan, dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada apotek ita farma terdapat 2 permasalahan, permasalahan pertama terkait dengan pencatatan transaksi penjualan dimana setiap terjadi penjualan obat bagian kasir akan melakukan pencatatan dalam buku transaksi penjualan yang berisi tentang nama obat, jumlah dan harga. Adapun aktifitas yang terkait dengan transaksi penjualan, antara lain proses rekapitulasi penjualan perhari dilakukan setiap hari oleh bagian kasir setelah apotek tutup di mana proses rekapitulasi ini masih dilakukan dengan menggunakan kalkulator dalam proses perhitungannya serta dimungkinkan terjadi kesalahan dalam perekapan. Saat data itu diolah kembali menggunakan excel terdapat selisih pendapatan pada periode tertentu dapat dilihat pada tabel 3.1 dan hal ini menyebabkan kesalahan informasi mengenai laporan pendapatan perperiode. Kemudian permasalahan berikutnya yaitu terkait dengan persediaan obat, saat ini Apotek Ita Farma melakukan pencatatan persediaan obat masuk dengan cara menuliskannya dalam sebuah buku tetapi saat obat keluar pada catatan buku persediaan tidak sesuai dengan kondisi saat ini yang menyebabkan perbedaan antara pencatatan pada buku persediaan dengan kondisi jumlah rill obat.
Berdasarkan dari permasalahan di atas maka didapatkan solusi untuk menyelasaikan permasalahan tersebut dengan membuatkan sistem informasi
(34)
penjualan pada Apotek Ita Farma. Yang menghasilkan informasi mengenai pencatatan transaksi penjualan dan informasi laporan stok obat.
Tabel 3. 1 Pendapatan tahun 2015
Sumber : Apotek Ita Farma
Pada tabel 3.2 merupakan hasil identifikasi dari pencatatan transaksi penjualan dan pencatatan stok obat, berikut hasil identifikasi masalah.
Tabel 3. 2 Hasil Identifikasi Masalah
Identifikasi Permasalahan
Penyebab Alternatif Solusi
Kesalahan pada pencatatan transaksi penjualan.
Melakukan pencatatan dalam buku transaksi penjualan secara manual dan membutuhkan waktu yang lama.
Sistem yang dapat membantu melakukan perekapan data
penjualan dengan benar.
Perbedaan pencatatan antara buku stok dengan jumlah riil. Sehingga terjadi kesalahan pada pencatatan stok obat.
Pencatatan stok obat yang tidak lengkap.
Sistem yang dapat membantu memberikan informasi mengenai stok barang saat ini.
BULAN
Data Asli (Rp)
Data Diolah dengan Excel (Rp)
Selisih (Rp)
JANUARI 11.932.200 12.560.000 -627.800 FEBRUARI 4.339.200 4.339.800 -600 MARET 5.783.700 5.783.700 0 APRIL 3.612.000 3.612.000 0 MEI 5.133.600 4.958.100 -175.500 JUNI 4.464.400 4.196.400 -268.000 JULI 5.176.000 5.176.000 0 AGUSTUS 6.619.000 6.619.000 0 SEPTEMBER 8.143.000 8.143.000 0 OKTOBER 8.986.000 8.986.000 0 NOPEMBER 9.517.500 9.511.300 -6.200 DESEMBER 11.435.000 11.435.000 0
(35)
2. Identifikasi Pengguna
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Apotek Ita Farma terdapat beberapa pengguna yang memiliki peran dalam mengoperasikan aplikasi yang dibangun yaitu bagian Kasir dan Apoteker.
3. Identifikasi Data
Setelah dilakukan identifikasi permasalahan dan pengguna, maka dapat melakukan identifikasi data pendukung yang diperlukan dalam aplikasi ini adalah data karyawan, data resep, data obat, data stok obat dan data penjualan.
4. Identifikasi Fungsi
Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan, pengguna, dan data, maka dapat diidentifikasi fungsi dari proses penjualan sebagai berikut : Mengelola data master, melakukan penjualan, membuat laporan.
5. Identifikasi Hasil Keluaran
Setelah melakukan proses identifikasi masalah, identifikasi pengguna, identifikasi data dan identifikasi fungsi, maka dapat menghasilkan keluaran dari aplikasi berupa laporan stok obat, laporan penjualan, laporan obat terlaris dan laporan transaksi dokter.
1.3 Analisis Kebutuhan Pengguna
Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat dibuat kebutuhan pengguna yang akan dianalisis untuk mengetahui kebutuhan dari masing-masing pengguna yang berhubungan langsung dengan aplikasi yang dibangun dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Berikut peran dan tanggung jawab pengguna dapat dilihat pada Tabel 3.3.
(36)
Tabel 3. 3 Peran dan tanggung jawab pengguna
Aktor Peran Tanggung Jawab
Kasir Mengelola data resep.
Mengelola pembayaran.
Mencatat data resep.
Mencatat pembayaran obat. Apoteker Mengelola data obat. Mencatat data obat.
Mengupdate data obat. Pemilik Apotek Mengecek Laporan Menerima Laporan
Dalam membangun sebuah aplikasi diperlukan perancangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan fungsional. Fungsi-fungsi tersebut dikelompokkan berdasarkan entitas dan dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Fungsi-fungsi Entitas
Entitas Deskripsi Fungsi yang Diperlukan
Kasir a. Melakukan Transaksi penjualan. b. Mencetak Nota Penjualan. Apoteker a. Melakukan pencatatan data obat
b. Melakukan pencatatan stok obat c. Mencetak laporan stok obat d. Mencetak laporan penjualan e. Mencetak laporan obat terlaris f. Mencetak laporan transaksi dokter
1.4 Analisa Kebutuhan Data
Dari analisis kebutuhan pengguna yang telah disusun sebelumnya, maka dibutuhkan beberapa data untuk menunjang aplikasi yang dibangun. Terdapat beberapa data yang diperlukan dalam membangun aplikasi, data tersebut meliputi: 1. Data Karyawan
Data karyawan digunakan sebagai data tambahan untuk pembuatan aplikasi. Data karyawan yang diperlukan adalah Nama, Alamat, No.Tlp, Jabatan,
(37)
2. Data Resep
Data resep di dapat dari pembeli, pada data resep terdapat beberapa informasi yaitu nama dokter, no. ijin praktek, alamat praktek, nama pasien, umur, alamat, nama obat.
