Employment Creation and Poverty Reduction through Agricultural and Rural Development A Political Economic Analysis of Fiscal Policy

PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SEBAGAI
UPAYA MENGATASI KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN:
ANALISIS EKONOMI-POLITIK KEBIJAKAN FISKAL

DISERTASI

Oleh:
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

ABSTRAK

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO. Pembangunan Pertanian dan Perdesaan
Sebagai Upaya Mengatasi Kerniskinan dan Pengangguran :Analisis Ekonomi-Politik
Kebijakan Fiskal. BUNASOR SANIM, sebagai ketua; HARIANTO,
HERMANTO-SIREGAR, dan BONAR M.SINAGA, sebagai anggota komisi
pembimbing.


Masalah kemiskinan dan pengangguran lebih parah terjadi di perdesaan
dibandingkan perkotaan. Kedua masalah ini sulit ditanggulangi bila strategi
pembangunan tidak difokuskan pada pertanian dan perdesaan. Pemerintah,
melalui kebijakan fiskal, dapat secara langsung atau tidak langsung,
mempengaruhi pembangunan pertanian dan perdesaan, yang pada gilirannya
diharapkan menurunkan kemiskinan dan pengangguran.
Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis dampak penerapan
kebijakan fiskal, terutama pengeluaran pemerintah, terhadap pengangguran dan
kemiskinan. Untuk mencapai tujuan ini, digunakan pendekatan ekonometrika
dengan membangun model sistem persamaan simultan yang terdiri atas 22
persamaan struktural dan 9 persamaan identitas. Model ini diduga dengan
metode 2SLS. Hasil pendugaan parameter model kemudian digunakan untuk
melakukan simulasi skenario-skenario kebijakan yang relevan.
Hasil dugaan model menunjukkan bahwa rejim pemerintahan
berpengaruh nyata terhadap kinerja perekonomian, khususnya PDB dan
kemiskinan. Kondisi ekonomi-politik yang ditimbulkan oleh rejim
pemerintahan Pasca Orde Baru cenderung menurunkan PDB pertanian dan
non-pertanian. Akibatnya kemiskinan di perdesaan dan perkotaan cenderung
meningkat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran
pemerintah untuk pembangunan infrastruktur berdampak positif terhadap

pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, sehiigga dapat
mengurangi pengangguran. Untuk mengurangi kemiskinan, khususnya di
perdesaan, diperlukan policy mix antara pengeluaran pemerintah untuk
pembangunan pertanian dan kebijakan upah.

Kata kunci :kemiskinan, pengangguran, pertanian, perdesaan, kebijakan fiskal.

ABSTRACT

SUSILO BAMBANG WDHOYONO. Employment Creation and Poverty
Reduction through Agricultural and Rural Development : A Political Economic
Analysis of .Fiscal
Policy. BUNASOR SANIM as Chairman, HARIANTO,
HERMANTO SIREGAR, and BONAR M.SINAGA as Members of the Advisory
Committee.

The problems of poverty and unemployment are more severe in rural
than in wban areas. These problems are difficult to solve if development
strategy lacking emphasis on agricultural and rural sector. The government,
via fiscal policy, can directly or indirectly affect the development of

agricultural and rural sector, which in turns reduces poverty
and
unemployment.
This study aims at analyzing the impacts of government expenditures
on poverty and unemployment within a political-economy framework. To
reach this objective, a simultaneous equations model containing 22 structural
equations and 9 identity equations, is constructed and estimated using the
2SLS method. Simulations of a set of policy scenarios are undertaken based
on estimated parameters of the model.
Estimated parameters of the model suggest that government regime
affects significantly GDP and poverty. Political economy of the Post NewOrder regime tends to bring about decreases in agricultwal and nonagricultural GDP,resulting in increases in mral and wban poverty. Results of
the simulation analysis indicate that an increase in government expenditure
on infrastructure can improve the growth and labor absorption, which then
reduce unemployment. A policy mix between government expenditure on
agricultural development and wage policy is potential to decrease the number
of poor people in rural areas.

Keywords : poverty, unemployment, agriculture, rural, fiscal policy.

r


OHak cipta milik Susilo Barnbang Yudhoyono, tahun 2004
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dun memperbanyak tanpa izin tertulis dari
Znstitut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam
bentuk apa pun, baik cetak,fotokopi, mikrofilm, dun sebagainya

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pemyataan dalam
disertasi saya

yang

bejudul

"PEMBANGUNAN

PERTANIAN


DAN

PERDESAAN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KEMISKINAN DAN
PENGANGGURAN: ANALISIS EKONOMI-POLITIK KEBIJAKAN FISKAL"
merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri, dengan
pembimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan
rujukannya. Disertasi ini belum pemah diajukan untuk memperoleh gelar pada
program sejenis di perguruan tinggi lain.
Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas
dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Desember 2004

Susilo Bambane Yudhovono
Nrp. A54601408 14/EPN

PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SEBAGAI
UPAYA MENGATASI KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN:
ANALISIS EKONOMI-POLITIK KEBIJAKAN FISKAL


Oleh:
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor
pads
Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

Disertasi

Pembangunan Pertanian dan Perdesaan Sebagai Upaya
Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran : Analisis
Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal
: Susilo Bambang Yudhoyono
: A5460140814

: Ilmu Ekonomi Pertanian

:

Nama

NRP
Program Studi

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Harianto. M.S.
Anggota

Ketua

3ii&"$/

Dr. Ir. Bonar M. Sinaga. M.A.

