Pelayanan Kesehatan Hewan dan Ternak:

- Jasa Kendaraan Rp. 20.000,- - Jasa Sopir Rp. 20.000,- - Bahan bakar Minyak BBM per kilometer Rp. 4.500,- b. Dari puskesmas ke RSUD Bima - Jasa Kendaraan Rp. 50.000,- - Jasa Sopir a. Jarak Sedang Rp. 75.000 b. Jarak Jauh Rp. 100.000 c. Jarak Jauh sekali Rp. 200.000 - Bahan bakar Minyak BBM per kilometer Rp. 4.500,- 3. Pemeriksaan Calon Jemaah Haji a. Tarif Rawat Jalan Rp. 4.000 b. jasa Medis Dokter Rp. 15.000 c. Pemeriksaan Laboratorium - darah rutin Rp. 10.000 - Pemeriksaan Kencing Rp. 10.000 - Pameriksaan Kotoran Rp.10.000,- 4. Pemeriksaan calon Pengantin Rp. 25.000 5. Pemeriksaan Calon Tenaga Kerja Rp. 15.000 6. Pelayanan Keluarga Berencana - Pemasanagn IUD Rp. 75.000 - Pencabutan IUD Rp. 75.000 - Pemasangan IMPLANT Rp. 100.000 - Pencabutan IMPLANT Rp. 100.00 - KB SUNTIK Rp. 15.000 - Penanganan Efek Samping Komplikasi IUD a. Ringan Rp.50.000 b. Sedang Rp. 75.000 c. Berat Rp.150.000 - Penanganan Efek samping Komplikasi Rp.50.000 VI. Unit Gawat Darurat : 1. Tarif tindakan sesuai dengan tarif tindakan medik dan therapy; 2. Tarif rawat inap sesuai dengan tarif rawat inap.

c. Pelayanan Kesehatan Hewan dan Ternak:

- Vaksinasi Ternak : a. Ternak Besar Rp.3.000ekor b. Ternak Kecil Rp. 1.500ekor 2 Tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat ditinjau kembali paling lama 3 tiga tahun sekali. Pasal 10 1 40 empat puluh porsen dari seluruh penerimaan RSUD dari biaya pelayanan, baik jasa medik maupun jasa pelayanan akan diberikan kepada Rumah Sakit Umum Daerah. 2 Tata cara pemberian biaya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. 3 Tata cara penggunaan Biaya yang diberikan kepada Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur lebih lanjut oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah. Pasal 11 Kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa dan Puskesmas Keliling di kelompokkan menjadi : a. Rawat Jalan; b. Rawat inap; c. Pemeriksaan Penujang Diagnostik; d. Tindakan Medik dan Terapi; dan e. Pelayanan Kesehatan Lain-lain terdiri dari :. - Pemeriksaan Pengujian Kesehatan; - Pelayanan Mobil ambulance; - Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji; - Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin; - Pemeriksaan Kesehatan Calon Tenaga Kerja; dan - Pelayanan Keluarga Berencana. Pasal 12 Kegiatan Rawat Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a diselenggarakan dalam bentuk pelayanan Poliklinik. Pasal 13 Kegiatan rawat inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b diselenggarakan pada Puskesmas, Pos Kesehatan Desa dan Puskesmas Pembantu dengan fasilitas: a. Ruang Rawat Pasien Pria; b. Ruang Rawat Pasien Wanita; dan c. Ruang Rawat Pasien Anak-anak. Pasal 14 Pemeriksaan Penunjang Diagnostik sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf c adalah pemeriksaan Laboratrium. Pasal 15 Tindakan Medik dan Terapi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf d adalah penyelenggaraan tindakan dalam bentuk: a. Persalinan Normal dan Persalinan Pathologis; b. Tindakan Medik Kecil dan Medik Besar; c. Pelayanan Kesehatan Gigi; dan d. Visum Et Repertum. Pasal 16 Pelayanan Kesehatan lain-lain sebagimana dimaksud dalam pasal 9 huruf e meliputi: a. Upaya Pokok Puskesmas; b. Pelayanan Tranfusi Darah; c. Pelayanaan PemeriksaanPengujian Kesehatan; d. Pelayanan Rujukan dengan Kendaraan Puskesmas Keliling; dan e. Pelayanan Barang Farmasi. Pasal 17 Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling dapat bekerjasama dengan pihak lain. Pasal 18 1 50 lima puluh porsen dari seluruh penerimaan Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling dari Biaya Pelayanan baik dari Jasa Medik maupun Jasa Pelayanan akan diberikan kepada Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. 2 Tatacara pemberian biaya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Keputusan Bupati. 3 Tatacara penggunaan biaya yang diberikan kepada Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas Kesehatan. Bagian Kedua Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan Paragraf 1 Nama Subjek dan Objek Pasal 19 Dengan nama retribusi pelayanan persampahankebersihan dipungut setiap retribusi pelayanan persampahan kebersihan Pasal 20 1 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan jasa persampahankeberihan dan diwajibkan untuk membayar retribusi. 