Potensi dan Pemanfaatan Tumbuhan Berguna Di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti Kabupaten Cianjur Jawa Barat

POTENSI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN BERGUNA
DI CAGAR ALAM BOJONGLARANG JAYANTI
KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

WIDA AGUSTINA

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Potensi dan
Pemanfaatan Tumbuhan Berguna di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti Kabupaten
Cianjur Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2015

Wida Agustina
NIM E3410027

ABSTRAK
WIDA AGUSTINA. Potensi dan Pemanfaatan Tumbuhan Berguna di Cagar Alam
Bojonglarang Jayanti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dibimbing oleh AGUS
HIKMAT dan SISWOYO.
Cagar Alam Bojonglarang Jayanti merupakan kawasan suaka alam yang
memiliki berbagai ekosistem yaitu hutan dataran rendah, dan hutan pantai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi keanekaragaman
tumbuhan berguna dan tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Metode
yang digunakan yaitu analisis vegetasi dan wawancara dengan teknik snowball
sampling. Hasil perhitungan analisis vegetasi di semua tipe hutan memiliki
keanekaragaman > dari 1,5 dan kemerataan > 0,5 pada setiap tingkat
pertumbuhan. Hasil analisis vegetasi potensi tumbuhan berguna teridentifikasi
±83% atau 128 spesies dari 154 spesies dengan jumlah 57 famili. Hasil

wawancara pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat teridentifikasi 130 spesies
yang berguna dari 51 famili. Tumbuhan yang paling banyak digunakan yaitu
untuk obat, bahan bangunan dan pangan.
Kata kunci: cagar alam Bojonglarang Jayanti, masyarakat, pemanfaatan dan
potensi tumbuhan

ABSTRACT
WIDA AGUSTINA. Utilization and Potency of Useful Plants in Bojonglarang
Jayanti Nature Reserve Cianjur Regency West Java. Supervised by AGUS
HIKMAT and SISWOYO.
Bojonglarang Jayanti Nature Reserve is a protected area which has various
ecosystem including lowland forest, and land processed forest. This research
purposes are to identify the potency of useful plant and the utilized plants by the
local people. The methode of research wash conducted by vegetation analysis and
snowball sampling technik for interview. The calculation of vegetation analysis in
every forest formation has the diversity index > 1,5 and evenness > 0,5 in every
growth level. The vegetation analysis of useful plant potency wich is ±83%
identified or 128 species from 154 species that belong into 57 families. People
utilization of herb, there are 130 species that belong into 51 families. Mostly those
plants are utilized as medicine, housing material, and food.

Keyword: Bojonglarang Jayanti nature reserve, plants potency, society

POTENSI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN BERGUNA
DI CAGAR ALAM BOJONGLARANG JAYANTI
KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

WIDA AGUSTINA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 sampai bulan
april 2014 dengan judul Potensi dan Pemanfaatan Tumbuhan Berguna di Cagar
Alam Bojonglarang Jayanti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Agus Hikmat MScF dan
Bapak Ir Siswoyo MSi selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis
sampaikan kepada BKSDA Jawa Barat, Bapak Kepala Resort wilayah 7, Bapak
Suhendar dan Tim Damkar CA Bojonglarang Jayanti serta Tim Penelitian (M
Adlan Ali, M Ahda Agung dan Ariffani) yang telah membantu selama
pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah
Sujaeni, ibu Tiktik Rochayati, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih
sayangnya. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga besar
Fahutan IPB, Departemen KSHE, Sylva Indonesia, Himakova, Nepenthes
Rafflesiana 47 dan para sahabat (Amalia Choirunisa, Lyan L, Eko H, Nuning
Hamidah, Febriana A. Putri, Anugro, dan Asep BT) atas doa dan dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015

Wida Agustina

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Alat dan Bahan
Jenis Data yang Dikumpulkan
Metode Pengumpulan Data
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Komposisi Tumbuhan di CA Bojonglarang Jayanti
Klasifikasi Kelompok Kegunaan

Bentuk Pemanfaatan Tumbuhan Berguna oleh Masyarakat Sekitar CA
Bojonglarang Jayanti
Interaksi masyarakat dengan pemanfaatan tumbuhan di CA Bojonglarang
Jayanti
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
vii
viii
1
1
1
1
2
2
2