3. Data Obat
Merupakan data yang digunakan untuk menyimpan data obat yang berisi mengenai nama obat, jenis obat, satuan, produsen, persentase, harga beli serta harga jual.
4. Data Stok Obat
Data yang digunakan untuk menyimpan stok obat yang terdiri dari Nama obat, satuan, stok, tanggal kadaluarsa, nama supplier, tanggal masuk obat. 5. Data Penjualan
Merupakan data yang dicatat ketika ada penjualan, data tersebut meliputi nama obat, harga obat, jumlah obat, total penjualan, bayar, kembali. Jika menggunakan resep maka akan ada nama dokter dan nama pasien.
1.5 Analisa Kebutuhan Fungsi
Berdasarkan kebutuhan pengguna yang telah dibuat sebelumnya, maka dapat diimplementasikan dengan membuat kebutuhan fungsional dari aplikasi yang dibangun. Pada tahapan ini kebutuhan fungsi digunakan untuk mengimplementasikan seluruh fungsi yang didapat dari hasil analisis kebutuhan pengguna. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
(38)
1. Fungsi Pencatatan Data Obat
Tabel 3.5 Kebutuhan Fungsi Pencatatan Data Obat Fungsi Melakukan pencatatan data obat
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan pencatatan data obat baru untuk disimpan.
Pemicu -
Awal Autentifikasi oleh Apoteker
Alur
1. User membuka form Data Obat pada aplikasi.
2. Aplikasi menampilkan parameter data yang harus dilengkapi.
3. User melengkapi data obat yang diminta oleh aplikasi.
4. User memilih menu “Simpan”
4.1 Data tersimpan pada Database.
5. User menutup form Data obat pada aplikasi.
Error Handling
1. Jika user tidak melengkapi isi data yang diminta oleh aplikasi akan muncul peringatan bahwa ada data yang belum diisi.
A. Proses pencatatan obat terdapat tiga jenis obat diantaranya :
1. Jenis obat bebas ini merupakan jenis obat yang dapat dijual bebas kepada pembeli tanpa harus menggunakan resep dokter.
2. Jenis obat bebas terbatas ini terdapat beberapa obat yang harus dibeli menggunakan resep dokter, dikarenakan obat bebas terbatas merupakan obat keras yang memiliki batas pada setiap takaran dan kemasan yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri seperti batuk, flu, dan demam.
3. Jenis obat keras ini merupakan semua jenis obat yang memiliki takaran perdosis maksimum atau yang tercantum pada daftar obat keras. Penjualan obat keras ini harus dengan resep dokter.
Jadi pada saat penjualan obat dapat diketahui mana obat yang harus dijual menggunakan resep dokter dan mana obat yang dapat dijual tanpa menggunakan resep dokter.
(39)
B. Perhitungan konversi satuan Obat memiliki cara untuk melakukan pengkonversian obat seperti contoh dibawah ini :
1 box berisi 5 strip, 1 strip berisi 10 tablet, untuk mengetahui cara perhitungan jumlah obat seluruhnya adalah 5 strip x 10 tablet = 50 tablet, jadi dapat diketahui per box terdapat 50 tablet, hasil ini merupakan hasil satuan pengkonversian terkecil. Sedangkan dalam menentukan penjualan obat secara ecer, Apotek Ita Farma memiliki ketentuan jika harga obat 1 strip harganya >Rp 50.000 dengan jumlah obat 10 tablet, maka dikategorikan obat mahal karena harga persatuannya mencapai Rp 5.000.
C. Perhitungan persentase keuntungan ditentukan oleh pihak apotek dengan ketentuan antara 5% sampai 15% ini bisa ditentukan berdasarkan jenis obat, ketentuan itu akan dikalikan dengan harga beli kemudian hasilnya dijadikan sebagai harga jual. Contoh 10% dikali harga beli Rp. 3000 maka didapat hasil yang dijadikan harga jual sebesar Rp. 3300, jadi keuntungan yang didapat sebanyak Rp. 300.
Tabel 3.6 Kebutuhan Fungsi Pencatatan Stok Fungsi Melakukan pencatatan stok
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan pencatatan stok obat. Pemicu -
Awal Autentifikasi oleh Apoteker
Alur
1. User membuka form Stok
2. Aplikasi akan menampilkan parameter data yang harus dilengkapi.
3. User melengkapi data yang diminta oleh aplikasi.
4. User memilih menu “Simpan”
4.1 Data tersimpan pada Database.
5. User menutup form Stok pada aplikasi.
Error Handling
1. Jika user tidak melengkapi isi data yang diminta oleh aplikasi akan muncul peringatan bahwa ada data yang belum diisi.
(40)
Pada proses pencatatan stok obat terdapat beberapa proses yang harus dilakukan yaitu menginputkan nama obat, jumlah stok, nama supplier, tanggal kadaluarsa dan tanggal masuk. Pada setiap obat memiliki tanggal kadaluarsa yang tidak sama, contohnya persediaan stok awal obat Konidin dengan tanggal kadaluarsa 5 Juli 2017 sebanyak 20 pcs kemudian stok bertambah dengan tanggal kadaluarsa yang berbeda yaitu tanggal 18 Februari 2018 sebanyak 100 pcs. Jadi stok obat konidin memiliki 120 pcs dengan tanggal kadaluarsa yang berbeda. 2. Fungsi Transaksi Penjualan
Tabel 3.7 Kebutuhan Fungsi Transaksi Penjualan Fungsi Melakukan Transaksi penjualan
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi penjualan.
Pemicu -
Awal Autentifikasi oleh Kasir
Alur
1. User membuka form penjualan.
1.1 Klik “button” Baru
2. Aplikasi akan menampilkan parameter data yang harus dilengkapi.
2.1 User akan meng-input-kan data dokter dengan menekan
button ”Tambah dokter’.
2.2 Kemudian user akan memilih data dokter pada tabel dokter.
3. User akan meng-input-kan data pasien.
3.1 User akan meng-input-kan data dokter dengan menekan
button “Tambah Pasien”
3.2 Kemudian user akan memilih data pasien pada tabel pasien.
4. User akan meng-input-kan daftar penjualan.
4.1 User akan memilih memilih data obat yang diinginkan pada
tabel data obat.
