IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (PPFM) DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Studi Penelitian Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Hulu Sungai Utara)
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR
MISKIN (PPFM) DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Studi Penelitian
Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial
Kabupaten Hulu Sungai Utara)
Oleh: Muhammad Fajeriannur ( 02230006 )
Goverment Science
Dibuat: 2009-01-24 , dengan 3 file(s).
Keywords: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
ABSTRAK
Penanggulangan Kemiskinan merupakan masalah pokok nasional dan menjadi prioritas utama
dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Departemen Sosial telah melaksanakan kebijakan,
strategi dan program dalam penanggulangan kemiskinan. Sejak 1983, Departemen Sosial telah
menerapkan KUBE sebagai salah satu alternatif kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan,
khususnya fakir miskin sebagai sasaran utama. Kelompok masyarakat fakir miskin ini
merupakan sasaran prioritas pembangunan kesejahteraan sosial yang menjadi tugas pokok
Departemen Sosial. Dalam penanganannya tidak mudah, karena fakir miskin telah mengalami
keterbatasan dalam hal pendidikan, keterampilan, tidak mempunyai sarana usaha ekonomi yang
memadai dan tidak memiliki modal usaha yang cukup untuk mengembangkan usaha ekonomi
produktifnya. Dalam kondisi seperti ini, Departemen Sosial berusaha menemukan pola yang
efektif agar fakir miskin dapat memperoleh kemudahan akses modal usaha tanpa anggunan
dengan tetap mendorong tanggung jawab bersama melalui kelompok usaha bersama (KUBE).
Untuk itu sejak 2003, Departemen Sosial melaksanakan program pemberdayaan fakir miskin
melalui pola terpadau Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan Lembaga Keuangan Mikro
(LKM).
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif sehingga bermaksud untuk
melukiskan atau memberi gambaran mengenai suatu fenomena atau pokok permasalahan yang
timbul di lapangan tanpa mempersoalkan jalinan atau hubungan antar variabel. Sedangkan
Teknik analisa data yang dilakukan peneliti menggunakan analisa kualitatif, teknik analisa yang
digunakan peneliti berguna sebagai alat untuk menafsirkan dan menginterpretasikan data yang
didapat baik dalam bentuk laporan dari Instansi terkait atau dari wawancara dengan informan
dengan tujuan mendeskripsikan bagaimana Implementasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin
(PPFM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Pada Implementasi Kebijakan Program Pemberdayaan Fakir Miskin (PPFM) di Kabupaten Hulu
Sungai Utara meliputi mekanisme prosedur pelaksanaan dilapangan dari awal sampai akhir
sehingga persepsi masyarakat yang selama ini tentang maksud dan fungsi dari bantuan yang
disalurkan dapat dimengerti serta dikelola sebaik-baiknya dengan memaparkan proses
pelaksanaan di lapangan untuk dapat di ketahui sebagaimana mestinya.
Berupaya menciptakan sistem kesejahteraan sosial nasional yang dapat mempercepat
peningkatan kesejahteraan sosial bagi penduduk miskin melalui Program Pemberdayaan Fakir
Miskin (PPFM). Agar terdapat kesatuan gerak langkah dalam memberdayakan fakir miskin,
maka diperlukan Rencana Strategis Nasional Penanggulangan Kemiskinan melalui Program
Pemberdayaan Fakir Miskin yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kebijakan dan
program di daerah secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan.
ABSTRACT
Poverty eradication was a national problem and become the major priority in social prosperity
development. Social Department has done policy, strategy and program in poverty eradication.
Since 1983, Social Department has applied KUBE as one alternative in poverty eradication,
especially for poor people as the major target. The poor people group was the major priority of
social wealth which become the major task of social Department. In its handling, it wasn’t easy
since the poor people had limitation on education, skill, economic unit, and capital for their
productive economic effort. In this condition, social department tried to find effective pattern to
make the poor people easier in capital access with group responsible Business Unit. That’s why,
since 2003, Social Department has done empowerment for poor people through Group Business
Unit with Micro Financial Institution.
The research used descriptive research to describe a phenomena or problem in field without
considering relation between variable. While data analysis technique used qualitative analysis,
the technique was useful to interpret the data whether from related institution or interview with
informer to describe the implementation of Poor People empowerment in Hulu Sungai Utara
Residence.
For implementation of Poor People empowerment in Hulu Sungai Utara Residence consisted of
procedure mechanism in field from the beginning to the end so that people perception about
function and help could be understood and processed well by describing the field process for
further understanding.
To create national social wellness system to foster the increasing of social wellness through Poor
People empowerment. In order to create the step unity in empowering the poor, there needed
national strategic plan in eradicating poverty through poor people empowerment where could be
the reference in regional program.
MISKIN (PPFM) DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Studi Penelitian
Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial
Kabupaten Hulu Sungai Utara)
Oleh: Muhammad Fajeriannur ( 02230006 )
Goverment Science
Dibuat: 2009-01-24 , dengan 3 file(s).
Keywords: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
ABSTRAK
Penanggulangan Kemiskinan merupakan masalah pokok nasional dan menjadi prioritas utama
dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Departemen Sosial telah melaksanakan kebijakan,
strategi dan program dalam penanggulangan kemiskinan. Sejak 1983, Departemen Sosial telah
menerapkan KUBE sebagai salah satu alternatif kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan,
khususnya fakir miskin sebagai sasaran utama. Kelompok masyarakat fakir miskin ini
merupakan sasaran prioritas pembangunan kesejahteraan sosial yang menjadi tugas pokok
Departemen Sosial. Dalam penanganannya tidak mudah, karena fakir miskin telah mengalami
keterbatasan dalam hal pendidikan, keterampilan, tidak mempunyai sarana usaha ekonomi yang
memadai dan tidak memiliki modal usaha yang cukup untuk mengembangkan usaha ekonomi
produktifnya. Dalam kondisi seperti ini, Departemen Sosial berusaha menemukan pola yang
efektif agar fakir miskin dapat memperoleh kemudahan akses modal usaha tanpa anggunan
dengan tetap mendorong tanggung jawab bersama melalui kelompok usaha bersama (KUBE).
Untuk itu sejak 2003, Departemen Sosial melaksanakan program pemberdayaan fakir miskin
melalui pola terpadau Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan Lembaga Keuangan Mikro
(LKM).
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif sehingga bermaksud untuk
melukiskan atau memberi gambaran mengenai suatu fenomena atau pokok permasalahan yang
timbul di lapangan tanpa mempersoalkan jalinan atau hubungan antar variabel. Sedangkan
Teknik analisa data yang dilakukan peneliti menggunakan analisa kualitatif, teknik analisa yang
digunakan peneliti berguna sebagai alat untuk menafsirkan dan menginterpretasikan data yang
didapat baik dalam bentuk laporan dari Instansi terkait atau dari wawancara dengan informan
dengan tujuan mendeskripsikan bagaimana Implementasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin
(PPFM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Pada Implementasi Kebijakan Program Pemberdayaan Fakir Miskin (PPFM) di Kabupaten Hulu
Sungai Utara meliputi mekanisme prosedur pelaksanaan dilapangan dari awal sampai akhir
sehingga persepsi masyarakat yang selama ini tentang maksud dan fungsi dari bantuan yang
disalurkan dapat dimengerti serta dikelola sebaik-baiknya dengan memaparkan proses
pelaksanaan di lapangan untuk dapat di ketahui sebagaimana mestinya.
Berupaya menciptakan sistem kesejahteraan sosial nasional yang dapat mempercepat
peningkatan kesejahteraan sosial bagi penduduk miskin melalui Program Pemberdayaan Fakir
Miskin (PPFM). Agar terdapat kesatuan gerak langkah dalam memberdayakan fakir miskin,
maka diperlukan Rencana Strategis Nasional Penanggulangan Kemiskinan melalui Program
Pemberdayaan Fakir Miskin yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kebijakan dan
program di daerah secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan.
ABSTRACT
Poverty eradication was a national problem and become the major priority in social prosperity
development. Social Department has done policy, strategy and program in poverty eradication.
Since 1983, Social Department has applied KUBE as one alternative in poverty eradication,
especially for poor people as the major target. The poor people group was the major priority of
social wealth which become the major task of social Department. In its handling, it wasn’t easy
since the poor people had limitation on education, skill, economic unit, and capital for their
productive economic effort. In this condition, social department tried to find effective pattern to
make the poor people easier in capital access with group responsible Business Unit. That’s why,
since 2003, Social Department has done empowerment for poor people through Group Business
Unit with Micro Financial Institution.
The research used descriptive research to describe a phenomena or problem in field without
considering relation between variable. While data analysis technique used qualitative analysis,
the technique was useful to interpret the data whether from related institution or interview with
informer to describe the implementation of Poor People empowerment in Hulu Sungai Utara
Residence.
For implementation of Poor People empowerment in Hulu Sungai Utara Residence consisted of
procedure mechanism in field from the beginning to the end so that people perception about
function and help could be understood and processed well by describing the field process for
further understanding.
To create national social wellness system to foster the increasing of social wellness through Poor
People empowerment. In order to create the step unity in empowering the poor, there needed
national strategic plan in eradicating poverty through poor people empowerment where could be
the reference in regional program.