Market Basket Analysis Association Rules Support dan Confidence

3 transaksi penjualan pada Gelael Candi Semarang menggunakan aturan asosiasi. Alogoritma yang digunakan adalah algoritma FP-Growth untuk menentukan himpunan yang sering muncul yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk merumuskan aturan-aturan asosiasi. Hasil aturan asosiasi tersebut dianalisa untuk menentukan barang apa saja yang memiliki keterkaitan yang dilihat dari segi kebiasaan konsumen membeli barang tersebut. 2. METODE 2.1 Data Mining Menurut Turban dalam bukunya yang berjudul “Decision Support System and Intelligent Systems ”, Data Mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan didalam basis data. Data Mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai basis data besar [11]. Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan memeriksa dalam sekumpulan besar data yang tersimpan dalam penyimpanan menggunakan teknik pengenalan pola seperti statistik dan matematika [12].

2.2 Market Basket Analysis

Market basket analysis adalah suatu metodologi untuk melakukan analisis buying habit konsumen dengan menemukan asosiasi antar beberapa item yang berbeda, yang diletakkan konsumen dalam shopping basket yang dibeli pada suatu transaksi tertentu. Tujuan dari market basket adalah untuk mengetahui produk-produk mana yang mungkin akan dibeli secara bersamaan. Analisis data transaksi dapat menghasilkan pola pembelian produk yang sering terjadi. Teknik ini telah banyak digunakan oleh toko grosir maupun retail [11]. Market Basket Analysis memanfaatkan data transaksi penjualan untuk dianalisis kemudian menemukan pola item-item yang secara bersamaan dalam suatu transaksi. Salah satu manfaat dari Market Basket Analysis merancang strategi penjualan atau pemasaran dengan memanfaatkan data penjualan yang ada di perusahan yaitu : 1. Dengan mengubah tata letak toko, menempatkan item-item barang secara berdekatan yang sering di beli secara bersamaan oleh konsumen. 2. Memberikan diskon kepada item barang yang jarang di beli dan mahal.

2.3 Association Rules

Analisa asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiasif antara suatu kombinasi item. Contoh aturan asosoasif dari analisis pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahuinya berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut, pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Karena analisis asosiasi menjadi terkenal karena aplikasinya untuk menganalisis isi keranjang belanja dipasar swalayan, analisis asosiasi juga sering disebut Market Basket Analysis [15]. 4

2.4 Support dan Confidence

Menurut Erwin [16], ada dua ukuran parameter dalam analisa asosiasi yaitu: 1. Support adalah pengukuran untuk menunjukan seberapa besar tingkat dominasi suatu item dari keseluruhan transaksi. 2. Confidence adalah pengukuran untuk menunjukan hubungan antar dua item berdasarkan suatu kondisi tertentu. Kedua ukuran ini nantinya berguna dalam menentukan kekuatan suatu pola dengan membandingkan pola tersebut dengan nilai minimum kedua parameter yang ditentukan oleh pengguna. Bila suatu pola memenuhi kedua nilai minimum parameter yang sudah ditentukan maka sebuah pola dapat disebut interesting rule atau strong rule. Association Rule biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti,mentega} - {susu} support = 40, confidence = 50 Yang artinya : ”50 dari transaksi di database yang memuat item roti dan mentega juga memuat item susu. Sedangkan 40 dari seluruh transaksi yang ada di database memuat ketiga item tersebut. Dapat juga diartikan : Seorang konsumen yang membeli roti dan mentega punya kemungkinan 50 untuk juga membeli susu. Aturan tersebut cukup akurat karena mewakili 40 dari catatan transaksi yang ada ”. Metodologi dasar Association Rule terbagi menjadi dua tahap [15], yaitu : a. Analisa Pola Frekuensi Tinggi Tahap ini mencari pola item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database . Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus berikut : � � = Jumlah transaksi mengandung A Total Transaksi 1 Pada rumus 1 menjelaskan bahwa nilai support diperoleh dengan cara mencari jumlah transaksi yang mengandung nilai A satu item dibagi dengan jumlah keseluruhan transaksi. Sedangkan nilai support dari 2 item diperoleh dari rumus berikut : � � , = � ∩ 2 � � , = Transaksi mengandung A dan B Transaksi 3 Pada rumus 3 menjelaskan bahwa nilai support diperoleh dengan cara mencari jumlah transaksi yang mengandung nilai A dan B item pertama bersamaan dengan item yang lain dibagi dengan jumlah keseluruhan transaksi. b. Pembentukan Aturan Asosiatif Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, kemudian mencari aturan asosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan assosiatif A-B dari support pola frekuensi tinggi A dan B, menggunakan rumus berikut : � = � = Transaksi mengandung A dan B Transaksi mengandung A 4 Pada rumus 4 menjelaskan bahwa nilai confidence diperoleh dengan cara mencari jumlah transaksi yang mengandung nilai A dan B item pertama bersamaan dengan item yang lain dibagi dengan jumlah transaksi yang mengandung A item pertama. Secara garis besar, metodologi Association Rule dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini. 5 Gambar 0.1 Metodelogi Association Rule

2.5. FP-Growth