Karakteristik Habitat Rafflesia (Rafflesia Patma Blume.) Di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti, Cianjur, Jawa Barat

KARAKTERISTIK HABITAT RAFFLESIA (Rafflesia patma BLUME.)
DI CAGAR ALAM BOJONGLARANG JAYANTI
CIANJUR JAWA BARAT

MUHAMMAD ADLAN ALI

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Saya dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul Karakteristik Habitat
Rafflesia (Rafflesia patma Blume.) di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti, Cianjur,
Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2014

Muhammad Adlan Ali
E34100059

ABSTRAK
MUHAMMAD ADLAN ALI. Karakteristik Habitat Rafflesia (Rafflesia patma
Blume.) di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti, Cianjur, Jawa Barat. Dibimbing
oleh AGUS HIKMAT dan ERVIZAL A M ZUHUD.
Cagar Alam (CA) Bojonglarang Jayanti merupakan salah satu habitat Rafflesia
patma. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik komponen
habitat biotik dan abiotik R. patma di CA Bojonglarang Jayanti.
Penelitian
dilakukan pada bulan Maret-April menggunakan plot tunggal analisis habitat
untuk mengambil data fisik dan biotik serta studi literatur untuk pengambilan data
iklim. Tipe vegetasi pada habitat R. patma adalah hutan dataran rendah dan hutan
pantai dengan spesies dominan Cyathocalis biovulatus. Fauna yang ditemukan
sebanyak 19 spesies dari 15 famili. Jumlah individu yang ditemukan sebanyak 90

individu R. patma pada ketinggian 0-100 mdpl, kemiringan rata-rata 14.73%,
jarak dari pesisir pantai 758 m, jarak dari sumber air 12 m, ketebalan serasah 1.7
cm, dan jenis tanah Podsolik dengan kandungan hara rendah dan pH asam. Tipe
iklim pada habitat R. patma adalah tipe iklim C dengan curah hujan 1 988.5 mm
per tahun. Ancaman terhadap populasi R. patma di CA Bojonglarang Jayanti
adalah perambahan hutan serta kurangnya pengelolaan dan perlindungan habitat.
Kata kunci: abiotik, biotik, habitat, R. patma

ABSTRACT
MUHAMMAD ADLAN ALI. Habitat Characteristic of Rafflesia (Rafflesia patma
Blume.) in Bojonglarang Jayanti Nature Reserve, Cianjur, Jawa Barat. Supervised
by AGUS HIKMAT and ERVIZAL A M ZUHUD.
Bojonglarang Jayanti Nature Reserve one of habitat Rafflesia patma. The purpose
of this research to identify biotic and abiotic habitat characteristic of R. patma in
Bojonglarang Jayanti Nature Reserve. Research conducted in March until April,
using single plot analysis habitat to take physical and biotic data as well as the
study of literature for climate data retrieval. R. patma habitat have lowland and
coastal forest vegetation types with dominant species Cyathocalis biovulatus.
Fauna that be a benefit to the life of Rafflesia are 19 species from 15 Family.
There are 90 individual R.patma found at altitude 0-100 m above sea level, slope

average 14.73%, the distance from the coast beach 758 m, a distance from the
water 12 m, litter thickness 1.7 cm, and the type of soil is Podsolic with low
nutrient content and acidic pH. R. patma habitat has C climate type. Threats to the
R. patma population in Bojonglarang Jayanti Nature Reserve is encroachment,
low management and less habitat protection.
Key word : abiotic, biotic, habitat, R. patma