4.2 Setelah memilih data obat nanti akan mucul satuan serta harga obat
4.3 Kemudian user akan meng-input-kan Qty obat yang diinginkan.
4.4 Kemudian secara otomatis mengetahui jumlah, yang didapat dari harga jual di kali Qty.
4.5 Kemudian user memilih button “Tambah”
5. User akan meng-input-kan pembayaran.
6. User akan memilih button Simpan.
(41)
Berikut ini merupakan alur proses penjualan yang akan digunakan pada pembuatan aplikasi ini. Proses penjualan yang dilakukan oleh bagian kasir, terdapat 2 proses penjualan yaitu proses penjualan menggunakan resep dokter dan proses penjualan tanpa resep dokter.
1. Penjualan menggunakan resep
Pada penjualan dengan menggunakan resep ini dilakukan dengan cara menambahkan data yang ada pada resep seperti nama dokter, nama pasien, umur pasien dan alamat pasien, kemudian input data obat sesuai dengan resep yang diterima dari pembeli, lalu kasir memproses pembayaran.
2. Penjualan non resep
Pada penjualan non resep obat bisa dibeli tanpa harus menunjukkan resep. Proses penjualan ini hanya menjual dua jenis obat, yaitu jenis obat bebas dan obat bebas terbatas. Jika pembelian obat dengan jenis obat keras maka transaksi penjualan tidak dapat diproses.
1.6 Analisa Kebutuhan Keluaran
Dari Keempat analisa di atas yang dilakukan selanjutnya adalah analisa kebutuhan keluaran. Analisa kebutuhan keluaran menjelaskan tentang hasil keluaran dari aplikasi yang dibuat. Keluaran yang akan dihasilkan, antara lain :
6.2 Aplikasi akan menampilkan nota.
Error Handling
1. Jika user tidak melengkapi isi data yang diminta oleh aplikasi akan muncul peringatan bahwa ada data yang belum diisi. 2. Jika user meng-input-kan jenis obat yang harus dibeli
menggunakan resep, tatapi user tidak memilih kolom penjualan obat dengan resep maka akan muncul peringatan jika penjualan tidak dapat dilakukan.
(42)
1. Laporan Stok Obat
Merupakan hasil rekapitulasi data penjualan obat, laporan ini berisi tentang jumlah stok obat saat ini.
2. Laporan Penjualan
Merupakan hasil rekapitulasi penjualan obat perhari, laporan ini berisi tentang pendapatan apotek perhari.
3. Laporan Obat Terlaris
Laporan mengenai obat yang sering laku terjual pada apotek. 4. Laporan Transaksi Dokter
Merupakan hasil rekapitulasi penjualan obat yang dilakukan oleh dokter pada apotek.
1.7 Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional, menggambarkan aliran data dan alur sistem, dan sebagai tahap awal sebelum implementasi sistem. Langkah-langkah dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut:
1. Diagram Input Process Output ( IPO).
2. Document Flow.
3. System Flow.
4. Data Flow Diagram (DFD), yang meliputi: context diagram, DFD level 0 dan
DFD level 1.
5. Entity Relationship Diagram (ERD), yang meliputi: Conceptual Data Model
(CDM), dan physical data model (PDM). 6. Struktur Data.
(43)
7. Desain Antar Muka.
1.7.1 Input Proses Output
Adapun penjelasan mengenai Input, Proses, Output Berdasarkan gambar Blok diagram diatas :
a. Input
1. Data Obat : berupa informasi data obat masuk yang berisi nama obat, jenis obat, bentuk obat, satuan obat, produsen, persentase, harga beli, harga jual.
2. Data Penjualan : berupa informasi yang didapat dari data penjualan berisi mengenai nama obat yang dibeli, jumlah, harga, serta total pembayaran.
b. Proses
1. Pencatatan persediaan : proses ini mencatat obat masuk yang akan disimpan sebagai persediaan obat. Pada proses ini obat akan didata yang terdiri dari Id_obat, nama obat, jenis obat, ukuran, golongan, produsen, tanggal kadaluarsa dan harga.
2. Proses penjualan : ini merupakan transaksi penjualan yang dapat melakukan transaksi-transaksi penjualan baik pembelian dengan resep atau non resep.
c. Output
1. Daftar persediaan obat : laporan yang berisi data persediaan obat. 2. Nota penjualan : laporan yang berisi transaksi penjualan yang akan
diberikan kepada pembeli
(44)
4. Laporan penjualan : laporan penjualan per-periode yang nanti akan di cek oleh manager untuk mengetahui perkembangan penjualan pada apotek.
5. Laporan obat terlaris : merupakan daftar laporan obat apa saja yang sering laku terjual pada Apotek Ita Farma.
6. Laporan Transaksi dokter : laporan yang dapat mengetahui jumlah transaksi setiap dokter.
IPO
INPUT PROSES OUTPUT
P
h
ase
TRANSAKSI PENJUALAN
NOTA PENJUALAN
LAPORAN PERSEDIAAN OBAT
LAPORAN PENJUALAN
LAPORAN OBAT TERLARIS
DATA OBAT PENCATATAN DAFTAR
PERSEDIAAN OBAT
DATA PENJUALAN
Laporan Transaksi Dokter
(45)
1.7.2 Document Flow Penjualan Non Resep
Docflow Penjualan Non Resep
Pembeli Kasir
P
h
ase
Mulai
Melakukan pembelian
Cek ketersediaan
obat Melakukan pengecekan
Pembayaran
selesai
Pencatatan penjualan
Catatan obat dan harga
ya
Melakukan pembayaran
Obat
Tidak
Gambar 3.2 Document Flow Penjualan Non Resep
Pada gambar di atas dapat dilihat proses penjualan non resep dimulai dari pelanggan memberitahu obat yang akan dibeli, kemudian bagian kasir akan
(46)
melakukan pengecekan, jika tidak ada maka akan ditawarkan dengan obat dengan
merk berbeda. Jika obat ada maka akan dicatat dalam buku penjualan, pembeli
melakukan pembayaran, kemudian obat diserahkan kepada pembeli setelah itu proses selesai.
