Profil Keluarga Dampingan Ekonomi Keluarga Dampingan 1. Pendapatan Keluarga

1 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1. Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga PPK merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-RM di Universitas Udayana. PPK merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa yang menjadi peserta KKN - RM Kuliah Kerja Nyata – Tematik Revolusi Mental. Setiap mahasiswa harus mendampingi 1 keluarga yang termasuk ke dalam daftar keluarga Rumah Tangga Miskin. Jumlah jam kerja efektif masing-masing mahasiswa untuk kegiatan PPK ini adalah 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam. No Nama Status Hubungan Umur Pendidikan 1 I Ketut Suardika Kepala Keluarga 46 SD 2 Ni Ketut Jati Istri 43 SD Bapak I Ketut Suardika merupakan salah satu kepala keluarga yang termasuk ke dalam golongan rumah tangga miskin yang bertempat tinggal di lingkungan Banjar Bedauh, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Luas bidang tanah tempat tinggal keluarga I Ketut Suardika kira – kira 7 are, dimana terdapat 2 rumah,2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur. Rumah keluarga Bapak I Ketut Suardika terbuat dari tembok yang sudah sedikit lapuk dan beberapa masih terlihat menggunakan batako, beratapkan genteng, memiliki 1 buah jendela dan 2 buah pintu dan masih berlantai semen. Pekarangan rumah tersebut tidak terlalu luas dan terdapat kandang babi. Di rumah tersebut Bapak I Ketut Suardika tinggal bersama satu keluarga lainnya. Beliau berumur 46 tahun dan istrinya berumur 43 tahun. Beliau mempunyai satu anak perempuan sudah menikah yang berumur 26 tahun. 2 1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1. Pendapatan Keluarga Bapak I Ketut Suardika tidak memiliki pekerjaan tetap yang produktif, sehari-harinya bapak I Ketut Suardika bekerja sebagai petani. Begitu pula dengan istrinya Ni Ketut Jati sehari-hari juga bekerja sebagai petani bersama suaminya. Meskipun Bapak Suardika bermata pencaharian sebagai petani, namun hasil tani tersebut tidak seberapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari keluarga Bapak Suardika. Namun terkadang Ni Ketut Jati bekerja menjual canang jika ada pesanan. Penghasilan yang didapatkan oleh keluarga bapak I Ketut Suardika setiap bulannya tidak menentu, hal ini dikarenakan pekerjaannya yang tidak tetap karena sanagat bergantung terhadap hasil taninya. Terkadang jika mendapat rejeki istrinya yang menanggung kebutuhan makan atau kebutuhan lainnya dari hasil menjual canang. Untuk pemenuhan kebutuhan setiap harinya bapak I Ketut Suardika mengaku kurang dari kata cukup dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Biasanya beliau mendapat sumbangan raskin yang membantu memenuhi kebutuhan bapak I Ketut Suardika walau hanya sekedar memberikan beras.

1.2.2. Pengeluaran Keluarga

- Kebutuhan sehari-hari Dalam satu hari, Bapak I Ketut Suardika kira-kira menghabiskan biaya untuk kebutuhan sehari-hari sebesar Rp 50.000,- untuk membeli makan maupun kebutuhan lainnya. Namun menurut beliau pengeluaran keluarganya per bulan tidak menentu. Misalnya saat banyak terdapat rerahinan atau upacara agama pengeluaran Bapak Suardika dapat meningkat hampir 50. Dapat dikatakan pendapatan yang diterima Bapak Suardika tidak dapat menutupi pengeluaran keluarganya. Meskipun Bapak Suardika tidak perlu lagi menanggung biaya anaknya karena sudah menikah namun tetap saja pengeluaran dari keluarga Bapak Suardika tidak sedikit. Oleh karena itu terkadang anaknya yang sudah menikah membantu dalam memenuhi kebutuhan kedua orang tuanya. - Kesehatan Untuk bidang kesehatan, Bapak I Ketut Suardika memiliki tanggungan kesehatan seperti kartu JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara dan BPJS Kesehatan. Sehingga, untuk biaya pengobatan, terkadang Bapak I Ketut Suardika diringankan untuk biaya pengobatannya. 3 - Sosial Sebagai bagian dari warga di lingkungan Banjar Bedauh, Desa Carangsari bapak I Ketut Suardika memiliki kewajiban membayar iuran banjar, dan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan di banjar seperti sangkep atau kegiatan adat lainnya. 4 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1. Permasalahan Keluarga