Anggota

Dr. Ir. Herman o Siregar, M.Ec.
Anggota

Diketahui
Ketua Program Studi
Ilmu Ekonomi Pertanian

kolah Pascasarjana

4Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A.
Tanggal Ujian: 2 Oktober 2004

Tanggal Lulus:

2 L, DEC

200'


RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur, dari
pasangan R. Soekotjo (almarhum) dan Siti Habibah. Penulis beristrikan Kristiani
Herawati dan berputrakan Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro
Yudhoyono.
Penulis berhasil menyelesaikan pendidikannya di Akademi Militer,
Magelang, Jawa Tengah, dengan predikat "lulusan terbaik" dan memperoleh
penghargaan Bintang "Adhi Makayasa", pada tahun 1973. Selama &gas

di

lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD), penulis
mengikuti berbagai jenjang pendidikan dan pelatihan militer di dalam dan l w
negeri antara lain, Infantry Officer Advanced Course (1983) di Amerika Serikat
(AS) dan Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) di Bandung, Jawa Barat
(1989).
Meskipun masih bertugas di liigkungan militer, penulis memiliki minat
kuat untuk mempelajari bidang-bidang di l w kemiliteran. Ketika berkesempatan
mengikuti Command and General Staff College (1990-1991) di AS, pada saat

yang sama, penulis menempuh p e n d i d i i S-2 dan meraih gelar Master of Arts
(MA) di bidang manajemen dari Webster University, AS. Pada tahun 2001,

penulis menempuh pendidikan S-3 di bidang Ilmu Ekonomi Pertanian di Sekolah
Pascasajana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, dan selesai tahun 2004.
Sejak menamatkan Akademi Militer, penulis bertugas selama 27 tahun
lebii di liigkungan TNI AD dengan berbagai penugasan di satuan tempur, satuan
teritorial, satuan pendidikan dan staf umum.

Setelah bertugas sebagai

Koordinator Staf Pribadi Panglima ABRI di Jakarta (1993), penulis menjabat
Komandan Brigade L i t a s Udara 17, Kujang I, Komando Cadangan Strategis TNI
AD, Cilodong, Jakarta (1993-94), yang merupakan penugasan terakhir di satuan

tempur.

Di satuan teritorial, penulis pernah bertugas sebagai Komandan

Komando Resort Militer (Korem) 073 Pamungkas, Komando Daerah Militer

(Kodam) IV Diponegoro, di Yogyakarta (1995); Kepala Staf Kodam Jakarta Raya
(1996); dan terakhir sebagai Panglima Kodam I1 Sriwijaya di Palembang,
Sumatera Selatan (1 996-97).
Karir militer penulis selanjutnya mulai bersinggungan dengan dunia
politik, ketikahitugasi sebagai Asisten Sosial Politik (Assospol) yang kemudian
berlanjut sebagai Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) Angkatan Bersenjata
Republii Indonesia (ABRI), pada tahun 1997-98. Pada saat yang sama, penulis
bertugas juga sebagai Ketua Fraksi ABRI di Majelis Permusyawamtan Rakyat
Republii Indonesia (MPR-RI), setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua.
Pada periode tersebut, era reformasi di Indonesia mulai berlangsung. Penulis
terlibat secara intens dalam proses reformasi karena menjadi salah satu konseptor
proses reformasi di lingkungan TNIIABRI. Dalam proses reformasi ini, jabatan
penulis sebagai Kassospol berubah menjadi Kepala Staf Teritorial (Kaster) karena
berubahnya kelembagaan sosial politik ABRI menjadi kelembagaan teritorial TNI,
pada tahun 1998.
Pada Oktober 1999, penulis mulai terlibat d a r n pemerintahan Presiden
Abdurrabman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi dalam Kabiiet
Persatuan Nasional. Sejak itu, penulis harus mengakhiri karir militer yang telah
n
menghadapi
penulis jalani selama 30 tahun. Ketika Presiden A b d ~ ~ a h m aWahid
gejolak politik pada tahun 2000, penulis dipercaya memimpin T i yang bertugas
menyusun struktur kabinet yang baru.

Setelah p e ~ b a h a ns&uktur kabiiet

ditetapkan, F'residen Abdumbman Wahid menugasi penulis sebagai Menteri
Koordinator Bidang Politik, Sosial clan Kearnanan (Menko Polsoskam), pada
tahun 2000. Penulis kembali dipercaya untuk menjabat Menteri Koordinator
Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dalam Kabinet Gotong Royong
pada pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, pada tahun 2001.
Penulis telah menghasilkan berbagai karya tulis di bidang ekonomi, politik,
keamanan dan wawasan kebangsaan. Beberapa karya tulis di bidang ekonomi
antara lain: Pengurangan Kerniskinan di Indonesia: Mengapa Tidak Cukup

dengan Memacu Pertumbuhan Ekonomi? (2004, ditulis bersarna Harniati);
Kebijakan Fiskal Indonesia: Dinamika, Permasalahan dun Pilihan (2003); dan
Revitalisasi Ekonomi Indonesia: Bisnis, Politik dun Good Governance (2003,
edisi Bahasa Indonesia dan Inggris).
Karya tulis di bidang politik dan kebangsaan, serta pertahanan dan
keamanan,

lain: Karakter Bangsa dun Etika Politik (2004); Membangun

Indonesia yang Aman, Adil, dun Sejahtera: Visi, Misi, Program (2004);
Mencegah Disintegrasi Bangsa (2004); Menuju Indonesia Baru (2004); Menuju
Negara Kebangsaan Indonesia Moderen (2004); Operasi Terpadu untuk Aceh
(2003); Perkuat dun Pelihara Perdamaian (2003); Renungan Hmi TNI (2003);

Timor Timur dun Masa Depan Indonesia (2003); Selamatkan Negeri Kita dari
Terorisme

- Save Our Country From

Terrorism (2002); Aceh Perlu Keadila~

Kesejahteraan dun Keamanan (2001); Kepada Almamater (2000); Mengatasi
Krisk Menyelamatkan Reformasi (1999); Profesionalisme Penvira ABRI, Masa
Kini dun Masa Depan (1990); dan Perkembangan Militer Jepang dun Pengaruh
terhadap Situasi Politik dun Keamanan di Asia Tenggara (1989).
Selain itu, penulis juga telah menghasilkan beberapa pidato di bidang
ekonomi, politik dan kebangsaan, pertahanan dan keamanan, antara lain:

Indonesia 2004-2009: Maju Bersama, Makmur Bersama (Kumpulan tiga pidato
politik 14-16 September 2004); Indonesia untuk Semua: Maju Bersama, Maknur

Bersama (Pidato pada Ulang Tahun ke-3 Partai Demokrat, Jakarta, 9 September
2004); Let's Awaken the Giant (Kuala Lumpw, 3 Agustus 2004); Bersatulah