2 Objek retribusi adalah pelayanan persampahankebersihan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, meliputi : a. pengambilanpengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi pembuangan sementara; b. pengangkutan sampah dari sumbernya danatau lokasi pembuangan sementara ke lokasi pembuanganpemusnahan akhir sampah; dan c. penyediaan lokasi pembuanganpemusnahan akhir sampah. 3 Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah pelayanan kebersihan jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial, dan tempat umum lainnya. Paragraf 2 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 21 1 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan volume sampah. 2 Jenis sampah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sampah organik dan non organik, berbahaya dan tidak berbahaya. 3 Dalam hal volume sampah sulit diukur, maka volume sampah dapat ditaksir dengan berbagai pendekatan, antara lain berdasarkan luas lantai bangunan rumah tangga, perdagangan dan industri serta fungsi dan jenis usaha. Paragraf 3 Prinsip, Sasaran Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 22 1 Prinsip, sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. 2 Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 antara lain biaya pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan sampah danatau pemusnahan sampah. Paragraf 4 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 23 1 Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan persampahankebersihan ditetapkan sebagai berikut : a. Rumah permanen Rp. 5.000,- bulan b. Rumah semi permanenpanggung Rp. 3.000,- bulan c. Restoran Rp. 50.000,-bulan d. Rumah makan Rp. 25.000,- bulan e. Kios penjualan Rp. 25.000,-bulan f. Toko dengan rumah kediaman Rp. 50.000,-bulan g. Bengkel besar Rp. 75.000,-bulan h. Bengkel kecil Rp. 60.000,-bulan 2 Tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat ditinjau kembali paling lama 5 lima tahun sekali. Bagian Ketiga Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil Paragraf 1 Nama Subjek dan Objek Pasal 24 Dengan nama retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil dipungut setiap retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil. Pasal 25 1 Subjek retribusi adalah orang pribadi yang menerima pelayanan pencetakan KTP, KK, dan Akta Catatan Sipil diwajibkan untuk membayar retribusi. 2 Objek retribusi adalah pelayanan : a. Penggantian biaya penerbitan KTP b. Penggantian Biaya penerbitan Akta Perkawinan c. Penggantian Biaya Penerbitan Akta Perceraian d. Penggantian Biaya Penerbitan Akta Pengesahan dan Pengakuan Anak e. Penggantian biaya penerbitan akta ganti nama bagi WNA f. Penggantian biaya penerbitan akta kematian g. Penggantian biaya penerbitan kartu keluarga h. Penggantian biaya penerrbitan surat keterangan temp[at tinggal bagi WNA Paragraf 2 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 26 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dokumen penduduk. Paragraf 3 Prinsip, Sasaran Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 27 Prinsip, sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Paragraf 4 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 28 1 Struktur dan besarnya tarif retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil ditetapkan sebagai berikut : a. Penggantian biaya penerbitan KTP Rp. 15.000,- b. Penggantian Biaya penerbitan Akta Perkawinan Rp. 50.000,- c. Penggantian Biaya Penerbitan Akta Perceraian Rp. 150.000,- d. Penggantian Biaya Penerbitan Akta Pengesahan dan Pengakuan Anak Rp. 50.000,- e. Penggantian biaya penerbitan akta ganti nama bagi WNA Rp. 170.000,- f. Penggantian biaya penerbitan akta kematian Rp. 10.000,- g. Penggantian biaya penerbitan kartu keluarga Rp. 13.000,- h. Penggantian surat keterangan tempat tinggal bagi WNA Rp. 150.000,- 2 Tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat ditinjau kembali paling lama 5 lima tahun sekali. Bagian Keempat Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Paragraf 1 Nama Subjek dan Objek Pasal 29 Dengan nama retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dipungut setiap retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum. Pasal 30 1 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan atau memanfaatkan tempat pelayanan parkir di tepi jalan umum dan diwajibkan untuk membayar retribusi. 