8. Kesadaran Bermetakognisi untuk Mengembangkan Bagian-Bagian dari Kerangka
Penulisan
Dengan mendasarkan pada kerangka karangan yang telah disusun, seorang penulis artikel jurnal harus memiliki kesadaran bermetakognisi untuk mengembangkan
bagian-bagian yang telah ditulis dalam kerangka itu dengan secara konsisten. Perubahan dari kerangka karangan yang telah disusun hanya boleh dimungkinkan kalau
seorang penulis artikel jurnal benar-benar melihat sesuatu yang baru, yang bermanfaat dalam pengembangan dalam bagian-bagian kerangka tersebut.
Dengan demikian perlu ditegaskan bahwa kesadaran bermetakognisi atau berefleksi dalam mengembangkan bagian-bagian kerangka karangan harus dilakukan
dengan penuh pertimbangan oleh seporang penulis artikel jurnal. Kegagalan seorang penulis artikel jurnal dalam mengembangkan bagian-bagian dalam kerangka karangan
biasanya terjadi karena karena ketidaksetiaan dan inkonsistensi terhadap kerangka yang telah dibuat sendiri.
D. MANIFESTASI METAKOGNISI DALAM PROSES PENULISAN
Manifestasi tindakan bermetakognisi atau berefleksi dalam proses penulisan artikel jurnal meliputi kesadaran dalam mendeterminasi model argumen, kesadaran
dalam membuat implementasi model argumen, dan kesadaran dalam melakukan konsientiasi terhadap model argumen. Ketiga jenis kesadaran bermetakognisi atau
berefleksi tersebut dipaparkan sebagai berikut.
1. Kesadaran determinasi model Argumen dalam Proses Penulisan Artikel Jurnal
Setelah seorang penulis artikel jurnal berhasil mengembangkan bagian-bagian dalam kerangka tulisannya pada tahapan prapenulisan, ia harus mengembangkan
bagian-bagian dalam kerangka tulisannya itu menjadi sebuah tulisan yang elaboratif dan utuh. Pengembangan bagian-bagian dalam kerangka itu di antaranya meliputi
penyajian komponen-komponen pembentuk artikel, yang dalam pandangan Toulmin mencakup pernyataan claim, menyajikan alasan data, memberikan teori-teori yang
menjamin hubungan logis antara pernyataan yang dirumuskan dan data warrant, memberikan dukungan backing yang memperkuat teori yang dipaparkan, dan
memberikan kondisi-kondisi khusus sebagai pengecualian yang dapat melemahkan pernyataan posisinya.
Dengan alasan-alasan yang memadai dan mendalam, penulis artikel jurnal dapat merumuskan pernyataannya dengan keterangan modalitas yang sesuai.
Pengembangan bagian-bagian kerangka karangan ke dalam wacana utuh yang mempertimbangkan kelengkapan komponen-komponen tersebut sangat menentukan
kualitas tulisannya. Untuk itulah, determinasi model argumen yang digunakan dalam proses penulisan artikel jurnal perlu ditinjau kembali, dinilai kembali, sebagai suatu
bentuk kesadaran yang harus dimiliki oleh seorang penulis artikel jurnal. Kesadaran