1.7.3 Document Flow Penjualan Resep
Docflow Penjualan Resep
Pembeli Kasir Apoteker
P
h
ase
Resep Dokter
Mulai Resep Dokter
Mengecek ketersediaan obat Ada ? Menghitung Jumlah Obat dan Harga Menyiapkan Obat Serta Pemberian etiket Selesai Ada Obat Obat Menerima resep Memberi kan obat Daftar Harga Daftar Harga Setuju ? Melakukan pembayaran Ya
Daftar Harga Acc
Daftar Harga Acc
Mencatat Data Penjualan Data Penjualan Tidak 1 1
Gambar 3.3 Document Flow Penjualan Resep
Pada gambar di atas dimulai dari pelanggan menyerahkan resep kepada bagian kasir yang akan dicek oleh apoteker. Apoteker memeriksa kelengkapan dan keabsahan resep setelah dianggap benar maka apoteker akan memeriksa
(47)
ketersediaan obat, tahap selanjutnya apoteker akan menghitung jumlah obat yang diminta kemudian menghitung harganya. Kemudian harga tersebut akan di informasikan kepada pelanggan, jika pelanggan tidak dapat menebus semua resep maka pelanggan akan diberi copy resep yang dapat digunakan untuk membeli obat kembali. Jika pembeli setuju dengan harga yang ditawarkan maka dilakukan proses pembayaran kepada kasir untuk dicatat dalam buku penjualan. Selanjutnya obat disiapkan, setelah selesai obat akan diberi e-tiket (cara penggunaan obat) kemudian diserahkan kepada pelanggan.
1.7.4 Document Flow Pencatatan Persediaan
Pencatatan Persediaan
Supplier Apoteker
P
h
ase
Mulai
Obat baru
Cek Fisik Obat
Sesuai
Mencatat data obat
Daftar Persediaan Obat
Membuat retur pembelian
Daftar Retur + Obat ya
Tidak
Daftar Retur + Obat
Selesai
(48)
Pada gambar di atas merupakan proses pencatatan persediaan barang dimulai dari supplier memberikan obat kemudian apoteker akan mengecek keadaan fisik dari obat tersebut apakah ada kerusakan fisik atau tidak, jika tidak ada maka obat itu akan dicatat kedalam buku persediaan yang nantinya akan digunakan untuk melihat stok saat ada penjualan. Jika ada kerusakan maka akan dibuatkan retur pembelian yang akan diberikan kepada supplier kembali.
1.7.5 System Flow Penjualan Non Resep
System Flow Penjualan Non Resep
Pembeli Kasir
Ph
ase
Mulai
Stok
Data Penjualan Nota Penjualan
Input Pencarian Obat
Cek Persediaan Obat
Selesai
Input data penjualan
Simpan Penjualan dan Cetak Nota
Ada ?
ya
Nota Penjualan
Gambar 3.5 System Flow Penjualan Non Resep
Pada gambar di atas dimulai dari pelanggan memberitahu obat yang akan dibeli, kemudian bagian kasir akan mengecek persediaan obat. Apabila obat
(49)
tersedia maka dilakukan input data penjualan selanjutnya proses pembayaran yang terjadi akan disimpan di Database penjualan lalu akan mengeluarkan nota penjualan rangkap 2 yang 1 akan diberikan kepada pelanggan yang satunya lagi akan disimpan kemudian proses selesai.
1.7.6 System Flow Penjulanan Resep
Sysflow Penjualan Resep
Pembeli Kasir
Ph
ase
Mulai
Resep
Cek Persediaan Stok
Input
Simpan Resep
Data Penjualan Nota Penjualan
Selesai
Daftar Obat
Simpan Penjualan dan Cetak Nota
Ada ?
Input Penjualan
Data Dokter Data Pasien
Nota Penjualan
Stok 1
1
(50)
Proses penjualan menggunakan resep dimulai dari pembeli memberikan data resep kepada kasir lalu akan dicek persediaan obatnya jika ada maka akan langsung diinputkan nama obat, jumlah obat, jumlah pembayarannya, nama dokter serta nama pasien. Pembayaran yang akan diberikan kepada kasir untuk di
inputkan pada proses penjualan yang nantinya akan menghasilkan nota penjualan
rangkap 2 satu untuk pembeli satu untuk disimpan. Setelah itu obat akan diberikan kepada pembeli beserta Nota.
1.7.7 System Flow Pencatatan Persediaan
SystemFlow Pencatatan persediaan
Supplier Apoteker
P
h
ase
Mulai
Daftar Obat
Input Data Obat
Simpan Obat
Data Obat Stok
Gambar 3. 7 System Flow Persediaan
Pada gambar di atas proses pencatatan persedian yang tersistem dimulai dari supplier yang memberikan obat baru, lalu bagian apoteker akan langsung meng-input-kan data obat yang akan di simpan pada Database data obat dan stok obat dari proses input data obat akan mengeluarkan daftar persediaan obat.
(51)
1.7.8 Context Diagram
Context diagram merupakan gambaran dari DFD secara menyeluruh.
Pada Context diagram terdapat 3 eksternal yaitu kasir, apoteker, serta pemilik apotek. Tampilan Contex diagram dapat dilihat pada gambar 3.8.
Laporan Transaksi Dokter Laporan Obat Terlaris
Laporan Penjualan Laporan_Stok_Obat
Data Stok Obat
Data Obat Data Penjualan
0
Sis tem Informasi Penjualan Obat
+
Kasir
Pemilik Apotek
Apoteker
Gambar 3.8 Contex Diagram Penjualan Obat
1.7.9 DFD
DFD Level 0 merupakan hasil penguraian dari Contex diagram yang memperlihatkan proses-proses utama yang ada dari sistem informasi yang dibuat.
(52)
Stok Obat Dilihat Detail Penjualan dilihat Penjualan Dilihat
Laporan Transaksi Dokter Laporan Obat Terlaris
Laporan Penjualan
Detail Penjualan Disimpan Penjualan disimpan
Data stok Obat Dilihat
Laporan_Stok_Obat Data Penjualan
Data stok Disimpan Data Obat Disimpan Data Stok Obat
Data Obat Kasir ApotekerApoteker Pemilik Apotek Pemilik Apotek Pemilik Apotek Pemilik Apotek 1 Penc atatan Persediaan 2 Penjualan + 3 Pelaporan 1 Obat
2 Stok Obat
3 Penjualan
4 Detail Penjualan
Gambar 3.9 DFD Level 0 Penjualan Obat
Gambar 3.10 DFD Level 1 Penjualan Obat Menggunakan Resep
1.7.10 CDM
CDM menggambarkan keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk sistem informasi. Pada gambar 3.10 terdapat 7 entitas yang telah
[Detail Penjualan Dis impan] [Penjualan dis impan]
[Data stok Obat Dilihat]
Data Pasien Disimpan Data Dokter Disimpan Data Pasien
Data Dokter [Data Penjualan]
Kasir
2 Stok Obat
3 Penjualan
4 Detail Penjualan 2.1
Penjualan Obat Resep
5 Dokter
(53)
dirancang diantaranya yaitu data karyawan, data jenis obat, data obat, data dokter, transaksi penjualan, data detail penjualan dan data stok.
