Teknik analisis data METODOLOGI PENELITIAN

35 b. Kemudian ketikkan site: “nama website akademik”. Contoh : site:ugm.ac.id maka akan muncul gambar : Gambar 19. Jumlah scholar sebuah website akademik c. Angka yang dilingkari pada gambar merupakan jumlah scholar file-file jurnal dan paper yang terdapat pada website akademik tersebut.

F. Teknik analisis data

Analisis data menggunakan statistik non parametris. Statistik non parametris digunakan untuk menganalisis data yang berentuk nominal dan ordinal yang tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi normal Sugiyono, 2009. Penelitian ini analisis data menggunakan metode : 1. Metode webometrics Pada bulan Januari 2012 webometrics memliki empat variabel dalam metode perangkingannya yaitu: a. Size S b. Visibility V c. Rich files R 36 d. Scholar Sc Berdasarkan data yang terdapat di website resmi webometrics pada bulan Januari 2012 keempat variabel masing-masing memiliki bobot yang berbeda satu sama lain, yaitu size sebesar 20, visibility sebesar 50, rich files sebesar 15, dan Scholar sebesar 15. 2. Metode MCDM Vikor Metode Vikor adalah salah satu metode pengambilan keputusan multi krieria atau yang lebih dikenal dengan Istilah Multi Criteria Decision Making MCDM yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan kriteria yang bertentangan dan tidak sepadan. Metode ini berfokus pada peringkat dan pemilihan dari sekumpulan alternative kriteria yang saling bertentangan untuk dapat mengambil keputusan untuk mencapai keputusan akhir. Langkah – langkah perhitungan dengan metode vikor adalah sebagai berikut : a. Melakukan normalisasi data menggunakan rumus sebagai berikut : ∑ dan [ ] Serafim Opricovic 2006 Dimana Xij i = 1,2,3,…,m dan j = 1,2,3,…,n adalah elemen dari matriks pengambil keputusan alternative i terhadap kriteria j dan Xj adalah elemen terbaik dari kriteria j X-j adalah elemen terburuk dari kriteria j sedangkan Wj adalah bobot dari tiap kriteria j b. Menentukan nilai indeks Serafim Opricovic 2006 37 Dimana S- = min Si , S + = max S i dan R - = min R i , R + = max R i c. Hasil perangkingan merupakan hasil pengurutan dari S,R dan Q d. Solusi akternatif peringkat terbaik berdasarkan dengan nilai Q minimum menjadi peringkat terbaik dengan syarat Serafim Opricovic 2006 : 1 QA2 – QA1 ≥ DQ Dimana A2 = alternative dengan urutan kedua pada perangkingan Q dan A1 = alterative dengan urutan terbaik pada perangkingan Q sedangkanDQ = 1 - m – 1 2 Alternatif A1 harus berada pada rangking terbaik pada S danatau R. 3. Metode MCDM Promethee Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM. Penggunaan promethee adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey. Langkah – langkah perhitungan dengan metode promethee adalah sebagai berikut : a Melakukan normalisasi data dengan menggunakan rumus : | | | | Jati 2011 dimana Rij = Nilai normalisasi alternative i criteria j Xij = Nilai data alternative i criteria j 38 Xj = nilai terbaik dalam satu criteria X’j = nilai terjelek dalam satu criteria b Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai preferensi Jati 2011 c Menghitung indeks preferensi dengan cara : [∑ ] ∑ Jati 2011 d Menghitung arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow Ф+ ∑ Jati 2011 e Menghitung arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks entering flow Ф- ∑ Jati 2011 f Menghitung nilai indeks net flow. Φi = Φ + i - Φ - i Jati 2011 4. Uji Friedman Uji ini umumnya digunakan jika skala pengukuran datanya ordinal dan skala interval maupun rasional yang tidak memenuhi syarat untuk uji t atau uji F katagori perlakuan