Rakyat yang Mengingihn Perubahan (Penerimaan Hasil Pemily Jakarta, 26 Juli
2004); Rakyat yang Berdaulat, Gunakan Hati Nurani dun Pikiran yang Jernih
(Penutupan Masa Kampanye Pilpres, Jakarta, 1 Juli 2004); Bersama Kita Bisa
(Pembukaan Masa Kampanye Pilpres, Jakarta, 1 Juni 2004); Indonesia 20042009: Vision for Change (Singapura, 26 Mei 2004); Indonesian Presidential
Election 2004: Up Close and Up to Date (Pidato CSIS, 14 Mei 2004);
Membangun Indonesia yang Arnan dan Damai, Adil dan Demokratis, dan
Sejahtera (Tleklarasi Pencalonan, Jakarta, 10 Mei 2004); Indonesia Ahead
(Presentasi di Forum US-Asean Business Council, Singapura, 2003); Keeping the

Promise of Reformasi (Pidato di depan USINDO, Washington DC., 2003);
Second Wave of Reform (Presentasi di Universitas Melbourne, Australia, 2003);
Towards Sustainable Global Coalition against Terrorism: the Indonesian View
(Presentasi di Konferensi Counter Terrorism, New York, AS 2003); Developing
Regional Security Cooperation: A Changing Paradigm (Keynote Speech

.-

Konferensi Intemasional di Okinawa, Jepang, 2001); Indonesia in the Millenium:
Promises and the Price of Reform (Ceramah di Temasek Society, Singapura,
1999); dan Indonesia in the Next Decade: Political and Security Outlook
(Presentasi di Seminar Intemasional JICA, Jepang, 1999).

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya penulisan disertasi ini. Tema yang dipilih adalah Pembangunan
Pertanian dan Perdesaan Sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan
PengangguradrAnalisis Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal.
Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi masalah utama di
Indonesia. Sejak krisis ekonomi angka kemiskinan secara absolut cenderung terus
naik, demikian juga halnya dengan angka pengangguran. Pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas ekonomi makro yang telah terjadi belurn mencukupi untuk
mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Pendekatan pembangunan
yang telah dilakukan selama ini tampaknya perlu mengalami perubahan.
Data menunjukkan bahwa kondisi kemiskinan dan pengangguran terparah
ada di perdesaan dan pertanian. Secara khusus, penelitian ini ingin menjawab
apakah kebijakan fiskal pemerintah, dalam bentuk pengeluaran pemerintah, yang
diarahkan pada sektor pertanian, idiastruktur, pendidian, dan kesehatan mampu
secara nyata mengurangi beban masalah kemiskinan dan pengangguran. Hasil
analisis menunjukkan bahwa kebijakan fiskal memiliki dampak pada pengurangan
kemiskinan dan pengangguran. Masing-masing kebijakan atau kombinasi
kebijakan fiskal yang diuji memiliki besaran dampak yang berbeda terhadap
kemiskinan dan pengangguran.
Topik penelitian ini pada dasarnya sudah mulai dipikirkan dan mulai
dituliskan sejak tiga tahun yang lalu, saat penulis akan memutuskan untuk
mengambil kuliah di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian - IPB. Saat masih
menjabat sebagai Menko Polkam, penulis berpandangan bahwa masalah
keamanan, separatisme, ketegangan politik, maupun kriminalitas yang saat itu
terjadi berkaitan erat dengan kondisi perekonomian masyarakat. Kondisi
masyarakat dengan tingkat pengangguran tinggi dan angka kemiskinan yang besar
merupakan ladang yang subur bagi tumbuhnya berbagai masalah keamanan dan
laiminalitas. Apalagi jika keadaan tersebut juga disertai dengan adanya
kesenjangan ekonomi yang besar antar wilayah atau antar golongan dalam
masyarakat.
Berbagai pihak telah memberikan kontribusi secara langsung ataupun
tidak langsung bagi penyelesaian dan penyempumaannya Penulis memperoleh
bantuan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan hasil penelitian ini. Namun
kesalahan yang mungkin terjadi tetap menjadi tanggungjawab penulis. Semoga
hasil penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak.
Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada para
pembimbing, yaitu: Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, MSc. sebagai ketua komisi
pembimbing; Dr. Ir. Harianto, MS ;Dr. Ir. Hermanto Siregar MEc; dan Dr. Ir.
Bonar M. Sinaga MA, masing-masing sebagai anggota komisi pembimbing.
Tanpa arahan dan masukan yang diberikan oleh komisi pembimbing selama
penelitian dan penulisan, maka sulit dibayangkan disertasi ini dapat selesai
dengan baik. Terima kasih dan penghargaan saya sampaikan untuk Dr. Ir.
Manuntun Parulian Hutagaol, MS; Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS;

