Panduan Umum Pengembangan Silabus
6
perlu diberi keleluasaan dan diharapkan mampu menyiapkan silabus, memilih strategi pembelajaran, dan penilaiannya sesuai dengan kondisi dan potensi
peserta didik dan lingkungan masing-masing. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka perlu dibuat buku pedoman cara mengembangkan silabus
berbasis kompetensi. Pedoman pengembangan silabus yang meliputi dua macam, yaitu pedoman umum dan pedoman khusus untuk setiap mata
pelajaran.
Pedoman umum pengembangan silabus memberi penjelasan secara umum tentang prosedur dan cara mengembangkan SK dan KD menjadi indikator
pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar. Sedangkan pedoman khusus
menjelaskan mekanisme pengembangan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang disertai contoh-contoh untuk lebih memperjelas langkah-
langkah pengembangan silabus.
C. Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pendidikan berbasis
kompetensi mencakup
kurikulum, paedagogi
dan penilaian. Oleh karena itu, pengembangan KTSP memiliki pendekatan berbasis
kompetensi karena
merupakan konsekuensi
dari pendidikan
berbasis kompetensi. Di dalam SI dinyatakan bahwa: KTSP yang berbasis kompetensi
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas belajar tuntas. Bimbingan diperlukan untuk melayani perbedaan individual melalui program remidial dan
pengayaan.
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus berkaitan dengan tuntutan SKL, SK dan KD, organisasi kegiatan pembelajaran, dan aktivitas
untuk mengembangkan dan memiliki kompetensi seefektif mungkin. Proses pengembangan kurikulum berbasis kompetensi menggunakan asumsi bahwa
peserta
didik yang
akan belajar
telah memiliki
pengetahuan dan
keterampilan awal yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi tertentu.
D. Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran berbasis kompetensi adalah program pembelajaran di mana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik,
sistem penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai McAshan, 1989:19.
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar minimum kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Sesuai pendapat tersebut,
komponen materi
pembelajaran berbasis
kompetensi meliputi:
1 kompetensi yang akan dicapai; 2 strategi penyampaian untuk mencapai
kompetensi; 3 sistem evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Panduan Umum Pengembangan Silabus
7
Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik perlu dirumuskan dengan jelas dan spesifik. Perumusan dimaksud hendaknya didasarkan atas prinsip
relevansi dan konsistensi antara kompetensi dengan materi yang dipelajari, waktu yang tersedia, dan kegiatan serta lingkungan belajar yang digunakan
McAshan,
1989:20. Langkah-langkah
yang perlu
dilakukan untuk
mendapatkan perumusan kompetensi yang jelas dan spesifik, antara lain dengan melaksanakan analisis kebutuhan, analisis tugas, analisis kompetensi,
penilaian oleh profesi dan pendapat pakar mata pelajaran, pendekatan teoritik, dan telaah buku teks yang relevan dengan materi yang dipelajari
Kaufman, 1982: 16; Bratton, 1991: 263.
Konsep pembelajaran berbasis kompetensi menyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau ditampilkan peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan tolokukur pencapaian kompetensi maka dalam kegiatan pembelajaran peserta didik akan terhindar
dari mempelajari materi yang tidak perlu yaitu materi yang tidak menunjang tercapainya penguasaan kompetensi.
Pencapaian setiap kompetensi tersebut terkait erat dengan sistem pembelajaran. Dengan demikian komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi adalah:
a. pemilihan dan perumusan kompetensi yang tepat. b. spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi.
c. pengembangan sistem penyampaian yang fungsional dan relevan dengan
kompetensi dan sistem penilaian. Penerapan konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi diharapkan
bermanfaat untuk: a. menghindari duplikasi dalam pemberian materi pembelajaran yang
disampaikan guru harus benar-benar relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai.
b. mengupayakan konsistensi
kompetensi yang
ingin dicapai
dalam mengajarkan suatu mata pelajaran. Dengan kompetensi yang telah
ditentukan secara tertulis, siapa pun yang mengajarkan mata pelajaran tertentu tidak akan bergeser atau menyimpang dari kompetensi dan
materi yang telah ditentukan.
c. meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan, dan kesempatan peserta didik.
d. membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan akreditasi akan lebih dipermudah dengan menggunakan tolokukur SK.
e. memperbarui sistem evaluasi dan pelaporan hasil belajar peserta didik. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, keberhasilan peserta didik
diukur dan
dilaporkan berdasar
pencapaian kompetensi
atau subkompetensi tertentu, bukan didasarkan atas perbandingan dengan
hasil belajar peserta didik yang lain. f. memperjelas komunikasi dengan peserta didik tentang tugas, kegiatan,
atau pengalaman belajar yang harus dilakukan dan cara yang digunakan untuk menentukan keberhasilan belajarnya.
Panduan Umum Pengembangan Silabus
8
g. meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah disusun, divalidasikan,
dan dikomunikasikan
kepada publik,
sehingga dapat
digunakan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan pembelajaran kepada publik.
h. memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kompetensi yang lebih spesifik dan terperinci, sekolah dapat mengeluarkan sertifikat atau
transkrip yang menyatakan jenis dan aspek kompetensi yang dicapai.
E. Standar Kompetensi 1. Standar Kompetensi Lulusan SMA