2 Objek retribusi adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3 Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah tempat pelayanan parkir yang disediakan, dimiliki danatau dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta. Paragraf 2 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 31 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis kendaraan dalam pemanfaatan tempat pelayanan parkir di tepi jalan umum. Paragraf 3 Prinsip, Sasaran Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 32 Prinsip, sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Paragraf 4 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 33 1 Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum ditetapkan sebagai berikut : a. Kendaraan roda 4 empat sebesar Rp. 1.000satu kali parkir,- b. Kendaraan roda 2 dua sebesar Rp. 500 satu kali parkir,- c. Kendaraan tidak bermotor sebesar Rp. 500 satu kali parkir,- 2 Tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat ditinjau kembali paling lama 5 lima tahun sekali. Bagian Kelima Retribusi Pelayanan Pasar Paragraf 1 Nama Subjek dan Objek Pasal 34 Dengan nama retribusi pelayanan pasar dipungut setiap retribusi pelayanan pasar yang secara khusus disediakan oleh pemerintah daerah. Pasal 35 1 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan atau memanfaatkan jasa pelayanan pasar dan diwajibkan untuk membayar retribusi. 2 Objek retribusi adalah penyediaan fasilitas pasar tradisionalsederhana, berupa pelataran, los, kios yang dikelola pemerintah daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang. 3 Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah pelayanan fasilitas pasar yang dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta. Paragraf 2 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 36 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis, luas, kelas dan jangka waktu pemanfaatan jasa pelayanan pasar. Paragraf 3 Prinsip, Sasaran Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 37 Prinsip, sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Paragraf 4 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 38 1 Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan pasar ditetapkan sebagai berikut : a. Pelataran sebesar Rp. 500m2hari b. Los Pasar sebesar Rp.1.000m2hari c. Kios - Kelas A Rp.7.000m2bulan - Kelas B Rp.5.000m2 bulan 2 Tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat ditinjau kembali paling lama 5 lima tahun sekali. Bagian Keenam Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Paragraf 1 Nama Subjek dan Objek Pasal 39 Dengan nama retribusi pengujian kendaraan bermotor dipungut retribusi atas setip pelayanan dalam pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor. Pasal 40 1 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor wajib uji yang menikmati pelayanan jasa pengujian kendaraan bermotor dari pemerintah daerah. 2 Objek retribusi adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor, termasuk kendaraan bermotor di air, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Paragraf 2 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 41 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah berat yang diperbolehkan JBB pemanfaatan jasa pengujian kendaraan bermotor. Paragraf 3 Prinsip, Sasaran Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 42 Prinsip, sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Paragraf 4 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 43 1 Struktur dan besarnya tarif retribusi pengujian kendaraan bermotor ditetapkan sebagai berikut : a. Untuk Pengujian Berkala Pertama Kali : 1. mobil penumpang Rp. 50.000,- 2. mobil bis : a. JBB sd 2000 kg Rp. 55.000,- b. JBB 2001 sd 5500 kg Rp. 60.000,- c. JBB 5501 sd 8000 kg Rp. 65.000,- d. JBB 8001 kg ke atas Rp. 70.000,- 3. mobil barang, kendaraan khusus : a. JBB sd 2000 kg Rp. 55.000,- b. JBB 2001 sd 5500 kg Rp. 60.000,- c. JBB 5501 sd 8000 kg Rp. 65.000,- d. JBB 8001 kg ke atas Rp. 70.000,- 4. kereta tempelangandengan Rp. 70.000,- 5. trakter head Rp. 70.000,- b. Untuk Pengujian Berkala Berikutnya : 1. mobil penumpang Rp. 40.000,- 2. mobil bis : a. JBB sd 2000 kg Rp. 47.500,- b. JBB 2001 sd 