xii
Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, MSc; Profesor Anne Booth, sebagai penguji,
atas kritik dan saran perbaikannya sehingga disertasi ini menjadi lebih
sempurna. Demikian juga terima kasih dan penghargaan untuk semua dosen
yang telah mengajar penulis selama mengikuti perkuliahan di kelas S3-EPN.
Dedikasi para dosen EPN-IPB yang tinggi telah memampukan penulis
mengikuti perkuliahan dengan baik.
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pimpinan
IPB, yaitu Rektor IPB (Prof. Dr. 11. Ahmad Ansori Mattjik, MSc.); Dekan
Sekolah Pascasarjana (Prof. Dr. Ir. Sjafrida Manuwoto, MSc.), dan Ketua
Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian (Dr. 11. Bonar Sinaga, MA., yang juga
anggota komisi pembimbing), atas kesempatan yang diberikan kepada penulis
untuk melanjutkan studi S3. Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada
Prof. Dr. 11. Moehammad Aman W.R., MSc, (mantan Rektor IPB) atas
kesempatan yang diberikan pada penulis untuk mengikuti perkuliahan di IPB.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang besar penulis sampaikan
kepada rekan-rekan satu kelas S3-EPN atas dorongan dan kejasamanya. Dengan
dukungan rekan-rekan, maka studi S3 di EPN-IPB ini dapat penulii jalani dengan
baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai lembaga yang
menyediakan data yang diperlukan untuk disertasi ini, yaitu BPS, Bappenas, BI,
Deptan, FAO, dan UNDP. Terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan
kepada Tatan Sukwika, SP, MSi., Nely, SP., Dicky Firmansyah, S.Si., dan Arifin
yang telah membantu dalam masalah komputasi. Kernahiran dan kepiawaian
kalian di komputer telah membantu penulis menaklukkan data yang sebelumnya
"tidak berbunyi", dan juga membuat disertasi ini terketik dengan rapi.
Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada istri (Kristiani
Herawati) dan kedua anak (Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro
Yudhoyono) atas kasih dan dukungan selama penulis menjalani hari-hari yang
mengurangi secara signifikan waktu kebersamaan kita. Tanpa pengertian dan
dukungan istri dan anak-anak tercinta, mustahil pendidikan ini dapat terselesaikan
dengan baik. Waktu yang bergerak cepat dan menekan akan menjadi tak
tertanggungkan tanpa kasih sayang kalian.
Disertasi ini juga dapat diselesaikan dengan baik atas dukungan dan
dorongan berbagai pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu. Sejak
penulis memutuskan untuk rnelanjutkan studi S3 di bidang Ilmu Ekonomi
Pertanian sarnpai selesainya disertasi ini, banyak pihak yang telah memberi
dukungan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya Pada akhimya,
terda~atkesalahan dalam ~enulisan
- - avabila
disertasi ini, kaka hanya penulis yang bertanggungiawab. Kiranya ~ u h sendii
k
yang memberi balasan berkah kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu
penulis.
Bogor, Desember 2004
Susilo Bambang Yudhoyono

DAFTAR IS1

D m -

..GAMBAR ............................................................................. xxi

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
xxiii

.

I

PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1 .1. Latar Belakang Pemikiran

................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................

9

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 15
1.4. Ruang Lingkup Penelitian

.

11

............................................................16

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................17

2.1. Kerniskinan dan Pengangguran Sebagai Masalah Kritis ................... 17
2.2. Tinjauan Kritis Atas Pendekatan Pembangunan ............................... 20
2.2.1. Pembangunan Dualistik dalam Kerangka Pemikiran
Keynesian ..........................................................................20
2.2.2. Pembangunan Pertanian dan Perdesaan................................. 28
2.3. Framework Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal ................................ 32
2.3.1. Makroekonomi, Pertumbuhan. Pengangguran, dan Inflasi .. 32
2.3.2. Politik Ekonomi bagi Kebijakan Makroekonomi ................. 36

............................ 38
Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal Indonesia ....................... 42

2.3.3. Kerangka Empirik Analisis Pertumbuhan
2.3.4.

2.3.5. Kebijakan Fiskal mtuk M e n m g i Kemiskinan dan
Pengangguran ....................................................................... 43
2.4. Tinjauan Literatur dan Hasil-hasil Penelitian Terdahulu.................. 45
2.4.1. Pembangunan Pertanian dan Perdesaan ................................ 45
2.4.2. Investasi Pemerintah dan Otonomi Daerah

.......................... 47

.

111 METODOLOGI

......................................................................................

50

3.1. Kerangka Pemikiran Pelaksanaan Penelitian .................................... 50

. . ..........................................................................
3.2. Hipotesis Penelltlan

53

3.3. Data dan Proses Pernodelan ............................................................

53

3.3.1. Data yang Digunakan ...........................................................

53

3.3.2. Proses Pemodelan ................................................................ 53

............................................................. 56
..
3.4. Metode Anallsls .......................................................................... 56
3.3.3. Variabel Kualitatif

3.4.1. Model Ekonomi-Politik Perekonomian Indonesia ................ 56
3.4.1.1. Pengangguran ........................................................57
3.4.1.2. Kemiskinan ............................................................ 57

........................................ 57
3.4.1.4. Penenmaan Pemerintah ......................................... 58
3.4.1.3. Pengeluaran Pemerintah

3.4.1.5. Keseimbangan Fiskal (Fiscal Balance) ................. 59
3.4.1.6. Tenagakerja ............................................................59
3.4.1.7. Modal (Capital)

.................................................... 59

3.4.1.8. Produk Domestik BrutolGross Domestic Product

(GDP) ....................................................................60

3.4.1.9. Investasi Swasta ....................................................60
3.4.1.10.Nilai Tukar Rupiah ................................................. 60
3.4.1.11 .Ekspor Bersih.......................................................... 61

.....................................................................
3.4.1.13.Kredit......................................................................
3.4.1.14.PenawanUang ....................................................
3.4.1.15.Utang Pemerintah ...................................................
3.4.1.12.Inflasi

3.4.2. Identifikasi Model, Pendugaan Parameter Model, Pengujian

61
61
62

..............................................62
3.4.2.1. Identifikasi Model .................................................. 62
3.4.2.2. Pendugaan Parameter Model ................................. 63
3.4.2.3. Pengujian Hipotesis ............................................... 64
3.4.2.4. Validasi Model .......................................................65
Sirnulasi ............................................................................. 66
Hipotesis, dan Validasi Model

3.4.3.

61

IV

. GAMBARAN UMUM ..............................................................................
4.1. Perkembangan Variabel-variabel Endogen ......................................
4.1.1. Pengangguran ........................................................................
4.1.2

68
68
68

. . ............................................................................ 73
Kem~sk~nan

4.1.3. Tenagakerja ......................................................................... 75
4.1.4. Modal Sumberdaya Manusia (Human Capital)..................... 77
4.1.5. Produk Domestik Bmto (PDB) .............................................78
4.1.6. Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi

.............................................84

4.1.7. Ekspor Bersih ........................................................................87

................................................................... 91
Penenmaan Pemerintah ........................................................ 93

4.1.8. Penawaran Uang
4.1.9.

4.1.10. Pengeluaran Pemerintah ........................................................ 95

............................................................................ 100
4.1.12.Kredit ............................................................................. 101
4.1.13. Investasi Swasta ................................................................ 103
4.1.14. Modal Fisik (Physical Capital) ......................................... 105
4.1.11.utang

4.2. Sejarah Ringkas Pembangunan Pertanian dan Perdesaan
di Indonesia ...............................................................................106

V

.

