Pendahuluan Optimasi Transpor Co(II) Antarfasa dengan Zat Pembawa Ammonium Pirolidin Ditiokarbamat (APDC) melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah.

Optimasi Transpor CoII Antarfasa dengan Zat Pembawa Ammonium Pirolidin Ditiokarbamat APDC melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah Boy Chandra, dengan Pembimbing I Zaharasmi Kahar, M.Si dan Pembimbing II Prof. Dr. Hermansyah Azis Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Andalas Padang Abstrak Penarikan CoII dari larutan berair dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membran cair fasa ruah. CoII 3.39 x 10 -4 M diekstraksi dari pelarut air dengan cara mentranspornya memakai ammonium pirolidin ditiokarbamat APDC sebagai zat pembawa ke dalam pelarut organik kloroform kemudian distriping kembali ke dalam pelarut air yang mengandung NaEDTA sebagai reagen penerima. Persentase transpor CoII ditentukan dari jumlah CoII yang tertranspor ke fasa penerima dan yang tersisa di fasa sumber dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada  maks 240.7 nm dan pengadukan magnetik pada kecepatan 300 rpm. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kondisi optimum transpor CoII yaitu pada pH 7 dengan perbandingan konsentrasi CoII dengan APDC 1:5 di fasa sumber, konsentrasi NaEDTA 0,1 M sebagai reagen striping di fasa penerima dan waktu transpor 1 jam. Pada kondisi ini, CoII yang ditranspor ke fasa penerima 94 sedangkan tersisa di fasa sumber 1 . Kata kunci : Optimasi, ekstraksi CoII, membran cair fasa ruah, APDC, spektrofotometerserapan atom ABSTRACT Withdrawal of Co II from aqueous solution can be done by using bulk liquid membrane phase. Co II 3:39 x 10-4M solvent extracted from water by using Ammonium Pirolidin Ditiokarbamat APDC as a carrier substance into an organic solvent of chloroform and then distriping back into the water solvent as a reagent containing NaEDTA recipient. Percentage transport of Co II determined from the amount of Co II which transported to the receiver phase and the remaining in-phase sources using atomic absorption spectrophotometer at 240.7 nm and max magnetic stirring at a speed of 300 rpm. From the results obtained that the optimum conditions of transport of Co II is at pH 7 with a ratio of the concentration of Co II with APDC 1:5 in the source phase, concentration of 0.1 M NaEDTA striping as a reagent in the receiving phase and time of 1 hour transport. In these conditions, Co II is transported into the receiving phase while the remaining 94 in 1 phase source.

I. Pendahuluan

Kemajuan teknologi banyak menghadirkan berbagai macam industri. Kegiatan industri tidak terlepas dari limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut merupakan ion-ion logam yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan. Untuk itu proses pemisahan logam memainkan peran yang penting saat ini, mulai dari pengendalian pencemaran logam berat hingga pemisahan logam- logam berharga dari pengotor- pengotornya dan bagi keperluan analisis 1 . Pada dasarnya proses pemisahan logam dari limbah dilakukan untuk mengurangi pencemaran dan memanfaatkan logam sisa, terutama logam berat. Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Salah satu solusinya adalah mencari metoda yang sederhana untuk dapat mendeteksi dan mengangkat ion logam tersebut secara maksimal. Salah satu metoda yang diusulkan adalah pemisahan dengan membran cair. Dalam teknik membran cair, senyawa pembawa memainkan fungsi penting dimana sebagai fasilitator dalam kinerja pemindahan dan pemisahan ion logam dari fasa sumber. Senyawa pembawa yang baik adalah yang mempunyai kemampuan ekstraksi yang tinggi melalui pembentukan kompleks yang stabil didalam membran, mempunyai selektifitas pemisahan yang tinggi terhadap spesies tertentu, serta memiliki kelarutan dan koefisien difusi yang baik dalam pelarut organik membran. Senyawa pembawa ini akan membentuk kompleks dengan ion logam melalui ikatan kimia antara gugus aktif dengan ion logam 1 . Amonium pirolidin ditiokarbamat APDC merupakan pengomplek yang sangat efektif dan banyak dipakai dalam proses ekstraksi. Untuk hal ini telah dilakukan penelitian terhadap sistematika kemampuan APDC mengekstraksi ion-ion logam 2 , Kemudian dipublikasikan bahwa APDC mampu mengekstraksi banyak ion logam secara serentak ke dalam metil isobutil keton MIBK pada pH yang hampir bersamaan 3 . Akan tetapi pemakaian APDC sebagai zat pembawa dalam teknik membran cair fasa ruah belum pernah dilaporkan. Pada penelitian ini dikembangkan teknik membran cair fasa ruah untuk memisahkan CoII dalam air. Selama ini untuk memisahkan CoII dipakai oksin sebagai zat pembawa dan memberikan hasil yang cukup akurat 4 . Sejauh mana kemampuan APDC dapat dipakai sebagai zat pembawa CoII melalui teknik ini perlu penelitian labih lanjut. Teknik ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain cara pembuatan yang mudah dan praktis. Selain itu, membran dapat didaur ulang serta proses ekstraksi dan ekstraksi balik stripping CoII berlangsung dalam satu tahap sehingga memungkinkan sistem proses ekstraksi dengan teknik membran cair fasa ruah ini lebih praktis dibandingkan dengan teknik ekstraksi pelarut 5 . Penelitian ini merupakan penelitian pendahulu untuk menentukan spesifikasi ekstraksi CoII dengan APDC sebagai pengompleks melalui kondisi optimum sistem transpor CoII antar fasa menggunakan teknik membran cair fasa ruah.

II. Bahan dan Metode