5500 kg Rp. 50.000,- c. JBB 5501 sd 8000 kg Rp. 52.000,- d. JBB 8001 kg ke atas Rp. 55.000,- 6. mobil barang, kendaraan khusus : a. JBB sd 2000 kg Rp. 47.500,- b. JBB 2001 sd 5500 kg Rp. 47.500,- c. JBB 5501 sd 8000 kg Rp. 50.000,- d. JBB 8001 kg ke atas Rp. 55.000,- 7. kereta tempelangandengan Rp. 60.000,- 8. trakter head Rp. 60.000,- c. Untuk Pelaksanaan Penilaian Teknis dalam Rangka Penghapusan atau akan dihapus bukukan : 1. mobil penumpang Rp. 100.000,- 2. mobil bis Rp. 100.000,- 3. mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandengan dan kereta tempelan Rp. 100.000,- kendaraan alat berat Rp. 100.000,- 4. sepeda motor Rp. 50.000,- d. Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor Milik Pemerintah yang bukan BUMNBUMD dikenakan biaya administrasi pengujian sebesar Rp. 50.000,- 2 Tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat ditinjau kembali paling lama 5 lima tahun sekali Pasal 44 1 Penggantian buku uji karena hilang atau rusak dikenakan biaya Rp.100.000,- seratus ribu rupiah. 2 Penggantian tanda uji karena hilang atau rusak dikenakan biaya sebesar Rp. 50.000,- lima puluh ribu rupiah. Pasal 45 Kendaraan bermotor wajib uji sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 ayat 1 dikenakan retribusi sebagai berikut : a. Numpang uji kendaraan di dalam daerah dan kendaraan antar propinsi sesuai dengan besarnya biaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 43. b. Pengujian untuk keperluan perrpindahanmutasi uji kendaraan ke luar daerah sebesar Rp. 150.000,- Bagian Ketujuh Retribusi Penyediaan danatau Penyedotan Kakus Paragraf 1 Nama Subjek dan Objek Pasal 46 Dengan nama retribusi penyediaan danatau penyedotan kakus dipungut retribusi atas penyediaan danatau penyedotan kakus. Pasal 47 1 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan pelayanan penyediaan danatau penyedotan kakus dan diwajibkan untuk membayar retribusi. 2 Objek retribusi adalah pelayanan penyediaan danatau penyedotan kakus yang dilakukan oleh pemerintah daerah. 3 Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah pelayanan penyediaan danatau penyedotan kakus yang disediakan, dimiliki danatau dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta. Paragraf 2 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 48 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan volume pemanfaatan penyedotan kakus. Paragraf 3 Prinsip dan Sasaran Penetapan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 49 Prinsip, sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Paragraf 4 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 50 1 Struktur dan besarnya tarif retribusi penyediaan danatau penyedotan kakus ditetapkan sebagai berikut : a. Untuk kakus rumah tangga dan sekolah sebesar Rp. 60.000m3,- b. Untuk kakus perkantoran sebesar Rp. 200.000m3,- c. Untuk kakus hotel sebesar Rp. 250.000m3,- d. Untuk RSUD sebesar Rp. 250.000m3,- e. Fasilitas sosial dan fasilitas umum sebesar Rp. 100.000m3,- 2 Tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat ditinjau kembali paling lama 5 lima tahun sekali. Bagian Kesembilan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Paragraf 1 Nama Subjek dan Objek Pasal 51 Dengan nama retribusi pengendalian menara telekomunikasi dipungut setiap retribusi pengendalian menara telekomunikasi. Pasal 52 1 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memanfaatkan izin pengendalian menara telekomunikasi dan diwajibkan untuk membayar retribusi. 2 Objek retribusi adalah pemberian jasa pengendalian dan pengamanan menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum dalam rangka pemanfaatan ruang. Paragraf 2 Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 53 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan pemanfaatan ruang dikaitkan dengan frekwensi pengawasan dan pengendalian menara telekomonikasi. Paragraf 3 Prinsip, Sasaran Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 54 Prinsip, sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Paragraf 5 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 55 Besarnya tarif retribusi pengendalian menara telekomunikasi ditetapkan sebesar 2 dua porsen dari nilai jual objek pajak yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan PBB menara telekomunikasi.

BAB III PEMUNGUTAN RETRIBUSI