.

EKONOMI-POLITIK KEBIJAKAN FISKAL. KEMISKINAN.
DAN PENGANGGURAN HASIL ANALISIS PARSIAL .............. 110

.....................................................
Dugaan Parameter Persamaan Struktud .......................................
5.2.1. Pengangguran .....................................................................
5.2.2. Kemiskinan .........................................................................
5.2.2.1. Kemiskinan di Perdesaan.....................................
5.2.2.2 Kemiskinan di Perkotaan .....................................
5.2.3. Pengeluaran Pemerintah .....................................................

5.1. Analisis Umum Model Dugaan
5.2.

5.2.3.1. Pengeluaran Pemerintah untuk Pendidikan dan
Kesehatan.............................................................
5.2.3.2. Pengeluaran Pemerintah untuk Infrastruktur .......
5.2.3.3

Pengeluaran Pemerintah untuk Pertanian ............

5.2.4. Tenagakerja .......................................................................
5.2.4.1. Tenagakerja Sektor Pertanian ............................

120
120

5.2.4.2. Tenagakerja Sektor Non-Pertanian ....................

121

5.2.5. Modal Sumberdaya Manusia (Human Capital) ................. 122
5.2.6. Modal Fisik (Physical Capital) ........................................ 123
5.2.7.
Produk Domestik Bruto (PDB) ......................................... 124
. +.
5.2.7.1. PDB Sektor Pertanian ........................................ 124
5.2.7.2. PDB Sektor Non-Pertanian ................................. 126

................................................................126
5.2.9. Penenmaan Pajak .............................................................. 127
5.2.8. Investasi Swasta

.................................................... 128
5.2.1 1 .Nilai Tukar Rupiah ........................................................... 129
5.2.12. Ekspor Bersih .................................................................... 130
5.2.13.Inflasi ............................................................................. 131
5.2.14.Kredit .......................................................................... 132
5.2.15.Penawaran Uang ................................................................ 133
5.2.16.Pembayaran Utang Luar Negeri ........................................ 134
5.2.17.Pembayaran Utang Dalarn Negen .................................... 135

5.2.10.Penerimaan Pemerintah

.

VI

EKONOMI-POLITIK KEBIJAKAN FISKAL. KEMISKINAN. DAN
PENGANGGURAN :SIMULASI SKENARIO KEBIJAKAN DAN

6.1. Validasi Model ...............................................................................

............
Peningkatan Pengeluaran Pemerintah untuk Pertanian ..................

6.2. Peningkatan Pengeluaran Pemerintah untuk Infrastmktw
6.3.

6.4. Peningkatan Pengeluaran Pemerintah untuk Pendidikan

dan Kesehatan .................................................................................

6.5. Peningkatan Upah ..........................................................................
6.6. Peningkatan Penenmaan Pajak ......................................................
6.7. Peningkatan Investasi Swasta ........................................................

......................................................
6.9. Peningkatan PDB Sektor Pertanian ...............................................
6.10. Peningkatan PDB Sektor Non-Pertanian .......................................
6.8. Penurunan Nilai Tukar Rupiah

6.1 1. Peningkatan PDB

....................... .......... ....................... ............... 152

6.12.1. Peningkatan Pengeluaran Pemerintah untuk
Pertanian dan Infrastruktur ............ ................................ .

153

6.12.2. Peningkatan Pengelwan Pemerintah untuk
Pertanian, Infrastrukh,u, serta Pendidikan dan Kesehatan ... 154
6.12.3. Peningkatan Pengelwan Pemerintah untuk Infrastruktur
dan Peningkatan Upah ....................................................... 155
6.12.4. Peningkatan Pengeluaran Pemerintah untuk
Pertanian dan Peningkatan Upah ....................................... 157
6.12.5. Peningkatan Pengeluaran Pemerintah untuk Infrastruktur
clan Peningkatan Investasi Swasta ..................................... 158
6.12.6. Peningkatan Pengeluaran Pemerintah untuk
Pertanian dan Peningkatan Investasi Swasta

.....................

159

6.12.7. Peningkatan Penerimaan Pajak, Peningkatan Pengeluaran
Pemerintah untuk Infrastruktur, serta Peningkatan
Pengeluaran Pemerintah untuk Pendidikan dan Kesehatan.. 161

VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

............................

164

7.1. Kesimpulan .....................................................................................164

. .

..

7.2. Impllkasl Kebljakan .......................................................................

166

DAFI'AR PUSTAKA. ........................................................................... 169
LAMPIRAN

.....................................................................................

174

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Panel Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi PDB Per Kapita di
Beberapa Kelompok Negara, Tahun 1960-1995 ....................................... 40
2. Panel Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasio Investasi
Terhadap PDB di Beberapa Kelompok Negara, Tahun 1960-1995 ..........

41

3. Jumlah Kasus dan Tenagakerja PHK ...................................................... 72
4. Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat P e n d i d i i ........................

73

5. Komposisi Angkatan Kerja Tahun 1984-2003 ..........................................

77

6. Distribusi PDB menurut Penggunaan Berdasarkan Harga Konstan 1993

82

7. Hasil Pendugaan Parameter Model .......................................................... 111
8. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Pengangguran Tahun 1984-2003
9. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Kemiskinan Tahun 1984-2003

...
...

113

114

10. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Pengelwan Pemerintah
Tahun 1984-2003 .................................................................................... 117
11. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Tenagakeja Tahun 1984-2003..

121

12. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Modal Sumberdaya Manusia
(Human Capita[)Tahun 1984-2003 ..........................................................

122

13. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Modal Fisik (Physical Capita[)
Tahun 1984-2003 ......................................................................................

124

14. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Produk Domestik Bmto
Tahun 1984-2003 ..................................................................................... 125
15. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Investasi Swasta
Tahun 1984-2003 ...................................................................................... 127
16. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Penerimaan Pajak
Tahun 1984-2003 ......................................................................................

