LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RATU BOKO MICE PLACE CENTER DI KABUPATEN SLEMAN.
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
RATU BOKO MICE PLACE CENTER
DI KABUPATEN SLEMAN
TUGAS AKHIR SARJANA STRATA – 1
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
YOHANES SABU SCUDPATRIA
NPM: 090113164
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2014
(2)
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
RATU BOKO MICE PLACE CENTER
DI KABUPATEN SLEMAN
TUGAS AKHIR SARJANA STRATA – 1
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
YOHANES SABU SCUDPATRIA
NPM: 090113164
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2014
(3)
(4)
(5)
!
iv! INTISARI
Landasan Konseptual ini membahas tentang perencanaan dan perancangan Ratu Boko MICE Place Center yang terletak di jalan raya Piyungan-Prambanan desa Bokoharjo, berada di atas ketinggian antara 180 mdpl-220 mdpl. Kawasan Bukit tempat berdirinya , Convention Center ini diasumsikan sebagai proyek investasi dari pihak swasta yang bekerja sama dengan PT. Taman Wisata Candi Ratu Boko sebagai pihak yang berwenang dan bertanggung jawab atas Tujuan dari perancangan Ratu Boko MICE Place Center. Keistimewaan kontur dan bentang alam pada karakteristik potensi lokasi menjadikan sebuah kawasan Convention and Exhibition yang dipengaruhi oleh konteks kondisi fisikal lokasi.konservasi budaya lansekap bersejarah merupakan salah satu katagori venue menarik untuk mengadakan pertemuan dan event–event yang berwawasan bisnis, budaya, pendidikan berskala regional, nasional dan internasional secara berkala menyelenggarakan kegiatan MICE jangka panjang dapat menjadi center of cultural and bussines activity. Fasilitas konvensi dan eksibisi dengan berbagai macam kapasitas ruang yang memiliki fleksibelitas terhadap beberapa jenis kegiatan setara dan fasilitas eksibisi yang mendukung kegiatan konvensi atau terlepas dari kegiatan konvensi, atraksi dan daya tarik wisata, yang menyediakan kebutuhan Bisnis, budaya, hiburan, pendidikan, melalui pelayanan utama dalam kegiatan Conference, meeting, gathering, incentive, fair, workshop, ceremony, concert, leasure, centest, company event, panel, lecture, congres, simponsium, seminar, kolokum, lokakarya festival dll.
Ratu Boko MICE Place Center memiliki visi terwujudnya pariwisata MICE yang berwawasan nilai nilai warisan sejarah dan budaya kesenian lokal melalui landasan perencanaan dan perancangan sebuat pusat konvensi dan eksibisi dengan memanfaatkan potensi keindahan alam dan non alam setempat. Untuk mencapai visi ini Ratu Boko MICE Place Center memiliki Misi yang sesuai dengan misi Kepariwisataan Pemerintah DIY adalah menjadikan sebuah pusat pengembangan sumber daya manusia dibidang MICE (Event) melalui event-event wisata MICE berskala Internasional dan meningkatkan kualitas sarana dan kegiatan konvensi, dan non-konvensi, serta meningkatkan kualitas apresiasi masyarakat terhadap nilai kebudayaan Yogyakarta melalui situs purbakala terutama yang ada dikawasan Ratu Boko.
Venue yang terintegrasi terhadap situs purbakala candi Ratu Boko dengan memanfaatkan potensi lokasi yang ada merupakan sebuah kondisi yang dibutuhkan untuk menciptakan keanekaragaman atraksi dan daya tarik wisata MICE berskala internasional berbasis konservasi budaya lansekap. Sehingga pendekatan perencanaan kontekstual lingkungan kawasan bukit candi Ratu Boko, menjadi kata penting di dalam perencanaan dan perancangan ruang dalam bangunan terhadap ruang luar untuk menjalin sebuah kesatuan dan hubungan simpatik kedalam lingkungan arsitektur setempat. Mencapai sasaran yang dikemukakan di atas, karakter prinsip arsitektur organik menurut Frank Llyod Wright dengan landasan filosofi fungsionalisme sebagai organik menjadi dasar
(6)
!
v!
rancang pengolahan bangunan secara keseluruhan pada Ratu Boko MICE Place Center di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
*Kata kunci : Kontekstual, potensi setempat, fungsionalisme sebagai organik.
! ! ! ! !
(7)
vi! PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas segala rahmat, kuasa dan anugrah-Nya penulis mampu menyelesaikan karya tulis Tugas Akhir (TA) yang berjudul Ratu Boko MICE Place Center di Kabupaten Sleman yang merupakan syarat tugas akhir sarjana strata satu.
Atas terselesainya Penulisan Tugas Akhir ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai, memberkati dan memberikan petunjuk jalan yang terbaik bagi penulis.
2. Orang tua saya yang tercinta; Bapak, Ibu yang selalu memberikan dorongan semangat, doa, moral, financial dan material.
3. Kakak tercinta Fx.Admiral Clario .L dan Maria Malisa Triana Herningtyas yang selalu memberikan dorongan semangat, doa, moral dan material.
4. Bapak Ir. F. Ch. J. Sinar Tanudjaja, MSA. selaku ketua program studi Arsitektur, Fakultas Teknik – UAJY, sekaligus dosen STARS 7, dan pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan, dukungan, dorongan, motivasi, teori, solusi, ilmu, waktu, masukan-masukan dan kelancaran yang sangat berarti hingga pada akhirnya penulisan dan tugas akhir dapat selesai dengan maksimal.
5. Bapak Yanuarius Benny Kristiawan. S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang juga memberikan ide, konsep, serta banyak referensi, kritik, saran, semangat, dan kelancaran selama proses penulisan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh soudara penulis yang telah memberikan semangat serta dukungan dan doa.
7. Pulun Pinky dan keluarga yang selalu memberikan spirit, dukungan, doa, moral, material, masukan dan fasilitas.
8. Teman-teman arsitek seperjuangan penghuni Mino, Hanum, Krista, Lita, Sophie, Ruben, Cawas. Ocha, Dilla, dan M.H.
(8)
vii!
9. Mas Putra dan para penghuni STUDIO 80 yang sangat spektakuler dan Istimewa.
10.Teman-teman arsitek seperjuangan 09: koh Viktor, Adin, Levy, Basra, Koming, Agus, Adit, Choco, Wellia, dan mas-mas, mbak,mbak semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
11.PT. Taman Wisata Candi Ratu Boko – Prambanan
12.Pihak-pihak yang berperan secara langsung maupun tidak langsung turut membantu didalam doa dan proses penulisan Tugas Akhir penulis.
Akhir kata Penulis menyadari akan segala hal baik selama proses dan hasil penulisan ini jauh dari kesempurnaan, kekurangan, dan kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Penulis berharap semoga segala informasi dan isi di dalam penulisan ini berguna dan bermanfaat.
Yogyakarta, Januari 2014 Penulis,
(9)
viii! DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGABSAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
INTISARI vi
PRAKATA v
DAFTAR ISI viii
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR TABEL xviii
DAFTAR BAGAN xxiii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek 1
I.2. Latar Belakang Permasalahan 16
I.3. Rumusan Permasalahan Proyek 18
I.4. Tujuan dan Sasaran 19
I.5. Lingkup Studi 19
I.6. Metode Studi 20
I.6.1.Pola Prosedural 20
1.6.2.Tata Langkah 21
1.7. Sistematika Penulisan 22
BAB II TINJAUAN RATU BOKO MICE PLACE CENTER
DI KABUPATEN SLEMAN 25
II.1. MICE 25
II.1.1. Pengertian MICE 25
II.1.1.1. Akronim MICE 25
II.1.1.2. Definisi MICE 25
II.1.1.3. Bentuk MICE 25
(10)
ix!
II.1.2. Tinjauan Sejarah dan Perkembangan MICE 29 II.1.2.1. Sejarah dan Perkembangan MICE Global 29 II.1.2.2. Sejarah dan Perkembangan MICE di Indonesia 30 II.2. Tinjauan Umum Fungsi dan Kegiatan Konveksi dan
Ekshibisi (Convention and Exhibition) 31
II.2.1. Konveksi/Convention 31
II.2.1.1. Pengertian Konvensi/Convention 31 II.2.1.2. Jenis Kegiatan Konvensi/Convention 32 II.2.1.3. Fungsi Konvensi/Convention 37
II.2.2. Eksibis/Exhibition 37
II.2.2.1. Pengertian Eksibisi/Exhibition 37 II.2.2.2. Jenis Kegiatan Eksibisi/Exhibition 38 II.2.2.3. Fungsi Eksibisi/Exhibition 39 II.2.3. Bangunan Pusat Konveksi/ Convention Center 39 II.2.3.1. Pengertian Pusat/Center 39 II.2.3.2. Pengertian bangunan/place dan Halle/Hall 40 II.2.3.3. Definisi MICE Place Center 40 II.2.3.4. Fungsi MICE Place Center 40 II.3. Segmentasi dan Pengguna Kegiatan 41 II.3.1. Deskripsi Pelaku dan Pengguna Kegiatan 41 II.3.1.1. Sasaran dan Segmentasi MICE Place Center 41 II.3.1.2. Pelaku dan Pengguna Kegiatan Center 42 II.4. Ratu Boko MICE place Center terhadap Konteks Lingkungan
Kawasan Bukit Candi Ratu Boko 44 II.4.1. Visi dan Misi Pembangunan Pariwisata Yogyakarta 44 II 4.2. Tinjauan Umum Lingkungan Kawasan Bukit
Candi Ratu Boko 46
II.4.3. Program Perencanaan Tatanan Lingkungan Setempat 47 II.5. Persyaratan Ratu Boko MICE Place Center di Yogyakarta 48 II.5.1. Deskripsi Kriteria dan Persyaratan Layout Ruang 48
(11)
x!
II.5.1.2. Jenis Ruang Pertemuan 51 II.5.2. Kebutuhan Fasilitas Ruang 51 II.5.2.1. Fasilitas Administrasi 51 II.5.2.2. Fasilitas Pameran dan Pertemuan 52 II.5.2.3. Fasilitas Pelayanan/Servis 54 II.5.2.4. Fasilitas Komersial 54 II.5.2.5. Fasilitas Plaza 54 II.5.2.6. Program Ruang 55 II.5.3. Persyaratan Teknis 61 II.5.4. Tinjauan Obyek Sejenis dengan
Ratu Boko Mice Place Center 69
BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN DAN
LINGKUNGAN RATU BOKO 76
III.1. Tinjauan Umum Kawasan dan Wilayah 76 III.1.1. Tinjauan Umum Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 76 III.1.2. Arahan Pengembangan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta 77
III.1.3. Tinjauan Fisik Wilayah Kabupaten Sleman 77 III.1.3.1. Letak Geografis 77 III.1.3.2. Kondisi Administratif 78 III.1.3.3. Tata Guna Lahan 79 III.2. Letak Geografis, Luas, Batas dan Sejarah Wilayah Situs
Candi Ratu Boko 80
III.2.1. Letak Geografis 81
III.2.2. Kondisi Administratif 81
III.2.3. Sejarah 82
III.3. Kondisi Klimatologis 84
III.3.1. Iklim 84
(12)
xi!
III.3.1.2. Suhu Udara 84
III.3.2. Topografi, Ketinggian, dan Kemiringan Lereng 84
III.3.3. Hidrologi 87
III.3.4. View 87
III.4. Kondisi Sarana-Prasarana 89
III.4.1 Aksesbilitas 89
III.4.2 Sirkulasi 90
III.4.3 Fasilitas 91
III.5. Kondisi Sosial dan Ekonomi 91
III.5.1. Kondisi Sosial 92
III.5.2. Kondisi Ekonomi 93
BAB IV TINJAUAN TEORITIKAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RATU BOKO MICE PLACE CENTER
DI KABUPATEN SLEMAN 95
IV.1. Tinjauan FungsionalismeSebagai Organik 95 IV.1.1. Tinjauan Fungsionalisme 95
IV.1.1.1. Pengertian 95
IV.1.1.2. Sejarah 97
IV.1.1.3. Karakteristik 97 IV.1.2. Arsitektur Organik 98
IV.1.2.1. Pengertian 98
IV.1.2.2. Sejarah Perkembangan Arsitektur Organik 100 IV.1.2.3. Prinsip Dasar Arsitektur Organik 103 IV.1.2.4. Unsur Arsitektur Organik 104 IV.1.2.5. Pengaruh Gaya Dalam Karya Wright 104 IV.1.2.6. Kajian Tipologi Bangunan Arsitektur Organik 105 IV.1.2.7. Kajian Fungsionalisme Sebagai Organik 112 IV.2. Tinjauan Ruang Luar dan Ruang Dalam 113
IV.2.1. Pengertian Ruang 117
(13)
xii!
IV.2.1.2. Tata Ruang Dalam 115 IV.2.1.3. Tata Ruang Luar 116
IV.3. Hubungan Ruang 117
IV.3.1. Organisasi Ruang 118
IV.3.2. Pola Tata Ruang 121
IV.3.3. Suprasegmen Arsitektural 122
IV.3.3.1. Bentuk 122
IV.3.3.2. Warna 123
IV.3.3.3. Tekstur 124
BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RATU BOKO MICE PLACE CENTER
DI KABUPATEN SLEMAN 126
V.1. Analisis Programatik 126
V.1.1. Analisis Sistem Lingkungan 126 V.1.1.1. Analisis Konteks Kultural 126 V.1.1.2. Analisis Konteks Fisikal 127 V.1.2. Analisis Sistem Manusia 127 V.1.2.1. Analisis Sasaran Pemakai 127 V.1.2.2. Analisis Struktur Organisasi 130 V.1.2.3. Analisis Kebutuhan Organik 130 V.1.2.4. Analisis Kebutuhan Sosial 142 V.1.2.5. Analisis Kebutuhan Spasial 143 V.1.2.6. Analisis Kebutuhan Lokasional 158 V.1.3. Analisis Pemilihan Kawasan dan Tapak 168 V.2. Analisis Perencanaan Penekanan Studi 174
V.2.1. Analisis Perencanaan Konteks Lingkungan Kawasan
Bukit Candi Ratu Boko 174 V.2.2. Analisis Potensi Alam Bukit Ratu Boko 188
V.2.2.1. Kontur Tapak 189
(14)
xiii!
V.2.2.3. Material 193
V.2.3.Analisis Perencananan Wujud Pendekatan
Fungsionalisme Sebagai Organik 196
V.2.4.Analisis Perencananan Tata Ruang Luar Dalam Pengolahan Potensi Setempat dengan Landasan Wujud Pendekatan
Fungsionalisme Sebagai Organik 197
V.2.5.Analisis Perencananan Wujud Konteks Lingkungan Kawasan Bukit Candi Ratu Boko dengan Pendekatan
Fungsionalisme Sebagai Organik 198
V.2.6.Analisis Perencananan Perwujudan Elemen Kontekstual
pada Penerapan Zonasi Ruang Bangunan 206
V.3. Analisis Perancangan 208
V.3.1. Analisis Programatik 208
V.3.1.1. Analisis Fungsional 208
V.3.1.2. Analisis Perancangan Tapak 214 V.3.1.3. Analisis Perancangan Tata Bangunan dan Ruang 223 V.3.1.4. Analisis Aklimatisasi Ruang 224 V.3.1.5. Analisis Perancangan Struktur dan Konstruksi 232 V.3.1.6. Analisis Perancangan Utilitas dan Kelengkapan
Bangunan 235
V.3.2. Analisis Perancangan Penenkanan Studi 240 V.3.2.1. Analisis Wujud Konseptual Ruang Dalam 240 V.3.2.2. Analisis Wujud Konseptual Ruang Luar 248
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RATU BOKO MICE PLACE CENTER DI KABUPATEN SLEMAN 255
VI.1. Konsep Perencanaan 255
VI.1.1. Persyaratan dan Standar Perencanaan Sistem Manusia 255
VI.1.2. Konsep Lokasi Tapak 257
(15)
xiv!
VI.2. Konsep Perancangan 259
VI.2.1. Konsep Perancangan Programatik 259
VI.2.2. Konsep Perancangan Aklimatisasi Ruang 267 VI.2.3. Konsep Perancangan Struktur dan Konstruksi 273 VI.2.4. Konsep Perancangan Utilitas dan Kelengkapan Bangunan 275 VI.2.5. Konsep Perancangan Penekanan Studi 279
DAFTAR PUSTAKA
(16)
xv!
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW Sleman 14 Gambar 1.2. Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW Sleman 14 Gambar 1.3. (Kiri) Kawasan Makro Candi Prambanan Dengan Candi
Ratu Boko 15
Gambar 1.4. (Kiri) View Kearah Utara (Candi Prambanan)
dan (Kanan) View Ke arah Barat Laut
dari Site Kawasan Bukit Candi Ratu Boko 15
Gambar 1.5. View Kearah Barat Laut dari Site Kawasan Bukit
Candi Ratu Boko 15
Gambar 2.1. Tiara Convention Center 69 Gambar 2.2. Monona Terrace 71 Gambar 2.3. Atap Monona Terrace 72 Gambar 2.4. FX Life Style Center 74 Gambar 2.5. Fpod/Meeting Room FX Lifestyle X'nter 74 Gambar 3.1. Peta Administrasi Arahan Pengembangan DIY 76 Gambar 3.2. Peta Administrasi Rencana Tata Ruang Wilayah
/RTRW Sleman 78
Gambar 3.3. Peta Rencana Pemanfaatan Ruang/ RTRW Sleman 79 Gambar 3.4. Peta Arahan Pegembangan Wilayah ruang/ RTRW Sleman 80 Gambar 3.5. Peta Administrasi Desa Bokoharjo dan Desa Sambirejo 81 Gambar 3.6. Kawasan Situs Ratu Boko 82 Gambar 3.7. Peta Kontur Situs Ratu Boko dan Sekitarnya 89 Gambar 3.8. View keluar kawasan Situs Ratu Boko 87 Gambar 3.9. Peta Akses dan Sirkulasi Menuju Tapak 91 Gambar 4.1. Floorplan Kaufmann’house 106 Gambar 4.2. Kaufmann’house 106 Gambar 4.3. Rocky montain National Park Headquarters 107 Gambar 4.4. Taliesin West Scottsdale, Arizona 108
(17)
xvi!
Gambar 4.5. Ground FloorTaliesin West Scottsdale, Arizona 108
Gambar 4.6. Lingkaran Warna Brewster 123
Gambar 5.1. Komplek Bukit Kawasan Ratu Boko 171
Gambar 5.2. Alternatif Tapak I, pada Kawasan Ratu Boko 171
Gambar 5.3. Alternatif Tapak II, pada kawasan Ratu Boko 171
Gambar 5.4. Alternatif Tapak III, pada kawasan Ratu Boko 172
Gambar 5.5. Dimensi Tapak terpilih 173
Gambar 5.6. Zona Fungsional Kawasan Kraton Candi Ratu Boko 184
Gambar 5.7. Kondisi Kontur pada Tapak dan Lingkungan Sekitar 189
Gambar 5.8. Zonasi Ratu Boko MICE Place Center
terhadap Potensi View Tapak 191
Gambar 5.9. Analisis Kondisi Lingkungan Tapak 214
Gambar 5.10. Analisis Kondisi Tapak 215
Gambar 5.11. Analisis Tapak, Dimensi dan Tata Wilayah 216
Gambar 5.12. Analisis Kondisi Kontur Tapak 217
Gambar 5.13. Analisis Kondisi Sirkulasi Tapak 218
Gambar 5.14. Analisis Pandangan Menuju Tapak 219
Gambar 5.15. Analisis Pandangan dari Tapak 220
Gambar 5.16. Analisis Tapak, Pergerakan Matahari dan Angin 221
Gambar 5.17. Analisis Tapak, Vegetasi 222
Gambar 5.18. Analisis Tata Bangunan dan Tata Ruang 223
Gambar 5.19. Sistem Bukaan Sejajar 224
Gambar 5.20. Sistem Bukaan Diagonal/Derrect 225
Gambar 5.21. Sistem Bukaan 1 Sisi Bidang indirect 225
Gambar 5.22. Sistem Bukaan 1 Sisi Bidang 226
Gambar 5.23. Sistem Bukaan 1 Sisi Bidang B 226
Gambar 5.26. Final/Splitzer Beserta Pengaplikasian Instalasi
Head pada Sistem Panangkal Petir Jenis Elektrostatis 239
Gambar 6.1. Dimensi Tapak Terpilih 258
Gambar 6.2. Konsep Organisasi Ruang Mikro Horizontal
(18)
xvii!
Gambar 6.3. Konsep Organisasi Ruang Mikro Horizontal
Pada Upper Level 265
Gambar 6.4. Konsep Tata Bangunan dan Tata Ruang 266
Gambar 6.5. Sistem Bukaan Sejajar dan Sistem Bukaan
Diagonal/Derrect 267
Gambar 6.6. Sistem Bukaan 1 sisi bidang 267
Gambar 6.7. Final/Splitzer Beserta Pengaplikasian Instalasi
(19)
xviii! DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Pertemuan di Negara-Negara ASEAN 2 Tabel 1.2. Peringkat Kota MICE Indonesia 2011 4 Tabel 1.3. Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia 5 Tabel 1.4. Beberapa Fasilitas dan Konvensi Rapat
Hotel Berbintang DIY 7
Tabel 1.5. Data Penyelenggaraan MICE di Hotel Bintang
di Provinsi DIY Tahun 2011 8
Tabel 1.6. MICEEvent Nasional dan Internasional 9 Tabel 1.7. MICEEvent Internasional 9 Tabel 1.8. Aspek enentu penyelenggaraan wisata MICE
(Meeting, Incentive, Conferrence dan Exhibition)
dalam suatu Wilayah 11
Tabel 1.9. Calendar of MICE Event national & Internasional JEC 12
Tabel 2.1. Jumlah wisata MICE Berskala Internasional 29
Tabel 2.2. Rata-rata Jumlah Peserta MICE Berskala Internasional 30
Tabel 2.3. Jumlah Penyelenggaraan MICE Berskala Internasional 31
Tabel 2.4. Rencana Kinerja Perancangan Potensi 47
Tabel 2.5. Kelompok Kegiatan, Pelaku, Kegiatan, dan
Kebutuhan Ruang dalam Ratu Boko MICE Place Center 55 Tabel 2.6. Standar teknis Amphitheater 62 Tabel 2.7. Jenis Layout Ruang Konvensi terhadap jenis
dan kegiatan MICE 65
Tabel 2.8. Setting dan Harga Sewa ruang Konvensi
Tiara Convention Center 70 Tabel 2.9. Layanan Harga jasa pelayanan konvensi
Tiara Convention Center 71 Tabel 2. 10. Interior Monona Terrace Convention Center Madison 72 Tabel 2.11. Tinjauan kesimpulan Tipologi Objek 75
(20)
xix!
Tabel 3.1. Arahan pengembangan Kecamatan Prambanan
pada Wilayah Kab. Sleman 80
Tabel 3.2. Nilai Curah Hujan Stasiun adisujipto (2004) 85
Tabel 3.3. Jenis Sarana Pemerintahan di Desa Bokoharjo 91
Tabel 3.4. Agama yang Dianut Masyarakat Desa Bokoharjo 92
Tabel 3.5. Agama yang Dianut Masyarakat Desa Sambirejo 92
Tabel 3.6. Jenis Mata Pencaharian KK Desa Bokoharjo 93
Tabel 3.7. Jenis Mata Pencaharian KK Desa Sambirejo 93
Tabel 4.1. Tinjauan Fungsi Menurut Para Ahli 95
Tabel 4.2. Karakter Fungsi dalam Arsitektur 97
Tabel 4.3. Perkembangan Arsitektur Organik 101
Tabel 4.4. Studi Tipologi Bangunan Arsitektur Organik
Karya Frank Llyod Wright 110
Tabel 4.5. Hubungan Antar Ruang 118
Tabel 4.6. Organisai Ruang 119
Tabel 4.7. Unsur Horizontal Pembentuk Ruang 122
Tabel 4.8. Kesan yang tercipta pada warna 124
Tabel 5.1. Analisis Kebutuhan Organik 131
Tabel 5.2. Analisis Alur Kegiatan dan Kebutuhan Ruang 136
Tabel 5.3. Frekuensi Waktu Kegiatan Ratu Boko Mice Place Center 142
Tabel 5.4. Jam operasional kegiatan Pengelola 143
Tabel 5.5. Analisis Kebutuhan Spasial 145
Tabel 5.6. Kebutuhan Besaran Fungsional Spasial 157
Tabel 5.7. Inventarisasi Pemilihan Tapak 172
Tabel 5.8. Spesifikasi Tapak Terpilih 174
Tabel 5.9. Identifikasi Elemen Pembentuk Komplek Ratu Boko 175
Tabel 5.10. Pendekatan Strukturalis Pada Pola-Ritme Setempat 179
Tabel 5.11. Elemen Kunci Pembentuk Kontekstual
Kawasan Candi Boko 182
Tabel 5.12. Definisi Elemen Kunci Pembentuk Kontekstual
(21)
xx!
Tabel 5.14. Analisis Konteks Tuntutan Fungsi Zonasi Lingkungan
pada Kawasan Komplek Candi Ratu Boko 185
Tabel 5.15. Konteks Lingkungan Kawasan Bukit Candi Ratu Boko
Melalui Perwujudan Karakter Varja, Tantra,
Mikrokosmos, dan Genesis 187
Tabel 5.16. Karakter dan Elemen Kunci pada Ruang
Ratu Boko MICE Place Center 187
Tabel 5.17. Perwujudan Suprasegmen Arsitektural
terhadap Elemen Kunci Varja, Tantra, Mikrokosmos,
dan Genesis 188
Tabel 5.18. Analisis Pengolahan dan Penerapan Potensi kontur
pada Tapak 190
Tabel 5.19. Analisis Karakter Kualitas Potensi View Pada Tapak 192
Tabel 5.20. Analisis Pengolahan dan Penerapan Potensi View
pada Tapak 193
Tabel 5.21. Analisis Pengolahan dan Penerapan Potensi Material
pada Tapak 194
Tabel 5.22. Analisis Kata Kunci Arsitektural Pengolahan
dan Penerapan Potensi lingkungan 198
Tabel 5.23. Analisis Perencanaan Konteks lingkungan
dengan pendekatan Fungsionalisme Sebagai Organik 199
Tabel 5.24. Identifikasi kesesuaian Karakter Elemen
Kontekstualitas pada Zona Ruag Ratu Boko MICE
Place Center 207
Tabel 5.25. Karakter Ruang 208
Tabel 5.26. Mekanikal Penghawaan Buatan 227
Tabel 5.27. Kebutuhan Lumen pada Ruang
Ratu Boko MICE Place Center 229
Tabel 5.28. Komponen Pencahayaan Buatan
pada Ruang Ratu Boko MICE Place Center 230
(22)
xxi!
pada Ruang Ratu Boko MICE Place Center 231
Tabel 5.30 Penerapan Sistem Substruktur
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 233
Tabel 5.31. Penerapan Sistem Sistem Penanggulangan
terhadap Kebakaran pada Bangunan Ratu Boko
MICE Place Center 238
Tabel 5.32. Peralatan pada Sistem Keamanan CCTV 239
Tabel 5.33. Wujud Penerapan Elemen Kontekstual
Terhadap Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Sebagai Organik pada Perancangan Konseptual
Ruang Dalam Ratu Boko MICE Place Center 240
Tabel 5.34. Wujud Penerapan Karakter Potensi Setempat
Terhadap Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Sebagai Organik pada Perancangan Konseptual
Ruang Luar dan Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 248
Tabel 6.1. Konsep Jumlah Pelaku Kegiatan 255
Tabel 6.2. Konsep Kebutuhan Spasial Ratu Boko MICE Place Center 256
Tabel 6.3. Spesifikasi Tapak Terpilih 258
Tabel 6.4. Konsep Zonasi Pada Tapak 259
Tabel 6.5. Mekanikal Penghawaan Buatan 268
Tabel 6.6. Kebutuhan Lumen pada Ruang Ratu Boko MICE
Place Center 269
Tabel 6.7. Penerapan Pencahayaan Buatan pada Ruang
Ratu Boko MICE Place Center 271
Tabel 6.8. Penerapan Pencahayaan Buatan pada Ruang
Ratu Boko MICE Place Center 272
Tabel 6.9 Penerapan Sistem Substruktur pada Bangunan
Ratu Boko MICE Place Center 273
Tabel 6.10. Penerapan Sistem Penanggulangan Kebakaran
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 277
(23)
xxii!
Tabel 6.12. Definisi Elemen Kunci Pembentuk Kontekstual
Kawasan Candi Boko 279
Tabel 6.13. Konsep Kesesuaian Karakter Elemen Kontekstualitas
pada Zona Ruang Ratu Boko MICE Place Center 281
Tabel 6.14. Perwujudan Suprasegmen Arsitektural
Terhadap Elemen Kunci Varja, Tantra, Mikrokosmos,
dan Genesis 282
Tabel 6.15. Wujud Konsep Penekanan Studi
pada Ruang Dalam Bangunan 283
Tabel 6.16. Konsep Kata Kunci Arsitektural Pengolahan
dan Penerapan Potensi lingkungan 292
Tabel 6.17. Perwujudan Suprasegmen Arsitektural
terhadap Elemen Kunci Varja, Tantra, Mikrokosmos,
dan Genesis 292
Tabel 6.18. Wujud Konsep Transformasi Arsitektural Konseptual
(24)
xxiii! DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1. Diagram Destinasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara 1
Bagan 1.2. Frekuensi Destinasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara 3
Bagan 1.3. Penyelenggaraan MICE tahun 2009 – 2011 4
Bagan 5.1. Struktur Organisasi Ratu Boko MICE Place Center 130
Bagan 5.2. Hubungan Kegiatan Ruang Makro 158
Bagan 5.3. Skema Kelompok Hubungan Kegiatan Secara Makro 159
Bagan 5.4. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok kegiatan
Konvensi dan Eksibisi 1 160
Bagan 5.5. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok kegiatan
Konvensi dan Eksibisi 2 160
Bagan 5.6. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok kegiatan
Konvensi dan Eksibisi 3 161
Bagan 5.7. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Operasional 161
Bagan 5.8. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Pelayanan Umum1 162
Bagan 5.9. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Pelayanan Teknis 162
Bagan 5.10. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Penunjang Hunian 163
Bagan 5.11. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Penunjang Komersial 1 163
Bagan 5.12. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Penunjang Komersial 2 164
Bagan 5.13. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Penunjang Olahraga 164
Bagan 5.14. Hubungan Ruang Mikro Pada Area Keseluruhan 165
(25)
xxiv!