KARAKTERISTIK HABITAT RAFFLESIA (Rafflesia patma BLUME.)
DI CAGAR ALAM BOJONGLARANG JAYANTI,
CIANJUR, JAWA BARAT

MUHAMMAD ADLAN ALI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah flora
endemik, dengan judul Karakteristik Habitat Rafflesia (Rafflesia patma Blume) di
Cagar Alam Bojonglarang Jayanti, Cianjur, Jawa Barat.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr Ir Agus Hikmat MScF
dan Bapak Prof Ir Ervizal A M Zuhud MS selaku pembimbing. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada ibu Dr Ir Noor Farikhah Haneda Msi dan bapak Dr Ir
Jarwadi Budi Hernowo atas saran dan masukan yang diberikan. Di samping itu,
penulis sampaikan terimakasih kepada Bapak Hendar dari Pengelola DAMKAR
Desa Karangwangi dan keluarga, Bapak Odang beserta staf Resort Gunung
Simpang-Jayanti, Saudara Arrifani Setia Rohim, Muhammad Ahda Agung
Arifian, dan saudari Wida Agustina, serta Balai PSDA sungai Cisadea-Cibareno
yang telah membantu selama pengumpulan data.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ayahanda Bapak Muhammad
Ridwan, Ibunda Halimatussa’diah, kakanda serta seluruh keluarga atas dukungan,
doa dan kasih sayangnya. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada besar
Nepenthes rafflesiana (KSHE 47), keluarga KPF Rafflesia Himakova 47, serta
keluarga fast track KVT 47 atas dukungan, semangat, doa dan bantuannya selama
penulis menempuh pendidikan di IPB.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2014
Muhammad Adlan Ali

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

vii
vii

DAFTAR LAMPIRAN


vii

PENDAHULUAN

1

LatarBelakang

1

Tujuan

2

Manfaat

2

METODE


2

Lokasi dan Waktu

2

Alat dan Bahan

2

Jenis Data

2

Metode Pengumpulan Data

3

Analisis Data


5

HASIL DAN PEMBAHASAN

7

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

7

Kondisi Populasi R. patma

9

Karakteristik Faktor Biotik Habitat R. patma

11

Karakteristik Faktor Abiotik Habitat R. patma


16

Aktivitas Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Habitat R. patma

22

SIMPULAN DAN SARAN

23

Simpulan

23

Saran

23

DAFTAR PUSTAKA


24

LAMPIRAN

26

vii
DAFTAR TABEL

1
2
3
4
5
6

Tabel jenis data dan metode pengambilan data
Pengelompokan vegetasi dan luas petak ukur
Metode Analisa untuk indikator kualitas tanah

Perbandingan jumlah knop R. patma di beberapa lokasi penelitian
Nilai INP tumbuhan pada plot pengamatan Rafflesia dan Tetrastigma
Indeks keanekaragaman, kekayaan, dan kemerataan spesies pada plot
Tetrastigma dan Rafflesia
7 Fauna pengunjung habitat R. patma
8 Karakteristik iklim habitat R. patma dan inangnya
9 Perbandingan karakteristik habitat R. patma di CA Bojonglarang Jayanti
dengan habitat R. patma di lokasi lain

3
4
7
9
13
13
15
18
20

DAFTAR GAMBAR

1
2
3
4

Petak Tunggal Analisis Habitat
Peta lokasi penelitian R. patma
Kondisi populasi R. patma di CA Bojonglarang Jayanti
Kondisi populasi R. patma dalam keadaan mekar (a dan b) knop kuncup (c dan
d) dan membusuk (e dan f)
5 Morfologi kibarera (Tetrastigma leucostaphylum) (a) daun (b) buah dan (c)
batang
6 Nilai indeks kesamaan komunitas tumbuhan pada plot Tetrastigma dan
Rafflesia
7 Distribusi curah hujan bulanan rata-rata di CA Bojonglarang Jayanti

4
8
10
10
11
14
19

DAFTAR LAMPIRAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kekayaan spesies tumbuhan dan habitusnya di plot Rafflesia
Tabulasi indeks nilai penting (INP) vegetasi semai pada plot Rafflesia
Tabulasi INP vegetasi tumbuhan bawah pada plot Rafflesia
Tabulasi INP vegetasi pancang pada plot Rafflesia
Tabulasi INP vegetasi pohon pada plot Rafflesia
Kekayaan spesies tumbuhan dan habitusnya di plot Tetrastigma
Tabulasi INP vegetasi semai pada plot Tetrastigma
Tabulasi INP vegetasi tumbuhan bawah pada plot Tetrastigma
Tabulasi INP vegetasi pancang pada plot Tetrastigma
Tabulasi INP vegetasi pohon pada plot Tetrastigma
Kandungan unsur hara tanah, tekstur dan pH tanah pada plot Rafflesia dan
plot Tetrastigma