Gambar 3.11 CDM (Conceptual Data Model) Penjualan Obat
1.7.11 PDM
PDM menggambarkan secara detail konsep rancangan untuk struktur basis data pada sistem informasi yang dibuat. PDM merupakan hasil generate dari CDM sehingga tabel-tabel yang ada saling berhubungan antara satu dengan yang lain, tipe data pada setiap atribut yang dimiliki menjadi nampak begitu juga dengan foreign key (FK) yang menunjukkan antara entitas induk dengan entitas yang menggunakan turunannya. Hasil PDM dapat dilihat pada gambar 3.12 di bawah ini. MELAKUKAN MEMPUNYAI MEMPUNYAI MEMILIKI MEMPUNYAI MEMILIKI MEMILIKI MEMILIKI MEMILIKI MEMPUNYAI KARYAWAN # o o o o o ID_KARYAWAN NAMA ALAMAT NO_TLPN JABATAN PASSWORD
Variable characters (10) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (12) Variable characters (10) Variable characters (5)
DATA_OBAT # o o o o ID_OBAT NAMA_OBAT PERSENTASE HARGA_BELI HARGA_JUAL
Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (10) Integer Integer DOKTER # o o o ID_DOKTER NAMA_DOKTER ALAMAT_PRAKTEK NO_TLP
Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (12)
STOK # o o o ID_STOK STOK_OBAT EXP_DATE TANGGAL_MASUK
Variable characters (10) Integer Date & Time Date TRANSAKSI_PENJUALAN # o o o o o ID_PENJUALAN TANGGAL PENJUALAN TOTAL BAYAR KEMBALI
Variable characters (10) Date & Time Variable characters (10) Integer Integer Integer DETAIL_PENJUALAN # o o o ID_DETAIL_PENJUALAN QTY HARGA_SATUAN JUMLAH Integer Integer Integer Integer JENIS # o o ID_JENIS NAMA_JENIS KETERANGAN Integer Variable characters (20) Variable characters (200)
Supplier # o o o ID_Supplier Nama_Supplier Alamat_Supplier No_Hp
Variable characters (10) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (12) SATUAN
# o
ID_SATUAN NAMA_SATUAN
Variable characters (5) Variable characters (15) PRODUSEN
o o
PRODUSEN ALAMAT_PRODUSEN
Variable characters (20) Variable characters (50)
PASIEN # o o o o ID_PASIEN NAMA_PASIEN UMUR ALAMAT_PASIEN TELEPHONE
Variable characters (10) Variable characters (20) Variable characters (2) Variable characters (50) Variable characters (12)
(54)
Gambar 3.12 PDM (Physical Data Model) Penjualan Obat
1.7.12 Struktur Database
Berikut adalah struktur tabel yang akan digunakan pada pembuatan aplikasi. Terdapat 7 tabel yaitu Karyawan, Obat, Jenis Obat, Dokter, Stok, Penjualan, Detail Penjualan. Penjelasan tabel-tabel tersebut dapat dilihat di bawah ini :
1. Tabel Karyawan
Primary Key : ID_KARYAWAN
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data karyawan
FK_TRANSAKS_MELAKUKAN_KARYAWAN FK_STOK_MEMPUNYAI_DATA_OBA FK_TRANSAKS_MEMPUNYAI_DOKTER FK_DETAIL_P_MEMILIKI1_TRANSAKS FK_STOK_MEMPUNYAI_DETAIL_P FK_DATA_OBA_MEMILIKI_JENIS FK_DATA_OBA_MEMILIKI8_PRODUSEN FK_DATA_OBA_MEMILIKI9_SATUAN FK_STOK_MEMILIKI6_SUPPLIER FK_TRANSAKS_MEMPUNYAI_PASIEN KARYAWAN ID_KARYAWAN NAMA ALAMAT NO_TLPN JABATAN PASSWORD varchar(10) varchar(20) varchar(50) varchar(12) varchar(10) varchar(5) <pk> DATA_OBAT ID_OBAT ID_JENIS ID_SATUAN NAMA_OBAT PERSENTASE HARGA_BELI HARGA_JUAL varchar(20) int varchar(5) varchar(50) varchar(10) int int <pk> <fk1> <fk3> DOKTER ID_DOKTER NAMA_DOKTER ALAMAT_PRAKTEK NO_TLP varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(12) <pk> STOK ID_STOK ID_DETAIL_PENJUALAN ID_OBAT ID_Supplier STOK_OBAT EXP_DATE TANGGAL_MASUK varchar(10) int varchar(20) varchar(10) int datetime datetime <pk> <fk2> <fk1> <fk3> TRANSAKSI_PENJUALAN ID_PENJUALAN ID_PASIEN ID_DOKTER ID_KARYAWAN TANGGAL PENJUALAN TOTAL BAYAR KEMBALI varchar(10) varchar(10) varchar(20) varchar(10) datetime varchar(10) int int int <pk> <fk3> <fk2> <fk1> DETAIL_PENJUALAN ID_DETAIL_PENJUALAN ID_PENJUALAN QTY HARGA_SATUAN JUMLAH int varchar(10) int int int <pk> <fk> JENIS ID_JENIS NAMA_JENIS KETERANGAN int varchar(20) varchar(200) <pk> Supplier ID_Supplier Nama_Supplier Alamat_Supplier No_Hp varchar(10) varchar(20) varchar(50) varchar(12) <pk> SATUAN ID_SATUAN NAMA_SATUAN varchar(5) varchar(15) <pk> PRODUSEN PRODUSEN ALAMAT_PRODUSEN varchar(20) varchar(50) PASIEN ID_PASIEN NAMA_PASIEN UMUR ALAMAT_PASIEN TELEPHONE varchar(10) varchar(20) varchar(2) varchar(50) varchar(12) <pk>
(55)
Tabel 3.8 Tabel Karyawan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_KARYAWAN Varchar 10
NAMA Varchar 20
ALAMAT Varchar 50
NO_TLPN Varchar 12
JABATAN Varchar 10
PASSWORD Varchar 5
2. Tabel Obat
Primary Key : ID_OBAT
Foreign Key : ID_JENIS, ID_SATUAN, PRODUSEN
Fungsi : Menyimpan data obat Tabel 3.9 Tabel Obat
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_OBAT Varchar 20
ID_JENIS Integer -
NAMA_OBAT Varchar 20
ID_SATUAN Varchar 5
PRODUSEN Varchar 20
PERSENTASE Varchar 10
HARGA_BELI Integer -
HARGA_JUAL Integer -
3. Tabel Jenis Obat
Primary Key : ID_JENIS
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data jenis obat Tabel 3.10 Tabel Jenis Obat
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_JENIS Integer -
JENIS_OBAT Varchar 10
(56)
4. Tabel Satuan
Primary Key : ID_SATUAN