2
3
6
8
8
9
12
20
24
26
26
26
26
29

DAFTAR TABEL
1
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Jenis dan metode pengumpulan data
Hasil perhitungan INP hutan dataran rendah primer
Hasil perhitungan INP hutan dataran rendah sekunder
Hasil perhitungan INP hutan pantai
Indeks keanekaragaman dan kemerataan tumbuhan
Tumbuhan berguna di dalam dan sekitar CA Alam Bojonglarang Jayanti
berdasarkan hasil analisis vegetasi dan hasil wawancara
Potensi tumbuhan pangan
Potensi tumbuhan penghasil kayu bakar

Potensi tumbuhan penghasil bahan bangunan
Potensi penghasil pakan ternak
Potensi penghasil tali, anyaman dan kerajinan
Potensi penghasil warna dan tanin
Potensi tumbuhan berguna lainnya
Status kelangkaan tumbuhan

3
9
10
11
12
12
14
15
15
16
17
18
20

25

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

18
19
20

Peta lokasi jalur pengamatan CA Bojonglarang Jayanti
Bentuk metode jalur berpetak untuk analisis vegetasi
Hutan dataran rendah sekunder atau bekas lahan garapan
Jati belanda
Kayu ki endog dan ki dawolong
Kembang kecrutan
Alang-alang
Saliara
Kacang kratok
Jumlah famili potensi tumbuhan
Pekarangan masyarakat
Kunyit
Persentase habitus
Sengon
Persentase tumbuhan yang digunakan
Pariya
Budidaya tumbuhan
Tumbuhan berdasarkan habitatnya
Jumlah interaksi tumbuhan
Penebangan liar

2
4
10
13
16
17
18
19
20
21
21
21
22
22
23
23
23
24
24
25

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Potensi tumbuhan berguna
Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat
Responden Desa Mekarwangi
Responden Desa Cigebang
Perhitungan INP HDR tumbuhan bawah dan semai
Perhitungan INP HDR tingkat pancang
Perhitungan INP HDR tingkat tiang
Perhitungan INP HDR tingkat pohon
Perhitungan INP hutan sekunder tumbuhan bawah dan semai
Perhitungan INP hutan sekunder tingkat pancang
Perhitungan INP hutan sekunder tingkat tiang
Perhitungan INP hutan sekunder tingkat pohon
Perhitungan INP hutan pantai tumbuhan bawah dan semai
Perhitungan INP hutan pantai tingkat pancang
Perhitungan INP hutan pantai tingkat tiang
Perhitungan INP hutan pantai tingkat pohon
Data potensi tumbuhan berguna hasil analisis vegetasi yang
dimanfaatkan oleh masyarakat

29
36
42
42
43
45
46
47
49
51
53
54
55
58
59
59
60

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kawasan hutan suaka alam merupakan kawasan dengan ciri khas tertentu,
baik di daratan maupun perairan yang memiliki fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga
berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan, yang mencakup kawasan
cagar alam dan suaka margasatwa. Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka
alam yang karena keadaan alamnya memiliki kekhasan tumbuhan, satwa dan
ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami (Undang-undang No. 5 tahun 1990).
Cagar Alam (CA) Bojonglarang Jayanti yang terletak di Desa Cidaun,
Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat merupakan habitat
tumbuhan hutan dataran rendah serta hutan pantai yang memiliki potensi
sumberdaya alam yang tinggi. Keanekaragaman sumberdaya alam di Indonesia
saat ini menjadi isu penting karena mulai terancam punah keberadaannya.
Kawasan CA Bojonglarang Jayanti berbatasan dengan ladang dan pemukiman
masyarakat, maka peluang adanya gangguan masyarakat cukup besar. Aktivitas
perambahan menyebabkan terbukanya lahan yang mencapai ±170 ha (BKSDA
2007). Apabila kegiatan perambahan ini tetap berlanjut, dikhawatirkan hutan
bertambah rusak dan keanekaragaman hayati di dalamnya akan punah sebelum
diketahui potensinya terutama tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai hasil
hutan non kayu. Selain itu, informasi tentang tumbuhan berguna yang
dimanfaatkan masyarakat sekitar kawasan belum banyak terungkap. Sehubungan
dengan hal tersebut maka perlu adanya kajian potensi dan pemanfaatan tumbuhan
berguna di sekitar CA Bojonglarang Jayanti.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah:
1. Mengidentifikasi potensi tentang keanekaragaman jenis tumbuhan berguna di
kawasan hutan CA Bojonglarang Jayanti.
2. Mengidentifikasi tumbuhan berguna yang dimanfaatkan masyarakat di sekitar
kawasan CA Bojonglarang Jayanti.