26
27
27
27
28
28
30
31
31
32
33

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rafflesia patma Blume. merupakan salah satu spesies dari genus Rafflesia
berukuran sedang dari semua spesies Rafflesia yang pernah di temukan (Susatya
2011). Genus Rafflesia pertama kali ditemukan tahun 1818 di Bengkulu oleh Dr.
Yoseph Arnold dan dinamai oleh Robert Brown tahun 1820 (Kooders 1981 diacu
dalam Zuhud et al. 1998). Kuijt (1969) diacu dalam Zuhud et al. (1998)
menyatakan bahwa Rafflesia umumnya terdapat di daerah tropik Indo-Malaysia.
Rafflesia merupakan tumbuhan unik yang hidup di ekosistem hutan hujan
tropika kawasan flora Malesiana. Karakteristik Rafflesia sebagai spesies
tumbuhan langka menurut Priatna (1989) harus mendapat prioritas untuk
pelestarian karena populasi di alam kecil (langka) dan merupakan spesies endemik.
Priatna et al. (1989) juga menyebutkan bahwa Rafflesia dikategorikan langka dan
telah dilindungi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 6/PMP/1961
tanggal 9 Agustus 1961, tentang larangan pengeluaran jenis-jenis Rafflesia. Dalam
PP No.7 tahun 1999 juga dijelaskan bahwa semua spesies dari Famili
Rafflesiaceae merupakan spesies yang dilindungi undang-undang. Spesies dengan
sifat-sifat biologinya yang berbeda dengan tumbuhan lainnya, memiliki daur
hidup tahunan dan tergantung pada spesies inang, serta peka terhadap adanya
gangguan habitat. Keberadaan R. patma juga banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai tumbuhan obat (Zuhud 1989, Priatna et al. 1989) serta
berperan sebagai spesies kunci dalam ekosistemnya.
Terdapat 30 spesies dari genus Rafflesia yang sudah teridentifikasi dan 11
diantaranya hidup di hutan tropika Indonesia yaitu di Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan (Lestari 2013), sedangkan Meijer (1997) dalam Galang dan Madulid
(2006) menyatakan terdapat 13 spesies dari genus Rafflesia dan Nais (2001)
dalam Lestari (2013) menyatakan terdapat 18 spesies dari genus Rafflesia. Spesies
Rafflesia yang sudah ditemukan sampai saat ini semuanya berhabitat dalam
ekosistem hutan hujan tropika Asia Tenggara, sebelah barat dari garis Wallace
yaitu pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Thailand, Luzon dan
Mindanao (Zuhud et al. 1998).
Penyebaran R. patma saat ini meliputi kawasan hutan hujan tropika Pulau
Jawa yaitu di Cagar Alam (CA) Pananjung Pangandaran (Backer 1921 dalam
Zuhud et al. 2001), CA Leuweung Sancang dan CA Nusa Kambangan (Backer
1921 dalam Zuhud et al. 2001, Priatna et al.1989, Susatya 2011).
Berdasarkan data Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa
Barat (2007) di kawasan CA Bojonglarang Jayanti ditemukan R. patma, namun
karakteristik kondisi habitatnya sampai saat ini belum ada atau belum terdapat
publikasi yang memadai. Oleh karena itu, untuk memahami kondisi habitat R.
patma di kawasan CA Bojonglarang Jayanti perlu dilakukan penelitian.

2

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik habitat
R. patma yang meliputi komponen biotik dan komponen abiotik habitat R. patma
di CA Bojonglarang Jayanti.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data atau informasi ekologi
dan habitat R. patma di CA Bojonglarang Jayanti dan diharapkan juga sebagai
bahan masukan bagi pengelola untuk melakukan tindakan konservasi dan
pengembangan populasi Rafflesia khususnya di habitat alaminya.

METODE

Lokasi dan Waktu
Lokasi pengambilan data dilakukan di CA Bojonglarang Jayanti, Kabupaten
Cianjur Provinsi Jawa Barat. Kegiatan pengambilan data dilaksanakan pada bulan
Maret sampai April 2014.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan selama penelitian ini antara lain Global Positioning
System (GPS) Garmin untuk menentukan koordinat wilayah pengamatan, kamera
sebagai alat dokumentasi, kertas koran untuk membungkus spesimen berupa daun
atau bagian tumbuhan lainnya yang belum teridentifikasi di lapangan, tally sheet
untuk merekapitulasi data lapangan, hagameter untuk mengukur tinggi pohon, pita
diameter untuk mengukur diameter pohon, pita ukur untuk mengukur tingkat
pertumbuhan tiang dan pancang, label gantung sebagai penanda spesimen, alat
tulis, dan plastik untuk menyimpan spesimen, serta bahan yang digunakan yaitu
alkohol 70% sebagai bahan pengawet spesimen, penggaris dan golok untuk
mengambil spesimen tanah, termometer untuk mengukur suhu lingkungan, dan
plastik spesimen untuk membawa spesimen tanah.