Bagan 5.16. Hubungan Ruang Mikro Pada Upper Level Area 167
Bagan 5.17. Organisasi Ruang Makro Horisontal 211
Bagan 5.18. Organisasi Ruang Makro Vertikal 211
Bagan 5.19. Organisasi Ruang Level Dasar (Ground Level) 212
Bagan 5.20. Organisasi Ruang (Upper Level) 213
Bagan 5.21. Sistem Distribusi Sumber Pengadaan Air Bersih
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 235
Bagan 5.22. Sistem Alur Skematik Jaringan Air Kotor dan Drainase
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 236
Bagan 5.23. Sistem alur skematik jaringan Pengadaan Listrik
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 237
Bagan 6.1. KonsepSkema Kelompok Hubungan Kegiatan
Secara Makro 257
Bagan 6.2. Konsep Hubungan Ruang Mikro pada
Area keseluruhan 260
Bagan 6.3. Konsep Hubungan Ruang Mikro pada
Ground Level Area 261
Bagan 6.5. Konsep Hubungan Ruang Mikro pada
Upper Level Area 262
Bagan 6.6. Konsep Organisasi Ruang Makro Horisontal 257
Bagan 6.7. Konsep Organisasi Ruang Makro Vertikal 257
Bagan 6.8. Konsep Sistem Distribusi Sumber Pengadaan Air Bersih
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 275
Bagan 6.9. Konsep Sistem Alur Skematik Jaringan Air Kotor
dan Drainase pada Bangunan Ratu Boko MICE Place
Center 276
Bagan 6.10. Konsep Sistem Alur Skematik Listrik pada
(1)
Tabel 3.1. Arahan pengembangan Kecamatan Prambanan
pada Wilayah Kab. Sleman 80
Tabel 3.2. Nilai Curah Hujan Stasiun adisujipto (2004) 85 Tabel 3.3. Jenis Sarana Pemerintahan di Desa Bokoharjo 91 Tabel 3.4. Agama yang Dianut Masyarakat Desa Bokoharjo 92 Tabel 3.5. Agama yang Dianut Masyarakat Desa Sambirejo 92 Tabel 3.6. Jenis Mata Pencaharian KK Desa Bokoharjo 93 Tabel 3.7. Jenis Mata Pencaharian KK Desa Sambirejo 93 Tabel 4.1. Tinjauan Fungsi Menurut Para Ahli 95 Tabel 4.2. Karakter Fungsi dalam Arsitektur 97 Tabel 4.3. Perkembangan Arsitektur Organik 101 Tabel 4.4. Studi Tipologi Bangunan Arsitektur Organik
Karya Frank Llyod Wright 110
Tabel 4.5. Hubungan Antar Ruang 118
Tabel 4.6. Organisai Ruang 119
Tabel 4.7. Unsur Horizontal Pembentuk Ruang 122 Tabel 4.8. Kesan yang tercipta pada warna 124
Tabel 5.1. Analisis Kebutuhan Organik 131
Tabel 5.2. Analisis Alur Kegiatan dan Kebutuhan Ruang 136 Tabel 5.3. Frekuensi Waktu Kegiatan Ratu Boko Mice Place Center 142 Tabel 5.4. Jam operasional kegiatan Pengelola 143
Tabel 5.5. Analisis Kebutuhan Spasial 145
Tabel 5.6. Kebutuhan Besaran Fungsional Spasial 157 Tabel 5.7. Inventarisasi Pemilihan Tapak 172
Tabel 5.8. Spesifikasi Tapak Terpilih 174
Tabel 5.9. Identifikasi Elemen Pembentuk Komplek Ratu Boko 175 Tabel 5.10. Pendekatan Strukturalis Pada Pola-Ritme Setempat 179 Tabel 5.11. Elemen Kunci Pembentuk Kontekstual
Kawasan Candi Boko 182
Tabel 5.12. Definisi Elemen Kunci Pembentuk Kontekstual
(2)
Tabel 5.14. Analisis Konteks Tuntutan Fungsi Zonasi Lingkungan
pada Kawasan Komplek Candi Ratu Boko 185 Tabel 5.15. Konteks Lingkungan Kawasan Bukit Candi Ratu Boko
Melalui Perwujudan Karakter Varja, Tantra,
Mikrokosmos, dan Genesis 187
Tabel 5.16. Karakter dan Elemen Kunci pada Ruang
Ratu Boko MICE Place Center 187
Tabel 5.17. Perwujudan Suprasegmen Arsitektural
terhadap Elemen Kunci Varja, Tantra, Mikrokosmos,
dan Genesis 188
Tabel 5.18. Analisis Pengolahan dan Penerapan Potensi kontur
pada Tapak 190
Tabel 5.19. Analisis Karakter Kualitas Potensi View Pada Tapak 192 Tabel 5.20. Analisis Pengolahan dan Penerapan Potensi View
pada Tapak 193
Tabel 5.21. Analisis Pengolahan dan Penerapan Potensi Material
pada Tapak 194
Tabel 5.22. Analisis Kata Kunci Arsitektural Pengolahan
dan Penerapan Potensi lingkungan 198
Tabel 5.23. Analisis Perencanaan Konteks lingkungan
dengan pendekatan Fungsionalisme Sebagai Organik 199 Tabel 5.24. Identifikasi kesesuaian Karakter Elemen
Kontekstualitas pada Zona Ruag Ratu Boko MICE
Place Center 207
Tabel 5.25. Karakter Ruang 208
Tabel 5.26. Mekanikal Penghawaan Buatan 227
Tabel 5.27. Kebutuhan Lumen pada Ruang
Ratu Boko MICE Place Center 229
Tabel 5.28. Komponen Pencahayaan Buatan
pada Ruang Ratu Boko MICE Place Center 230 Tabel 5.29. Penerapan Pengkondisian Akustika Buatan
(3)
pada Ruang Ratu Boko MICE Place Center 231 Tabel 5.30 Penerapan Sistem Substruktur
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 233 Tabel 5.31. Penerapan Sistem Sistem Penanggulangan
terhadap Kebakaran pada Bangunan Ratu Boko
MICE Place Center 238
Tabel 5.32. Peralatan pada Sistem Keamanan CCTV 239 Tabel 5.33. Wujud Penerapan Elemen Kontekstual
