Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang mempunyai kekurangan begitu juga sebaliknya. Persaingan yang positifpun
dapat terjadi di kelas dalam rangka mencapai prestasi belajar yang optimal. Inilah yang diharapkan yakni peserta didik yang aktif, kreatif, dan mandiri.
Kelemahan pendekatan kelompok yaitu ketika guru ingin menggunakan pendekatan kelompok, guru harus mempertimbangkan bahwa hal itu tidak
bertentangan dengan tujuan, sesuai dengan fasilitas belajar pendukung yang ada, metode yang akan dipakai sudah dikuasai dan bahan yang akan diberikan
kepada peserta didik cocok. Karena itu pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi banyak hal yang berpengaruh yang harus
dipertimbangkan dalam penggunaannya.
22
3. Metode An-Nahdliyah
Metode merupakan sebuah cara, yaitu cara kerja untuk memahami persoalan yang akan dikaji. Menurut Peter R. Senn yang dikutip Mujamil
Qomar bahwa “metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-
langkah yang sistematis”.
23
Istilah An- Nahdliyah diambil dari sebuah organisasi sosial keagamaan terbesar di
Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama‟ inilah kemudian dikembangkan menjadi metode pembelajaran Al-
Qur‟an yang diberi nama “
Metode Cepat Tanggap Belajar Al-
Qur’an An
-Nahdliyah
” yang dilakukan pada akhir tahun 1990.
24
22
Muhazir Gandra, “Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran” dalam http:kopite-geografi.blogspot.co.id201305macam-macam-pendekatan-dalam.html?m=l
, diakses 27 Juli 2016
23
Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam dari Metode Rasional hingga Metode Kritik
. Jakarta: Erlangga, 2005, hal. 20
24
Pimpinan Pusat, Pedoman Pengelola ... hal. 1
Metode An-Nahdliyah adalah salah satu metode membaca Al- Qur‟an
yang lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan menggunakan ketukan. Metode ini menggunakan perantara ketukan atau
murrotal. Satu ketukan berarti ayat yang dibaca pendek, dua ketuan berarti bacaannya agak panjang. Para peserta training diberi stik dari bambu sepanjang
sumpit makan, guna mempraktekkan langsung berapa ketukan ayat yang dibaca. Adapun ciri-ciri khusus metode ini, yaitu:
a. Materi pelajaran disusun secara berjenjang dalam buku paket 6 jilid.
b. Pengenalan huruf sekaligus diawali dengan latihan dan pemantapan
makharijul huruf dan sifatul huruf. c.
Penerapan qaidah tajwid dilaksanakan secara praktis dan dipandu dengan titian murattal.
d. Santri lebih dituntut memiliki pengertian yang dipandu dengan asas CBSA
melalui pendekatan ketrampilan proses. e.
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara klasikal untuk tutorial dengan materi yang sama agar terjadi proses musafahah.
f. Evaluasi dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan.
g. Metode ini merupakan pengembangan dari Qaidah Baghdadiyah.
25
4. Pelajaran Tambahan di TPQ