Jenis Data
Jenis data yang diambil terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi populasi R. patma, kondisi vegetasi meliputi tumbuhan inang,
jenis pohon, jumlah pohon, tinggi pohon, dan diameter pohon serta kondisi tanah
dan mikro iklim disekitar habitat R. patma, sedangkan data sekunder merupakan
data yang didapat dari studi literatur untuk memperkuat data primer yang

3

diperoleh berupa keadaan kondisi biotik kawasan, kondisi abiotik yang meliputi
kondisi tanah dan iklim serta kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar
kawasan CA Bojonglarang Jayanti. Jenis data yang diambil dilapangan
dicantumkan pada Tabel 1.
No
1

2

3

4

5

6

7

Tabel 1 Tabel jenis data dan metode pengambilan data
Jenis Data
Uraian
Lokasi
Metode
Keadaan
Tingkat pertumbuhan
Cagar Alam
Petak Ukur
Vegetasi
(semai, pancang, pohon),
dan Lembaga
nama spesies, jumlah
Ilmu
individu, struktur dan
Pengetahuan
komposisi spesies, habitus
Indonesia
Tumbuhan Jumlah, tinggi dan diameter Cagar Alam
Petak Ukur
Inang
inang serta jenis pohon yang
dipanjatinya
Aktivitas
Jenis dan aktivitas fauna
Cagar Alam
Petak Ukur
Fauna
yang langsung berhubungan
dengan kehidupan R. patma
Kondisi R. Jumlah, ukuran dan keadaan Cagar Alam
Petak Ukur
patma
kuncup R. patma
Blume
Abiotik
Ketinggian, kemiringan,
Cagar Alam
Petak Ukur
atau Fisik temperatur, kelembaban,
dan
curah hujan, kondisi tanah
laboratorium
ilmu tanah
Kondisi
Luas, kondisi biofisik,
Kantor Resort Studi
umum
keadaan sosial ekonomi
Gunung
Literatur
lokasi
masyarakat yang berkaitan
Simpangpenelitian dengan kelangsungan hidup Jayanti,
Raffesia,
BKSDA Jawa
Barat, Kantor
Desa
Karangwangi
Aktivitas
Pengetahuan, aktivitas, dan Cagar alam,
Wawancara
manusia di tipologi masyarakat lokal,
Kantor Resort dan studi
dalam
pengelolaan oleh pengelola Gunung
literatur
kawasan
dan masyarakat
SimpangJayanti,
BKSDA Jawa
Barat

Metode Pengumpulan Data
Bentuk dan Ukuran Unit Contoh Pengamatan
Kajian analisis habitat R. patma dan inangnya dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling dengan luasan petak 0.1 Ha dan
berbentuk lingkaran yang diambil pada plot Rafflesia dan plot Tetrastigma yang
tidak ditumbuhi Rafflesia (Hikmat 1988, Mukmin 2008). Data yang diambil

4

berupa data biotik dan abiotik. Data biotik berupa data kondisi populasi R. patma,
vegetasi kawasan yang mencakup vegetasi tingkat pohon yang dihitung pada
petak ukuran 0.1 ha, vegetasi pancang pada petak 0.01 Ha dan vegetasi tingkat
semai dan tumbuhan bawah yang dihitung pada petak 0.001 Ha sedangkan data
abiotik yang diambil berupa kondisi iklim, tutupan tajuk, dan kondisi tanah di
sekitar habitat R. patma (Gambar 1), sedangkan kategori pengelompokan vegetasi
dan luas petak ukur disajikan pada Tabel 2.
1
2
3
(Priatna et al. 1989)

Keterangan:
1. Petak ukuran 0.1 ha untuk data pohon
2. Petak ukuran 0.01 ha untuk data pancang
3. Petak ukuran 0.001 ha untuk data semai dan
tumbuhan

Gambar 1 Petak tunggal analisis habitat
Tabel 2 Kategori pengelompokan vegetasi dan luas petak ukur
Tingkat pertumbuhan
Diameter (cm)
Luas petak ukur
Semai