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data satuan Tabel 3.11 Tabel Satuan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_SATUAN Varchar 5
NAMA_SATUAN Varchar 10
5. Tabel Produsen
Primary Key : PRODUSEN
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data produsen Tabel 3.12 Tabel Produsen
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PRODUSEN Varchar 20
ALAMAT_PRODUSEN Varchar 50
6. Tabel Dokter
Primary Key : ID_DOKTER
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data dokter Tabel 3.13 Tabel Dokter
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_DOKTER Varchar 50
NAMA_DOKTER Varchar 20
ALAMAT_PRAKTEK Varchar 20
(57)
7. Tabel Supplier
Primary Key : ID_SUPPLIER
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data supplier Tabel 3.14 Tabel Supplier
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_SUPPLIER Varchar 10
NAMA_SUPPLIER Varchar 20
ALAMAT_SUPPLIER Varchar 50
NO_HP Varchar 12
8. Tabel Pasien
Primary Key : ID_PASIEN
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data pasien Tabel 3. 15 Tabel Pasien
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_PASIEN Varchar 10
NAMA_PASIEN Varchar 20
UMUR Varchar 2
ALAMAT_PASIEN Varchar 50
TELEPHONE Varchar 12
9. Tabel Stok
Primary Key : ID_STOK
Foreign Key : ID_OBAT
(58)
Tabel 3.16 Tabel Stok
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_STOK Integer -
ID_OBAT Varchar 20
STOK_OBAT Integer -
EXP_DATE Datetime -
10. Tabel Penjualan
Primary Key : ID_PENJUALAN
Foreign Key : ID_DOKTER, ID_KARYAWAN
Fungsi : Menyimpan data penjualan Tabel 3. 17 Tabel Penjualan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_PENJUALAN Integer -
ID_DOKTER Varchar 50
ID_KARYAWAN Varchar 10
TANGGAL Datetime -
KETERANGAN Varchar 10
PASIEN Varchar 10
UMUR Varchar 2
ALAMAT Varchar 50
TPL Varchar 12
TOTAL Integer -
BAYAR Integer -
KEMBALI Integer -
11. Tabel Detail Penjualan
Primary Key : ID_DETAIL_PENJUALAN
Foreign Key : ID_STOK, ID_PENJUALAN
Fungsi : Menyimpan detail penjualan Tabel 3.18 Tabel Detail_Penjualan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_DETAIL_PENJUALAN Integer -
(59)
Nama Kolom Tipe Data Panjang
ID_PENJUALAN Integer -
QTY Integer -
HARGA_SATUAN Integer -
JUMLAH Integer -
1.7.13 Desain I/O
a. Desain form Login
Berikut ini merupakan desain form Login, yang berfungsi sebagai validasi pengguna. Pengguna dapat mengakses sistem setelah melalui tahap Login dan telah terdaftar pada sistem.
Login
Login
Gambar Username :
Password :
Gambar 3.13 Desain form Login b. Desain form Menu Utama
Desain form menu utama berfungsi sebagai tampilan utama yang nantinya digunakan sesuai hak akses masing-masing pengguna yang telah ditentukan sistem.
(60)
Menu Utama
LOGO
Apotek Ita Farma
GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR
GAMBAR GAMBAR
Karyawan Jenis Obat Data Obat Satuan
Penjualan Stok Master
Transaksi
Laporan
GAMBAR GAMBAR GAMBAR Laporan Stok Obat Laporan Pejualan Laporan Obat Terlaris
GAMBAR Produsen GAMBAR Dokter GAMBAR Pasien GAMBAR Supplier GAMBAR Laporan Transaksi dokter
Gambar 3.14 Desain form Menu Utama c. Desain form Karyawan
Desain form karyawan berfungsi sebagai menyimpan data karyawan yang terdiri dari ID_Karyawan, Nama, Alamat, No. Tlp, Jabatan, Password. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu simpan, Edit, Hapus, Batal. Button simpan digunakan untuk menyimpan data, button edit digunakan untuk mengedit data yang sudah ada, button hapus digunakan untuk menghapus data, button batal untuk membatalkan inputan atau diubah. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data karyawan yang telah tersimpan di dalam database.
Master Karyawan
ID_Karyawan Nama Alamat No_Tlfn Jabatan Password Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text ID_Karyawan Nama No.Tlfn Alamat Jabatan Password Simpan Edit Hapus Batal
(61)
d. Desain form Jenis Obat
Desain form jenis obat berfungsi sebagai menyimpan jenis obat yang terdiri dari ID_jenis, Nama_jenis, Keterangan. Form ini juga memiliki beberapa
button yaitu Simpan, Edit, Hapus, Batal. Button Simpan digunakan untuk
menyimpan data, button Edit digunakan untuk mengedit data yang sudah ada,
button Hapus digunakan untuk menghapus data, button Batal untuk membatalkan inputan atau diubah. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data
jenis obat yang telah tersimpan di dalam database. Jenis Obat
ID_Jenis Jenis_Obat Keterangan
Enter Text Enter Text Enter Text
Text Text Text
Text Text Text
Text Text
Text ID_Jenis
Keterangan Jenis_obat
Simpan Edit Hapus
Batal
Gambar 3.16 Desain form Jenis obat e. Desain form Data Obat
Desain form data obat berfungsi sebagai menyimpan data obat yang terdiri dari ID_Obat, Nama_Obat, Bentuk, Satuan, Produsen, Persentase, Harga_beli, Harga_jual. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu simpan,
Edit, Hapus, Batal. Button simpan digunakan untuk menyimpan data, button Edit
digunakan untuk mengedit data yang sudah ada, button hapus digunakan untuk menghapus data, button batal untuk membatalkan inputan atau diubah.
Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data obat yang telah
(62)
Data Obat
ID_Obat Jenis_Obat Nama_Obat Ukuran Produsen Harga_Beli Harga_Jual Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Enter Text Text Text Text ID_obat Nama_Obat Jenis_obat Ukuran Produsen Harga_Beli Harga_Jual Simpan Edit Hapus Batal
Gambar 3.17 Desain form Data obat f. Desain form Satuan
Desain form satuan berfungsi sebagai menyimpan data satuan obat yang terdiri dari ID_Satuan, Nama_Satuan. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu simpan, Edit, Hapus, Batal. Button simpan digunakan untuk menyimpan data, button Edit digunakan untuk mengedit data yang sudah ada, button hapus digunakan untuk menghapus data, button batal untuk membatalkan inputan atau diubah. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data satuan obat yang telah tersimpan di dalam database.
Satuan
ID_Satuan Nama Satuan
Enter Text Enter Text Text Text Text Text Text Text ID_Satuan Nama Satuan Simpan Edit Hapus Batal
(63)
g. Desain form Produsen
Desain form produsen berfungsi sebagai menyimpan data produsen yang terdiri dari Produsen, Alamat_produsen. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu simpan, Edit, Hapus, Batal. Button simpan digunakan untuk menyimpan data, button Edit digunakan untuk mengedit data yang sudah ada, button hapus digunakan untuk menghapus data, button batal untuk membatalkan inputan atau diubah. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data produsen yang telah tersimpan di dalam database.
Produsen
Produsen Alamat Produsen
Enter Text Enter Text
Text Text Text
Text Text Text Produsen
Alamat Produsen
Simpan Edit Hapus
Batal
Gambar 3.19 Desain form Produsen h. Desain form Supplier
Desain form supplier berfungsi sebagai menyimpan data Supplier yang terdiri dari ID_Supplier, Nama_Supplier, Alamat_Supplier, No_Hp. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu simpan, Edit, Hapus, Batal. Button simpan digunakan untuk menyimpan data, button Edit digunakan untuk mengedit data yang sudah ada, button hapus digunakan untuk menghapus data, button batal untuk membatalkan inputan atau diubah. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data supplier yang telah tersimpan di dalam database.
(64)
Master Supplier
ID_Supllier Nama_supplier Alamat_supplier No_Hp
Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text ID_supplier Nama_supplier No.Hp Alamat_supplier Simpan Edit Hapus Batal
Gambar 3.20 Desain form Supplier i. Desain form Pasien
Desain form Pasien berfungsi sebagai menyimpan data pasien yang terdiri dari ID_Pasien, Nama_Pasien, Umur, Alamat_Pasien, No_Tlp. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu simpan, Edit, Hapus, Batal. Button simpan digunakan untuk menyimpan data, button Edit digunakan untuk mengedit data yang sudah ada, button hapus digunakan untuk menghapus data, button batal untuk membatalkan inputan atau diubah. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data pasien yang telah tersimpan di dalam database.
Pasien
ID Pasien Nama Pasien Umur Alamat Pasien No Hp
Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Enter Text Text Text Text ID Pasien Nama Pasien Alamat pasien Umur Simpan Edit Hapus Batal No Hp
(65)
j. Desain form Dokter
Desain form dokter berfungsi sebagai menyimpan data dokter yang terdiri dari ID_dokter, Nama_Dokter, Alamat_Praktek, No_Tlp. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu simpan, Edit, Hapus, Batal. Button simpan digunakan untuk menyimpan data, button Edit digunakan untuk mengedit data yang sudah ada, button hapus digunakan untuk menghapus data, button batal untuk membatalkan inputan atau diubah. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data dokter yang telah tersimpan di dalam database.
Dokter
ID_Obat Jenis_Obat Nama_Obat Ukuran Enter Text
Enter Text Enter Text Enter Text
Text Text Text
Text Text Text
Text Text Text
Text Text Text ID_Dokter
Nama_Dokter Alamat_Praktek No_Tlfn
Simpan Edit Hapus
Batal
Gambar 3.22 Desain form Dokter k. Desain form Penjualan
Desain form Penjualan berfungsi sebagai meng-input-kan data penjualan yang terdiri dari ID_Penjualan, Tanggal, Dokter, Pasien, Nama_Obat, Harga_Satuan, Qty, Jumlah, Total Bayar Kembali. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu tambah, simpan, batal. Button tambah digunakan untuk menginputkan detail penjualan, button simpan digunakan untuk menyimpan data penjualan, button batal untuk membatalkan inputan. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data penjualan yang telah tersimpan di dalam
(66)
Transaksi Penjualan
Nama_Obat Harga Satuan QTY Jumlah
Rp. 0,
Text Text Text
Text Text Text
Text Text Text
Text Text Text ID_Penjualan
Tanggal ID_Dokter
Total Bayar Kembali
Pakai Resep Nama_Obat
Harga_Satuan QTY Jumlah
Tambah
Simpan Batal Pasien
Umur Alamat Tlp
Kembali
Gambar 3.23 Desain form Penjualan l. Desain form Stok
Desain form Stok berfungsi sebagai menyimpan data stok obat sesuai dengan tanggal kadaluarsa yang terdiri dari ID_Stok, ID_Obat, Stok obat, Exp.Date. Form ini juga memiliki beberapa button yaitu simpan, Edit, Hapus, Batal. Button simpan digunakan untuk menyimpan data, button Edit digunakan untuk mengedit data yang sudah ada, button hapus digunakan untuk menghapus data, button batal untuk membatalkan inputan atau diubah. Datagridview digunakan untuk menampilkan seluruh data stok obat yang telah tersimpan di dalam database.