yang diteliti lebih besar dari dua P 2 dan termasuk klasifikasi dua arah ada peubah lain sampingan selain perlakuan atau berpasangan 39 Rumus uji Friedman adalah sebagai berikut ; ∑ Soedibjo 2005 Disini : F: nilai Friedman dari hasil perhitungan Ri : jumlah rank dari kategoriperlakuan ke i k: banyaknya katagoriperlakuan i=1,2,3,……,k b: jumlah pasangan atau kelompok 40 Tabel 3. Nilai kritis untuk beberapa perbandingan berdasarkan uji friedman n k = 3 k = 4 α = 5 α = 1 α = 5 α = 1 2 --------- ---------- 6,000 ---------- 3 6,000 ---------- 7,400 9,000 4 6,500 8,000 7,800 9,600 5 6,400 8,400 7,800 9,960 6 7,000 9,000 7,600 10,200 7 7,143 8,857 7,800 10,540 8 6,250 9,000 7,650 10,500 9 6,222 9,556 7,667 10,730 10 6,200 9,600 7,680 10,680 11 6,545 9,455 7,691 10,750 12 6,500 9,500 7,700 10,800 13 6,615 9,385 7,800 10,850 14 6,143 9,143 7,714 10,890 15 6,400 8,933 7,720 10,920 16 6,500 9,375 7,800 10,950 17 6,118 9,294 7,800 10,050 18 6,333 9,000 7,733 10,930 19 6,421 9,579 7,863 11,020 20 6,300 9,300 7,800 11,100 ~ 5,991 9,210 7,815 11,340 41 Tabel 3 di atas adalah nilai kritis dari uji Friedman. Di mana k adalah jumlah treatments dan n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini, menggunakan k = 3 Perangkingan berdasarkan metode promethee, Perangkingan berdasarkan metode vikor, dan Perangkingan berdasarkan rilis webometrics Januari 2012 dan b = 20 jumlah sampel web akademik perguruan tinggi. 5. Uji spearman Koefisien korelasi Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang keduanya mempunyai skala pengukuran ordinal. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi spearman adalah : ∑ Soedibjo 2005 Disini rs : koefisien korelasi spearman di : menunjukkan perbedaan setiap pasang rank N : menunjukkan jumlah pasangan rank Setelah menemukan hasilnya, kemudian membandingakan antara dengan nilai tabel koefisien Spearman. Tabel ini adalah untuk menguji hipotesis bahwa koefisien korelasi populasi, r, adalah nol. Nilai dalam tabel ini adalah nilai minimum r dari sampel yang perlu dihubungi untuk memberikan Koefisien Korelasi Peringkat Spearman, nilai akan signifikan pada tingkat ditampilkan. Di bawah ini adalah table koefisien Spearman. 42 Tabel 4. Koefisien Spearman Sample size n p = 0.05 p = 0.025 p = 0.01 4 1 - - 5 0.9 1 1 6 0.8286 0.8857 0.9429 7 0.7143 0.7857 0.8929 8 0.6429 0.7381 0.8333 9 0.6 0.7 0.7833 10 0.5636 0.6485 0.7455 11 0.5364 0.6182 0.7091 12 0.5035 0.5874 0.6783 13 0.4825 0.5604 0.6484 14 0.4637 0.5385 0.6264 15 0.4464 0.5214 0.6036 16 0.4294 0.5029 0.5824 17 0.4142 0.4877 0.5662 18 0.4014 0.4716 0.5501 19 0.3912 0.4596 0.5351 20 0.3805 0.4466 0.5218 21 0.3701 0.4364 0.5091 22 0.3608 0.4252 0.4975 23 0.3528 0.416 0.4862 24 0.3443 0.407 0.4757 25 0.3369 0.3977 0.4662 26 0.3306 0.3901 0.4571 27 0.3242 0.3828 0.4487 28 0.318 0.3755 0.4401 29 0.3118 0.3685 0.4325 30 0.3063 0.3624 0.4251 40 0.264 0.3128 0.3681 50 0.2353 0.2791 0.3293 60 0.2144 0.2545 0.3005 70 0.1982 0.2354 0.2782 80 0.1852 0.2201 0.2602 90 0.1745 0.2074 0.2453 100 0.1654 0.1967 0.2327 Koefisien Korelasi Peringkat Spearman sebenarnya merupakan derivasi dari koefisien korelasi. Oleh karena itu, nilai-nilai rs harus antara -1 dan +1 [-1 r s 1]. 43 Tabel 5. Penjelasan tentang r s r s = +1 Berarti bahwa peringkat memiliki hubungan positif yang sempurna. Peringkat mereka yang persis sama. r s = 0 Berarti bahwa peringkat tidak memiliki korelasi atau asosiasi. r s = -1 Berarti bahwa peringkat punya hubungan negatif sempurna. Mereka memiliki peringkat kebalikan satu sama lain. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN