Communication Award 2012, Mahasiswa Komunikasi UMM Raih Emas

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
komunikasi.umm.ac.id

Communication Award 2012, Mahasiswa Komunikasi UMM Raih Emas
Tanggal: 2012-11-26
Mahasiswa Komunikasi UMM sesaat setelah menerima piagam sebagai juara I dalam Communication Award di UMY, Yogyakarta. Tampak
(ki-ka) Damar Sari Wulan, Muhammad Faridh, Hesti Setiawardani, dan Richard Firman

Jika kita memasuki lantai enam, khususnya didepan kantor Jurusan Ilmu Komunikasi
(Ikom) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), kita akan diperlihatkan spanduk
yang menyatakan selamat kepada empat mahasiswa Ikom yang berhasil meraih juara
pertama dalam Corporate Social Responsibility (CSR) Challange yang diadakan di
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Media Mahasiswa mendapatkan
kesempatan untuk mewawancarai keempat mahasiswa tersebut untuk memberikan
inspirasinya kepada kita semua. Berikut rangkuman wawancara Muhammad Zulfikar
Akbar
Muhammad Faridh, Richard Firman, Damar Sari Wulan, dan Hesti Setiawardani patut
berbangga hati. Meskipun sempat terlambat lima menit dalam mengumpulkan proposal
yang diikutsertakan di CSR Challange, mereka tidak menyangka bisa masuk langsung ke
lima besar nasional. “Gak nyangka bisa langsung masuk bersama finalis dari UI

(Universitas Indonesia, Red.), UGM (Universitas Gadjah Mada, Red.), Undip (Universitas
Diponegoro, Red.) , dan UMY,” ungkap Faridh saat diwawancarai. Ia dan ketiga
rekannya semula hanya ikut kopi darat (Kumpul bareng, Red.) bersama Eskalator Public
Relation (PR) Community. Disana mereka berdiskusi tentang dunia PR, juga lomba-lomba
terbaru. “Disanalah saat itu kami akhirnya memutuskan ikut lomba,” kata Faridh.
Perjuangan keempat mahasiswa Ikom yang berasal dari angkatan 2010 dan 2011 ini tidak
sia-sia. Bahkan mereka berempat pun berdebat dengan ketiga dewan juri yakni Setia Budi
yang berasal dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Eunike
Martianti dari Public Relation Hotel Ibis Jogjakarta, dan Tri Hastutik Nur dari dosen UMY.
“Mereka bahkan mengira proposal yang kami buat ini dibuatkan oleh PR professional,”
ungkap Richard, putra asli Banyuwangi Jawa Timur yang ikut mendampingi Faridh dalam
wawancara.
Kompetisi CSR Challange ini kata mereka berempat merupakan simulasi PR dari
perusahaan-perusahaan. “Jadi kita disana mempresentasikan program CSR layaknya
kita sebagai PR diperusahaan tersebut,” kata Damar Sari Wulan, dara kelahiran
Banjarbaru 15 Januari 1993.
PAKAI BAHASA BANJAR
Dalam kompetisi tersebut, yang membuat unik tim dari UMM ini adalah mereka
menggunakan pakaian adat Dayak Kalimantan Selatan. “Kami kan menggunakan nama
PT Adaro, salahsatu pabrik pertambangan batu bara di Kalsel (Kalimantan Selatan, Red.).

Akhirnya kami putuskan menggunakan pakaian asli dayak dan menggunakan bahasa
Banjar sebagai pembukanya,” kata Faridh.
Mereka tidak menyangka bisa meraih juara pertama dalam CSR Challange. “Padahal
peserta yang lain luar biasa juga. Mungkin karena kami menggunakan bahasa Banjar

page 1 / 2

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
komunikasi.umm.ac.id

akhirnya jadi juara pertama,” canda Faridh dan kawan-kawan. Selain mendapatkan tropi,
uang pembinaan, dan sertifikat, dari jurusan pun diberi penghargaan dengan
menampilkan dan memajang banner mereka di depan Perpustakaan pusat dan depan
kantor jurusan. “Saat kami datang, kami kaget sudah ada foto kami. Yang pasti kami
semua bangga,” ungkap mereka berempat.
Rencananya, mereka akan kembali mengikuti lomba serupa yang digelar di Universitas
Muhammadiyah Surakarta (UMS) 28 November nanti. “Selama ada kesempatan, kita
harus ambil kesempatan itu. Semoga dengan prestasi kami ini bisa ikut menginspirasi
teman-teman yang lain untuk bisa berprestasi juga,” tutup Faridh.

Sumber: MediaMahasiswa(dot)com

page 2 / 2