Seksi Usaha Kecil dan Mikro

2.1.5 Logo

Gambar 2.2 Logo Adapun arti atau makna dari bentuk Logo: a. Bagian atas latar kuning emas dengan lukisan sebuah gunung berwaarna hijau yang bertumpu pada blok-lintang. b. Bagian bawah latar putih perak dengan lukisan empat bidang jalur mendatar berombak yang berwarna biru. c. Di bawah perisai itu terlukis sehelai pita berwarna kuning emas yang melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin berwarna hitam amsal dalam bahasa kawi, yang berbunyi “Gemah Ripah Wibawa Mukti”. d. Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuandengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran. e. Kuning emas, berarti: kesejahteraan, keluhungan. f. Hitam sabel, berarti: kokoh, tegak, kuat. g. Hijau sinopel, berarti: kemakmuran sejuk. h. Putih perak, berarti: kesucian . i. Biru azuur, berarti: kesetiaan . j. Gemah ripah wibawa mukti, berarti: tanah subur rakyat makmur.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Usaha Kecil Menengah UKM

Usaha Kecil Menengah UKM Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.” Adapun kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- Dua Ratus Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- Satu Milyar Rupiah 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.