128

17. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Penerimaan Pemerintah
Tahun 1984- 2003 .....................................................................................

129

18. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Nilai Tukar Rupiah
Tahun 1984-2003 ......................................................................................
19. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Ekspor Bersih
Tahun 1984-2003 .....................................................................................
20. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Inflasi Tahun 1984-2003 ...........
21 . Hasil Pedugaan Parameter Persamaan Kredit Tahun 1984-2003

...........

22. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Penawaran Uang
Tahun 1984-2003 ......................................................................................
23. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Pembayaran Utang
L w Negeri ................................................................................................
24. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Pembayaran Utang
Dalam Negeri Tahun 1984-2003 ..............................................................
25 . Hasil Validasi Model .................................................................................
26. Hasil Simulasi Peningkatan Pengeluaran Pemerintah untuk

Infrastruktur...............................................................................................

27. Hasil Simulasi Peningkatan'Pengeluaran Pemerintah
untuk Pertanian .........................................................................................
28. Hasil Simulasi Peningkatan Pengelwan Pemerintah
untuk Pendidikan clan Kesehatan...............................................................
29. Hasil Simulasi Peningkatan Upah .............................................................
30. Hasil Simulasi Peningkatan Penerimaan Pajak

........................................
31 . Hasil S i a s i Peningkatan Investasi Swasta ..........................................
32. Hasil Simulasi Penurunan Nilai Tukar Rupiah..........................................
33. Hasil Simulasi Peningkatan PDB Sektor Pertanian...................................
34. Hasil Simulasi Peningkatan PDB Sektor Non-Pertanian ..........................
35 . Hasil Simulasi Peningkatan PDB ..............................................................
36. Hasil Simulasi Peningkatan Pengeluaran Pemerintah
untuk Pertanian dan Infrastruktur .............................................................
37 . Hasil Simulasi Peningkatan Pengelwan Pemerintah
untuk Pertanian, Infrastdtw. serta P e n d i d i i dan Kesehatan ..............

38. Hasil Simulasi Peningkatan Pengeluaran Pemerintah
untuk Infrastruktur dan Peningkatan Upah ................................................

156

39. Hasil Simulasi Peningkatan Pengeluaran Pemerintah
untuk Pertanian dan Peningkatan Upah .....................................................

158

40. Hasil Simulasi Peningkatan Pengeluaran Pemerintah
untuk Infrastruktur dan Peningkatan Investasi Swasta..............................

159

--

41. Hasil Simulasi Peningkatan Pengeluaran Pemerintah
untuk Pertanian dan Peningkatan Investasi Swasta................................... 160
42. Hasil Simulasi Peningkatan Penerimaan Pajak, Peningkatan Pengeluaran
untuk Inhstruktur, serta Pendidikan dan Kesehatan ................................ 162

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1. Ketimpangan Politik-Ekonomi pada Pembangunan Pertanian
dan Perdesaan ...........................................................................................

11

2. Model Lewis untuk Pertumbuhan Sektor Modem dalam Surplus Ekonomi
Tenagakerja Dua Sektor ......................................................................... 21
3. Hirarki Pasar di dalam Produksi Moneter (Non-Pertanian) ...................... 23
4. Restriksi Moneter ................................................................................... 24
5. Kurva Trade Of/ Jangka Pendek Antara Tingkat Pengangguran
dan Inflasi ............................................................................................... 35
6. Ilustrasi Trade OffTingkat Pengangguran dan Laju Inflasi
di Amerika Serikat. Tahun 1963-1988 ...................................................... 37
7. Kerangka Pemikiran Pembangunan Pertanian dan Perdesaan
Sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran:
Analisis Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal .............................................

51

8. Model Pembangunan Pertanian dan Perdesaan
Sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran:
Analisis Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal .............................................. 52
9. Tahapan Langkah-langkah dan Umpan Balik
Dalam Penelitian Ekonomi Kuantitatif (Ekonometxika) ...........................

54

10. Perkembangan Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia
Tahun 1984-2003.......................................................................................

68

11. Kasus Pemutusan Hubungan Kerja Tahun 1996-2002 .............................

71

12. Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 1984-2003 ....................................

74

13. Penduduk Miskin di Perkotaan dan di Perdesaan ...................................... 75

.

14 Angkatan Kerja dan Tenagakerja di Indonesia..........................................

76

15. Rasio Angkatan Kerja yang Berpendidikan S1 terhadap
Total Angkatan Kerja .......................................................................... 78
16. PDB Berdasarkan Harga Konstan 1993 ....................................................

79

17. PDB Riil Sektor Pertanian

........................................................................

18. PDB Riil Sektor Laimya ..........................................................................
19. Nilai Tukar Rupiah

...................................................................................

20. Tingkat Inflasi ...........................................................................................
21. Perkembangan
.-.
Ekspor Bersih Tahun 1984-2003

.....................................

22. Jumlah Uang Beredar (Ml) Tahun 1984-2004 .........................................
23. Penerimaan Pemerintah
24. Penerimaan Pajak

............................................................................

.....................................................................................

25. Total Pengeluaran Pemerintah ..................................................................
26. Pengeluaran Pemerintah untuk hfiastruktw .............................................
27. Pengeluaran Pemerintah untuk Pendidikan dan Kesehatan ......................
28. Pengeluaran Pemerintah untuk Pertanian ..................................................
29. Stok Total Utang .......................................................................................
30. Total Pembayaran Utang

..........................................................................
3 1. Posisi Kredit .............................................................................................
32. Investasi Swasta Riil Tahun 1984-2003 ...................................................
33. Physical Capital Tahun 1984-2003 ..........................................................

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1 . Nama dan Keterangan Variabel-variabel yang Digunakan ................... 175

..