(67)
Stok
ID_Stok Nama Obat Stok Obat
Text Text Text
Text Text Text
Text Text Text ID_Stok
Stok_Obat Expired_Date Nama Obat
Simpan Edit Hapus
Batal
Gambar 3.24 Desain form Stok m. Desain laporan Stok
LOGO APOTEK
LAPORAN STOCK OBAT
NO Id_stock Nama_obat Stock Exp.date
APOTEK ITA FARMA
Jl. Raya Dlemer - Kwanyar
Gambar 3.25 Desain form laporan Stok n. Desain Laporan Penjualan
Gambar 3.26 Desain form laporan Penjualan
LOGO APOTEK
LAPORAN PENJUALAN
Nama Dokter Karyawan Tanggal Total
APOTEK ITA FARMA
Jl. Raya Dlemer - Kwanyar
(68)
o. Desain Laporan Obat Terlaris
LOGO APOTEK
LAPORAN OBAT TERLARIS
ID_Obat Nama Obat Jumlah APOTEK ITA FARMA
Jl. Raya Dlemer - Kwanyar
No
Gambar 3.27 Desain form Laporan Obat terlaris p. Desain Laporan Transaksi Dokter
LOGO APOTEK
LAPORAN TRANSAKSI DOKTER
Nama Dokter Total
APOTEK ITA FARMA
Jl. Raya Dlemer - Kwanyar
ID_Dokter
Gambar 3.28 Desain form Laporan transaksi Dokter
1.7.14 Desain Uji Coba
Desain uji coba digunakan untuk menguji sistem dan memastikan kesesuaian hasil rancangan sistem telah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Metode yang digunakan untuk pengujian adalah metode black box testing, berikut
(69)
tabel yang digunakan sebagai acuan pada tahap pengujian aplikasi Sistem Informasi Penjualan Obat pada Apotek Ita Farma.
1. Desain Uji coba Form Log In
Tabel 3.19 Desain Uji coba Form Log In
Objek Pengujian Form Login
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form login dapat berjalan
dan menghasilkan output yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output yang Diharapkan
1. Menguji textbox
username, password, dan button login. Memasukkan karakter pada textbox username, password, dan button login.
Karakter pada textbox
password yang dimasukkan
akan tampil dengan simbol.
2. Validasi username dan password.
Button login. Jika login sesuai maka akan
tampil sesuai dengan hak akses masing-masing pengguna, jika username atau password salah maka akan ada peringatan. Menu utama sesuai dengan hak akses.
2. Desain Uji coba Form Menu Utama
Tabel 3.20 Desain Uji coba Form Menu Utama
Objek Pengujian Form Menu Utama
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form Menu Utama dapat
berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output yang Diharapkan
1. Menguji Fungsi gambar pada menu utama
Gambar Master Karyawan
Menampilkan form master pelanggan
Gambar master jenis Menampilkan form master pegawai
Gambar master obat Menampilkan form master obat
(70)
3. Desain Uji coba Form Karyawan
Tabel 3.21 Desain Uji coba Form Karyawan
Objek Pengujian Form Karyawan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form karyawan dapat
berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan
Test Case ID
Tujuan Input Output yang Diharapkan
1. Menguji fungsi
button, textbox, datagridview, combobox pada form pegawai Gambar master karyawan
Saat form pegawai tampil,
button simpan, ubah, hapus,
batal berfungsi.
datagridview Menampilkan data
karyawan yang berhasil disimpan
Button Simpan 1. Menyimpan data
karyawan sesuai yang diinginkan
2. Menampilkan informasi “data berhasil disimpan”
Button Edit 1. Mengubah data
karyawan sesuai yang diinginkan
2. Menampilkan informasi “Data berhasil di Edit”
Button Hapus 1. Dapat menghapus data
karyawan sesuai yang diinginkan
2. Menampilkan informasi “Apakah anda ingin menghapus ID ini ?”
Button Batal Membatalkan inputan
4. Desain Uji coba Form Jenis Obat
Tabel 3.22 Desain Uji coba Form Jenis Obat
Objek Pengujian Form Jenis Obat
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi form jenis obat dapat
berjalan dan menghasilkan output yang dihasilkan
Test Case ID
(1)
Tujuan Input Output Diharapkan Realisasi “Tambah”
Menyimpan data penjualan
Mengisi
parameter yang
ada pada
aplikasi,
kemudian klik tombol
“Simpan”
Data penjulan berhasil disimpan.
Sukses (Gambar 4.43)
Gambar 4.42 Data penjualan berhasil ditambah
Gambar 4.43 Data penjualan berhasil disimpan k. Uji Coba Stok Obat
(2)
kemudian klik tombol “Edit” Mengisi
parameter yang akan diedit lalu klik tombol “Simpan”
Data Stok obat berhasil diedit
Sukses (Gambar 4.45)
Menghapus data Stok obat
Memilih data pada Gridview kemudian klik tombol “Hapus”
Akan menampilkan informasi “Apakah anda akan menghapus ID ini ?” lalu tekan tombol “ok”
Sukses (Gambar 4.46)
(3)
Gambar 4.45 Data Stok Berhasil Diubah
Gambar 4.46 Data Stok Berhasil Dihapus
l. Uji Coba Membuat Laporan
Tabel 4.12 Uji Coba Laporan
Tujuan Input Output Diharapkan Realisasi Membuat Laporan Stok Obat Meng-input-kan periode pada kolom tanggal. Memilih tombol tampil.
Laporan Stok Obat Sukses (Gambar 4.47) Membuat Laporan Penjualan Meng-input-kan periode pada kolom tanggal. Memilih tombol tampil.
Laporan Penjualan Sukses (Gambar 4.48) Membuat laporan Obat Terlaris Meng-input-kan periode pada kolom tanggal. Memilih tombol
Laporan Obat Terlaris Sukses (Gambar 4.49)
(4)
Gambar 4.47 Tampilan Laporan Stok Obat
(5)
Gambar 4.49 Tampilan Laporan Obat Terlaris
Gambar 4.50 Tampilan Laporan Transaksi Dokter 1.4 Evaluasi Sistem
Dari evaluasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa rancang bangun sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma ini telah memenuhi kebutuhan yang diinginkan antara lain dapat melakukan perekapan penjualan secara cepat, dapat mengetahui jumlah stok saat ini, menampilkan laporan penjualan obat yang paling laris.
(6)
99
Jusup, A. H. (2001). Dasar - Dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu YKPN.
Kadir, A. (2003). Pengenalan sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kenti Prahmanti, S. A. (2015). Undang-Undang Kesehatan Bidang Keahlian Kesehatan. Kedokteran EGC.
Kolter, A. (2004). Perinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Ladjamudin, A. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. PPRI (2002). Surat Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1332/MENKES/SK/X/2002.
Pressman, R. S. (2001). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi, Edisi Ke 1. Yogyakarta: Andi.
Rangkuti, F. (1995). Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.