Terhadap Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Sebagai Organik pada Perancangan Konseptual
Ruang Dalam Ratu Boko MICE Place Center 240 Tabel 5.34. Wujud Penerapan Karakter Potensi Setempat
Terhadap Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme Sebagai Organik pada Perancangan Konseptual
Ruang Luar dan Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 248 Tabel 6.1. Konsep Jumlah Pelaku Kegiatan 255 Tabel 6.2. Konsep Kebutuhan Spasial Ratu Boko MICE Place Center 256
Tabel 6.3. Spesifikasi Tapak Terpilih 258
Tabel 6.4. Konsep Zonasi Pada Tapak 259
Tabel 6.5. Mekanikal Penghawaan Buatan 268
Tabel 6.6. Kebutuhan Lumen pada Ruang Ratu Boko MICE
Place Center 269
Tabel 6.7. Penerapan Pencahayaan Buatan pada Ruang
Ratu Boko MICE Place Center 271
Tabel 6.8. Penerapan Pencahayaan Buatan pada Ruang
Ratu Boko MICE Place Center 272
Tabel 6.9 Penerapan Sistem Substruktur pada Bangunan
Ratu Boko MICE Place Center 273
Tabel 6.10. Penerapan Sistem Penanggulangan Kebakaran
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 277 Tabel 6.11. Peralatan pada Sistem Keamanan CCTV 278
(4)
Tabel 6.12. Definisi Elemen Kunci Pembentuk Kontekstual
Kawasan Candi Boko 279
Tabel 6.13. Konsep Kesesuaian Karakter Elemen Kontekstualitas
pada Zona Ruang Ratu Boko MICE Place Center 281 Tabel 6.14. Perwujudan Suprasegmen Arsitektural
Terhadap Elemen Kunci Varja, Tantra, Mikrokosmos,
dan Genesis 282
Tabel 6.15. Wujud Konsep Penekanan Studi
pada Ruang Dalam Bangunan 283
Tabel 6.16. Konsep Kata Kunci Arsitektural Pengolahan
dan Penerapan Potensi lingkungan 292 Tabel 6.17. Perwujudan Suprasegmen Arsitektural
terhadap Elemen Kunci Varja, Tantra, Mikrokosmos,
dan Genesis 292
Tabel 6.18. Wujud Konsep Transformasi Arsitektural Konseptual
(5)
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1. Diagram Destinasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara 1 Bagan 1.2. Frekuensi Destinasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara 3 Bagan 1.3. Penyelenggaraan MICE tahun 2009 – 2011 4 Bagan 5.1. Struktur Organisasi Ratu Boko MICE Place Center 130 Bagan 5.2. Hubungan Kegiatan Ruang Makro 158 Bagan 5.3. Skema Kelompok Hubungan Kegiatan Secara Makro 159 Bagan 5.4. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok kegiatan
Konvensi dan Eksibisi 1 160
Bagan 5.5. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok kegiatan
Konvensi dan Eksibisi 2 160
Bagan 5.6. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok kegiatan
Konvensi dan Eksibisi 3 161
Bagan 5.7. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Operasional 161
Bagan 5.8. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Pelayanan Umum1 162
Bagan 5.9. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Pelayanan Teknis 162
Bagan 5.10. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Penunjang Hunian 163
Bagan 5.11. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Penunjang Komersial 1 163
Bagan 5.12. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Penunjang Komersial 2 164
Bagan 5.13. Hubungan Ruang Mikro pada Kelompok Kegiatan
Penunjang Olahraga 164
Bagan 5.14. Hubungan Ruang Mikro Pada Area Keseluruhan 165 Bagan 5.15. Hubungan ruang mikro pada Ground Level Area 166
(6)
Bagan 5.16. Hubungan Ruang Mikro Pada Upper Level Area 167
Bagan 5.17. Organisasi Ruang Makro Horisontal 211
Bagan 5.18. Organisasi Ruang Makro Vertikal 211
Bagan 5.19. Organisasi Ruang Level Dasar (Ground Level) 212
Bagan 5.20. Organisasi Ruang (Upper Level) 213
Bagan 5.21. Sistem Distribusi Sumber Pengadaan Air Bersih
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 235
Bagan 5.22. Sistem Alur Skematik Jaringan Air Kotor dan Drainase
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 236
Bagan 5.23. Sistem alur skematik jaringan Pengadaan Listrik
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 237
Bagan 6.1. KonsepSkema Kelompok Hubungan Kegiatan
Secara Makro 257
Bagan 6.2. Konsep Hubungan Ruang Mikro pada
Area keseluruhan 260
Bagan 6.3. Konsep Hubungan Ruang Mikro pada
Ground Level Area 261
Bagan 6.5. Konsep Hubungan Ruang Mikro pada
Upper Level Area 262
Bagan 6.6. Konsep Organisasi Ruang Makro Horisontal 257
Bagan 6.7. Konsep Organisasi Ruang Makro Vertikal 257
Bagan 6.8. Konsep Sistem Distribusi Sumber Pengadaan Air Bersih
pada Bangunan Ratu Boko MICE Place Center 275
Bagan 6.9. Konsep Sistem Alur Skematik Jaringan Air Kotor
dan Drainase pada Bangunan Ratu Boko MICE Place
Center 276
Bagan 6.10. Konsep Sistem Alur Skematik Listrik pada