2. Data Model Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal

.................................... 176

3 . Hasid Pendugaan Parameter Model Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal

.... 180

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pemikiran

.-

Pembangunan mempakan konsep normatif yang mengejawantahkan dalam
dirinya praksis nilai-nilai. Dia dibangun oleh dua hal yang hams ada secara
bersama, yaitu values' (nilai-nilai bersama) dan improvement (pengembangan
bersama)'. Kedua ha1 ini d i n g berkait dan saling memberikan isi.
Tiga sistem nilai dipandang penting dalam pembangunan. Yang pertama
adalah nilai-nilai universal, yaitu nilai-nilai yang dipandang perlu ada oleh setiap
manusia. Nilai-nilai ini hakiki dan tidak berkait dengan ideologi, sistem politik,
ruang, atau pun perkembangan masyarakat. Contoh untuk ini, di antaranya,
adalah nilai atas perlunya sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan,
kebebasan, dan keadilan.
Yang kedua adalah nilai-nilai yang lahir sebagai hasil kesepakatan
masyarakat, baik yang lahir melalui konsensus sosial dan politik maupun yang
lahir melalui proses kesejarahan masyarakat. Nilai-nilai ini bisa bersifat ideologis
maupun non-ideologis tetapi umumnya mendasar dan relatif permanen. Nilai-nilai

ini, di samping berperan dalam memaknai secara khusus nilai-nil& universal di

'

Nilai, dalam disntasi ini, dimaknai sebagai bobot relatif yang diberikan oleh orang per orang atau pun
masyarakal terhadap kcyakinannya Dia bmifat dinamik tergantung dmgan petkernbangan masyarakat,
apakah Juahl nilai tertmtu akan menonjol pada suatu periode tenentu atau tidal;. Narnun demikian. dia tetap
l mcyakini bahwa bangsa Indonesia adalab
derkait dmgm sinem kcpercayaan y&g dianutnya ~ i s a kita
ban@
m e naik dm
- -yang- ramah atau ban@ yane suka damai. Nilai alas keyakinan ini serine marpalami
pasang Iunm. Dalarn perspektifini;pembangunan dapat dipa;ldang sebagai pejuangan u n ~ k&ngangkat
nilai-nilai yang berkait dmgan keramahan dan kcdamaian tersebut. Dan, dalam w k t i f ini pembangunan
mcnjadi k o ~ l ~ dan
e p praksis yang sangat dinamis sifatnya
Konsepsi ini m p k m konsep dasar pembangunan yang seringkali dilupakan atau diraluksi maknanya
dalam praksis pembangunan. K o n q s i ini layak digali kembali badararkan teori-tcori dan pengalaman
pembangunan klasik yank di antaranya, telah dikmbangkan oleh Okun dan Richardson (1%1). Scas
(1970). Colman d m Nix- (1978). Honjo (1980). Bhoosan dan Misa (1980). Bryantdan Whitc (1982).

-

atas, juga mempakan acuan atas arah pengembangan (improvement) masyarakat
dari waktu ke waktu. Nilai-nilai ini yang menentukan percepatan atau kelembaman

masyarakat menghadapi pembahan yang dilakukan melalui pembangunan.
Yang ketiga adalah nilai-nilai kontemporer yang lahir akibat interaksi
manusia, masyarakat, dan bangsa-bangsa pada kurun waktu tertentu. Gerakan
kebudayaan serta pembahan ekonomi dan politik berperan menentukan pasang
naik dan pasang surutnya nilai-nilai kontemporer ini. Lepas dari semua ini, dia
mempakan hasil dari interaksi nihi-nilai. Sebagaimana sifatnya, nibi-nilai
kontemporer ini cepat berkembang dan cepat pula m e l u ~ h .Dalam praksis
pembangunan, nilai-nilai ini bisa berkembang secara alamiah, tetapi, tidak jarang
pula berkembang melalui mekanisme yang coersive, yang umumnya political
coercive-sebagai

pengejawantahan dari pejuangan ekonomi-politik antar

kelompok atau antar bangsa.
Pembangunan, dengan demikian, adalah pejuangan nilai-nilai dalam
mewujudkan improvement bemama. Dalam perspektif ini, ukuran keberhasilan
pembangunan tidak pemah bersifat tunggal tetapi komposit. Dia tidak hanya
kuantitatif tetapi juga kualitatif. Dia tidak hanya untuk masa kini tetapi juga masa
datang-tidak hanya untuk generasi kini tetapi juga generasi yang akan h g .
Dia tidak untuk kelompok tetapi untuk bemama-tidak

hanya untuk sektor dan

wilayah tertentu tetapi untuk semua sektor dan wilayah keseluruhan dari suatu
entitas negara atau entitas kewilayahan lainnya. Dia diiiliki secara bersama oleh
seluruh masyarakat.
Dalam kerangka improvement, pembangunan dimaknai sebagai proses
akumulasi dan pembebasan. Secara material dia adalah proses akumulasi; dan,

secara immaterial dia adalah proses pembebasan. Dalam bahasa Seers (1970),
proses akurnulasi ini berarti proses untuk mewujudkan terpenuhinya keperluan
fisik manusia dan terciptanya pendapatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia sesuai dengan tingkat dan sistem sosial yang menaunginya.
Proses- pembebasan dimaknai sebagai proses pengembangan dan
perwujudan potensi manusia filfilment of human potential) seperti pembebasan

din manusia dari berbagai belenggu dan hambatan, baik secara ekonomi, politik,
sosial, maupun budaya; serta, berkembangnya kebebasan manusia untuk
mengembangkan potensi pengetahuannya dan kebebasan dalam berinovasi.
Bagian yang terakhir inilah yang didalami dan dikembangkan oleh Amartya Sen,
terutama dalam kaitannya dengan teori yang dia kembangkan tentang
pembangunan sebagai suatu proses pembebasan (Sen, 1999; Sen, 2001). Hal
terakhir inilah yang menjadi pondasi pembangunan ke depan.
Dalam kerangka konsepsi pembangunan di atas, kita tidak perlu
terperangkap untuk mengartikan pembangunan hanya sebagai pembangunan
ekonomi, dan, pembangunan ekonomi hanya sekedar upaya mengejar pe-buhan
semata. Walaupun praksis pembangunan menunjukkan bahwa kenyataan inilah
yang terjadi; paling tidak, terlalu banyak aspek pembangunan yang
disubordinasii pada pertumbuhan ekonomi ini. Hal ini merupakan kenyataan
yang sebenarnya sejak lama telah diharapkan untuk d i i d a r i sebagaimana para
pemikir pembangunan selalu mengingatkan agar hal ini tidak terjadi?