Manfaat Penelitian
Memberikan informasi, data dasar dan masukan bagi pengelola CA
Bojonglarang Jayanti dalam menyusun kebijakan dan pengelolaan kawasan hutan
cagar alam yang berkaitan dengan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan
sumberdaya alam hayati terutama tumbuhan secara lestari serta dapat
dibudidayakan di luar cagar alam.

2

METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di CA Bojonglarang Jayanti, Kabupaten Cianjur
Provinsi Jawa Barat pada bulan Maret - April 2014. Peta lokasi penelitian
disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Peta lokasi jalur pengamatan CA Bojonglarang Jayanti
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompas, tali rafia,
golok, pita ukur 50 m, pita jahit 1,5 m, golok, patok, kertas koran, kantong plastik
spesimen (trashbag), gunting, alat semprot, label, tally sheet, alat tulis dan kamera
digital. Bahan yang digunakan adalah alkohol 70 %. Obyek penelitian adalah
hutan dan spesies tumbuhan yang ditemukan dan dimanfaatkan oleh masyarakat
di sekitar kawasan CA Bojonglarang Jayanti.
Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi kondisi umum lokasi
penelitian serta sosial, ekonomi, budaya masyarakat setempat, data potensi
tumbuhan berguna di hutan dan pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat di sekitar

3
CA Bojonglarang Jayanti. Jenis dan teknik pengumpulan data serta informasi
dasar dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis dan metode pengumpulan data
Metode
No Jenis Data
Aspek yang Dikaji
Pengumpulan Data
1 Kondisi umum lokasi
Letak dan luas
Studi literatur
penelitian
Topografi
Iklim
Flora dan fauna
Kondisi ekonomi,
sosial, dan budaya
masyarakat sekitar
2

Potensi tumbuhan CA
Bojonglarang Jayanti

3

Pemanfaatan
tumbuhan berguna
oleh masyarakat

Nama spesies lokal
Nama ilmiah
Famili
Habitus
Bagian yang
digunakan
Habitat
Tumbuhan obat
Tumbuhan pangan
Kontruksi bangunan
Tumbuhan hias
Upacara adat
Aromatik
Pakan ternak
Pestisida nabati
Bahan pewarna dan
tanin
Kerajinan
Lainnya

Analisis vegetasi
Wawancara
Studi literatur

Wawancara
Studi literatur

Metode Pengumpulan Data
Analisis vegetasi
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis vegetasi.
Analisis vegetasi dilakukan dengan metode jalur berpetak. Data yang diambil
meliputi data potensi tumbuhan yang mencakup jenis, kelimpahan, keragaman,
kekayaan dan dominansi. Khusus untuk pohon, diambil data tinggi dan diameter
pohon. Data lain yang diambil adalah habitus, habitat dan pemanfaatan flora
termasuk potensi jenis flora (pemanfaatan tumbuhan sebagai obat, pangan dan
lainnya oleh masyarakat lokal). Data habitat yang diambil meliputi struktur
vegetasi hutan (semai, pancang, tiang, pohon, tumbuhan bawah, epifit, liana,
pandan dan palem), dan komposisi spesiesnya.

4
Analisis vegetasi dilakukan di hutan dataran rendah dan hutan pantai
menggunakan metode kombinasi dari garis dan jalur berpetak. Peletakan jalur
dibuat dengan sistematik sampling dengan jarak antar jalur 50 m. Hutan dataran
rendah dibuat petak contoh dengan lebar 20 m dan panjang jalur 200 m serta
jumlah jalur sebanyak 10 (sepuluh) jalur. Selanjutnya analisis vegetasi dilakukan
di hutan pantai dengan ukuran jalur lebar 20 m dan panjang 100 m dengan 5
(lima) jalur pengamatan. Peta lokasi jalur pengamatan disajikan pada Gambar 1.
Petak contoh tersebut dibagi menjadi petak ukur kecil sesuai dengan tingkat
pertumbuhan vegetasinya (Gambar 2).

Gambar 2 Bentuk metode jalur berpetak untuk analisis vegetasi
Keterangan :
A).Petak ukur semai (2m x2m), yaitu anakan dengan tinggi < 1,5m dan tumbuhan
bawah/semak/herba.
B). Petak ukur pancang (5m x 5m), yaitu anakan dengan tinggi > 1,5m dan diameter batangnya