Pendahuluan Kegiatan Inti LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK KOPERASI YOGYAKARTA.
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
Instrumen Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar
Indikator pencapaian
Teknik penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen
1. Mendeskripsikan pengertian Budaya
Politik 2. Menganalisis tipe-
tipe budaya politik yang berkembang
di Indonesia 3. Membedakan tipe-
tipe budaya politik yang berkembang
di Indonesia Tes Tertulis
Tes Tertulis
Tes Tertulis
Uraian
Uraian
Uraian
Deskripsikan pengertian Budaya Politik
Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia
Apa perbedaan masing-masing tipe budaya politik yang berkembang di
Indonesia
KUNCI JAWABAN
1. Budaya politik dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. Istilah budaya politik mengacu pada orientasi masyarakat terhadap satu sistem
politik tertentu. Sistem yang dianut bisa saja sistem yang demokratis atau sistem yang tidak demokratis, tergantung pada pilihan masyarakat itu sendiri. Jadi
budaya politik lebih merupakan sifat atau karakter berpolitik yang berkembang dalam masyarakat dengan seperangkat objek dan proses sosial yang bersifat
khusus. 2. menurut Almond dan Verba. Menurutnya, ada tiga tipe budaya politik yaitu
budaya politik parokial, budaya politik subjekdan budaya politik partisipan. a. Budaya Politik Parokial
Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan parokial bila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati
nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi
tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. Dalam masyarakat jenis ini,
tidak ada peran-peran politik yang bersifat khusus. Kepala kampung, kepala suku, dukun, atau kyai biasanya merangkum semua peran yang ada, baik
peran yang bersifat politis, ekonomi,atau religius. Bagi anggota masyarakatnya, peran-peran yang dipancarkan oleh pemimpinnya ini tidak
dapat dipisahkan. b. Budaya Politik Subjek
Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai budaya politik subjek jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan
sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Namun,
frekuensi orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan. Para subjek
menyadari akan otoritas pemerintah dan secara efektif mereka diarahkan pada otoritas tersebut. Sikap masyarakat terhadap sistem politik yang ada
ditunjukkan melalui rasa bangga atau malah rasa tidak suka. Intinya, dalam kebudayaan politik subjek, sudahada pengetahuan yang memadai tentang
sistem politik secara umum serta proses penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
c. Budaya Politik Partisipan Budaya politik yang ketiga merupakan suatu bentuk budaya politik yang
anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang
memadai mengenai sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan dan berpartisipasiaktif dalam
proses politik yang berlangsung. Masyarakat cenderung diarahkan pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan
evaluasi mereka terhadap peran tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.
3. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan parokial bila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak
memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat
pedalaman di Indonesia.