'

Para pcmikir pcmbangunan sudah cukup lama kritis tcrhadap kenyataan ini yang memang telah berkembang
sejak tahun 1960-an. UnhlL ini bisa diikuti berbagai kritik dm prmikiran, di antsranya, yang disampaikan
oleh Eichu dan St& (1990). Mabogunjc (1981), Santos (1977), Dadde (1980). dan b d a @ panikir
panbangunan kontcmpomr, tmnasuk para panikir panbangunan dari Indonesia scndiri.

Oleh karena itu, materialisasi dan segmentasi pembangunan-baik

dari

sudut pandang pengembangan sektor, wilayah, maupun kelompok masyarakatakan melahirkan pembangunan yang non-developmental. Artinya, pembangunan
telah lepas dari hakekatnya, yaitu improvement and value exercises. Oleh karena
itu, pembangunan ekonomi, pembangunan perdesaan, pembangunan pertanian,
dan pembangunan lainnya hams menjadi bagian utuh dari pembangunan nasiond.
Dan, semua ini hams pula dimaknai sebagai proses untuk mewujudkan
improvement berdasarkan sistem nilai yang disepakati. Semua ini tidak terlepas

dali peljuangan nilai-nilai.
Penetapan tujuan, proses, dan praksis pembangunan juga merupakan
proses value exercise--proses perjuangan nilai-nilai. Mereka tidak netral terhadap
nilai-nilai yang dianut masyarakat dan tidak pula bisa dipaksa (imposed) oleh
nilai-nilai yang tidak sejalan dengan nilai masyarakatnya. Kecuali bila
pembangunan hanya ingin dimaknai sekedar akumulasi material dengan
mengorbankan aspek terpenting dari pembangunan, yaitu manusia
Mekanisme kelembagaan pembangunan yang dianutdpakah sistem
pasar, sistem perencanaan terpusat, atau sistem gabung-juga

melibatkan nilai-

nilai karena sistem apapun yang dipilih telah mengejawantahkan dalam dirinya
nilai-nilai. Dan, apa pun sistem kelembagaan yang dipilih, pemerintah akan
senantiasa memiliki peran yang sangat penting dalam perjuangan nilai-nilai ini.
Peran pemerintah ini terutama terletak dalam kapasitasnya sebagai lembaga satusatunya yang berhak mengembangkan kebijakan publik. Oleh karena itu,
sebagaimana halnya mekanisme pasar, pemerintah melalui kebijakan yang
dikembangkan juga mempunyai peluang untuk melahirkan hegemoni nilai-nilai

(Mehretu, 1989). Permasalahan yang lahir akibat proses hegemoni ini juga akan
melahirkan benturan-benturan nilai dalam masyarakat. Oleh karena itu, proses
pembangunan dan proses perumusan kebijakan juga menjadi bagian penting dari
perjuangan nilai-nilai.
Pembangunan nasional selama lebih dari tiga puluh tahun terakhir ini telah
menjadikan ekonomi, khususnya pertumbuhan, sebagai pilar utama pembangunan
(Yudhoyono, 2003). Akibatnya, goyangnya struktur pertumbuhan ekonomi
nasional akan menggoyang pula struktur politik dan sosial yang sebelumnya
dibangun dalam kerangka pertumbuhan tersebut4
Bila dikaitkan dengan pemikiran yang diuraikan di atas, ha1 ini terjadi
karena kegagalan pembangunan nasional dalam mendefinisikan improvement
yang hanya d i i a i akumulasi agregat ekonomi dan kegagalan dalam
mendefinisikan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat, terutama yang
berkait dengan nilai-nilai keadilan. Paling tidak, proses pembangunan nasional
yang telah berlangsung sehma ini telah mereduksi sistem nilai masyarakat tentang
masa depan yang baik sekedar menjadi akumulasi agregat pertambahan produksi
nasional. Yang sesungguhnya belum menyentuh langsung pemalan dan sistem
nilai yang dianut masyarakat tentang kesejahteraan dan keadilan orang per orang,
masyarakat, bangsa, dan negam
Oleh karena pereduksian makna dan praksis pembangunan sebagaimana di
atas, pembangunan nasional, terutama pembangunan ekonomi, telah terperangkap
mengorientasikan segala upaya untuk mengejar pertumbuhan tersebut. Oleh
karena itu, bisa diiengerti bila pembangunan nasional selama ini bersifat bias ke

' Kajian tcnmg Systemic Tmmifion in lndoneriu yang mengupas lemahnya pondasi pcrnbangman na~ional
dapst diikuti dalam kajian-knji~UNSFIRNNDP pada pcriodc 2002-2004.

perkotaan, ke industri manufaktur, dan dalam kerangka pembangunan yang lebih
bersifat konglomeratif. Hal ini dilakukan karena melalui hal-ha1 tersebutlah
pemunbuhan ekonomi lebih cepat bisa dipacu. Dan, ha1 ini memang terbukti
dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai rata-rata di atas 7 persen
dalam beberapa dekade secara terus menerus.
Tetapi keberhasilan tersebut telah secara tidak langsung mengorbankan
sektor perdesaan, sektor pertanian, dan ekonomi masyarakat secara mum.
Dengan kata lain, proses pembangunan telah melahirkan persoalan disparitas dan
ketidakadilan yang rnembebani sektor pertanian dan perdesaan. Masyarakat di
sektor pertanian dan perdesaan memiliki tingkat kesejahteraan yang jauh lebih

rendah dari mereka yang di manufaktur dan perkotaan. Hal ini ditunjukkan oleh
tingginya disparitas kesejahteraan (atau pendapatan sebagai ukurannya) antara
masyarakat perdesaan dan perkotaan, antara masyarakat yang bekerja di sektor
pertanian dan industri manufaktur, dan antara masyarakat yang bekerja di sektor
formal (yang urnumnya sangat konglomeratif) dengan masyarakat yang bekerja di
sektor informal.
Ukuran yang paling nyata dari l